PROGRAM INDERA
UPT PUSKESMAS BUGUL KIDUL
TAHUN 2018
PUSKESMAS BUGUL KIDUL
DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan POA tahunan Program Indera UPT
Puskesmas Bugul Kidul. Sebagai upaya memenuhi target tersebutlah, di harapkan adanya
suatu sistem yang terarah yang berisi susunan rencana kegiatan pokok Puskesmas yang akan
di laksanakan selama satu tahun yang dikenal dengan nama POA.
POA berfungsi mengontrol atau memberi petunjuk bagi petugas untuk melaksanakan
kegiatan, di mana dan bagaimana kegiatan itu di laksanakan.
Sudah barang tentu terwujudnya POA tahun ini berkat bantuan dari semua pihak, untuk
itu kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan POA ini kami ucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan apa yang telah kami buat ini dapat di pergunakan sebagai bahan yang bisa di
pertimbangkan sebagai alat pemantau program.
Usul dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan POA di masa
yang akan datang.
Kata Pengantar……………………………………………………………………………i
Daftar Isi………………………………………………………………………………….ii
BAB IV Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perencanaan adalah suatu usaha menyusun serangkaian kegiatan untuk mencapai
tujuan yang telah di tetapkan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, secara efektif
dan efisien. Dengan adanya perencanaan, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan
secara optimal demi mencapai tujuan.
Dalam tata kelola Puskesmas perencanaan ini dikenal dengan istilah Plan of Action
(POA) yang mengesankan bentuk perencanaan tradisional karena fokus pada perencanaan
hilir yaitu kegiatan-kegiatan.
Dalam perkembangannya POA semakin sarat dengan pola perencanan strategis.
Ditambah kondisi lingkungan makro yang mensyaratkan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dan pencapaian MDG’s yang harus dicapai puskesmas, sehingga penyusunan perencanaan
haruslah mampu mengarahkan agar hasil kinerja puskesmas nantinya dapat memenuhi SPM
dan capaian MDG’s tersebut.
Bagi Puskesmas Bugul Kidul terutama program Indera, situasi tersebut merupakan
momentum untuk mendokumentasikan hal–hal yang melatar belakangi proses perencanaan
dalam POA sekaligus menterjemahkan intangible asset puskesmas agar dapat
didistribusikan pada yang berkepentingan guna membangun partisipasi dan peran serta.
Kesemuanya bermula dari Visi dan Misi Puskesmas Bugul kidul.
2. Tujuan
a. Agar Penanggung Jawab Program Indera di Puskesmas Bugul kidul dapat
melaksanakan kegiatan dengan efisien dan efektif sesuai dengan tujuan yang telah di
tetapkan
b. Agar Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Program Indera dapat melaksanakan
pemantauan dan penilaian kegiatan secara benar dan terarah.
3. Ruang Lingkup
Puskesmas Bugul Kidul mempunyai 6 kelurahan dengan 45 Posyandu.
Puskesmas Bugul Kidul melaksanakan sebagian besar program pokok Puskesmas,
namun dalam P O A ini hanya membahas Program Indera yang mempunyai nilai penting
dan berpengaruh terhadap derajat kesehatan, dan di tambah program-program tertentu yang
dianggap perlu di kembangkan di wilayah kerja.
BAB II
ANALISA SITUASI
Puskesmas Bugul Kidul mempunyai luas 11,11 km2 dihuni oleh penduduk sebanyak
31.422 jiwa.
Tabel 2.2 Data Kependudukan Puskesmas Bugul KidulTahun 2017
NO KELURAHAN LUAS KK JML
1 Blandongan 687,15 Ha 1.253 4.907
2 Kepel 28.708 Ha 949 3.709
3 Tapaan 1150,5 Km ². 844 3.145
4 Bugul Kidul 95.400 Ha 2.198 8.809
5 Krampyangan 54.539 Km ². 698 2.850
6 Bakalan 150.66 Ha 1.340 8.102
JUMLAH 7.262 31.422
Sumber : Dokumen proyeksi penduduk sasaran program, 2016
Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa Puskesmas Bugul Kidul memiliki 6
kelurahan yakni Kelurahan Bakalan sebanyak 6.112 jiwa, Kelurahan Krampyangan sebanyak
2.877 jiwa, Kelurahan Blandongan sebanyak 4.519 jiwa, Kelurahan Kepel sebanyak 3.648 jiwa,
Kelurahan Bugul Kidul sebanyak 9.009 jiwa dan Kelurahan Tapaan sebanyak 3.046 jiwa.
Berdasarkan gambar 2.3 di atas dapat diketahui bahwa Puskesmas Bugul Kidul mayoritas
berpenduduk golongan muda yang tak lain merupakan ciri dari negara berkembang termasuk
Indonesia. Penduduk Kota Pasuruan didominasi oleh kelompok umur produktif yakni 15-44
tahun dan 45-64 tahun. Kondisi yang demikian berpengaruh pada rasio beban tanggungan di
Puskesmas Bugul Kidul tahun 2016 sebesar 0,45. Angka ini menunjukkan setiap 100 orang
produktif di wilayah kerja Puskesmas Bugul Kidul menanggung 45 orang tidak produktif.
Adapun untuk rasio jenis kelamin wilayah Puskesmas Bugul Kidul Kota Pasuruan didapatkan
angka 97% yang artinya ada 97 orang penduduk laki-laki pada tiap 100 orang penduduk
perempuan di wilayah kerja Puskesmas Bugul Kidul Kota Pasuruan.
3 D3 Keperawatan 10 4 - - 14 15
2 4 3 5 14 6
4 D3 Kebidanan
1 - - - 1 1
5 Perawat Gigi
2 - - - 2 1
6 Nutrisionis
2 - - - 2 1
7 Asisten Apoteker
1 - - - 1
8 Analis Kesehatan
1 - - - 1 1
9 Sanitarian
10 Sopir 1 - 1 -
2 4 - - 6
11 Administrasi
- - - 1 1 -
12 Cleaning Service
- - - 1 1 -
13 Tukang parkir
TOTAL
Sumber Data: Bagian Tata Usaha Puskesmas Bugul Kidul tahun 2016
II.5 DATA SARANA UMUM DAN SARANA KESEHATAN
II.5.1 DATA SARANA UMUM
1. Jumlah posyandu : 45 posyandu
2. Jumlah kader kesehatan : 233 orang
NO KELURAHAN NAMA POSYANDU JUMLAH KADER
1 Blandongan Mujaer 5
Gurami 5
Udang 5
Bandeng 5
Nila 5
Arwana 5
Kejobo Kidul 5
Tengiri 5
2 Kepel Flamboyan 5
Mayar 5
Moris 5
Seruni 5
Bugenfil 5
Nangka 5
Semangka 5
3 Tapaan Edelwies 5
Camellia 5
Bougenvile 5
Sakura 5
Mawar 5
Melati Putih 5
Anyelir 5
Caliandra 5
4 Krampyangan Harapan Sejahtera 5
Harapan Jaya 5
Harapan Bahagia 5
Harapan Kita 5
5 Bugul Kidul Apel RW I 5
Pepaya RW I 5
Pepaya RW II 5
Durian RW III 5
Salak RW IV 5
Nanas 5
Apel RW V 5
Anggur 5
Semangka RW IV 5
7 Bakalan Jeruk 5
Manggis 5
Apel 5
Anggur 5
Delima 5
Melon 5
Pepaya 5
Kelengkeng 5
Mangga 5
BAB III
1. HASIL KEGIATAN PROGRAM indera TAHUN 2017
A UPAYA KESEHATAN
MATA/PENCEGAHAN KEBUTAAN
a. Penemuan kasus di masyarakat Kasus 70% 90,63%
dan Puskesmas,melalui
pemeriksaan visus/refraksi
b. Penemuan kasus penyakit mata di kasus 65% 100%
Puskesmas
c. Penemuan kasus buta katarak pada Kasus 35% 40,36%
usia >45thn
d. Penyuluhan kesehatan mata Kasus 90% 100%
e. Pelayanan rujukan mata kasus 30% 39,14%
UPAYA KESEHATAN
B TELINGA/PENCEGAHAN GANGGUAN
PENDENGARAN
a. Penemuan kasus dan rujukan
12%
spesialis di Puskesmas melalui Kasus 55,75%
pemeriksaan fungsi pendengaran
b. Penemuan kasus penyakit telinga di 35%
Kasus 100%
Puskesmas
c. Penemuan kasus serumen Kasus 55% 17,85%
120.0
100.0 TARGET
80.0 TW3
60.0
40.0 TW2
20.0 TW1
0.0
1. Penemuan 2.Penemuan 3.Penemuan 4.Penyuluhan 5.Pelayanan
dan penanganankasus penyakit kasus buta Kesehatan Mata rujukan mata
Kasus refraksi. mata di katarak pada
Puskesmas usia diatas 45
tahun
120.0
100.0
TARGET
80.0
60.0 TW3
40.0 TW2
20.0
TW1
0.0
1.Penemuan kasus 2.Penemuan kasus 3.Penemuan Kasus
yang rujukan ke penyakit telinga di Serumen prop
spesialis di Puskesmas puskesmas
melalui pemeriksaan
fungsi pendengaran
1 IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah yang didapatkan dalam program wajib puskesmas terdiri dari :
Prioritas identifikasi masalah yang ditemukan adalah penemuan kasus serumen prop
yang kurang dari target.
MANUSIA METODE
Petugas tidak
memasukkan data
skreenimg
Indera
kurangnya
penyuluhan
kasus
serumen
Prioritas penyebab masalah adalah kurangnya kunjungan pasien dengan kasus serumen
prop
CARL
NO MASALAH C A R L NILAI RATTING
1 Membuat media penyuluhan 1 1 1 2 2 3
2 memasukkan data skreening 3 3 2 3 54 1
3 Membuat jadwal penyuluhan 3 3 2 2 36 2
indera
1 73% persen masyarakat mengerti Masih ada masyarakat yang Semua gangguan penglihatan di Melakukan penyuluhan pada
tentang penyakit katarak. belum mengerti tentang usia tua dianggap katarak masyarakat tentang penyakit katarak.
27% masyarakat tidak mengerti penyakit katarak Penjadwalan penyuluhan tentang
tentang penyakit katarak. penyakit katarak.
2 32% masyarakat tidak rutin Sebagaian masyarakat tidak Kurangnya pengetahuan Menyiapkan pelayanan pemeriksaan
memeriksakan kesehatan mata rutin memeriksakan kesehatan masyarakat tentang pentingnya penglihatan di puskesmas
68% masyarakat rutin memeriksakan matanya pemeriksakan kesehatan mata
kesehatan mata. dikarenakan faktor ekonomi dan
keengganan masyarakat.
3 34% masyarakat berpendapat bahwa Sebagian masyarakat Kurangnya pengetahuan Melakukan penyuluhan tentang
orang yang mengalami gangguan berpendapat bahwa orang yang masyarakat tentang gangguan macam-macam penyakit gangguan
pendengaran hanya terjadi pada usia mengalami gangguan pendengaran pendengaran, cara tepat merawat
lanjut. pendengaran hanya terjadi pada telinga dan mendorong agar
66% masyarakat tidak sependapat usia lanjut masyarakat aktif melakukan
bahwa orang yang mengalami pemeriksaan telinga
gangguan pendengaran hanya terjadi
pada usia lanjut.
Upay Kebutuhan SDM Kebutuh
Waktu Sumber
a Sasar Penanggu Mitra an Indikator
NO Kegiatan Tujuan Target Sasaran Pelaksana Pembiay
Kese an ng Jawab Metode Alat Tenaga Kerja Anggara Kinerja
an aan
hatan n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2.6
Upaya
Penge
mbang
an
progr
koordina terlaksana
am
si lintas terlaksananya t PJ UKM nya
esens ke PJ UKM
program koordinasi a esensial koordinasi
Upaya ial gi rapat LCD, dan januari-
dalam lintas program 12 x 1 x h dan PJ UKP lintas BOK
Pengembangan dan at diskusi ATK pelaksana desember
praminlo dalam u pengemba program
peng an program
k dan puskesmas n ngan dalam
emba
minlok puskesmas
ngan
2.6.7
Indra
dan
Telinga
Menyediakan T
Pengada
media Snell 6 a Pelaksana Jasa Pelaksana Adanya
an x Toko Alar
pemeriksaan en 1 K 1 x h program Pembelian Transport program Januari Snellen JKN
Snellen Medis
skreening Chart el u indera asi indera Chart
Chart
mata n
Menemu
kan dan
menanga
t Pelaksana
ni kasus ke
Mengurangi masy a Pelaksana program Mengurang
refraksi gi pemeriksa snellen pelaksana
angka araka 1 x 1 x h program indera, jan-des i angka
(termasu at an chart UKS
kebutaan t u indera dokter, kebutaan
k an
n perawat
scrennin
g anak
sekolah)
membantu
operasi
oprasi
katarak membantu masy t Pelaksana
ke katarak
secara oprasi katarak araka a Pelaksana kit program
gi pemeriksa pemkot, gratis
gratis gratis untuk t usia 1 x 1 x h program operasi indera, maret
at an DKK untuk
hari jadi masyarakat > 45 u indera katarak dokter,
an masyaraka
kota tidak mampu tahun n perawat
t tidak
pasuruan
mampu
membantu
/
memfasilita
membantu / si
siswa
P E N UT U P
Dari hasil pembahasan di depan, prioritas utama dari masalah yang harus
di atasi adalah kurangnya kunjungan pasien dengan kasus serumen prop. Jika
terjadi akan berdampak pada turunnya kesadaran masyarakat akan kesehatan
telinga dan meningkatnya angka gangguan pendengaran. Maka penyuluhan dan
skrening kesehatan indera perlu dilakukan untuk mencegah dampak – dampak
yang akan ditimbulkan sehingga dengan otomatis pencapaian kesehatan indera
dapat meningkat
Disamping masalah lain yang tidak kalah pentingnya untuk di atasi juga,
sehingga dengan alternatif pemecahan masalah yang telah di uraikan, dapat
pula di harapkan masalah lain dari masing-masing kegiatan dapat di atasi.