Anda di halaman 1dari 44

Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

5.1 Rencana Pemanfaatan Ruang


5.1.1 Rencana Struktur Ruang
A. Rencana Sistem Perkotaan
Terkait dengan kawasan orde perkotaan di Kabupaten Ponorogo ini,
rencana pengembangannya adalah sebagai berikut :
1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) terletak di Perkotaan Ponorogo dengan wilayah
pelayanan meliputi Kecamatan Siman, Kecamatan Babadan, Kecamatan
Jenangan, dan Kecamatan Ponorogo. Adapun fungsi Pusat Kegiatan Lokal
(PKL) adalah sebagai berikut :
a. Pusat pemerintahan kabupaten;
b. Pusat pelayanan umum skala kabupaten;
c. Pariwisata regional;
d. Pusat kegiatan industri;
e. Pusat kesehatan skala kabupaten;
f. Pendidikan tinggi;
g. Pusat kegiatan olahraga skala kabupaten; dan
h. Pusat kegiatan kesenian regional – nasional.
Adapun kegiatan utama pada wilayah pengembangan ini adalah sebagai
berikut :
1) Pertanian tanaman pangan;
2) Perkebunan;
3) Peternakan;

LAPORAN AKHIR V-1


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

4) Pendidikan;
5) Kesehatan;
6) Peribadatan;
7) Pengembangan kegiatan pelayanan umum;
8) Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa;
9) Pengembangan kegiatan industri;
10) Pariwisata; dan
11) Pengembangan kegiatan penunjangnya.
2. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) terletak di Perkotaan Jetis dengan
wilayah pelayanan meliputi: Kecamatan Jetis, Kecamatan Mlarak,
Kecamatan Bungkal, Kecamatan Sambit dan Kecamatan Sawoo. Fungsi
pusat pelayanan adalah sebagai pusat pelayanan perdagangan dan jasa
skala lokal dan pusat pendidikan. Adapun kegiatan utama yang diarahkan
untuk dikembangkan di PKLp Jetis adalah sebagai berikut :
a. Sebagai pusat perdagangan dan jasa (pasar, pertokoan , ruko, pasar
hewan dan bank)
b. Pusat perkantoran (kantor pemerintah kecamatan);
c. Pusat pendidikan (SMU, SMK);
d. Pusat kesehatan (puskesmas); dan
e. Pemasaran hasil pertanian (industri hasil pertanian, pusat pemasaran
pertanian).
3. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) terletak di Perkotaan Pulung dengan
wilayah pelayanan meliputi: Kecamatan Sooko, Kecamatan Pulung dan
Kecamatan Ngebel dan Kecamatan Pudak. Fungsi pusat pelayanan ini
adalah sebagai pusat pelayanan perdagangan dan jasa skala lokal, pusat
agropolitan dan pusat kesehatan skala lokal. Adapun kegiatan utama yang
diarahkan untuk dikembangkan di PKLp Pulung adalah sebagai berikut :
a. Sebagai pusat perdagangan dan jasa (pasar, pertokoan, ruko, pasar
hewan dan bank);
b. Pusat perkantoran (kantor pemerintah kecamatan);
c. Pusat pendidikan (SMU, SMK);
d. Pusat kesehatan (puskesmas); dan
e. Pusat industri/pemasaran hasil pertanian (industri hasil pertanian,
pusat pemasaran pertanian).

LAPORAN AKHIR V-2


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

4. Pusat Pelayanan Lokal Promosi (PKLp) terletak di Perkotaan Jambon


dengan wilayah pelayanan meliputi : Kecamatan Sampung, Kecamatan
Sukorejo, Kecamatan Badegan, Kecamatan Kauman, dan Kecamatan
Jambon. Fungsi pusat ini adalah sebagai pusat pelayanan perdagangan
dan jasa, dan pusat pengolahan industri batu kapur/gampeng. Adapun
kegiatan utama yang diarahkan untuk dikembangkan di PKLp Jambon
adalah sebagai berikut :
a. Sebagai pusat perdagangan dan jasa (pasar, pertokoan , ruko, pasar
hewan dan bank);
b. Pusat perkantoran (kantor pemerintah kecamatan);
c. Pusat pendidikan (SMU, SMK);
d. Pusat Kesehatan (puskesmas); dan
e. Pusat industri/pemasaran hasil pertanian (industri hasil pertanian,
pusat pemasaran pertanian).
5. Pusat Pelayanan Lokal Promosi (PKLp) terletak di Perkotaan Slahung
dengan wilayah pelayanan meliputi: Kecamatan Balong, Kecamatan
Slahung dan Kecamatan Ngrayun. Fungsi pusat ini adalah sebagai sub
pusat pengembangan kawasan agropolitan untuk kegiatan off farm dan
pusat perdagangan dan jasa skala lokal/kecamatan. Adapun kegiatan
utama yang diarahkan untuk dikembangkan di PKLp Slahung adalah
sebagai berikut :
a. Sebagai pusat perdagangan dan jasa (pasar, pertokoan , ruko, pasar
hewan dan bank);
b. Pusat perkantoran (kantor pemerintah kecamatan);
c. Pusat pendidikan (SMU, SMK); dan
d. Pusat kesehatan (puskesmas).
6. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Perkotaan Mlarak, Perkotaan Sawoo,
Perkotaan Sambit, Perkotaan Sukorejo, Perkotaan Ngrayun, Perkotaan
Badegan, Perkotaan Bungkal, Perkotaan Pudak, Perkotaan Babadan,
Perkotaan Jenangan, Perkotan Ngebel, Perkotaan Kauman, Perkotaan
Sooko, Perkotaan Balong dan Perkotaan Siman dengan wilayah
pelayanannya meliputi wilayah kecamatan yang bersangkutan;
7. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) perdesaan Pusat Pelayanan Lingkungan
(PPL) Desa Mlarak dan Desa Gontor, Kecamatan Mlarak; PPL Desa Sawoo,
Kecamatan Sawoo; PPL Desa Sambit, Kecamatan Sambit; PPL Desa Jetis,

LAPORAN AKHIR V-3


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Kecamatan Jetis; PPL Desa Balong, Desa Karang Patihan, dan Desa
Ngampel, Kecamatan Balong; PPL Desa Slahung, Kecamatan Slahung; PPL
Desa Pulosari dan Desa Jambon, Kecamatan Jambon; PPL Desa Sukorejo,
Kecamatan Sukorejo; PPL Desa Ngrayun, Kecamatan Ngrayun; PPL Desa
Badegan, Kecamatan Badegan; PPL Desa Sampung, Kecamatan Sampung;
PPL Desa Bungkal, Kecamatan Bungkal; PPL Desa Pudak Kulon, Kecamatan
Pudak; PPL Desa Babadan Kecamatan Babadan; PPL Desa Jenangan,
Kecamatan Jenangan; PPL Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel; PPL Desa
Pulung, Desa Pulung Merdiko, dan Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung; PPL
Desa Semanding dan Desa Kauman, Kecamatan Kauman; PPL Desa Sooko,
Kecamatan Sooko, dan PPL Desa Siman, Kecamatan Siman.

Gambar 5. 1 Rencana Sistem Perkotaan Kabupaten Ponorogo

B. Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air


Pemenuhan kebutuhan akan air bersih dilakukan dengan peningkatan
jaringan sampai ke wilayah yang belum terjangkau. Pemenuhan air baku
masyarakat dapat diatasi dengan keberadaan air tanah maupun embung yang
tersebar pada beberapa pertemuan sungai-sungai yang ada di Kabupaten
Ponorogo. Sumber air baku berupa Telaga Ngebel untuk kegiatan permukiman
perkotaan dan wilayah. Potensi air tanah yang ada di Kabupaten Ponorogo

LAPORAN AKHIR V-4


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

sebesar 316,49 juta m3, dimana secara umum penggunaan air tanah di Kabupaten
Ponorogo adalah untuk keperluan domestik dengan penggunaan sumur dan
pengguna sambungan PDAM di Kabupaten Ponorogo sangat rendah yaitu sekitar
13.642 sambungan atau sekitar 6,09% dari jumlah total rumah tangga yang ada
sebesar 224.113 keluarga. Jaringan sungai, meliputi :
1. Sungai Asin dengan luas kurang lebih 5.656 ha
2. Sungai Cemer dengan luas kurang lebih 5.295 ha
3. Sungai Gendol dengan luas kurang lebih 376 ha
4. Sungai Keyang dengan luas kurang lebih 5.071 ha
5. Sungai Bedingin dengan luas kurang lebih 170 ha
6. Sungai Nambang dengan luas kurang lebih 248 ha
7. Sungai Slahung dengan luas kurang lebih 4.154 ha
8. Sungai Mayong dengan luas kurang lebih 789 ha
9. Sungai Pelem dengan luas kurang lebih 726 ha
10. Sungai Munggu dengan luas kurang lebih 576 ha
11. Sungai Domas dengan luas kurang lebih 590 ha
12. Sungai Ireng dengan luas kurang lebih 174 ha
13. Sungai Sungkur dengan luas kurang lebih 4.945 ha
14. Sungai Galok dengan luas kurang lebih 2.980 ha
15. Sungai Gonggang dengan luas kurang lebih 25 ha
16. Sungai Pucang dengan luas kurang lebih 198 ha
17. Sungai Nglorok Atas dengan luas kurang lebih 644 ha (enam ratus empat
puluh empat hektar).
Waduk meliputi Waduk Bendo di Kecamatan Sawoo dan pembuatan
sudetan dan penampungan di Kecamatan Sampung, Bedegan, Jambon, Slahung,
Bungkal, Sooko, Pulung, Jenangan dan Kecamatan Ngrayun. Untuk memenuhi
kebutuhan akan air bersih, perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana
pendukung seperti pipa, tandon, reservoir, dan prasarana pendukung lainnya.
Upaya penanganan untuk meningkatkan layanan fasilitas air bersih di Kabupaten
Ponorogo seperti :
 Perlindungan terhadap sumber-sumber mata air dan daerah resapan air;
 Perluasan daerah tangkapan air; dan
 Peningkatan pelayanan dan pengelolaan air bersih oleh PDAM dengan
peningkatan sistem jaringan air bersih hingga ke wilayah perdesaan.
Rencana sistem jaringan air minum meliputi:

LAPORAN AKHIR V-5


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

a) Sumber Gondang di Desa Maguwan; Sumber Cangkring di Desa Nglewan;


Sumber Kedung Lesung, Bantengan, Ngesong di Desa Wringin Anom;
Sumber Gajah Barat, Gajah Timur Jerakah di Desa Gajah, dan; Sumber
Pager Sari di Desa Ngadisanan untuk melayani wilayah Kecamatan Sambit
b) Sumber Kleco, Slenggreng di Desa Sawoo; Sumber Bopong, Gedong di Desa
Grogol; Sumber Umbul, Gedangan, Lungur Gede, Gendu, Sumber,
Jengglik, Pandean, Guwo, Panen, Gintungan di Desa Tumpuk; Sumber
Dawung, Pelem Beku, Trincing, Ngampo, Judeg, Krobokan di Desa
Pangkal; Sumber Temon, Senarang, Mloko Legi di Desa Temon; Sumber
Ngemplak, Tawang di Desa Sriti; dan Sumber Sumur Bor di Desa Bondrang
untuk melayani wilayah Kecamatan Sawoo
c) Sumber Batokan, Claket, Sobo, Deram 1, Deram 2 di Desa Ngebel; Sumber
Banyu Mili, Banyu Lengo, Dagang, Ngledok, Gempong, Bujed, Sebonang di
Desa Sahang; Sumber Dacan, Janggar, Sengon 1, Sengon 2, Sengon 3,
Pindan, Glodek, Bugan, Poko, Santen 1, Santen 2, Krisik, Kedung Kuwung
di Desa Wagir Lor; Sumber Pragak 1, Batokan, Briket, Cerong, Blingi di
Desa Gondowido; dan Sumber Kayu Manis, Tanggu, Kali Cilik, Pondok,
Culo, Ngresik, Pulosari, Sendang, Gentong, Jati, Daten di Desa Ngrogung
untuk melayani wilayah Kecamatan Ngebel; Sumber Kali Piji, Argo Ploso
di Desa Talun; Sumber Deram Segogor di Desa Pupus untuk melayani
wilayah Kecamatan Ngebel
d) Sumber Beji Sembro, Ngertup Sembro, Belik Jengkol, Watu Barong,
Prapatan Mojo, Belik Ngelingan, Sooko, Jowo 1, Jowo 2 di Desa Sooko;
Sumber Gampingan, Ngrembes, Barakan, Mukal Barem, Jurangan 1,
Jurangan 2, Bakokek, Plongko, Kranggan di Desa Jurug; Sumber Kali
Tengah, Puru di Desa Bedoho; Sumber Katongan di Desa Suru; Sumber
Banyu Putih, Sendang di Desa Klepu; Sumber Ploso, Andong Buyut di Desa
Ngadirojo untuk melayani wilayah Kecamatan Sooko
e) Sumber Nepo, Dawetan 2 di Desa Senepo; Sumber Dawetan 1, Sumur Bor
Dukuh Krajan 5 unit; Sumber Belik Bukul di Desa Wates; Sumber Sendang
Koco di Desa Ngilo-Ilo
f) Sumber Belik Pandak di Desa Pandak; Sumber Bulak di Desa Bulak; Sumber
Belik Sentul di Desa Ngendut; Sumber Kedung Cangkring, Belik Beji di Desa
Karang Patihan untuk melayani wilayah Kecamatan Balong

LAPORAN AKHIR V-6


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

g) Sumber Gunung Laring, Sumber Banyu Umbul, Sumber Biting di Desa


Pelem; Sumber Koripan di Desa Koripan; Sumber Munggu di Desa Munggu;
Sumber Sendang Bulus di Desa Pager, Sumber Beji Sirah Keteng di Desa
Kupuk untuk melayani wilayah Kecamatan Bungkal
h) Sumber Gembul di Desa Wonodadi; Sumber Pancuran, Komplang di Desa
Sendang; Sumber Dompyong, Gunung Puyang, Bangil, Tumpang, Padi
Pakel, SD Mrayan 1, Gandulan, Langgar Tengah, Belik Pandan, Cemporan
di Desa Mrayan; Sumber Kalibagi, Pelayan di Desa Binade; Sumber
Kemantre, Baran, Blandangan, Bongkaran, Mayong, Kembang, Semurup di
Desa Cepoko; dan Sumber Pelas, Gunung Butak di Desa Gedangan untuk
melayani wilayah Kecamatan Ngrayun.
Kebutuhan air baku untuk kebutuhan domestik di Kabupaten Ponorogo
belum dikelola secara menyeluruh melalui sistem wilayah sungai, pada umumnya
penduduk menggunakan air tanah. Ketersediaan air tanah cenderung akan
menurun, hal ini dikaitkan dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan
ekonomi, sedangkan cepatnya pertumbuhan permukiman penduduk dan adanya
kerusakan daerah tangkapan air akan menurunkan ketersediaan air tanah.

Gambar 5. 2 Alur Pendistribusian Air Bersih oleh PDAM

5.1.2 Rencana Pola Ruang


Arahan pengembangan Kabupaten Ponorogo adalah sebagai berikut :
a. Bagian timur dengan dengan ketinggisn lebih dari 1000 m dpl, merupakan
pegunungan yang relatif subur bagian dari gunung Wilis sebelah barat,
meliputi Kecamatan Pudak, Ngebel dan Kecamatan Pulung, sedangkan
pada bagian selatan terdiri dari Kecamatan Ngrayun, Sambit, Sawooo,
dan Kecamatan Sooko. Pada bagian barat terdiri dari Kecamatan
Badegan, Sampung, Bungkal dan Slahung. Kawasan ini sebagian besar
wilayahnya direncanakan sebagai bagian dari kawasan lindung dan
kawasan penyangga;

LAPORAN AKHIR V-7


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

b. Bagian barat, hampir 40% berupa perbukitan kapur yang relatif tandus
sebagai bagian dari pegunungan selatan Jawa Timur terdapat di
Kecamatan Sampung, Slahung dan Kecamatan Sawoo; dan
c. Bagian tengah berupa dataran yang subur karena dilalui oleh sungai
Keyang dan percabangannya dengan ketinggian 100-500 m dpl yaitu
terletak di Kecamatan Ponorogo, Babadan, Siman, Kauman, Sukorejo,
Balong, Mlarak dan Kecamatan Jetis.
Berdasarkan penjelasan di atas, kawasan budidaya di Kabupaten Ponorogo
diarahkan pada bagian tengah.
A. Kawasan Perlindungan Setempat
1. Kawasan sempadan sungai meliputi seluruh kecamatan yang dilewati oleh
16 sungai besar dan kecil yakni : Sungai Asin, Sungai Gendol, Sungai
Cemer, Sungai Keyang, Sungai Sungkur, Sungai Galok, Sungai Gonggang,
Sungai Nglorok Atas, Sungai Bedingin, Sungai Nambang, Sungai Slahung,
Sungai Mayong, Sungai Pelem, Munggu, Sungai Domas, Sungai Ireng dan
Sungai Pucang, dengan luas kurang lebih 44 ha
2. Kawasan sekitar danau/waduk Meliputi Telaga Ngebel yang terletak di
Kecamatan Ngebel, dan Rencana pengembangan Bendungan Bendo di
Kecamatan Sawoo
3. Kawasan sekitar mata air meliputi:
 Kantong-kantong air ini mendominasi wilayah-wilayah Kecamatan
Sukorejo, Kauman, Babadan, Jenangan, Mlarak, Siman, Ponorogo, Jetis
dan Kecamatan Balong, selain itu di Kabupaten Ponorogo juga
mempunyai potensi mata air, yang saat ini sebanyak 322 mata air
tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Ponorogo;
 kawasan perlindungan sekitar mata air terdapat pada Kecamatan
Sampung, Kecamatan Badegan, Kecamatan Ngrayun, Kecamatan
Sawoo, Kecamatan Sooko, Kecamatan Pulung, Kecamatan Ngebel,
Kecamatan Jenangan, dan Kecamatan Siman

LAPORAN AKHIR V-8


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

B. Kawasan Peruntukan Industri


Kawasan peruntukan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang telah
berkembang meliputi :
1. Industri pengolahan getah pohon di Kecamatan Sooko
2. Industri pengolahan kayu putih dan terpentin di Kecamatan Pulung
3. Industri etanol di Kecamatan Ngebel
4. Industri pipa beton di Kecamatan Pulung
5. Industri pengolahan produk pertanian di Kecamatan Ngebel dan
Kecamatan Ponorogo

Kawasan peruntukan industri rumah tangga meliputi :


a) Industri meubel di Kecamatan Pulung
b) Kerajinan peralatan rumah tangga di Kecamatan Sawoo
c) Industri pembuatan genteng di Kecamatan Pulung
d) Kerajinan emas di Kecamatan Pulung, Kecamatan Sokoo dan Kecamatan
Ngebel

Kawasan peruntukan industri di Kabupaten Ponorogo akan dikembangkan


adalah industry sedang dan home industry. Adapun untuk rencana pengelolaan
kawasan industri adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan industri yang akan dikembangkan harus pemperhatikan
akses ekologis;
2. Industri yang dikembangkan harus mempunyai keterkaitan proses dengan
komoditas yang ada di Kabupaten Ponorogo konsep agropolitan;
3. Semua kegiatan industri harus ramah lingkungan dan harus dilengkapi
dengan pengelolahan terhadap hasil limbah yang dihasilkan;
4. Pengembangan kawasan industri pengharus didukung oleh adanya jalur
hijau sebagai penyangga antar fungsi kawasan;
5. Industri yang dikembangkan memiliki keterkaitan proses produksi mulai
dari industri dasar/hulu dan industri hilir serta industri antara, yang
dibentuk berdasarkan pertimbangan efisiensi biaya produksi, biaya
keseimbangan lingkungan dan biaya aktifitas sosial; dan
6. Setiap kegiatan industri sejauh mungkin menggunakan metoda atau
teknologi ramah lingkungan, dan harus dilengkapi dengan upaya
pengelolaan terhadap kemungkinan adanya bencana industri.

LAPORAN AKHIR V-9


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Arahan pengelolaan kawasan industri rumah tangga, meliputi:


a. Pengembangan kawasan sentra industri kecil terutama pada kawasan
perdesaan dan perkotaan;
b. Pengembangan kawasan sentra industri kecil terutama pada kawasan
perdesaan dan perkotaan;
c. Pengembangan fasilitas perekonomian berupa koperasi pada setiap pusat
kegiatan perkotaan dan perdesaan;
d. Pengembangan ekonomi dan perdagangan dengan mengutamakan UKM
dan Koperasi; serta
e. Pengembangan ekonomi perdagangan dengan pemberdayaan UMKM
(Usaha mikro, kecil dan menengah).

C. Kawasan Peruntukan Pariwisata


Secara umum potensi pariwisata di Kabupaten Ponorogo meliputi wisata
alam dan wisata budaya. Kawasan peruntukan pariwisata alam meliputi :
1. Kawasan Telaga Ngebel di Kecamatan Ngebel
2. Kawasan Sendang Tirtowaluyo Jatiningsih di Kecamatan Sooko
3. Kawasan Air Terjun Toyamarto dan Air Terjun Pelatuk di Kecamatan
Ngebel
4. Kawasan Hutan pada di Kecamatan Pudak
5. Waduk Bendo di Kecamatan Sawoo
6. Agrowisata di Kecamatan Ngebel dan Kecamatan Ponorogo

Kawasan peruntukan pariwisata budaya meliputi:


a) Kawasan Larungan dan Kirab Pusaka di Kecamatan Ponorogo
b) Kawasan Pagelaran Wayang Khusus di Kecamatan Ponorogo
c) Kawasan Reog di Kecamatan Ponorogo
d) Kawasan Masjid Tegal Sari di Kecamatan Jetis
e) Kawasan Makam Batoro Kathong di Kecamatan Jenangan
f) Kawasan Situs purbakala Sukosewu di Kecamatan Sukorejo
g) Kawasan Makam Raden Jayengrono di Kecamatan Pulung
h) Kawasan Astana Srandil di Kecamatan Badegan.

LAPORAN AKHIR V-10


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Arahan pengelolaan kawasan pariwisata alam meliputi:


1. Pembentukan pengembangan pariwisata dengan sistem unggulan dan
pembuatan paket-paket wisata yang beragam pada wisata alam, dengan
yakni Ecotourism, Agrotourism Ngebel;
2. Pembuatan link wisata nasional;
3. Tidak melakukan perambahan hutan untuk pengembangan wisata;
4. Obyek wisata alam dikembangkan dengan tetap menjaga dan
melestarikan alam sekitar untuk menjaga keindahan obyek wisata;
5. Tidak melakukan pengerusakan terhadap obyek wisata alam seperti
menebang pohon;
6. Pada obyek wisata yang tidak memiliki akses yang cukup, perlu
ditingkatkan pembangunan dan pengendalian pembangunan sarana dan
prasarana transportasi ke obyek-obyek wisata alam.

Arahan pengelolaan kawasan peruntukan pariwisata, meliputi:


a. Pembentukan pengembangan pariwisata dengan sistem unggulan dan
pembuatan paket-paket wisata yang beragam mulai dari wisata alam dan
wisata buatan kemudian ke wisata budaya pada puasat kota, yaitu:
Culture Tourism dan Urban Tourism meliputi pusat perbelanjaan (sentara
agrowisata), Wisata Kuliner, dan Sentra Batik;
b. Menampilkan wisata budaya even Grebeg Suro yang mendunia menjadi
daya tarik utama untuk mempromosikan wisata unggulan Kabupaten
Ponorogo;
c. Mengembangkan promosi wisata, kalender wisata dengan berbagai
peristiwa atau pertunjukan budaya, kerjasama wisata, dan peningkatan
sarana-prasarana wisata sehingga Daerah menjadi salah satu tujuan
wisata;
d. Melestarikan benda-benda cagar budaya dan melestarikan budaya tradisi
dan meningkatkan pencarian/penelusuran terhadap benda bersejarah
untuk menambah koleksi budaya;
e. Pada obyek wisata yang tidak memiliki akses yang cukup, perlu
ditingkatkan pembangunan dan pengendalian pembangunan sarana dan
prasarana transportasi ke obyek-obyek wisata budaya;
f. Merencanakan kawasan wisata sebagai bagian dari urban/regional desain
untuk keserasian lingkungan; dan

LAPORAN AKHIR V-11


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

g. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian obyek


wisata, dan daya jual/saing.

D. Kawasan Peruntukan Permukiman


Kawasan peruntukan permukiman di Kabupaten Ponorogo dibedakan
menjadi dua meliputi kawasan permukiman perdesaan dan kawasan permukiman
perkotaan. Kawasan permukiman perdesaan meliputi :
1. Kawasan permukiman perdesaan yang terletak pada wilayah pegunungan
dan dataran tinggi, terdapat di Kecamatan Sambit, Kecamatan Siman,
Kecamatan Jabon, Kecamatan Sampung dan Kecamatan Bedegan,
Kecamatan Pulung, Kecamatan Pudak, dan Kecamatan Ngebel
2. Kawasan permukiman perdesaan yang terletak pada dataran rendah
3. Kawasan perdesaan berbentuk kawasan agropolitan, yang terdiri atas satu
atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi
pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan
adanya keterkaitan fungsional dan hirarki keruangan satuan sistem
permukiman dan sistem agrobisnis, terdapat di Kecamatan Ponorogo dan
Kecamatan Ngebel
Kawasan permukiman perkotaan meliputi :
a) Kawasan permukiman perkotaan di perkotaan Ponorogo yang mendukung
ibukota kabupaten
b) Kawasan permukiman perkotaan yang merupakan bagian dari ibukota
Kecamatan
c) Kawasan permukiman perkotaan yang padat
d) Kawasan permukiman baru
e) Kawasan permukiman perkotaan yang terdapat bangunan lama/kuno

Luas kawasan permukiman perdesaan di Kabupaten Ponorogo adalah


10.196,48 Ha atau 7,4% dari luas wilayah kabupaten. Sedangkan luas kawasan
permukiman perkotaan adalah 11.392,52 Ha atau 8,3% dari luas wilayah
kabupaten. Rencana pengelolaan kawasan permukiman adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas permukiman melalui penyediaan infrastruktur yang
memadai pada permukiman padat, penyediaan perumahan baru, dan
penyediaan Kasiba-Lisiba Berdiri Sendiri. Pada setiap kawasan

LAPORAN AKHIR V-12


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

permukiman disediakan berbagai fasilitas yang memadai sehingga


menjadi permukiman yang layak dan nyaman untuk dihuni;
2. Pengembangannya adalah untuk permukiman dengan kepadatan rata-rata
tinggi, dan sebagian kawasan dapat digunakan untuk kawasan siap
bangun;
3. Permukiman perkotaan yang merupakan bagian dari ibukota kecamatan
pengembangannya adalah untuk perumahan dan fasilitas pelengkapnya
sehingga menjadi permukiman yang nyaman dan layak huni;
4. Pada permukiman perkotaan yang padat dilakukan peningkatan kualitas
lingkungan permukiman perkotaan melalui perbaikan jalan lingkungan
dan jalan setapak, saluran pembuangan air hujan, pengadaan sarana
lingkungan, pembangunan sarana MCK (mandi, cuci, kakus) dan pelayanan
air bersih;
5. Pengembangan permukiman perkotaan kecil dilakukan melalui
pembentukan pusat pelayanan kecamatan;
6. Kawasan permukiman baru pengembangannya harus disertai dengan
penyediaan infrastruktur yang memadai, seperti penyediaan jaringan
drainase dan pematusan, pelayanan jaringan listrik, telepon, air bersih
dan sistem sanitasi yang baik. Kawasan permukiman baru harus
menghindari pola enclove; dan
7. Pada kawasan permukiman perkotaan yang terdapat bangunan
lama/kuno, bangunan tersebut harus dilestarikan dan dipelihara.

LAPORAN AKHIR V-13


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Gambar 5. 3 Rencana Pola Ruang Kabupaten Ponorogo

E. Peruntukan Kawasan Budidaya Lainnya


Kawasan peruntukan lainnya berupa kawasan Hankam meliputi :
1. Lapangan Tembak Pesawat Temput AURI Pangkalan Maospati (Magetan)
di Desa Mlarak Kecamatan Mlarak dengan luas kurang lebih 100 ha (seratus
hektar)
2. Lapangan Tembak Jatri TNI dan POLRI di Kecamatan Siman
3. Kodim 0802, Poskes, Minvet, Denpom, Polres di Kota Ponorogo
4. Koramil dan polsek yang tersebar di seluruh Kecamatan wilayah
Kabupaten Ponorogo
5. Daerah rangkaian ketinggian di wilayah kecamatan : Pudak, Sooko, Sawoo
- kawasan timur; Ngrayun, Slahung, Jambon – kawasan selatan; Badegan
dan Sampung - kawasan barat; serta Jenangan dan Ngebel - kawasan utara

LAPORAN AKHIR V-14


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

5.2 Rencana Daerah Pelayanan


5.2.1 Pelayanan Air Minum Perpipaan
Pemenuhan kebutuhan air minum sehari-hari di Kabupaten Ponorogo
menggunaan sistem jaringan perpipaan PDAM dan sistem non/bukan jaringan
perpipaan (sumur gali, penangkap hujan serta mobil tangki). Penggunaan
beberapa sumber air minum seperti penangkap air hujan dilakukan oleh
masyarakat yang kesulitan mendapatkan air minum. Kabupaten Ponorogo
memiliki akses aman penduduk terhadap air minum sebesar 39,16% dari total
jumlah penduduk.
Dapat dilihat pada tabel di bawah ini bahwa penggunaan sistem air minum
terbanyak adalah dengan menggunakan PDAM sebesar 17,83%.
Tabel 5. 1 Pelayanan Air Minum Penduduk Kabupaten Ponorogo
No Sumber Air Persentase
1 PDAM 17,83%
2 HIPPAM 13,93%
3 WISLIC - 2 7,39%
TOTAL 39,16%

Gambar 5. 4 Persentase Klasifikasi Pelayanan Air Minum di Kabupaten Ponorogo

Berdasarkan pada tabel di bawah ini, pelayanan air minum perpipaan oleh
PDAM tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Ponorogo dan masih 7 kecamatan
yang masih belum terlayani oleh PDAM dalam pemenuhan kebutuhan air minum.
Kecamatan-kecamatan yang belum terlayani oleh PDAM adalah Kecamatan
Ngrayun, Kecamatan Sambit, Kecamatan Pudak, Kecamatan Siman, Kecamatan
Jambon, Kecamatan Sukorejo dan Kecamatan Ngebel. Kecamatan-kecamatan

LAPORAN AKHIR V-15


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

tersebut sulit dijangkau oleh perpipaan PDAM karena lokasi geografis yang
dipisahkan oleh sungai. Jumlah total rumah tangga di Kabupaten Ponorogo yang
terlayani oleh PDAM adalah 18.457 sambungan rumah tangga, dengan pelanggan
rumah tangga terbesar terdapat di Kecamatan Ponorogo, dimana hampir secara
keseluruhan telah terlayani oleh PDAM.
Tabel 5. 2 Jumlah Rumah Tangga yang Menggunakan Air dari PDAM Tahun 2017
No Kecamatan Sambungan Rumah Tangga
1 Ngrayun 0
2 Slahung 277
3 Bungkal 55
4 Sambit 0
5 Sawoo 232
6 Sooko 726
7 Pudak 0
8 Pulung 2.744
9 Mlarak 1.389
10 Siman 0
11 Jetis 125
12 Balong 438
13 Kauman 691
14 Jambon 0
15 Badegan 1.018
16 Sampung 1.179
17 Sukorejo 0
18 Ponorogo 6.290
19 Babadan 645
20 Jenangan 2.648
21 Ngebel 0
TOTAL 18.457
Sumber : Kabupaten Ponorogo Dalam Angka, 2017

5.2.2 Pelayanan Air Minum Non Perpipaan


Dalam pemenuhan kebutuhan air minum sehari-hari, selain
memamnfaatkan pelayanan PDAM, masyarakat Kabupaten Ponorogo juga
menggunakan beberapa sumber air non PDAM antara lain sumur gali, sumur
pompa, perpipaan yang dikelola masyarakat (HIPPAM), PAH dan mata air.
Penggunaan sumber air dari sumur gali dengan beberapa timba dan pompa listrik
untuk mempermudah masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air minum.
Secara umum potensi air hampir di seluruh Kabupaten Ponorogo merupakan
tanah dangkal.
Data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo,
menunjukkan bahwa jumlah sarana sumur yang ada di Kabupaten Ponorogo pada
tahun 2009 sebanyak 100.994 unit yang terdiri dari 76.826 unit sumur pompa dan
sebanyak 24.168 unit sumur gali. Jika dibandingan dengan jumlah keluarga yang

LAPORAN AKHIR V-16


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

ada di Kabupaten Ponorogo (259.686 KK) maka penduduk yang menggunakan


sumur dangkal untuk memenuhi kebutuhan air minum meliputi kurang lebih 9,3%
dari SPT dan dan 29,6% penduduk mendapatkan air minum dari SGL. Selain dari
sumur gali dan sumur pompa, masyarakat juga mendapatkan air minum dari
sarana lainnya yaitu dari PAH dan dari mata air. Penduduk yang menggunakan
sarana ini di Kabupaten Ponorogo sebanyak 1.539 KK atau 0,59% penduduk.
Penggunaan air dari sumur banyak digunakan karena masyarakat merasa
lebih mudah mendapatkan kebutuhan air sepanjang musim tanpa ada biaya. Air
dari sumur dangkal dapat diperoleh pada kedalaman yang bervariasi antara satu
wilayah dengan wilayah yang lainnya, dengan kualitas yang memenuhi standart.
Standart fisik bangunan sumur antara lain dilengkapi dengan saluran penyalur air
limbah (SPAL), dinding sumur kedap air, lantai sumur diplester sehingga lantai
kedap air, jarak ke lokasi pencemar minimal 10 m dan lain-lain.
Tabel 5. 3 Data Keluarga Memiliki Akses Air Minum Non Perpipaan 2009
Sarana % Akses Air Bersih
No Kecamatan Jumlah
SPT SGL Lainnya SPT SGL Lainnya Total
KK
1 Badegan 9.042 905 1.996 4 10,01% 22,07% 0,04% 32,13%
2 Jambon 9.510 1.564 3.473 2 16,45% 36,52% 0,02% 52,99%
3 Sampung 12.418 1.999 1.832 2 16,10% 14,75% 0,02% 30,87%
4 Sukorejo 15.722 1.879 8.982 3 11,95% 57,13% 0,02% 69,10%
5 Jenangan 18.789 311 3.837 2 1,66% 20,42% 0,01% 22,09%
6 Balong 14.296 457 7.893 26 3,20% 55,21% 0,18% 58,59%
7 Slahung 15.083 669 5.820 1 4,44% 38,59% 0,01% 43,03%
8 Ngrayun 17.153 - 655 1.287 0,00% 3,82% 7,50% 11,32%
9 Bungkal 12.766 866 7.770 - 6,78% 60,86% 0,00% 67,65%
10 Jetis 7.905 1.158 3.225 - 14,65% 40,80% 0,00% 55,45%
11 Siman 12.139 2.182 4.324 - 17,98% 35,62% 0,00% 53,60%
12 Ponorogo 19.937 6.687 6.203 - 33,54% 31,11% 0,00% 64,65%
13 Babadan 16.611 1.219 5.631 - 7,34% 33,90% 0,00% 41,24%
14 Kauman 13.799 1.667 4.537 - 12,08% 32,88% 0,00% 44,96%
15 Mlarak 8.988 442 3.229 - 4,92% 35,93% 0,00% 40,84%
16 Sambit 9.819 1.998 3.388 6 20,35% 34,50% 0,06% 54,91%
17 Sawoo 17.448 141 2.963 32 0,81% 16,98% 0,18% 17,97%
18 Sooko 7.809 - 708 7 0,00% 9,07% 0,09% 9,16%
19 Pulung 14.415 24 360 50 0,17% 2,50% 0,35% 3,01%
20 Ngebel 6.494 - - 6 0,00% 0,00% 0,09% 0,09%
21 Pudak 2.454 - - 111 0,00% 0,00% 4,52% 4,52%
JUMLAH 262.597 24.168 76.826 1.539 9,20% 29,26% 0,59% 39,05%
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, 2009

LAPORAN AKHIR V-17


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Selain itu, di Kabupaten Ponorogo terdapat beberapa desa yang memiliki


sarana air minum perpipaan yang dikelola oleh masyarakat secara swadaya.
Adapun beberapa sarana yang sebagian dibangun oleh swadaya masyarakat dan
sebagian lain dibangun dari proyek pemerintah. Dalam sisi pendanaan secara
garis besar dibedakan antara sarana air minum perpipaan dengan swadaya
masyarakat dan sarana air minum yang dibangun oleh pemerintah. Pengelolaan
yang telah dilakukan masyakat bergabung dalam kelompok Himpunan Penduduk
Pemakai Air Minum (HIPPAM). Juga terdapat banyak sarana air minum yang
dibangun dari kegiatan proyek pemberdayaan masyarakat yaitu WISLIC-2, PPK,
P2KP, PDMDKE, P2MPD dan lain-lain. Dari beberapa proyek pemberdayaan
tersebut WSLIC-2 membangun lebih banyak sarana air minum karena proyek ini
kegiatan utamanya adalah air minum dan sanitasi.
Sarana perpipaan non PDAM dibedakan antara air minum yang bergabung
dalam HIPPAM dan sarana yang berasal dari WSLIC-2. Tabel di bawah ini
menjelaskan jumlah penduduk yang terlayani air minum perpipaan non PDAM
yang dikelola HIPPAM dan WSLIC -2 di masing-masing kecamatan.
Tabel 5. 4 Pelayanan HIPPAM dan WSLIC-2 Kabupaten Ponorogo
Luas Jumlah
No. Kecamatan HIPPAM WS-LIC Total
Wilayah Penduduk
1 Ngrayun 184,76 56.497 16.340 16.340 32680
2 Slahung 90,34 49.397 5.016 0 5016
3 Bungkal 54,01 34.590 4.903 6.411 11314
4 Sambit 59,83 35.684 4.721 478 5199
5 Sawoo 124,71 53.964 7.794 8.619 16413
6 Sooko 55,33 21.988 6.084 2.007 8091
7 Pudak 48,92 9.465 2.466 1.858 4324
8 Pulung 127,55 46.762 20.295 5.367 25662
9 Mlarak 37,2 36.924 1.863 647 2510
10 Siman 37,95 43.063 7.134 0 7134
11 Jetis 22,41 28.992 696 0 696
12 Balong 56,96 41.591 3.465 0 3465
13 Kauman 36,61 39.076 1.091 0 1091
14 Jambon 57,48 39.138 1.245 1.437 2682
15 Badegan 52,35 29.401 3.094 5.144 8238
16 Sampung 80,61 35.530 4.371 2.956 7327
17 Sukorejo 59,58 50.918 0 0 0
18 Ponorogo 22,31 77.182 0 0 0
19 Babadan 43,93 66.949 7.939 0 7939
20 Jenangan 59,44 53.183 14.988 4.382 19370
21 Ngebel 59,5 19.508 7.546 8.587 16133
Total 1.371,78 868.814 121051 64233 185284
Sumber: Dinas Kimpraswil Kabupaten Ponorogo
Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo

LAPORAN AKHIR V-18


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Sarana perpipaan yang dikelola HIPPAM atau WSLIC-2 ini pada umumnya
mengambil air baku dari mata air yang dialirkan secara gravitasi ke daerah
pelayanan atau dari sumur bor. Pelayanan ke konsumen sebagian besar sudah
masuk ke rumah-rumah (SR). Dalam pengelolaan sarana air minum, untuk
mencukupi biaya operasi dan pemeliharaan sarana setiap konsumen membayar
iuran, dimana pada umumnya besarnya iuran sama untuk setiap pengguna, tanpa
melihat jumlah pemakaian air oleh konsumen tersebut.

5.2.3 Pelayanan Air Minum PDAM


PDAM di Kabupaten Ponorogo memanfaatkan beberapa mata air sebanyak
5 yaitu Sumber Gembes, Sumber Banjarejo, Sumber Ngebel, Sumber Mlarak dan
Sumber Wagir Kidul. Pemanfaatan air baku dari mata air ini lebih menguntungkan
karena dapat dialirkan secara gravitasi ke pelanggan. Namun pemanfaatan mata
air untuk air minum biasanya menghadapi kendala terutama dalam hal alokasinya
untuk keperluan irigasi petani. Selain dari mata air PDAM Kabupaten Ponorogo
juga memanfaatkan air tahan dalam pembuatan sumur bor. Sumur bor yang
dimiliki PDAM sudah memiliki pelanggan sebanyak 26 unit. Hingga saat ini potensi
air tanah untuk sumur bor yang dikelola oleh PDAM Kabupaten Ponorogo,
diperkirakan memiliki kapasitas 2 – 18 l/dt. Air tanah ini dieksploitasi melalui
sumur bor, kemudian dipompa langsung ke jaringan ditribusi untuk melayani
konsumen. Kapasitas total dari ke dua puluh enam sumur bor tersebut sebesar
187 l/dt.
Tabel 5. 5 Sumber Air Baku di PDAM Kabupaten Ponorogo
Kapasitas (l/detik)
No BNA/UNIT Air Baku
Terpasang Produksi
1 Ponorogo Sumur bor 1 16 13
Sumur bor 2 18 13
Sumur bor 3 10 10
Sumur bor 4 18 13
Sumur bor 5 18 13
Sumur bor 6 10 10
Sumur bor 7 10 12
2 Badegan Sumur bor 1 2,5 2
Sumur bor 2 7 6
Sumur bor 3 3 2
3 Bungkal Sumur bor 2,5 2
4 Slahung Sumber Gembes 3 3
5 Sooko Sumber Banjarejo 3 3
Sumur bor 7 7
6 Babadan Sumur bor 3,5 3,5
7 Kauman Sumur bor 6 6
8 Jenangan Sumber Ngebel 5 5

LAPORAN AKHIR V-19


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Kapasitas (l/detik)
No BNA/UNIT Air Baku
Terpasang Produksi
Sumur bor 1 5 4
Sumur bor 2 5 7
Sumur bor 3 5 5
Sumur bor 4 1 1
9 Mlarak Sumber 2,5 2,2
Sumur bor 1 4 4
Sumur bor 2 7 7
Sumur bor 3 3 3
10 Balong Sumur bor 3 3
11 Sawoo Sumur bor 1 2 1,7
Sumur bor 2 10 8
12 Sampung Sumur bor 8 6,5
13 Pulung Sumber wagir kidul 7 7
Sumur bor 3 2
14 Jetis Sumur bor 3 1
TOTAL 308 184,9
Sumber : PDAM Kabupaten Ponorogo, 2010

Tabel 5. 6 Desa/Kelurahan yang Terlayani PDAM Kabupaten Ponorogo


Daerah Pelayanan
BNA/IKK
Kecamatan Desa/ Kelurahan
Ponorogo Kota Ponorogo Brotonegaran, Pakunden, Kepatihan,
Surodikroman, Purbosuman, Tonatan, Bangunsari,
Taman Arum, Kauman, Tambak Bayan,
Mangkujayan, Banyudono, Nologaten,
Cokromenggalan, Keniten, dan Jingglong
Siman Pijeran, Manuk, Siman, Patihan Kidul, Rono
Sentanan, Tanjug, Ronowijayan, Mangun Suman
Badegan Badegan Badegan, Glinggang, Kapuran
Bungkal Bungkal Bungkal, Bancar
Slahung Slahung Slahung
Babadan Babadan Kertosari, Cekok, Patihan Wetan, Kadipaten,
Pondok dan Babadan
Kauman Kauman Somoroto, Plosojenar, Carat
Mlarak Marak Candi, Siwalan, Joresan, Suren, Mlarak, Kaponan
Jenangan Jenangan Mrican, Singosaren, Panjeng, Jimbe, Jenangan,
Tanjung Sari, Nglayang, Paringan, Wates, dan
Setono
Ngebel Ngebel
Balong Balong Karangan, Balong, Jalen, Karangmojo, Bajang
Sawoo Sawoo Sawoo, Prayungan
Sampung Sampung Gelang Kulon, Pager Ukir, Pohijo, Jenangan,
Sampung
Pulung Pulung Karang Patihan, Wagir Kidul, Singgahan, Patik,
Pulung, Pulungmerdiko, Sidoharjo, Wotan,
Plunturan, dan Pomahan
Ngebel Wagir Lor, Talun
Jetis Jetis Wonokerto, Josari, Turi, Jetis

Saat ini PDAM Kabupaten Ponorogo pada umumnya sudah sepenuhnya


memenuhi kepastian mengenai kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Untuk

LAPORAN AKHIR V-20


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

mengetahui kualitas air yang diproduksi PDAM Kabupaten Ponorogo secara


berkala setiap 3 bulan selalu dilakukan pemeriksaan di laboratorium Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan (BTKL) Surabaya. Kontinuitas air yang didistribusikan oleh
PDAM Kabupaten Ponorogo yaitu selama 18 jam/hari. Hal ini dikarenakan kultur
masyarakat masih menggunakan sungai sebagai alternatif kebutuhan air,
sehingga pelayanan yang dilakukan PDAM Kabupaten Ponorogo memperhatikan
kondisi tersebut, juga dalam rangka efisiensi untuk mengurangi beban listrik dan
beban biaya lainnya. Kabupaten Ponorogo terdiri dari 21 kecamatan dan 307
desa. Berdasarkan data yang diperoleh dari PDAM dari 307 desa yang ada di
Kabupaten Ponorogo diketahui 93 desa sudah terlayani PDAM dan sisanya sebesar
213 desa belum terlayani PDAM. Kecamatan yang sama sekali belum terlayani
PDAM meliputi Kecamatan Ngrayun, Kecamatan Sambit, Kecamatan Pudak,
Kecamatan Jambon, Kecamatan Sukorejo dan Kecamatan Ngebel. Rincian
rencana daerah pelayanan di Kabupaten Ponorogo meliputi :
a. Kecamatan Ngrayun : 11 desa
b. Kecamatan Slahung : 20 desa
c. Kecamatan Bungkal : 16 desa
d. Kecamatan Sambit : 16 desa
e. Kecamatan Sawoo : 12 desa
f. Kecamatan Sooko : 2 desa
g. Kecamatan Pudak : 6 desa
h. Kecamatan Pulung : 7 desa
i. Kecamatan Mlarak : 8 desa
j. Kecamatan Jetis : 8 desa
k. Kecamatan Balong : 14 desa
l. Kecamatan Kauman : 12 desa
m. Kecamatan Jambon : 13 desa
n. Kecamatan Badegan : 9 desa
o. Kecamatan Sampung : 8 desa
p. Kecamatan Sukorejo : 18 desa
q. Kecamatan Ponorogo : 3 desa
r. Kecamatan Siman : 10 desa
s. Kecamatan Babadan : 8 desa
t. Kecamatan Jenangan : 4 desa
u. Kecamatan Ngebel : 8 desa

LAPORAN AKHIR V-21


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tabel 5. 7 Cakupan Pelayanan Menurut Pelanggan di Kabupaten Ponorogo


Jumlah Jiwa (Orang)
Jenis Kelompok Asumsi IKK Kota IKK Badegan IKK Bungkal IKK Slahung IKK Sooko
No
Pelanggan per SR
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani
Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan
A Rumah Tangga / 6 6.224 37.344 1.014 6.084 64 384 290 1.740 739 4.434
niaga
B Kantor / 20 57 1.140 14 280 3 60 3 60 11 220
Pemerintah
C Sosial :
1 Masjid/musholla 50 58 2.900 9 450 5 0 7 350 11 550
2 Sekolah 100 50 5.000 7 700 1 0 4 400 7 700
3 Rumah sakit 50 7 350 1 50 0 0 0 0 1 50
4 Gereja 15 7 105 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Asrama 20 4 80 0 0 0 0 0 0 0 0
D Kran Umum 100 7 700 4 400 0 0 0 0 4 400
E Industri 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 6.414 47.619 1.049 7.964 73 444 304 2.550 773 6.354
Sumber : PDAM Kabupaten Ponorogo

LAPORAN AKHIR V-22


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Lanjutan Tabel 5. 1
Jumlah Jiwa (Orang)
Jenis Kelompok Asumsi IKK Babadan IKK Kauman IKK Jenangan IKK Mlarak IKK Balong
No
Pelanggan per SR Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani
Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan
A Rumah Tangga / 6 608 3,648 921 5,526 2.644 15.864 1.432 8.592 527 3.162
niaga
B Kantor / 20 3 60 7 140 18 360 12 240 11 220
Pemerintah
C Sosial :
1 Masjid/musholla 50 6 300 11 550 62 3.100 32 1.600 7 350
2 Sekolah 100 3 300 3 300 16 1.600 10 1.000 2 200
3 Rumah sakit 50 1 50 1 50 1 50 0 0 1 50
4 Gereja 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Asrama 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
D Kran Umum 100 15 1,500 3 300 68 6.800 3 300 4 400
JUMLAH 636 5,858 946 6,866 2.809 27.774 1.489 11.732 552 4.382
Sumber : PDAM Kabupaten Ponorogo

LAPORAN AKHIR V-23


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Lanjutan Tabel 5. 1
Jumlah Jiwa (Orang)
Jenis Kelompok Asumsi IKK Sawoo IKK Sampung IKK Pulung IKK Jetis
No
Pelanggan per SR
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani
Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan
A Rumah Tangga / niaga 6 332 1.992 1.143 6.858 2.685 16.110 146 876
B Kantor / Pemerintah 20 6 120 10 200 18 360 4 80
C Sosial :
1 Masjid/musholla 50 8 400 12 600 37 1.850 2 100
2 Sekolah 100 0 0 6 600 25 2.500 0 0
3 Rumah sakit 50 0 0 1 0 1 50 0 0
4 Gereja 15 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Asrama 20 0 0 0 0 0 0 0 0
D Kran Umum 100 0 0 14 1.400 26 2.600 1 100
JUMLAH 346 2.512 1.186 9.658 2.792 23.470 153 1.156
Sumber : PDAM Kabupaten Ponorogo

LAPORAN AKHIR V-24


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tabel 5. 8 Cakupan Pelayanan PDAM Tiap Kecamatan di Kabupaten Ponorogo


Jumlah Desa Jumlah Jumlah Jumlah Tingkat
No Kecamatan Terlayani Belum Terlayani Sambungan Penduduk Total Penduduk Pelayanan
Total Rumah (Jiwa) Terlayani (JIwa) (%)
PDAM PDAM
1 Ngrayun 11 0 11 0 56.600 0 0%
2 Slahung 22 1 20 277 49.350 2.550 5,17%
3 Bungkal 19 3 16 55 34.634 444 1,28%
4 Sambit 16 0 16 0 35.632 0 0%
5 Sawoo 14 2 12 232 53.964 2.512 4,65%
6 Sooko 6 4 2 726 21.988 6.354 28,90%
7 Pudak 6 0 6 0 9.550 0 0%
8 Pulung 18 11 7 2744 46.826 23.470 50,12%
9 Mlarak 15 7 8 1389 37.004 11.732 31,70%
10 Jetis 14 6 8 125 28.943 1.156 3,99%
11 Balong 20 6 14 438 41.539 4.382 10,55%
12 Kauman 16 4 12 691 38.869 6.866 17,66%
13 Jambon 13 0 13 0 39.118 0 0%
14 Badegan 10 1 9 1018 29.413 2.784 9,47%
15 Sampung 12 4 8 1179 35.430 11.490 32,43%
16 Sukorejo 18 0 18 0 51.073 0 0%
17 Ponorogo 19 16 3 6290 77.545 47.619 39,42%
18 Siman 18 8 10 0 43.240
19 Babadan 15 7 8 645 66.423 5.858 8,82%
20 Jenangan 17 13 4 2648 53.391 27.774 52,02%
21 Ngebel 8 0 8 0 19.549 0 0%
JUMLAH 307 93 213 18.457 870.081 154.991 17,81%
Sumber : PDAM Kabupaten Ponorogo

LAPORAN AKHIR V-25


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tingkat pelayanan PDAM maksimum adalah kapasitas maksimal dari


produksi air yang dimiliki oleh eksisting intake dan IPA (Instalasi Pengolahan Air
Minum) yang dimiliki PDAM, termasuk juga idle capacity-nya. Pelayanan PDAM
Kabupaten Ponorogo terbagi menjadi unit Ponorogo Kota dan Pulung. Berikut
merupakan jumlah sambungan rumah tangga dan jumlah penduduk yang dilayani
kebutuhan air minum oleh PDAM Kabupaten Ponorogo :
Tabel 5. 9 Tingkat Pelayanan PDAM Maksimum
Jumlah Sambungan Jumlah Orang yang
BNA/Unit
(SR) Terlayani (jiwa)
Ponorogo Kota 7.122 43.092
Pulung 2.511 17.346
JUMLAH TERLAYANI MAKSIMUM (JIWA) 60.436
TINGKAT PELAYANAN MAKSIMUM 43,91%
Sumber: Hasil Analisis

Tabel di atas menunjukkan bahwa maksimum penduduk yang dapat


dilayani oleh intake di Ponorogo Kota adalah sebanyak 43.092 jiwa sedangkan di
PDAM Pulung adalah sebanyak 17.346 jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah
penduduk eksisting, maka tingkat pelayanan PDAM maksimum adalah 43,91%.
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk meningkatkan cakupan
layanan PDAM, perlu ada penambahan intake atau penambahan kapasitas intake.
Proyeksi target pada kurun waktu 5 tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

LAPORAN AKHIR V-26


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tabel 5. 10 Proyeksi Tambahan Sambungan Target 5 Tahun Berdasarkan Eksisting di Kabupaten Ponorogo
Jumlah Sambungan Pelanggan (unit)
Unit Spam Melayani
Nama Penduduk Existing Potensi Tambahan Sambungan
No Total s.d
Kecamatan Tahun
Nama Kap. (l/dt) 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total tahun 2021
2014
A. Eksisting
1 IKK KOTA 84 Ponorogo 74.153 6.091 674 550 600 700 750 800 4.074 10.165
2 IKK BADEGAN 12 Badegan 30.885 986 78 36 36 150 150 200 650 1.636
3 IKK BUNGKAL 2 Bungkal 37.712 37 50 50 25 25 30 40 220 257
4 IKK SLAHUNG 2,5 Slahung 50.890 276 0 12 10 10 10 10 52 328
5 IKK SOOKO 7,5 Sooko 23.472 511 64 84 96 50 50 50 394 905
6 IKK BABADAN 5,5 Babadan 64.758 631 28 20 32 20 20 20 140 771
7 IKK KAUMAN 3,5 Kauman 43.411 375 17 15 15 10 10 10 77 452
8 IKK JENANGAN 26 Jenangan 56.202 2.568 80 75 100 100 100 100 555 3.123
9 IKK MLARAK 14,8 Mlarak 34.379 1.241 97 80 108 100 100 100 585 1.826
10 IKK BALONG 3,5 Balong 44.556 363 12 15 12 15 15 15 84 447
11 IKK PULUNG 28 Pulung 50.529 2.688 0 225 120 100 100 100 645 3.333
12 IKK SAWOO 5 Sawoo 56.347 269 20 50 50 25 25 25 195 464
13 IKK SAMPUNG 15 Sampung 37.145 1.035 102 86 107 50 50 40 435 1.470
14 IKK JETIS 3 Jetis 31.916 98 60 20 40 40 40 40 240 338
212 Jumlah 636.355 17.169 1.282 1.318 1.351 1.395 1.450 1.550 8.346 25.515

LAPORAN AKHIR V-27


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tabel 5. 11 Target Pelayanan 5 Tahun Berdasarkan Eksisting di Kabupaten Ponorogo


Jumlah Peduduk Dilayani
Unit Spam Melayani Nama
No Penduduk Tahun 2015 Proyeksi Tahun 2021
Kecamatan Jiwa/samb
Nama Kap. (l/dt) Tahun 2014 jiwa % Penduduk jiwa %
A. Eksisting
1 IKK KOTA 84 Ponorogo 74.153 6 36.546 49,3% 82.298 60.990 74,1%
2 IKK BADEGAN 12 Badegan 30.885 6 5.916 19,2% 34.278 9.816 28,6%
3 IKK BUNGKAL 2 Bungkal 37.712 6 222 0,6% 41.854 1.542 3,7%
4 IKK SLAHUNG 2,5 Slahung 50.890 6 1.656 3,3% 56.480 1.968 3,5%
5 IKK SOOKO 7,5 Sooko 23.472 6 3.066 13,1% 26.050 5.430 20,8%
6 IKK BABADAN 5,5 Babadan 64.758 6 3.786 5,8% 71.871 4.626 6,4%
7 IKK KAUMAN 3,5 Kauman 43.411 6 2.250 5,2% 48.179 2.712 5,6%
8 IKK JENANGAN 26 Jenangan 56.202 6 15.408 27,4% 62.376 18.738 30,0%
9 IKK MLARAK 14,8 Mlarak 34.379 6 7.446 21,7% 38.155 10.956 28,7%
10 IKK BALONG 3,5 Balong 44.556 6 2.178 4,9% 49.450 2.682 5,4%
11 IKK PULUNG 28 Pulung 50.529 6 16.128 31,9% 56.079 19.998 35,7%
12 IKK SAWOO 5 Sawoo 56.347 6 1.614 2,9% 62.536 2.784 4,5%
13 IKK SAMPUNG 15 Sampung 37.145 6 6.210 16,7% 41.225 8.820 21,4%
14 IKK JETIS 3 Jetis 31.916 6 588 1,8% 35.422 2.028 5,7%
212 Jumlah 636.355 84 103.014 16,2% 706.255 153.090 21,7%

LAPORAN AKHIR V-28


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tabel 5. 12 Proyeksi Tambahan Sambungan Target 5 Tahun Berdasarkan Pengembangan Daerah Baru di Kabupaten Ponorogo
Sambungan Pelanggan (unit)
Unit Spam Melayani Jumlah
Nama Existing Potensi Tambahan Sambungan Total s.d
No Penduduk
Kecamatan tahun
Nama Kap. (l/dt) Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
2021
B. Pengembangan Daerah Baru
1 IPA Ngebel 100 Jenangan 56.202 200 700 700 700 700 3.000 3.000
2 Babadan 64.758 150 500 500 500 500 2.150 2.150
3 Ponorogo 74.153 250 1.000 1.000 1.000 1.000 4.250 4.250
4 IPA Mendak 50 Pulung 50.529 300 300 300 300 1.200 1.200
5 Mlarak 34.379 300 300 300 300 1.200 1.200
6 Sumur Dalam 15 Ponorogo 74.153 200 400 400 400 400 1.800 1.800
7 Sumur Dalam 20 Babadan 64.758 200 400 400 400 400 1.800 1.800
8 Sumur Dalam 10 Pulung 50.529 100 250 250 250 250 1.100 1.100
9 Sumur Dalam 10 Jenangan 56.202 100 250 250 250 250 1.100 1.100
10 Sumur Dalam 10 Slahung 50.890 200 300 400 500 1.400 1.400
11 Sumur Dalam 10 Sampung 37.145 200 300 400 500 1.400 1.400
12 Sumur Dalam 15 Jenangan 56.202 300 400 500 600 1.800 1.800
13 Sumur Dalam 15 Sambit 37.987 300 500 600 700 2.100 2.100
14 Sumur Dalam 10 Ponorogo 74.153 50 100 150 200 500 500
15 Jenangan 56.202 150 300 400 500 1.350 1.350
16 Sumur Dalam 10 Kec. Sooko 23.472 150 300 400 450 1.300 1.300
17 Sumur Dalam 10 Badegan 30.885 150 300 350 400 1.200 1.200
Jumlah 460.400 0 0 1.200 5.600 6.600 7.300 7.950 28.650 28.650
285 TOTAL 674.342 17.169 1.282 2.518 6.951 7.995 8.750 9.500 36.996 54.165

LAPORAN AKHIR V-29


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tabel 5. 13 Target Pelayanan 5 Tahun Berdasarkan Pengembangan Daerah Baru di Kabupaten Ponorogo
Peduduk Dilayani
Jumlah
Unit Spam Melayani Nama Proyeksi
No Penduduk Tahun 2015 Tahun 2021
Kecamatan Jiwa/samb Penduduk
Tahun 2014
Nama Kap. (l/dt) jiwa % jiwa %
B. Pengembangan Daerah Baru
1 IPA Ngebel 100 Jenangan 56.202 6 0 0% 62.376 18.000 28,9%
2 Babadan 64.758 6 0 0% 71.871 12.900 17,9%
3 Ponorogo 74.153 6 0 0% 82.298 25.500 31,0%
4 IPA Mendak 50 Pulung 50.529 6 0 0% 56.079 7.200 12,8%
5 Mlarak 34.379 6 0 0% 38.155 7.200 18,9%
6 Sumur Dalam 15 Ponorogo 74.153 6 0 0% 82.298 10.800 13,1%
7 Sumur Dalam 20 Babadan 64.758 6 0 0% 71.871 10.800 15,0%
8 Sumur Dalam 10 Pulung 50.529 6 0 0% 56.079 6.600 11,8%
9 Sumur Dalam 10 Jenangan 56.202 6 0 0% 62.376 6.600 10,6%
10 Sumur Dalam 10 Slahung 50.890 6 0 0% 56.480 8.400 14,9%
11 Sumur Dalam 10 Sampung 37.145 6 0 0% 41.225 8.400 20,4%
12 Sumur Dalam 15 Jenangan 56.202 6 0 0% 62.376 10.800 17,3%
13 Sumur Dalam 15 Sambit 37.987 6 0 0% 42.160 12.600 29,9%
14 Sumur Dalam 10 Ponorogo 74.153 6 0 0% 82.298 3.000 3,6%
15 Jenangan 56.202 6 0 0% 62.376 8.100 13,0%
16 Sumur Dalam 10 Kec. Sooko 23.472 6 0 0% 26.050 7.800 29,9%
17 Sumur Dalam 10 Badegan 30.885 6 0 0% 34.278 7.200 21,0%
Jumlah 460.400 78 0 0% 510.973 145.800 28,5%
285 TOTAL 674.342 206.028 30,6% 748.415 451.980 60,4%

LAPORAN AKHIR V-30


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tabel 5. 14 Penyelenggaraan SPAM di Kabupaten Ponorogo


Jumlah
Penduduk
Penduduk Penyelenggaraan Prosentase
BNA/IKK Kecamatan Terlayani
Tahun SPAM Layanan
Eksisting
2021
Ponorogo Ponorogo 80.125 SPAM Perpipaan PDAM 43.092 34,5%
Kota Siman 44.647 SPAM Perpipaan PDAM
SPAM HIPPAM 7.134 16%
Badegan Badegan 29.757 SPAM Perpipaan PDAM 5.589 18,8%
Bungkal Bungkal 34.884 SPAM Perpipaan PDAM 300 0,9%
SPAM HIPPAM & WSLIC 11.314 32,4%
Slahung Slahung 49.551 SPAM Perpipaan PDAM 1596 3,2%
SPAM HIPPAM 5.016 10,1%
Babadan Babadan 69.770 SPAM Perpipaan PDAM 4.722 6,8%
SPAM HIPPAM 7.939 11,4%
Kauman Kauman 38.111 SPAM Perpipaan PDAM 2.436 6,4%
Marak Marak 37.811 SPAM Perpipaan PDAM 6.018 15,9%
SPAM HIPPAM & WSLIC 2.510 6,6%
Jenangan 55.063 SPAM HIPPAM & WSLIC 19.370 35,1%
Jenangan
SPAM Perpipaan PDAM 17.208 22,9%
Ngebel 19.966 SPAM Perpipaan PDAM
SPAM HIPPAM & WSLIC 16.133 80,8%
Jetis Jetis 28.941 SPAM Perpipaan PDAM 432 1,5%
SPAM HIPPAM 696 2,4%
Ngrayun 58.424 SPAM HIPPAM & WSLIC 24.950 42.7%
Sambit 35.784 SPAM HIPPAM & WSLIC 5.199 14.5%
Sawoo 53.211 SPAM HIPPAM & WSLIC 16.413 30.8%
Sooko 22.237 SPAM HIPPAM & WSLIC 8.091 36.4%
Pudak 10.128 SPAM HIPPAM & WSLIC 4.324 42.7%
Pulung 47.618 SPAM HIPPAM & WSLIC 25.662 53.9%
Balong 41.632 SPAM HIPPAM 3.465 8.3%
Jambon 39.371 SPAM HIPPAM & WSLIC 2.682 6.8%
Sampung 35.210 SPAM HIPPAM & WSLIC 7.327 20.8%
Sukorejo 52.430

Berdasarkan pada dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo, sampai pada


tahun 2025, terdapat 74 desa yang perlu mendapat pelayanan air minum
perpipaan. Pemenuhan kebutuhan air minum untuk 74 desa ini dapat terlayani
melalui peningkatan cakupan layanan perpipaan dari HIPPAM, SPAM Pedesaan
dan dari PDAM. Penanganan desa ini akan dibagi dalam 3 tahap yaitu tahap I
tahun 2011 – 2015, tahap II tahun 2016 – 2020 dan tahap 3 tahun 2021 – 2025.
tahap akan menangani sebanyak 24 desa, tahap II menangani 25 desa dan tahap
III akan menangani 25 desa. Jika di rata-rata setiap tahun akan ditangani
sebanyak 5 desa.

LAPORAN AKHIR V-31


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

5.3 Proyeksi Jumlah Penduduk


Proyeksi jumlah penduduk mengacu pada pertumbuhan penduduk lima
tahun terakhir sesuai dengan data yang diperoleh. Rencana proyeksi penduduk
yang akan dilakukan adalah untuk 20 tahun mendatang. Pertumbuhan penduduk
lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. 15 Jumlah Penduduk Tahun 2013-2017
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan
2013 2014 2015 2016 2017
1 Ngrayun 56.413 56.237 56.373 56.497 56.600
2 Slahung 48.407 49.441 49.424 49.397 49.350
3 Bungkal 34.246 34.554 34.590 34.620 34.634
4 Sambit 34.957 35.694 35.684 35.666 35.632
5 Sawoo 51.941 54.298 54.136 53.770 53.964
6 Sooko 22.423 21.954 21.974 21.995 21.988
7 Pudak 9.159 9.289 9.378 9.465 9.550
8 Pulung 46.128 46.590 46.681 46.762 46.826
9 Mlarak 36.963 36.725 36.829 36.924 37.004
10 Siman 43.678 42.669 42.870 43.063 43.240
11 Jetis 28.260 29.062 29.030 28.992 28.943
12 Balong 40.665 41.656 41.628 41.591 41.539
13 Kauman 37.165 39.450 39.266 39.076 38.869
14 Jambon 38.470 39.137 39.141 39.138 39.118
15 Badegan 29.080 29.347 29.377 29.401 29.413
16 Sampung 34.377 35.695 35.617 35.530 35.430
17 Sukorejo 51.281 50.556 50.742 50.918 51.073
18 Ponorogo 78.583 76.383 76.785 77.182 77.545
19 Babadan 68.317 64.947 65.452 65.949 66.423
20 Jenangan 53.867 52.718 52.956 53.183 53.391
21 Ngebel 19.520 19.407 19.460 19.508 19.549
JUMLAH 863.900 865.809 867.393 868.627 870.081
Sumber : Kabupaten Ponorogo Dalam Angka Tahun 2013-2017

Proyeksi penduduk di Kabupaten Ponorogo menggunakan metode


Geometrik, dengan berdasarkan pada hasil analisa perkembangan penduduk di
setiap kecamatan. Perkembangan penduduk per kecamatan yang dianalisa
merupakan dasar untuk menentukan rata-rata pertumbuhan. Proyeksi penduduk
tiap kecamatan di Kabupaten Ponorogo dapat dilihat pada table di bawah ini.

LAPORAN AKHIR V-32


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tabel 5. 16 Proyeksi Penduduk Tahun 2018-2038


Proyeksi Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan
2019 2024 2029 2034 2039
1 Ngrayun 56.694 56.930 57.167 57.404 57.643
2 Slahung 49.953 51.495 53.083 54.721 56.409
3 Bungkal 34.860 35.430 36.010 36.599 37.198
4 Sambit 36.025 37.025 38.053 39.110 40.196
5 Sawoo 55.126 58.141 61.320 64.674 68.211
6 Sooko 21.776 21.253 20.744 20.247 19.761
7 Pudak 9.752 10.275 10.826 11.407 12.019
8 Pulung 47.180 48.075 48.988 49.918 50.865
9 Mlarak 37.025 37.078 37.131 37.184 37.237
10 Siman 43.029 42.506 41.989 41.478 40.973
11 Jetis 29.295 30.195 31.123 32.079 33.064
12 Balong 41.988 43.132 44.307 45.514 46.753
13 Kauman 39.782 42.158 44.676 47.344 50.172
14 Jambon 39.448 40.286 41.142 42.016 42.909
15 Badegan 29.581 30.006 30.437 30.875 31.318
16 Sampung 35.979 37.391 38.857 40.381 41.965
17 Sukorejo 50.972 50.721 50.472 50.223 49.976
18 Ponorogo 77.047 75.817 74.606 73.414 72.242
19 Babadan 65.537 63.373 61.280 59.257 57.300
20 Jenangan 53.161 52.591 52.027 51.469 50.917
21 Ngebel 19.564 19.601 19.638 19.675 19.712
JUMLAH 873.773 883.477 893.874 904.988 916.841
Sumber : Hasil Analisa, 2018

5.4 Proyeksi Kebutuhan Air Minum


5.4.1 Kebutuhan Air Domestik
Standar pemakaian air di Kabupaten Ponorogo sebesar 130
liter/orang/hari, hal tersebut telah disesuaikan dengan standar pemakaian air
berdasarkan kategori kota. Perhitungan kebutuhan air domestik berdasarkan
rumus sebagai berikut :

LAPORAN AKHIR V-33


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tabel 5. 17 Standar Pemakaian Air Berdasarkan Kategori Kota


Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk (Jiwa)
20.000
500.000 s/d 100.000 s/d
No Uraian > 1.000.000 s/d < 20.000
1.000.000 500.000
100.000
Metro Besar Sedang Kecil Desa
1 Unit SR (l/o/hr) 190 170 150 130 30
3 Unit non domestik 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20 - 30
4 Kehilangan air (%) 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20 - m30 20
5 Faktor Maximum Day 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1
6 Faktor Peak - Hour 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
Sumber : Petunjuk Teknis Perencanaan Rancangan Teknik Sistem Penyediaan Air
Minum Vol VI, 1998, Departemen Pekerjaan Umum

Perhitungan kebutuhan air domestik penduduk Kabupaten Ponorogo


selama kurun waktu 20 tahun (2019-2039) dapat dilihat pada table di bawah ini.

LAPORAN AKHIR V-34


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tabel 5. 18 Kebutuhan Air Domestik Penduduk Kabupaten Ponorogo Tahun 2019-2039


Proyeksi Penduduk (Jiwa) Kebutuhan Domestik (liter/detik)
No Kecamatan
2019 2024 2029 2034 2039 2019 2024 2029 2034 2039
1 Ngrayun 56.694 56.930 57.167 57404 57.643 85,30 85,66 86,01 86,37 86,73
2 Slahung 49.953 51.495 53.083 54.721 56.409 75,16 77,48 79,87 82,33 84,87
3 Bungkal 34.860 35.430 36.010 36.599 37.198 52,45 53,31 54,18 55,07 55,97
4 Sambit 36.025 37.025 38.053 39.110 40.196 54,20 55,71 57,26 58,85 60,48
5 Sawoo 55.126 58.141 61.320 64.674 68.211 82,94 87,48 92,26 97,31 102,63
6 Sooko 21.776 21.253 20.744 20.247 19.761 32,76 31,98 31,21 30,46 29,73
7 Pudak 9.752 10.275 10.826 11.407 12.019 14,67 15,46 16,29 17,16 18,08
8 Pulung 47.180 48.075 48.988 49.918 50.865 70,99 72,34 73,71 75,11 76,53
9 Mlarak 37.025 37.078 37.131 37.184 37.237 55,71 55,79 55,87 55,95 56,03
10 Siman 43.029 42.506 41.989 41.478 40.973 64,74 63,96 63,18 62,41 61,65
11 Jetis 29.295 30.195 31.123 32.079 33.064 44,08 45,43 46,83 48,27 49,75
12 Balong 41.988 43.132 44.307 45.514 46.753 63,18 64,90 66,67 68,48 70,35
13 Kauman 39.782 42.158 44.676 47.344 50.172 59,86 63,43 67,22 71,24 75,49
14 Jambon 39.448 40.286 41.142 42.016 42.909 59,36 60,62 61,90 63,22 64,56
15 Badegan 29.581 30.006 30.437 30.875 31.318 44,51 45,15 45,80 46,46 47,12
16 Sampung 35.979 37.391 38.857 40.381 41.965 54,14 56,26 58,47 60,76 63,14
17 Sukorejo 50.972 50.721 50.472 50.223 49.976 76,69 76,32 75,94 75,57 75,20
18 Ponorogo 77.047 75.817 74.606 73.414 72.242 115,93 114,08 112,25 110,46 108,70
19 Babadan 65.537 63.373 61.280 59.257 57.300 98,61 95,35 92,20 89,16 86,22
20 Jenangan 53.161 52.591 52.027 51.469 50.917 79,99 79,13 78,28 77,44 76,61
21 Ngebel 19.564 19.601 19.638 19.675 19.712 29,44 29,49 29,55 29,60 29,66
JUMLAH 873.773 883.477 893.874 904.988 916.841 1.314,71 1.329,31 1.344,95 1.361,67 1.379,51

LAPORAN AKHIR V-35


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

5.4.2 Kebutuhan Air Non Domestik


Kebutuhan Non Domestik
 Fasilitas sosial : 2% dari kebutuhan domestik
 Perkantoran : 2% dari kebutuhan domestik
 Komersial : 3% dari kebutuhan domestik
 Industri : 3% dari kebutuhan domestik
 Kehilangan Air : 20% dari kebutuhan total
 Hidran : 10% dari kebutuhan total
 Kebutuhan Rata-rata Harian : Kebutahan Domestik + Kebutuhan Non Domestik + Hidran + Kehilangan Air
Tabel 5. 19 Kebutuhan Air Non Domestik Tahun 2019
Kebutuhan Non Domestik (ND) Kehilangan Kebutuhan
Jumlah Kebutuhan Hidran (H) Kebutuhan Kebutuhan
Air (KA) Rata-Rata
Kecamatan Penduduk Domestik Fasos Kantor Komersial Industri (10%x Total Maksimum/hari
(20%x Harian (a)
(Jiwa) (D) (2%xD) (2%xD) (3%xD) (3%xD) (D+ND)) (D+ND+H) 1,15xa
(D+ND)) (D+ND+H+KA)
Ngrayun 56.694 85,30 1,71 1,71 2,56 2,56 9,38 18,77 103,22 121,98 140,28
Slahung 49.953 75,16 1,50 1,50 2,25 2,25 8,27 16,54 90,95 107,48 123,60
Bungkal 34.860 52,45 1,05 1,05 1,57 1,57 5,77 11,54 63,47 75,00 86,26
Sambit 36.025 54,20 1,08 1,08 1,63 1,63 5,96 11,92 65,59 77,51 89,14
Sawoo 55.126 82,94 1,66 1,66 2,49 2,49 9,12 18,25 100,36 118,61 136,40
Sooko 21.776 32,76 0,66 0,66 0,98 0,98 3,60 7,21 39,64 46,85 53,88
Pudak 9.752 14,67 0,29 0,29 0,44 0,44 1,61 3,23 17,75 20,98 24,13
Pulung 47.180 70,99 1,42 1,42 2,13 2,13 7,81 15,62 85,90 101,51 116,74
Mlarak 37.025 55,71 1,11 1,11 1,67 1,67 6,13 12,26 67,41 79,66 91,61
Siman 43.029 64,74 1,29 1,29 1,94 1,94 7,12 14,24 78,34 92,58 106,47
Jetis 29.295 44,08 0,88 0,88 1,32 1,32 4,85 9,70 53,34 63,03 72,49
Balong 41.988 63,18 1,26 1,26 1,90 1,90 6,95 13,90 76,44 90,34 103,89

LAPORAN AKHIR V-36


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Kebutuhan Non Domestik (ND) Kehilangan Kebutuhan


Jumlah Kebutuhan Hidran (H) Kebutuhan Kebutuhan
Air (KA) Rata-Rata
Kecamatan Penduduk Domestik Fasos Kantor Komersial Industri (10%x Total Maksimum/hari
(20%x Harian (a)
(Jiwa) (D) (2%xD) (2%xD) (3%xD) (3%xD) (D+ND)) (D+ND+H) 1,15xa
(D+ND)) (D+ND+H+KA)
Kauman 39.782 59,86 1,20 1,20 1,80 1,80 6,58 13,17 72,43 85,59 98,43
Jambon 39.448 59,36 1,19 1,19 1,78 1,78 6,53 13,06 71,82 84,88 97,61
Badegan 29.581 44,51 0,89 0,89 1,34 1,34 4,90 9,79 53,86 63,65 73,19
Sampung 35.979 54,14 1,08 1,08 1,62 1,62 5,95 11,91 65,50 77,41 89,03
Sukorejo 50.972 76,69 1,53 1,53 2,30 2,30 8,44 16,87 92,80 109,67 126,12
Ponorogo 77.047 115,93 2,32 2,32 3,48 3,48 12,75 25,50 140,27 165,78 190,64
Babadan 65.537 98,61 1,97 1,97 2,96 2,96 10,85 21,69 119,32 141,01 162,16
Jenangan 53.161 79,99 1,60 1,60 2,40 2,40 8,80 17,60 96,79 114,38 131,54
Ngebel 19.564 29,44 0,59 0,59 0,88 0,88 3,24 6,48 35,62 42,09 48,41
JUMLAH 87.3773 1.314,71 26,29 26,29 39,44 39,44 144,62 289,24 1.590,79 1.880,03 2.162,03
Sumber : Hasil Analisa, 2018

LAPORAN AKHIR V-37


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tabel 5. 20 Kebutuhan Air Non Domestik Tahun 2024


Kebutuhan Non Domestik (ND) Kehilangan Kebutuhan
Jumlah Kebutuhan Hidran (H) Kebutuhan Kebutuhan
Air (KA) Rata-Rata
Kecamatan Penduduk Domestik Fasos Kantor Komersial Industri (10%x Total Maksimum/hari
(20%x Harian (a)
(Jiwa) (D) (2%xD) (2%xD) (3%xD) (3%xD) (D+ND)) (D+ND+H) 1,15xa
(D+ND)) (D+ND+H+KA)
Ngrayun 56.930 85,66 1,71 1,71 2,57 2,57 9,42 18,84 103,65 122,49 140,86
Slahung 51.495 77,48 1,55 1,55 2,32 2,32 8,52 17,05 93,75 110,80 127,42
Bungkal 35.430 53,31 1,07 1,07 1,60 1,60 5,86 11,73 64,50 76,23 87,67
Sambit 37.025 55,71 1,11 1,11 1,67 1,67 6,13 12,26 67,41 79,66 91,61
Sawoo 58.141 87,48 1,75 1,75 2,62 2,62 9,62 19,25 105,85 125,10 143,86
Sooko 21.253 31,98 0,64 0,64 0,96 0,96 3,52 7,04 38,69 45,73 52,59
Pudak 10.275 15,46 0,31 0,31 0,46 0,46 1,70 3,40 18,71 22,11 25,42
Pulung 48.075 72,34 1,45 1,45 2,17 2,17 7,96 15,91 87,53 103,44 118,96
Mlarak 37.078 55,79 1,12 1,12 1,67 1,67 6,14 12,27 67,50 79,78 91,74
Siman 42.506 63,96 1,28 1,28 1,92 1,92 7,04 14,07 77,39 91,46 105,17
Jetis 30.195 45,43 0,91 0,91 1,36 1,36 5,00 10,00 54,97 64,97 74,71
Balong 43.132 64,90 1,30 1,30 1,95 1,95 7,14 14,28 78,53 92,80 106,72
Kauman 42.158 63,43 1,27 1,27 1,90 1,90 6,98 13,95 76,75 90,71 104,31
Jambon 40.286 60,62 1,21 1,21 1,82 1,82 6,67 13,34 73,35 86,68 99,68
Badegan 30.006 45,15 0,90 0,90 1,35 1,35 4,97 9,93 54,63 64,56 74,25
Sampung 37.391 56,26 1,13 1,13 1,69 1,69 6,19 12,38 68,07 80,45 92,52
Sukorejo 50.721 76,32 1,53 1,53 2,29 2,29 8,39 16,79 92,34 109,13 125,50
Ponorogo 75.817 114,08 2,28 2,28 3,42 3,42 12,55 25,10 138,03 163,13 187,60
Babadan 63.373 95,35 1,91 1,91 2,86 2,86 10,49 20,98 115,38 136,35 156,81
Jenangan 52.591 79,13 1,58 1,58 2,37 2,37 8,70 17,41 95,75 113,16 130,13
Ngebel 19.601 29,49 0,59 0,59 0,88 0,88 3,24 6,49 35,69 42,17 48,50
JUMLAH 883.477 1.329,31 26,59 26,59 39,88 39,88 146,22 292,45 1608,46 1.900,91 2.186,04
Sumber : Hasil Analisa, 2018

LAPORAN AKHIR V-38


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tabel 5. 21 Kebutuhan Air Non Domestik Tahun 2029


Kebutuhan Non Domestik (ND) Hidran Kehilangan Kebutuhan
Jumlah Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
(H) Air (KA) Rata-Rata
Kecamatan Penduduk Domestik Fasos Kantor Komersial Industri Total Maksimum/hari
(10%x (20%x Harian (a)
(Jiwa) (D) (2%xD) (2%xD) (3%xD) (3%xD) (D+ND+H) 1,15xa
(D+ND)) (D+ND)) (D+ND+H+KA)
Ngrayun 57.167 86,01 1,72 1,72 2,58 2,58 9,46 18,92 104,08 123,00 141,45
Slahung 53.083 79,87 1,60 1,60 2,40 2,40 8,79 17,57 96,64 114,21 131,35
Bungkal 36.010 54,18 1,08 1,08 1,63 1,63 5,96 11,92 65,56 77,48 89,10
Sambit 38.053 57,26 1,15 1,15 1,72 1,72 6,30 12,60 69,28 81,88 94,16
Sawoo 61.320 92,26 1,85 1,85 2,77 2,77 10,15 20,30 111,64 131,94 151,73
Sooko 20.744 31,21 0,62 0,62 0,94 0,94 3,43 6,87 37,77 44,63 51,33
Pudak 10.826 16,29 0,33 0,33 0,49 0,49 1,79 3,58 19,71 23,29 26,79
Pulung 48.988 73,71 1,47 1,47 2,21 2,21 8,11 16,22 89,19 105,40 121,21
Mlarak 37.131 55,87 1,12 1,12 1,68 1,68 6,15 12,29 67,60 79,89 91,87
Siman 41.989 63,18 1,26 1,26 1,90 1,90 6,95 13,90 76,44 90,34 103,89
Jetis 31.123 46,83 0,94 0,94 1,40 1,40 5,15 10,30 56,66 66,96 77,01
Balong 44.307 66,67 1,33 1,33 2,00 2,00 7,33 14,67 80,66 95,33 109,63
Kauman 44.676 67,22 1,34 1,34 2,02 2,02 7,39 14,79 81,34 96,13 110,54
Jambon 41.142 61,90 1,24 1,24 1,86 1,86 6,81 13,62 74,90 88,52 101,80
Badegan 30.437 45,80 0,92 0,92 1,37 1,37 5,04 10,08 55,41 65,49 75,31
Sampung 38.857 58,47 1,17 1,17 1,75 1,75 6,43 12,86 70,74 83,61 96,15
Sukorejo 50.472 75,94 1,52 1,52 2,28 2,28 8,35 16,71 91,89 108,60 124,89
Ponorogo 74.606 112,25 2,25 2,25 3,37 3,37 12,35 24,70 135,83 160,52 184,60
Babadan 61.280 92,20 1,84 1,84 2,77 2,77 10,14 20,28 111,57 131,85 151,63
Jenangan 52.027 78,28 1,57 1,57 2,35 2,35 8,61 17,22 94,72 111,94 128,73
Ngebel 19.638 29,55 0,59 0,59 0,89 0,89 3,25 6,50 35,75 42,25 48,59
JUMLAH 893.874 1.344,95 26,90 26,90 40,35 40,35 147,94 295,89 1.627,39 1.923,28 2.211,77
Sumber : Hasil Analisa, 2018

LAPORAN AKHIR V-39


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tabel 5. 22 Kebutuhan Air Non Domestik Tahun 2034


Kebutuhan Non Domestik (ND) Hidran Kehilangan Kebutuhan
Jumlah Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
(H) Air (KA) Rata-Rata
Kecamatan Penduduk Domestik Fasos Kantor Komersial Industri Total Maksimum/hari
(10%x (20%x Harian (a)
(Jiwa) (D) (2%xD) (2%xD) (3%xD) (3%xD) (D+ND+H) 1,15xa
(D+ND)) (D+ND)) (D+ND+H+KA)
Ngrayun 57.404 86,37 1,73 1,73 2,59 2,59 9,50 19,00 104,51 123,51 142,04
Slahung 54.721 82,33 1,65 1,65 2,47 2,47 9,06 18,11 99,62 117,74 135,40
Bungkal 36.599 55,07 1,10 1,10 1,65 1,65 6,06 12,11 66,63 78,75 90,56
Sambit 39.110 58,85 1,18 1,18 1,77 1,77 6,47 12,95 71,20 84,15 96,77
Sawoo 64.674 97,31 1,95 1,95 2,92 2,92 10,70 21,41 117,75 139,15 160,03
Sooko 20.247 30,46 0,61 0,61 0,91 0,91 3,35 6,70 36,86 43,56 50,10
Pudak 11.407 17,16 0,34 0,34 0,51 0,51 1,89 3,78 20,77 24,54 28,23
Pulung 49.918 75,11 1,50 1,50 2,25 2,25 8,26 16,52 90,88 107,40 123,51
Mlarak 37.184 55,95 1,12 1,12 1,68 1,68 6,15 12,31 67,70 80,00 92,01
Siman 41.478 62,41 1,25 1,25 1,87 1,87 6,86 13,73 75,51 89,24 102,63
Jetis 32.079 48,27 0,97 0,97 1,45 1,45 5,31 10,62 58,40 69,02 79,38
Balong 45.514 68,48 1,37 1,37 2,05 2,05 7,53 15,07 82,86 97,93 112,62
Kauman 47.344 71,24 1,42 1,42 2,14 2,14 7,84 15,67 86,20 101,87 117,15
Jambon 42.016 63,22 1,26 1,26 1,90 1,90 6,95 13,91 76,49 90,40 103,96
Badegan 30.875 46,46 0,93 0,93 1,39 1,39 5,11 10,22 56,21 66,43 76,40
Sampung 40.381 60,76 1,22 1,22 1,82 1,82 6,68 13,37 73,52 86,89 99,92
Sukorejo 50.223 75,57 1,51 1,51 2,27 2,27 8,31 16,62 91,44 108,06 124,27
Ponorogo 73.414 110,46 2,21 2,21 3,31 3,31 12,15 24,30 133,66 157,96 181,65
Babadan 59.257 89,16 1,78 1,78 2,67 2,67 9,81 19,62 107,88 127,50 146,62
Jenangan 51.469 77,44 1,55 1,55 2,32 2,32 8,52 17,04 93,70 110,74 127,35
Ngebel 19.675 29,60 0,59 0,59 0,89 0,89 3,26 6,51 35,82 42,33 48,68
JUMLAH 904.988 1.361,67 27,23 27,23 40,85 40,85 149,78 299,57 1.647,62 1.947,19 2.239,27
Sumber : Hasil Analisa, 2018

LAPORAN AKHIR V-40


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Tabel 5. 23 Kebutuhan Air Non Domestik Tahun 2039


Kebutuhan Non Domestik (ND) Kehilangan Kebutuhan
Jumlah Kebutuhan Hidran (H) Kebutuhan Kebutuhan
Air (KA) Rat-Rata
Kecamatan Penduduk Domestik Fasos Kantor Komersial Industri (10%x Total Maksimum/hari
(20%x Harian (a)
(Jiwa) (D) (2%xD) (2%xD) (3%xD) (3%xD) (D+ND)) (D+ND+H) 1,15xa
(D+ND)) (D+ND+H+KA)
Ngrayun 57.643 86,73 1,73 1,73 2,60 2,60 9,54 19,08 104,94 124,03 142,63
Slahung 56.409 84,87 1,70 1,70 2,55 2,55 9,34 18,67 102,70 121,37 139,58
Bungkal 37.198 55,97 1,12 1,12 1,68 1,68 6,16 12,31 67,72 80,04 92,04
Sambit 40.196 60,48 1,21 1,21 1,81 1,81 6,65 13,31 73,18 86,49 99,46
Sawoo 68.211 102,63 2,05 2,05 3,08 3,08 11,29 22,58 124,19 146,76 168,78
Sooko 19.761 29,73 0,59 0,59 0,89 0,89 3,27 6,54 35,98 42,52 48,90
Pudak 12.019 18,08 0,36 0,36 0,54 0,54 1,99 3,98 21,88 25,86 29,74
Pulung 50.865 76,53 1,53 1,53 2,30 2,30 8,42 16,84 92,61 109,44 125,86
Mlarak 37.237 56,03 1,12 1,12 1,68 1,68 6,16 12,33 67,79 80,12 92,14
Siman 40.973 61,65 1,23 1,23 1,85 1,85 6,78 13,56 74,60 88,16 101,38
Jetis 33.064 49,75 0,99 0,99 1,49 1,49 5,47 10,94 60,20 71,14 81,81
Balong 46.753 70,35 1,41 1,41 2,11 2,11 7,74 15,48 85,12 100,60 115,68
Kauman 50.172 75,49 1,51 1,51 2,26 2,26 8,30 16,61 91,34 107,95 124,14
Jambon 42.909 64,56 1,29 1,29 1,94 1,94 7,10 14,20 78,12 92,32 106,17
Badegan 31.318 47,12 0,94 0,94 1,41 1,41 5,18 10,37 57,02 67,39 77,49
Sampung 41.965 63,14 1,26 1,26 1,89 1,89 6,95 13,89 76,40 90,29 103,84
Sukorejo 49.976 75,20 1,50 1,50 2,26 2,26 8,27 16,54 90,99 107,53 123,66
Ponorogo 72.242 108,70 2,17 2,17 3,26 3,26 11,96 23,91 131,52 155,44 178,75
Babadan 57.300 86,22 1,72 1,72 2,59 2,59 9,48 18,97 104,32 123,29 141,78
Jenangan 50.917 76,61 1,53 1,53 2,30 2,30 8,43 16,85 92,70 109,55 125,99
Ngebel 19.712 29,66 0,59 0,59 0,89 0,89 3,26 6,53 35,89 42,41 48,77
JUMLAH 916.841 1.379,51 27,59 27,59 41,39 41,39 151,75 303,49 1.669,20 1.972,69 2.268,60
Sumber : Hasil Analisa, 2018

LAPORAN AKHIR V-41


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

5.4.3 Kehilangan Air


Kehilangan air (Non Revenue Water) dapat diartikan sebagai perbedaan yang tercatat atau selisih antara air yang di produksi dan
masuk kedalam sistem dengan jumlah air yang tercatat pada meter pelanggan. Dengan pengertian tersebut, hilangnya sejumlah air yang
dapat terjadi karena keluar dari sistim tanpa dipergunakan atau tidak tercatatnya penggunaan air karena berbagai sebab. Rumus
kehilangan air : (20%x(D+ND)).
Tabel 5. 24 Kehilangan Air Kabupaten Ponorogo Tahun 2019-2039
Proyeksi Penduduk (Jiwa) Kehilangan Air
No Kecamatan
2019 2024 2029 2034 2039 2019 2024 2029 2034 2039
1 Ngrayun 56.694 56.930 57.167 57404 57.643 18,77 18,84 18,92 19,00 19,08
2 Slahung 49.953 51.495 53.083 54.721 56.409 16,54 17,05 17,57 18,11 18,67
3 Bungkal 34.860 35.430 36.010 36.599 37.198 11,54 11,73 11,92 12,11 12,31
4 Sambit 36.025 37.025 38.053 39.110 40.196 11,92 12,26 12,60 12,95 13,31
5 Sawoo 55.126 58.141 61.320 64.674 68.211 18,25 19,25 20,30 21,41 22,58
6 Sooko 21.776 21.253 20.744 20.247 19.761 7,21 7,04 6,87 6,70 6,54
7 Pudak 9.752 10.275 10.826 11.407 12.019 3,23 3,40 3,58 3,78 3,98
8 Pulung 47.180 48.075 48.988 49.918 50.865 15,62 15,91 16,22 16,52 16,84
9 Mlarak 37.025 37.078 37.131 37.184 37.237 12,26 12,27 12,29 12,31 12,33
10 Siman 43.029 42.506 41.989 41.478 40.973 14,24 14,07 13,90 13,73 13,56
11 Jetis 29.295 30.195 31.123 32.079 33.064 9,70 10,00 10,30 10,62 10,94
12 Balong 41.988 43.132 44.307 45.514 46.753 13,90 14,28 14,67 15,07 15,48
13 Kauman 39.782 42.158 44.676 47.344 50.172 13,17 13,95 14,79 15,67 16,61
14 Jambon 39.448 40.286 41.142 42.016 42.909 13,06 13,34 13,62 13,91 14,20
15 Badegan 29.581 30.006 30.437 30.875 31.318 9,79 9,93 10,08 10,22 10,37
16 Sampung 35.979 37.391 38.857 40.381 41.965 11,91 12,38 12,86 13,37 13,89
17 Sukorejo 50.972 50.721 50.472 50.223 49.976 16,87 16,79 16,71 16,62 16,54
18 Ponorogo 77.047 75.817 74.606 73.414 72.242 25,50 25,10 24,70 24,30 23,91

LAPORAN AKHIR V-42


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

Proyeksi Penduduk (Jiwa) Kehilangan Air


No Kecamatan
2019 2024 2029 2034 2039 2019 2024 2029 2034 2039
19 Babadan 65.537 63.373 61.280 59.257 57.300 21,69 20,98 20,28 19,62 18,97
20 Jenangan 53.161 52.591 52.027 51.469 50.917 17,60 17,41 17,22 17,04 16,85
21 Ngebel 19.564 19.601 19.638 19.675 19.712 6,48 6,49 6,50 6,51 6,53
JUMLAH 873.773 883.477 893.874 904.988 916.841 289,24 292,45 295,89 299,57 303,49
Sumber : Hasil Analisa, 2018

LAPORAN AKHIR V-43


Peninjauan Kembali Dokumen RISPAM Kabupaten Ponorogo

LAPORAN AKHIR V-44

Anda mungkin juga menyukai