Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN STASE MANDIRI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KH HAYYUNG


KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
PERIODE 1 AGUSTUS 2018 – 30 SEPTEMBER 2018

OLEH :
Yashinta Sampeliling

PEMBIMBING :
dr. Ajardiana, SpOG(K)
Dr.dr. Elizabet C.Yusuf, SpOG(K),M.Kes

DIVISI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI SOSIAL


DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018

1
LAPORAN HASIL KEGIATAN STASE MANDIRI
RESIDEN DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
DI RSUD KH HAYYUNG KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
PERIODE 1 AGUSTUS – 30 SEPTEMBER 2018

I. PROFIL KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


Kabupaten Kepulauan Selayar adalah sebuah kabupaten yang terletak di
Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten Kepulauan Selayar
adalah Kota Benteng. Kabupaten ini memiliki luas sebesar 10.503,69 km² (wilayah
daratan dan lautan) dan berpenduduk sebanyak 134.000 jiwa.
Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri dari 2 sub area wilayah pemerintahan yaitu
wilayah daratan yang meliputi kecamatan Benteng, Bontoharu, Bontomanai, Buki,
Bontomene, dan Bontosikuyu serta wilayah kepulauan yang meliputi kecamatan
Pasimasunggu, Pasimasunggu Timur, Takabonerate, Pasimanarru, dan
Pasilambena.

Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan salah satu di antara 24


Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang letaknya di ujung selatan Pulau
Sulawesi dan memanjang dari Utara ke Selatan. Daerah ini memiliki kekhususan
yakni satu-satunya Kabupaten di Sulawesi Selatan yang seluruh wilayahnya
terpisah dari daratan Sulawesi dan terdiri dari gugusan beberapa pulau sehingga
membentuk suatu wilayah kepulauan.

Gugusan pulau di Kabupaten Kepulauan Selayar secara keseluruhan


berjumlah 130 buah, 7 di antaranya kadang tidak terlihat (tenggelam) pada saat air
pasang. Luas wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar meliputi 1.357,03 km²
wilayah daratan (12,91%) dan 9.146,66 km² wilayah lautan (87,09%).

Secara geografis, Kabupaten Kepulauan Selayar berada pada koordinat


(letak astronomi) 5°42' - 7°35' Lintang Selatan dan 120°15' - 122°30' bujur timur
yang berbatasan dengan:

2
Utara : Kabupaten Bulukumba dan Teluk Bone

Selatan : Provinsi Nusa Tenggara Timur

Barat : Laut Flores dan Selat Makassar

Timur : Laut Flores (Provinsi Nusa Tenggara Timur)


Sarana transportasi dari luar yang paling dekat adalah pelabuhan
penyeberangan Pamatata, Kecamatan Bontomatene. Bandar udara terdekat dan
satu-satunya yang ada di pulau Selayar adalah Bandar Udara H. Areoppala terletak
di dusun Padang, desa Bontosunggu, Kecamatan Bontoharu, dan beroperasi setiap
hari.

Gambar 1 . Peta Kabupaten Kepulauan Selayar

3
Tabel 1. Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar
(BPS Kepulauan selayar, 2016)
Kecamatan Luas (Km2) Desa Penduduk
Passimarannu 195,33 8 9217
Pasilambena 114,88 6 7388
Pasimassunggu 131,80 7 8192
Takabonerate 49,30 9 13293
Pasimassunggu Timur 67,14 6 7478
Bontosikuyu 248,16 12 14978
Bontoharu 128,12 6 13226
Benteng 24,63 - 24414
Bontomanai 136,42 10 16254
Bontomatene 193,23 10 13006
Buki 68,14 7 6353

Penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar berdasarkan proyeksi penduduk,


tahun 2015 sebanyak 130.199 jiwa yang terdiri atas 62.590 jiwa penduduk laki-
laki dan 67.609 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah
penduduk tahun 2014, penduduk Kepulauan Selayar mengalami pertumbuhan
sebesar 1.13 persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2015
penduduk perempuan terhadap laki-laki sebesar 108. Kepadatan penduduk di
Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2015 mencapai 96 jiwa/Km2 dengan rata-
rata jumlah penduduk per rumah tangga 4 orang.
Komposisi penduduk Kepulauan Selayar menurut kelompok umur
terdiri dari :
Penduduk usia 0 - 14 tahun sebanyak 38.213 jiwa
Penduduk usia 15 - 64 tahun berjumlah 82545 jiwa
Penduduk usia 65 tahun ke atas sebanyak 9.441 jiwa

4
Menurut hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2009 ,
jumlah angkatan kerja di kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2009 sebesar
54.996 orang, yaitu yang bekerja sebanyak 49.478 orang(89,9%) dan jumlah
pengangguran sebanyak 5.518 orang(10,1%). Jumlah bukan angkatan kerja
sebanyak 32.651 orang dengan rincian 6.503 orang (19,9%) sekolah, 22.162
orang(67,9%) mengurus rumah tangga dan lainnya sebanyak 3.986 orang(12,2%).

II. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


Berdasarkan BPS Kepulauan Selayar, hingga Tahun 2016 terdapat satu
rumah sakit umum yang terletak di Bontoharu serta 14 unit puskesmas yang
tersebar di beberapa kecamatan dimana terdapat 11 puskesmas rawat inap dan 3
puskesmas non rawat inap. Untuk fasilitas kesehatan lainnya yaitu Puskesmas
pembantu sebanyak 19 unit, Posyandu sebanyak 287 unit, dan Polindes sebanyak
71 unit.
Tabel 2. Jumlah dan Jenis Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Kepulauan Selayar
(BPS, 2016)

Kecamatan R Rumah PK Posyand Klinik/Bala Polinde


S Bersali M u i Kesehatan s
n
Passimarannu - - 1 17 - 7
Pasilambena - - 1 17 - 4
Pasimassunggu - - 1 20 - 5
Takabonerate - - 2 26 - 8
PasimassungguTimu - - 1 20 - 5
r
Bontosikuyu - - 2 47 - 11
Bontoharu 1 - 1 25 - 8
Benteng - - 1 21 - -

5
Bontomanai - - 2 37 - 10
Bontomatene - - 1 34 - 8
Buki - - 1 23 - 5

Total 1 0 14 287 0 71

Peningkatan ibu hamil di Kabupaten Kepulauan Selayar sejak Tahun 2011-


2015 yaitu 2282 ibu hamil menjadi 2304 ibu hamil, dimana hanya 2219 ibu
melakukan K1, 1900 ibu hamil yang melakukan K4 dan hanya 1759 ibu hamil
yang mendapatkan zat besi sebanyak 90 buah pada tahun 2016. Masih di tahun
yang sama, 1.921 persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan , 16 persalinan
ditolong oleh dukun.
Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2015
sebesar 20166 pasangan dimana 13.286 diantaranya menggunakan kontrasepsi.
merupakan akseptor KB suntik (6.508), diikuti berturut turut Pil (2112), implant
(2.308), AKDR (340) dan Akseptor kontap (260) sisanya menggunakan metode
kontrasepsi pada pria.

III. PROFIL RSUD KH.HAYYUNG


RSUD.KH. Hayyung adalah RS Pemerintah Kabupaten yang dikelola oleh
Pemkab Kabupaten Selayar dan tergolong dalam kelas RS.tipe C yang berada di
kepulauan Selayar dan menjadi Rumah Sakit dengan Pelayanan Obstetri dan
Neonatus Emergency Komprensif (PONEK) sejak Juni 2013. RSUD.KH Hayyung
sebagai pusat rujukan lanjutan dari 14 Puskesmas yang terbagi atas 9 Puskesmas
di daratan dan 5 Puskesmas di kepulauan. RSUD Hayyung terletak di kota
Benteng tepatnya di Jalan KH Abdul Kadir Hasim.Setelah mengadakan proses

6
akreditasi RS Seluruh Indonesia dengan proses pentahapan akhirnya ditetapkan
status lulus akreditasi rumah sakit.

Visi : RSUD. KH Hayyung Kepulauan Selayar sebagai Rumah Sakit yang


melayani dengan hati dan memberikan pelayanan terbaik untuk mendukung
Kabupaten Kepulauan Selayar maju, sejahtera dan religious

Misi :

1. RSUD.KH.Hayyung Kepulauan Selayar menyelenggarakan upaya


pelayanan kesehatan yang murah, aman,berkualitas dan terjangkau
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia Rumah Sakit
yang berdaya saing kuat, professional dan reliji
3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Rumah sakit untuk
kepentingan publik

RSUD.KH.Hayyung memberikan pelayanan spesialistik di bidang obstetri


dan ginekologi, anak, penyakit dalam, bedah, mata, didukung dengan bidang
lainnya seperti radiologi,THT,Psikiatri,patologi klinik serta anastesi, Selain itu,
juga terdapat pelayanan dokter gigi, pelayanan dokter umum dan fisioterapi.

Jumlah tenaga kesehatan di RSUD. KH. Hayyung terdiri dari 4 dokter


umum, 6 dokter internship yang bertugas sampai bulan februari 2019, 1 dokter
Spesialis THT, 2 dokter Spesialis Bedah, 1 dokter Spesialis Anak, 1 dokter
Spesialis Interna, 1 dokter Spesialis Patologi Klinik, 2 dokter Spesialis Anestesi
(PNS dan WKDS Univ.Brawijaya, 2 dokter Spesialis Radiologi, 1 dokter Spesialis
Jiwa, 1 dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (WKDS Unhas) dan masing-
masing 1 residen OBGIN, Mata, THT dan Neurologi. Jumlah bidan di perawatan
nifas 16 orang, bidan di kamar bersalin 21 orang dan 2 bidan bertugas di poliklinik.

RSUD.KH.Hayyung menerima pasien umum, pasien dan pasien Badan


Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

7
IV. LAPORAN KEGIATAN STASE MANDIRI
A. KONDISI POLIKLINIK
Poliklinik KIA ( kesehatan ibu dan anak ) dan KB ( Keluarga Berencana
) terletak di gedung rawat jalan RSUD. KH. Hayyung, disebelah Poliklinik KIA
terdapat poliklinik Mata, Neurologi, Jiwa, Anak dan Bedah.Pendaftaran
poliklinik dari hari Senin sampai dengan Sabtu dimulai dari pukul 08.00 sampai
dengan pukul 12.00. Pada poliklinik KIA terdapat 1 tempat tidur
pemeriksaan, 1 tempat tidur ginekologi, 1 meja registrasi dan pemeriksaan
awal, 1 meja konsultasi dokter, 1 buah mesin USG, serta sarana dan prasarana
lainnya seperti wastafel untuk cuci tangan doppler, lemari obat, tromol alat dan
bahan habis pakai.
Tenaga kesehatan yang bertugas di poliklinik adalah 2 orang bidan
PNS.Pada poliklinik KIA dapat dilakukan pelayanan KB yang dilakukan oleh
bidan. Pelayanan KB yang dilakukan berupa pemasangan implant, IUD, suntik.

Tabel 3. Jumlah Pasien Rawat Jalan Poliklinik Obgin RSUD.KH.Hayyung


Bulan Lama Baru Jumlah
Agustus 217 64 281
September 215 70 285

B. KONDISI KAMAR BERSALIN


Kamar bersalin terdiri dari 1 ruang observasi dan tindakan yang terdiri
dari 4 tempat tidur obstetri, KTG, USG, alat ekstraksi vakum, 2 tabung oxygen,
partus set, lampu sorot, wastafel, kamar mandi, lemari obat dan bahan habis
pakai. 1 ruang tindakan ginekologi dan kuret, terdiri dari 1 buah tempat tidur
ginekologi dan set kuret, wastafel, lampu sorot. 4 kamar observasi dengan
jumlah total 6 tempat tidur pasien. 1 buah kamar jaga dokter, 1 buah kamar jaga
bidan. Jumlah petugas 21 orang bidan dan 2 orang administrasi.

8
Penangan emergensi dasar sudah dimengerti oleh bidan-bidan yang ada.
Sebagian besar pasien rujukan sudah didampingi oleh tenaga kesehatan dan
telah dilakukan komunikasi yang baik sebelum merujuk yaitu dengan
melakukan komunikasi per telepon.

C. KONDISI KAMAR OPERASI


Terdapat Kamar operasi elektif terdiri dari 3 ruang operasi, dimana 2
ruang digunakan untuk operasi mayor dan 1 ruang operasi minor. Memiliki 2
monitor, alat resusitasi, 1 buah infant warmer, 1 ruang cuci alat, 1 ruang
sterilisasi alat, 1 ruang administrasi dan 1 ruang istirahat petugas dengan jumlah
petugas kesehatan sebanyak 12 orang (1 ahli anestesi, 8 perawat, 1 penata
dan 2 administrasi). Respon time dari kamar operasi pada jam dinas yaitu
kurang lebih 1 jam, dan pada waktu cito kurang lebih 1,5 -2 jam. Terdapat bank
darah di RSUD, namun stok darah biasa kosong.

D. KASUS -KASUS YANG DITANGANI


Adapun kasus-kasus yang ditangani selama melakukan stase mandiri
antara lain;

9
Tabel 4 . Sebaran Kasus Obstetri Agustus – September 2018

No. Kasus Umur (thn) Paritas Pendidikan Tindakan KB Ket


Obstetri <2 20- 35- >41 Pri Mul Gran <9th >9th
0 <35 40 mi ti de n n
1. Kehamilan 286 20 215 28 23 94 169 59 126 160 Antenatal care Rentang usia 13-
45 thn
Rentang gravida :
1-9

2. Hiperemesis 15 0 15 0 0 10 4 1 6 9 Konservatif :15 Datang sendiri : 7


gravidarum Rujukan :2
Poliklinik :6

3. Abortus 20 0 17 2 1 6 11 3 4 26

 Abortus 15 0 13 2 0 3 8 4 2 13 Kuretase : 13 AKDR :3 Datang sendiri : 8


inkomplit Konservatif :1 Injeksi progestin:10 Rujukan :2
Menolak kuret : 1 Menolak KB :2 BPS :2
Tranfusi :1 Poliklinik :3

10
 Abortus 5 1 4 0 0 1 2 2 0 5 Konservatif :5 Rujukan :2
imminens Tranfusi :0 Datang sendiri : 3

 Blighted 2 0 1 0 1 0 1 1 0 2 Kuretase :2 AKDR :2 Poliklinik :2


Ovum

 Abortus 2 0 1 1 0 1 0 1 0 2 Kuretase :2 Menolak KB :2 Datang sendiri: 1


Insipiens Rujukan :1

11
No. Kasus Umur (thn) Paritas Pendidikan Tindakan KB Ket
Obstetri <20 20- 35 >41 Pri Mul Gran <9th >9th
<35 - mi ti de n n
40

4. Persalinan 138 20 86 24 8 48 70 20 59 79

 Persalina 83 8 55 17 3 28 47 8 30 53 PPN : 82 Injeksi progestin: 25 Datang sendiri: 62


n Tranfusi :1 AKDR :19 Poliklinik :7
pervagina Implan : 20 Rujukan :14
m Menolak KB :19
 Presentasi 2 0 1 1 0 0 2 0 1 1 Klasik Mauriceau : 1 Injeksi progestin : 1 Datang sendiri : 0
bokong SSTP :1 AKDR :1 Rujukan :1
Menolak KB :0 Poliklinik :1

 Letak 5 1 2 2 0 1 2 2 2 3 SSTP :5 AKDR :2 Poliklinik :1


Lintang Injeksi progestin : 3 Rujukan :3
Datang sendiri : 1
 Presentasi 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 SSTP :1 AKDR :0 Rujukan :1
Kaki Menolak KB :0
Implan :1

12
 Preeklam 5 1 3 1 0 1 3 1 1 4 SSTP :3 Tubektomi :2 Datang sendiri : 0
psia Berat Pervaginam :1 AKDR :3 Rujukan :3
Konservatif :1 Poliklinik :2

 Post SC 8 0 5 2 1 0 6 2 3 5 VBAC :1 Tubektomi :1 Datang sendiri : 2


SSTP :7 AKDR :6 Rujukan :3
Injeksi progestin : 1 Poliklinik :3
Post SC 2x :2
Post SC 1x <18 bln
:6

 Plasenta 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 SSTP :1 AKDR :1 Rujukan :0


previa Konservatif :0 Poliklinik :1

13
No. Kasus Umur (thn) Paritas Pendidikan Tindakan KB Ket
Obstetri <20 20- 35 >41 Pri Mul Gran <9th >9th
<35 - mi ti de n n
40
 Panggul 4 2 2 0 0 4 0 0 2 2 SSTP :4 AKDR :4 Datang sendiri : 1
Sempit Rujukan :1
Poliklinik :2
 Kala II 3 0 3 0 0 2 1 0 1 2 SSTP :3 AKDR :3 Rujukan :3
Lama

 KPD 5 1 2 2 0 1 3 1 2 3 Pervaginam :4 AKDR :2 Datang sendiri : 3


SSTP :1 Injeksi progestin :2 Rujukan :2
Menolak KB :1
 Lilitan tali 2 0 2 0 0 0 1 1 1 1 Pervaginam :1 Tubektomi :1 Datang sendiri : 1
pusat SSTP :1 AKDR :1 Poliklinik :1
Injeksi progestin : 0
Menolak KB :0

 Penumbu 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 SSTP :1 AKDR :1 Rujukan :1


ngan tali
pusat

14
 POMP 3 1 2 0 0 1 1 1 1 2 SSTP :3 AKDR :2 Rujukan :3
Tubektomi :1
 CPD 2 1 1 0 0 1 1 0 1 1 SSTP :2 AKDR :1 Rujukan :1
Injeksi progestin : 1 Poliklinik :1

5. Perdarahan 8 2 4 2 0 1 5 2 3 5
Post Partum
 Retensio 2 0 2 0 0 0 2 0 0 2 Manual plasenta : 2 Injeksi progestin : 1 Rujukan :2
plasenta Tranfusi :1 Menolak KB :1

 Rest 2 1 1 0 0 0 2 0 0 2 Kuretase :2 Injeksi progestin : 1 Rujukan :1


Plasenta
Tranfusi :1 AKDR :1
Datang sendiri :1
6. Uterus 4 1 1 2 0 1 1 2 3 1 Konservatif :4 Datang sendiri : 2
Kontraktil Rujukan :1
Poliklinik :1

15
No. Kasus Umur (thn) Paritas Pendidikan Tindakan KB Ket
Obstetri <20 20- 35 >41 Pri Mul Gran <9th >9th
<35 - mi ti de n n
40
7. Gravid 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 Konservatif : 1 Datang sendiri : 1
+Appendisit
is akut

8. Retensio 2 1 1 0 0 1 1 0 1 1 Bladder training : 2 Injeksi progestin :2


Urine post
partum

Dari tabel diatas dapat diketahui, terdapat 141 kasus persalinan dengan 41 angka seksio sesarea .

Tabel 5 . Sebaran Kasus Ginekologi Agustus – September 2018

No Kasus Jumlah Usia (tahun) Paritas Pendidikan Tindakan


Ginekologi <20 20-<35 35- >41 Nona Primi Multi <9thn >9thn
40
1. PID 46 2 18 21 5 4 19 23 12 34 Konservatif
2. Mioma uteri 5 0 2 2 1 1 2 2 2 3 Histerektomi :1

16
Miomektomi : 3
Konservatif: 1
Tranfusi :1
3. Torsio kista 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 Salpingoooforektomi
ovarium kiri kiri :1

4. Amenore 18 0 6 10 2 2 6 10 3 15 Konservatif :18


5. PUA 5 0 3 2 0 0 1 4 3 2 Konservatif :5

Tabel 6 . Sebaran Kasus KB Agustus – September 2018

Usia (thn) Paritas Pendidikan


No. Kontrasepsi Jumlah
<20 20-<35 35-40 >41 Primi Multi Grande <9thn >9thn

1. AKDR 65 20 25 15 5 38 21 6 28 37

17
2. Tubektomi 6 0 0 4 2 0 3 3 4 2

3. Injeksi Progestin 35 2 28 5 0 26 9 0 20 15

4. Pil KB Kombinasi 4 0 3 1 0 1 3 0 1 3

5 Menolak KB 13 3 6 0 4 3 7 3 5 8

18
Rencana usaha yang
Usaha yang sudah direncanakan
Identifikasi Masalah Analisis Situasi
dilakukan

1. Pelayanan  Banyak bidan yang  Memberikan masukkan  Follow up penanganan


kegawatdaruratan bertugas di IGD Obgyn dan saran kepada kasus kegawatdaruratan
untuk pasien obstetri di
maupun di VK kurang Direktur RSUD agar di Pelayanan Obstetri
kalangan bidan masih
kurang mengetahui penanganan bekerjasama dengan dan Neonatal Emergensi
kegawatdaruratan dinas kesehatan Komprehensif (PONEK)
obstetri setempat tingkat kota  Follow up upaya
maupun kabupaten untuk stabilisasi pasien pra
menyelenggarakan / rujukan dan penangan
update materi awal kasus
kegawatdaruratan : kegawatdaruratan
penanganan obstetri
preeclampsia/eclampsia,  Latihan berkala simulasi
perdarahan pasca salin, kegawatdaruratan
pelatihan pemasangan
kondom kateter
intrauterine
 Simulasi kasus
penanganan
kegawatdaruratan dan
diskusi

19
2. Masih cukup  Terlambat  Penyuluhantentang  Menggalakkan
banyaknya kasus mengambil tanda bahaya pendekatan
kehamilan risiko tinggi
keputusan (Budaya kehamilan dan personal bidan
dan rujukan terlambat
setempat : kehamilan risiko terhadap wanita
Berunding dengan tinggi di kelas ibu hamil Risti sejak
keluarga besar hamil awal kehamilan
 Terlambat  Melakukan  Menyelenggarakan
pencapaian ke pemeriksaan pertemuan yang
tempat rujukan (sulit kehamilan dan USG melibatkan bidan
mencari alat di puskesmas dan dukun dalam
transportasi,  Memotivasi bidan upaya Safe
perangkap untuk melakukan Motherhood
geografis) strategi pendekatan  Kerjasama lintas
 Masih banyak risiko dan rujukan sektoral dengan
persalinan ditolong awal dini berencana pemda dan tokoh
Dukun (daerah terhadap kehamilan masyarakat untuk

pulau) 
 Risti meningkatkan


 Sosialisasi no telpon kesadaran
 Ketidaktahuan ibu
PONEK ke seluruh masyarakat.
hamil tentang
bidan perifer 

kondisi
kehamilannya saat
ini
 Penanganan awal

20
kasus
kegawatdaruratan
dan stabilisasi
pasien pra rujukan
belum adekuat

21
3. Sulitnya  Tidak selalu tersedia  Rumah sakit bekerja  Melakukan koordinasi
mendapatkan darah di Bank Darah sama dengan PMI, dengan direktur
persediaan darah pada
RSUD KH Hayyung anggota POLRI dan TNI pelayanan medis,
kasus-kasus
emergency  Kurangnya pengetahuan untuk mengadakan penanggung jawab bank
masyarakat mengenai program donor darah darah untuk
pentingnya kegiatan rutin/berkala maupun menggiatkan donor
donor darah keadaan emergensi darah dan mempunyai
 Terlambatnya mencari  Memberikan edukasi daftar nama pendonor
pendonor karena ibu kepada masyarakat rutin beserta golongan
hamil tidak mengetahui mengenai manfaat donor darahnya khususnya di
golongan darahnya darah lingkungan RSUD Kab.
tidak dilakukan  Melakukan konseling Bombana
pemeriksaan golongan kepada ibu hamil yang  Berkoordinasi dengan
darah saat melakukan ANC di bank darah Kabupaten
ANC/posyandu ataupun poliklinik untuk datang di Konawe Selatan dan
ibu tidak melakukan ANC tiap posyandu yang ada Kota Kendari sebagai
/ tidak membawa dan agar dilakukan bank darah terdekat
atau tidak mempunyai pemeriksaan yang dalam hal jumlah
buku KIA lengkap persediaan stok darah
 Melakukan koordinasi  Melakukan koordinasi
dengan bidan yang dengan IBI agar
mendampingi ibu hamil menjaring semua Ibu
ANC agar melakukan hamil di cakupan daerah

22
pemeriksaan masing-masing dan
laboratorium minimal diberikan buku KIA serta
kadar Hb, GDS, golda, dilakukan pemeriksaan
HbsAg laboratorium minimal
Penyuluhan tentang kadar Hb, golda, HbsAg
pentingnya ANC dan hal- dan GDS serta
hal apa yang dilakukan membawa buku tersebut
dalam ANC tersebut saat kunjungan ANC
ataupun saat datang di
RS
 Merutinkan pemeriksaan
laboratorium pada setiap
kunjungan pertama ANC
di poliklinik apabila
belum pernah diperiksa
sebelumnya

23
4. Masih cukup banyak  Pasien banyak yang  Penyuluhan mengenai  Memberikan edukasi
yang belum mau ber menolak kontrasepsi pentingnya KB pada ibu- kepada kader serta
KB
permanen, walaupun ibu hamil di poliklinik tokoh masyarakat
sudah dikonseling, (ANC) dan ibu-ibu pasca mengenai manfaat KB
informasi dan edukasi salin.  Pelatihan pemasangan
dengan baik. Hal ini KB jangka panjang
dikarenakan banyaknya  Bekerjasama dengan (implant dan AKDR)
rasa takut ibu akan isu BkkbN dalam kepada tenaga
miring dari tubektomi dan pelaksanaan Pelatihan kesehatan di fasilitas
AKDR contohnya tidak KB pasca salin kepada primer.
dapat bekerja berat dan dokter dan bidan

dapat menyebabkan
perdarahan.  Meminta ihak RS untuk
menghubungi BKKBN
agar menjamin
pengadaan alat
kontrasepsi

pengembangan obstetri dan ginekologi dan tatalaksananya dengan mengikutsertakan ilmu pencegahan
(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) sehingga ikut serta memperhitungkan faktor lingkungan yang
berkaitan dengan fenomena kematian maternal dan perinatal serta penyakit alat reproduksi wanita. Pelayanan
obstetri dan ginekologi merupakan salah satu bagian rangkaian yang dikembangkan dengan penjenjangan dan
keseragaman strategi.

24
25

Anda mungkin juga menyukai