Anda di halaman 1dari 19

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PUSKESMAS PENGARINGAN
KECAMATAN SEMIDANG AJI
KABUPATEN OKU
TAHUN 2013

Disusun Oleh
ANSYORI DEAS
Npm: 44621

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
STIE TRISNA NEGARA
OGAN KOMERING ULU TIMUR
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional untuk


mewujudkan masyarakat yang maju, mandiri, sejahtera lahir dan batin. Keberhasilan
pembangunan kesehatan ditandai oleh semakin meningkatnya derajat kesehatan masyarakat,
mutu pelayanan yang prima, sarana dan prasarana yang memadai serta perilaku hidup sehat.
Seperti yang tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional "Tujuan Pembangunan Kesehatan
adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan Nasional".
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan
Nasional. Visi pembangunan kesehatan sebagaimana dirumuskan dalam Indonesia Sehat 2010
adalah masyarakat bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam
lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Visi Kabupaten OKU adalah “ Terwujudnya Masyarakat Ogan Komering Ulu Yang Maju,
Sehat dan Mandiri”.

Untuk mencapai visi pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya


kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) sebagai ujung tombak Departemen Kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki makna dan peranan yang sangat penting dalam
mewujudkan visi pembangunan kesehatan tersebut.
Dalam rangka mencapai Puskesmas yang swadana maka Puskesmas harus dapat
meningkatkan mutu pelayanannya, mampu menangani dan tanggap terhadap berbagai masalah
kesehatan masyarakat yang ada di wilayah kerjanya, serta meningkatkan pemberdayaan dan
kemitraan dengan masyarakat.

1
Dengan adanya perencanaan yang baik, diharapkan akan terjalin kesatuan pola pikir, gerak,
langkah, dan kerja sama yang optimal. Oleh karena pentingnya perencanaan tersebut, maka
dibuatlah dokumen rencana pengembangan Puskesmas agar setiap kegiatan / program sesuai
dengan tujuan yang diinginkan dan visi sesuai dengan yang sudah disepakati.
Pertimbangan – pertimbangan konseptual :
a. Untuk meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan kesehatan diperlukan suatu proses
perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh.
b. Atas dasar rencana tersebut, dapat dihitung besarnya anggaran yang diperlukan.
c. Dengan adanya rencana yang baik dapat dilakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan /
program secara berkesinambungan sebagai acuan keberhasilan dan penyusunan rencana
selanjutnya.
Meninjau dari pentingnya penanganan upaya kesehatan bagi masyarakat dan peningkatan
kapasitas pemerintah daerah dalam menangani hal tersebut, dipandang perlu untuk
mengembangkan pendekatan Rencana Strategis (Renstra) di Puskesmas.

B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan kinerja Puskesmas melalui perencanaan yang disusun secara sistematis,
logis, efektif dan efisien berdasarkan sumber daya yang ada di Puskesmas, kelemahan-
kelemahan yang ada, kesempatan-kesempatan yang tersedia, serta temuan hasil cakupan dan
kesenjangan program yang berlangsung pada periode sebelumnya agar tercapai suatu
peningkatan keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh Puskesmas demi
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2. TUJUAN KHUSUS
a. Puskesmas menyadari pentingnya proses perencanaan yang sistematis dalam
bidang kesehatan.
b. Puskesmas mampu melakukan analisis masalah dan situasi yang didasarkan pada
data program yang telah menilik SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, dan
Threat.)

2
c. Puskesmas mampu melakukan perumusan masalah dari analisis situasi yang
dipaparkan.
d. Puskesmas mampu membuat rencana kegiatan yang sistematis, logis, dan efisien
untuk memecahkan masalah yang ditetapkan.
e. Puskesmas mampu menentukan indikator yang spesifik untuk menetukan
keberhasilan kinerja Puskesmas sendiri.

3
BAB II
ANALISIS SITUASI, IDENTIFIKASI MASALAH
DAN PENENTUAN PRIORITAS MASALAH KESEHATAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah UPTD Puskesmas Pengaringan

UPTD Puskesmas Pengaringan didirikan pada tahun 1991 yang merupakan

Puskesmas Pelayanan Rawat Jalan, dengan perkembangan Kecamatan Semidang Aji

dan mengingat Puskesmas Pengaringan berada di jalur padat kendaraan yaitu jalan

lintas sumatera maka pada tahun 2008 didirikan Unit Gawat Darurat (UGD). UPTD

Puskesmas Pengaringan membawahi 10 desa.

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengaringan meliputi 10 desa yaitu:

a. Desa Pandan Dulang

b. Desa Banjar Sari

c. Desa Pengaringan

d. Desa Singapura

e. Desa Kebon Jati

f. Desa Seleman

g. Desa Raksa Jiwa

h. Desa Tebing Kampung

i. Desa Guna Makmur

j. Desa Panai Makmur

4
2. Demografi, Topografi, dan Klimatologi

UPTD Puskesmas Pengaringan terletak di dalam wilayah Kecamatan Semidang

Aji dengan luas wilayah kerja 1600 KM 2 dan jumlah penduduk 8485 jiwa terdiri dari

dataran rendah yang bergelombang dengan suhu rata-rata berkisar 29-37◦ C.

3. Batasan dan Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pengaringan

UPTD Puskesmas Pengaringan terletak di Kecamatan Semidang Aji Kabupaten

Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan. Batas wilayah kerja UPTD Puskesmas

Pengaringana dalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara : Berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang

b. Sebelah selatan : Berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Ulak Pandan

c. Sebelah timur : Berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung

d. Sebelah barat : Berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Penyandingan

4. Transportasi

Transportasi dari dan ke UPTD Puskesmas Pengaringan dapat di jangkau dengan

kendaraan roda dua maupun roda empat.

5. Sarana Pelayanan Kesehatan

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengaringan memiliki sarana kesehatan terdiri

dari:

No Sarana Jumlah
1 Puskesmas 1 unit
2 Pustu 2 unit
3 Poskesdes 10 unit
4 Posyandu 10 unit
5 Pusling 1 unit

5
B. Analisis Demografis
1. Jumlah penduduk : 8485 jiwa, yang terbagi atas :
 Laki-laki : 4338 jiwa
 Perempuan : 4137 jiwa
2. Jumlah KK : 2219 jiwa
3. Jumlah Neonatus : 298 jiwa
4. Jumlah Bayi : 203 jiwa
5. Jumlah Balita : 859 jiwa
6. Jumlah Bumil : 221 jiwa
7. Jumlah Bulin : 212 jiwa
8. Jumlah PUS : 1506 jiwa
2. Sosio ekonomi
1. Pendidikan Kepala Keluarga :
a. Tidak / Belum Tamat Sekolah Dasar : 1.152 jiwa (33,32%)
b. Tamat Sekolah Dasar : 1.468 jiwa (21,72%)
c. Tamat Sekolah Lanjutan Pertama : 1.292 jiwa (22,08%)
d. Tamat Sekolah Lanjutan Atas/Umum : 1.508 jiwa (22,31%)
e. Tamat Perguruan Tinggi (Diploma/S1/S2) : 38 jiwa (0,57%)

2. Mata Pencaharian :
a. Petani : 2.579 jiwa (44,16%)
b. Pedagang : 1.290 jiwa (28,26%)
c. Buruh tani : 165 jiwa (2,04%)
d. Peternak : 412 jiwa (5,08%)
e. PNS/TNI/POLRI : 410 jiwa (2,59%)
f. Buruh Swasta : 1.448 jiwa (17,87%)

6
C. GAMBARAN KHUSUS
1. Kepegawaian UPTD Puskesmas Pengaringan
Jumlah tenaga kesehatan di UPTD Pengaringan sebanyak 63 orang, dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel Kepegawaian UPTD Puskesmas Pengaringan

No Jenis Tenaga Status Jumlah


PNS Non PNS
1 Dokter Umum 1 1 2
2 SKM 5 1 6
3 Tek. Lingkungan 1 - 1
4 AKPER 5 21 26
5 AKBID 4 10 14
6 AKL 2 2 4
7 D III Farmasi 1 - 1
8 AKZI 1 - 1
9 SPAG 2 - 2
10 AAK 1 - 1
11 D I Bidan 1 - 1
12 SPK 1 - 1
13 SMA 1 2 3
14 LCPK 1 - 1
Jumlah Keseluruhan 63
Sumber: UPTD Puskesmas Pengaringan

2. Sarana Kesehatan
Puskesmas induk : 1 unit.
Jumlah Pustu : 2 unit.
Jumlah Pusling : 1 unit.
Jumlah Polindes : 10 unit.
Jumlah Posyandu : 10 unit.
Posbindu : - unit.
Dokter/BP/Bidan Swasta : 10 unit.

7
3. Indikator Derajat Kesehatan dan Cakupan Program Tahun 2013
a. Program KIA
Tabel 2.3
Cakupan Program KIA di Puskesmas Pengaringan Tahun 2013

No Indikator Target (%) Cakupan (%) Kesenjangan (%)


1 K1 98 91,7 - 6,3
2 K4 90 83 -7
3 Linakes 85 68,3 - 16,7
5 N1 85 85,3 +0,3
6 N2 85 81 -4

b. Program Imunisasi
Tabel 2.4
Cakupan Program Imunisasi di Puskesmas Pengaringan Tahun 2013
No Indikator Target (%) Cakupan (%) Kesenjangan (%)
1 BCG 80 72,0 -8
2 DPT combo + HBI 85 84,0 -1
3 DPT combo + HBII 85 72,0 - 13
4 DPT combo + HBIII 75 63,0 - 12
5 Polio 1 90 90,0 -
6 Polio 2 90 88,0 -2
7 Polio 3 90 84,0 -6
8 Polio 4 90 78,0 -12
9 Campak 85 72,0 - 13
10 TT 1 85 73,0 -12
11 TT 2 85 80,0 -5

c. Gizi
Tabel 2.5
Cakupan Program Gizi di Puskesmas Pengaringan Tahun 2013

8
No Indikator Target(%) Cakupan (%) Kesenjangan (%)
1 K/S 90 81,6 - 8,4
2 D/S 80 77,9 - 2,1
3 N/S 75 66,9 -2,1
4 Vitamin A 85 76,5 - 8,5
5 Fe 85 89,5 + 4,5

d. Program Kesehatan Lingkungan


Tabel 2.6
Cakupan Program Kesling di Puskesmas Pengaringan Tahun 2013
No Program Target (%) Cakupan (%) Kesenjangan (%)
1 SAB 70 84,7 + 14,7
2 JAGA 60 72,0 + 12,0
3 SPAL 60 85,5 + 25,5
4 TTU 100 100 -
5 TPM 100 100 -

e. P2M
Tabel 2.7
Cakupan Program P2M di Puskesmas Pengaringan Tahun 2013
Target (%) Cakupan (%) Kesenjangan (%)
Diare
Penderita < 5 tahun 10 8,8 - 1,1
Penderita semua umur 10 5,55 - 5,45
TB paru
Pengobatan 100 89,08 - 10,92
Malaria 100 80 -11,91

f. Angka Kesakitan
Tabel 2.8
Distribusi 10 Besar Penyakit di Puskesmas Pengaringan Tahun 2013
No. Masalah Kesehatan Jumlah
1 Infeksi pernapasan 968
2 Gastroenteritis 978

9
3 Diare 589
4 Dermatitis 482
5 Influensa 468
6 Myalgia 367
7 Hypertensi 572
8 Artritis 554
9 Demam Typoid 197
10 Cepalgia 166

g. Angka Kematian
Tidak ada kematian ibu maupun bayi selama Tahun 2013.

BAB III
ANALISIS SWOT

A. Kekuatan (Strength)
1. Adanya Visi dan Misi Puskesmas Pengaringan
VISI
Terwujudnya Puskesmas Pengaringan yang memberikan pelayanan Prima dengan
unggulan UKBM dan Pelayanan Gawat Darurat dalam mewujudkan OKU Sehat 2024

10
MISI
1. Mengupayakan peran serta masyarakat dengan UKBM
2. Memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)
3. Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak dan masyarakat
khususnya pembangunan bidang kesehatan dan dana sehat.
4. Memfasilitasi pelayanan kesehatan mata yang berkualitas dan
terjangkau.
5. Menyelenggarakan kesehatan dasar dengan gawat darurat.

2. Sumber daya manusia yang tersedia


 Dokter Umum
 Dokter Gigi
 Bidan Desa
 Perawat
 Perawat Gigi
 Petugas Gizi
 Sanitarian
 Petugas obat
 Tata Usaha
 Supir ambulance

3. Fasilitas yang tersedia


 Balai pengobatan umum
 Balai pengobatan gigi dan mulut
 Ruang KIA
 Ruang perawatan
 Unit gawat darurat
 Ruang tindakan

11
 Ruang operasi mata
 Laboratorium
 Kamar obat
 Tempat pendaftaran
 Mobil Pusling
4. Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992
5. Adanya dukungan dana dari pemerintah (Operasional puskesmas, JPKMM, dll)

B. Kelemahan (Weakness)
1. Terbatasnya dana, sarana, dan prasarana penunjang kegiatan program
Puskesmas.
2. Sistem pencatatan dan pelaporan masih lemah.
3. Manajemen dan pembinaan serta sumber daya puskesmas yang kurang mendukung
keberhasilan program
4. Rendahnya kinerja petugas kesehatan
5. Keterbatasan sumber daya manusia yang menyebabkan beban kerja staff berlipat-lipat
karena harus merangkap.
6. Banyaknya tenaga yang merupakan sukarelawan/ sukwan.

C. Peluang (Opportunity)
1. Pembangunan Nasional berwawasan kesehatan.
2. Adanya pelatihan-pelatihan yang memungkinkan peningkatan kemampuan SDM
Puskesmas.
3. Lokasi mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun pribadi, roda 2 maupun
roda 4, dekat dengan pusat kegiatan masyarakat (sekolah).
4. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan
5. Potensi peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
6. Dukungan lintas sektoral.

D. Tantangan / Ancaman (Threat)


1. Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah.

12
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang arti hidup sehat.
3. Perilaku manusia yang sudah mengakar.
4. Rendahnya dukungan pemerintah setempat dalam menunjang keberhasilan program

BAB IV
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH KESEHATAN

Dari data yang diperoleh sejak bulan Januari sampai Oktober 2013, ditemukan masalah
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pengaringan, yaitu:

13
1. MASALAH PELAYANAN KESEHATAN

No Indikator Target (%) Cakupan (%) Kesenjangan (%)


1. Linakes 85 68,3 - 16,7

2. MASALAH KESEHATAN
No. Masalah Kesehatan Besar Derajat Ketersediaan Kepedulian Score Ranking
Masalah Masalah Teknologi Masyaraka
t
1 Malaria 9 9 8 6 32 1
2 Diare 8 9 8 6 31 2
3 Gastrenteritis 7 6 7 6 26 3
4 Rematik Akut 7 6 6 6 25 4
5 ISPA 6 6 8 4 24 5

BAB V
RENCANA STRATEGI PUSKESMAS PENGARINGAN

A. Tujuan
a. Tujuan Umum

14
Menurunkan angka penemuan kejadian kasus Malaria di wilayah kerja Puskesmas
Pengaringan
b. Tujuan Khusus
- Terlaksananya cakupan seluruh program Malaria di Puskesmas Pengaringan
- Menurunkan angka kejadian kasus demam berdarah dan mencegah terjadinya
komplikasi
- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengatasi penyakit Malaria dengan
kegiatan PSN
- Terbentuknya kerjasama antara masyarakat dan puskesmas
- Meningkatnya kualitas kesehatan di Puskesmas dan Rumah Tangga.

B. SASARAN
1. Sasaran langsung : Penderita dan keluarga penderita
2. Sasaran tidak langsung : Penduduk dan masyarakat yang tinggal di sektar tempat
tinggal penderita.

C. Kebijakan / Strategi
 Penanggulangan masalah malaria dilakukan dengan pendekatan komprehensif, dengan
mengutamakan upaya pencegahan, yang didukung upaya pengobatan dan upaya
pemulihan.
 Penanggulangan masalah Malaria dilaksanakan oleh semua pihak secara
berkelanjutan, dengan koordinasi lintas instansi/dinas dan organisasi masyarakat.
 Penanggulangan masalah Malaria diselenggarakan secara demokratis dan transparan
oleh semua pihak yang terkait.
 Penanggulangan masalah Malaria dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan
masyarakat yaitu dengan meningkatkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN). Masyarakat yang telah berdaya diharapkan berperan sebagai pelaku/pelaksana
dari kegiatan.
 Meningkatkan peran serta petugas, dalam melakukan penyuluhan mengenai kegiatan
PSN, 3M, dan Pemantauan Jentik Berkala (PJB).

15
 Menanggulangi dan menyikapi masalah kasus Malaria secara cepat dan tepat yang
terjadi di masyarakat dengan dilakukannya Penyelidikan Epidemiologi (PE) pada tiap
kasus temuan
 Menjalin kerjasama lintas sektoral misalnya dengan kelurahan, kecamatan, tokoh
masyarakat & tokoh agama dalam melakukan penyuluhan.

D. Kegiatan
a. Dalam gedung
 Memberikan pengarahan kepada petugas kesehatan tentang penanganan dan
tindakan serta sistem rujukan pada tiap kasus temuan untuk meningkatkan kualitas
tenaga kesehatan dalam menolong penderita Malaria.
 Menyediakan obat-obatan, infus, abate untuk masyarakat dan sarana transport
yang diperlukan untuk merujuk pasien gawat .
 Pelatihan petugas puskesmas yang akan diterjunkan ke masyarakat.
 Penyediaan biaya operasional
b. Luar gedung
 Meningkatkan fungsi petugas kesehatan termasuk kader dalam melaksanakan
pemantauan dan pendataan kasus Malaria yang ada sehingga membentuk sistem
pelaporan yang baik.
 Menyediakan sarana dan prasarana seperti ambulance dan perbaikan jalan agar
akses ke daerah yang sulit dijangkau lebih mudah yang berperan dalam baik
penyuluhan ataupun rujukan pasien Malaria
 Pembinaan dan pelatihan kader dalam membantu petugas kesehatan di masyarakat
 Melaksanakan kegiatan PSN, PJB, dan kegiatan 3M yang dilakukan secara
berkesinambungan untuk mencegah penyebaran Malaria

16
 Penyuluhan terutama pada warga sekitar penderita agar selalu menjaga kebersihan
dan melakukan kegiatan 3M serta sosialisasi penggunaan abate
 Mengajak masyarakat dan tokoh masyarakat untuk ikut berperan dan mendukung
cakupan program penanggulangan penyakit Malaria
E. Program
 Penyuluhan mengenai Malaria pada 4 desa yang dilakukan setiap 3bulan sekali
 Pemeriksaan Jentik Berkala di rumah-rumah masyarakat yang dilakukan secara berkala
dan berkesinambungan
 Melakukan Penyuelidikan Epidemiologi pada rumah penderita dan rumah-rumah
disekitar penderita Malaria radius 100m
 Pelaksanaan wawar keliling untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya PSN
dan kegiatan 3M untuk mencegah penyebaran Malaria.
 Melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk yang di koordinir oleh petugas
kesehatan dibantu oleh tokoh masyarakat untuk menggerakkan masyarakat.
 Pelatihan kader dalam membantu pelaksanaan program.
 Penyediaan biaya operasional Puskesmas untuk program yang dicanangkan.

F. Sumber Pembiayaan
Pembiayaan bersumber dari APBN, APBD baik Propinsi maupun Kabupaten, dana
ASKES, maupun swadaya masyarakat.

17
BAB VI
PENUTUP

Demikian Rencana Strategis Puskesmas Pengaringan Kabupaten OKU ini disusun dan
direncanakan dengan harapan semoga Rencana Strategis Tahun 2013 ini dapat dijadikan
pedoman dan acuan bagi pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kesehatan di Kabupaten
OKU yang sesuai dengan visi, misi dan strategi Kabupaten OKU serta juga sesuai dengan visi,
misi dan strategi tujuan Pembangunan dalam bidang Kesehatan.

18

Anda mungkin juga menyukai