Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

PERENCANAAN ELEKTROMEKANIKAL

4.1 PEKERJAAN ELEKTROMEKANIKAL


4.1.1 Umum
Bendungan Kusan ini mempunyai beberapa peralatan hidromekanikal yaitu
berupa pintu/ valve yang di operasikan secara elektris dengan menggunakan
motor listrik. Untuk operasi normal, direncanakan menggunakan catu daya dari
pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kusan. PLTA Kusan ini direncanakan
mempunyai 3 unit PLTA. Sedangkan apabila PLTA dalam masa pemeliharaan atau
mengalami gangguan dan atau sebeleum di bangun, maka akan di supply dari PLN
dan apabila keduanya, PLTA dan atau PLN mengalami gangguan, maka catu daya di
ambil alih oleh diesel engine generator set.
Pekerjaan kelistrikan ini adalah meliputi perencanaan instalasi catu daya,
penerangan bangunan fasilitas bangunan OP, penerangan luar jalan di sekitar
bendung Kusan, dan juga pekerajaan perencanaan pembangkit diesel sebagai catu
daya cadangan.
Perencanaan untuk pekerjaan kelistrikan ini mengacu pada standard dan juga
peraturan yang berlaku yang berlaku sebagai berikut :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1987
b. Standar dan regulasi PLN (SPLN)
c. JIS atau standar lain yang disetujui
d. Surat Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air/Ketua Komisi Keamanan
Bendungan No. : 05/KPTS/2003, Tentang :
 Pedoman Kajian Keamanan Bendungan,
 Pedoman Kriteria Umum Desain Bendungan,
 Pedoman Inspeksi dan Evaluasi Keamanan Bendungan

4.1.2 Sistim Catu Daya


Seperti di jelaskan diatas bahwa catu daya ini adalah untuk pengoperasian
peralatan hidromekanikal seperti, Pintu Intake dan Pintu Keluaran (Outlet Gate),
pintu spillway dan keperluan untuk fasilitas bangunan OP dan juga penerangan
jalan di sekitar bendungan. Catu daya kelistrikan yang telah direncanakan/
disediakan di Bendungan Kusan adalah meliputi ;

4.1.2.1 Catu Daya Utama


Catu daya utama direncanakan dari PLTA Kusan yang mempunyai unit
pembangkit berkapasitas 3 x 13,500 kW apabila PLTA Kusan telah selesai
dibangun. Sedangakan apabila PLTA Kusan belum di bangun, maka catu daya
untuk memenuhi kebutuhan daya listrik diambil dari 20 kV distribusi eksisting
terdekat dengan menggunakan dua buah trafo distribusi dengan kapasitas 250
kVA yang akan dipasang di area Fasum yang lokasinya di rumah genset dan 160
kVA yang akan dipasang di area emergency outlet (rumah katup) yang lokasinya
di rumah genset.

4.1.2.2 Catu Daya Cadangan


Catu daya cadangan ini terdiri dari sumber PLN dari distribusi 20kV dan dari
diesel engine generator. Catu daya dari PLN ini akan digunakan apabila unit
pembangkit PLTA Kusan mengalami shutdown/ pemeliharaan atau tidak dapat
beroperasi. Sedangkan catu daya dari satu unit mesin disel dengan kapasitas 260
kVA yang akan dipasang di rumah genset pada area Fasum dan satu unit mesin
disel dengan kapasitas 160 kVA yang akan dipasang di rumah genset pada area
emergency outlet di digunakan apabila unit PLTA dan PLN tidak dapat melayani
catu daya tersebut. Catu daya cadangan ini akan di layani oleh masing-masing
Panel “Genset” yang akan menyuply ke Kantor OP, ke panel “B” untuk Rumah
Intake, panel “D” untuk Rumah spillway. Sedangkan panel “A” untuk keperluan
emergency outlet (rumah katup).

4.1.3 Peralatan Utama


Peralatan-peralatan utama sebagai berikuti ini direncanakan pada bendungan
Kusan;
- Tiga (3) unit pembangkit (PLTA)
- Dua (2) unit lengkap diesel engine generator
Seperti telah dijelaskan, bahwa perlatan utama ini akan digunakan untuk catu daya
keperluan pengoperasian peralatan hidromekanikal dan untuk keperluan catu
daya pada bangunan fasilitas OP.
Secara garis besar, diagram kelistrikan untuk keperluan tersebut dapat dilihat
pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.

Gambar 4.1 Diagram Satu Garis Untuk (1)


Gambar 4.2 Kerangka Diagram Satu Garis (2)

4.1.4 Sistim Catu Daya


Secara keseluruhan, diagram kelistrikan untuk keperluan pengoperasian peralatan
hidromekanikal dan untuk keperluan catu daya pada bangunan fasilitas OP dapat
dilihat pada Gambar 4.1. dan Gambar 4.2.
Seperti terlihat pada Gambar 4.1, catu daya untuk keperluan pintu-pintu intake
dan spillway dan keperluan untuk bangunan fasilitas OP diambil dari trafo
distribusi 250 kVA, 20/0.4 kV dengan mengambil daya dari PLN melalui tiang No. 1
20 kV baru. Sedangkan untuk keperluan valve emergency outlet diambil dari trafo
distribusi 160 kVA, 20/0.4 kV dari PLN melalui tiang No. 42 dari 20 kV baru.
Apabila mengacu pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air/ Ketua
Komisi Keamanan Bendungan No. : 05/KPTS/2003, Tentang : Pedoman Kajian
Keamanan Bendungan, Pedoman Kriteria Umum Desain Bendungan, Pedoman
Inspeksi dan Evaluasi Keamanan Bendungan, Direktur Jenderal Sumber Daya Air/
Ketua Komisi Keamanan Bendungan, maka catu daya untuk keperluan tersebut
sudah disediakan catu daya cadangan dan telah memenuhi SK tersebut. Sehingga
sesuai gambar diatas dalam hal catu daya/ sumber tenaga listrik adalah sudah
memenuhi dalam hal keandalan yaitu sudah mempunyai sumber tenaga listrik
yang lain sebagai cadangan.
Keperluan untuk bangunan fasilitas termasuk untuk penerangan bangunan
fasilitas dapat dilihat pada gambar perencanaan.
Seperti di jelaskan diatas bahwa catu daya ini adalah untuk pengoperasian
peralatan hidromekanikal seperti pintu spillway, pintu intake, butterfly valve dan
valve outlet dan keperluan lain untuk fasilitas bangunan OP dan juga penerangan
jalan di sekitar bendungan.

a. Panel Pintu dan Katub


Untuk mengoperasikan pintu keluaran (outlet), disediakan Panel “A” yang
lokasinya di rumah katub. Sedangkan untuk keperluan penoperasian pintu
intake disediakan Panel “B” yang lokasi di Intake. Untuk mengoperasikan pintu
Spillway, disediakan Panel “D” yang lokasi di rumah spillway. Diagram satu
garis untuk keperluan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.4, Gambar 4.5,
dan Gambar 4.6, masing-masing untuk Rumah Katub, Intake dan Spillway.

Gambar 4.4. Diagram Satu Garis Panel “A”


Gambar 4.5. Diagram Satu Garis Panel “B”

Gambar 4.6. Diagram Satu Garis Panel “D”


b. Sedangkan diagram satu garis untuk keperluan bangunan fasilitas diambila
dari panel “C” dapat di lihat pada Gambar 4.7. Panel “C” ini di supply langung
dari trafo 250kVA.
Gambar 4.7. Diagram Satu Garis Panel “C”

c. Beban Untuk Penerangan


Pembagian beban untuk keperluan penerangan bangunan fasilitas bendungan
dapat dilihat pada Tabel -1 Pembagian Beban Untuk Bangunan Fasilitas
Bendungan.

Tabel -1 Pembagian Beban Untuk Bangunan Fasilitas Bendungan

TOTAL BEBAN (WATT)


No SIRKIT
R S T
1 Pintu Gerbang 800 - -
2 Papan Nama Bendungan - 400 -
3 Rumah Jaga - - 580
4 Musholla 1,500 - -
5 Werehouse 1,113 1,113 1,113
6 Gudang - 1,100 -
7 Rumah Genset - - 1,450
8 Gardu Pandang 1,113 1,113 1,113
9 Rumah Dinas 1 1,330 - -
10 Rumah Dinas 2 - 1,330 -
11 Tandon Air 733 733 733
12 Taman - - 600
13 Gedung Kantor OP LT 1 2,410 2,050 2,850
14 Gedung Kantor OP LT 2 2,900 3,260 2,850
15 PANEL "B" (Intake) 21,864 22,824 21,864
16 PANEL "D" (Spillway) 33,016 31,456 31,456
17 Penerangan Jalan 633 633 633
   
TOTAL PANEL "C" 67,413 66,013 65,243

d. Beban Untuk Peralatan Hidromekanikal


Untuk mengoperasikan pintu keluaran (outlet), disediakan Panel “A” yang
mana pembagian bebannya seperti terlihat pada Tabel -2. yang lokasinya
berada di rumah katub. Untuk mengoperasikan pintu intake, disediakan Panel
“B” dengan pembagian bebannya seperti terlihat pada Tabel -3 yang lokasinya
berada di Intake tower. Sedangkan untuk mengoperasikan pintu Spillway,
disediakan Panel “E” yang lokasi di rumah spillway dengan pembagian
bebannya seperti terlihat pada Tabel -4

Tabel -2 Beban Untuk Panel “A” (outlet)


TOTAL BEBAN (WATT)
No SIRKIT
R S T
1 Rumah Operasional Rumah Katup 875 875 875
2 Panel Lokal Valve Hollow jet 1 7,333 7,333 7,333
3 Panel Lokal Valve Hollow jet 2 7,333 7,333 7,333
4 Panel Lokal Batterfly Valve Irigasi 1 3,667 3,667 3,667
5 Panel Lokal Batterfly Valve Irigasi 2 3,667 3,667 3,667
6 Penerangan Jalan - - 1,300
TOTAL PANEL "A" 26,400 26,400 27,962

. Tabel -3 Beban Untuk Panel “B” (Intake)


TOTAL BEBAN (WATT)
No SIRKIT
R S T
1 Rumah Intake (Penerangan) 720 720 720
2 Penerangan Jalan - 800 -
Panel Lokal Intake guard maintenance gate
3 5,833 5,833 5,833
motor
Panel Lokal Intake guard service gate
4 5,833 5,833 5,833
motor
TOTAL PANEL "B" 14,864 15,824 14,864

Tabel -4 Beban Untuk Panel “D” (Spillway)


TOTAL BEBAN (WATT)
No SIRKIT
1 Penerangan Jalan 1,300 - -
2 Rumah Operasional Spillway 880 880 880
3 Spillway Gate 1 5,000 5,000 5,000
4 Spillway Gate 2 5,000 5,000 5,000
5 Spillway Gate 3 5,000 5,000 5,000
6 Spillway Gate 4 5,000 5,000 5,000
7 Spillway Gate 5 166.67 166.67 166.67
8 Spillway Gate 6 166.67 166.67 166.67
25,456.0
TOTAL PANEL "D" 27,016.00 25,456.00
0

4.1.5 Penerangan dan sistem pelayanan bantu

Denah lampu penerangan dan pelayanan bantu lainnya seperti stop kontak dan atau AC
untuk bangunan fasilitas, ruang genset dan ruang pada rumah katup dapat dilihat pada
Gambar 4.8 sampai dengan Gambar 4.20. Detil pondasi lampu PJU dapat dilihat pada
Gambar 4.17. Sedangkan lampu penerangan jalan (PJU) dan denah jalur kabel dan
transmisi 20 kV dapat dilihat pada Gambar 4.20 Layout Sistim Kelistrikan.

a. Umum
Penerangan dan sistem pelayanan bantu direncanakan untuk keperluan gedung
pembangkit, gedung/ bangunan fasilitas OP dan juga penerangan luar jalan di
sekitar bendungan Kusan.

b. Catu Daya
Catu Daya untuk penerangan direncanakan seperti terlihat pada gambar. Catu
Daya yang digunakan adalah AC 380 V / 220 V 50 Hz pada sistem 3 phase empat
kawat.

c. Peralatan Listrik dan Bahan


Panel-panel distribusi penerangan, rangkaian listrik, klasifikasi, kemampuan dan
jumlah pemutus tenaga (MCCB) direncanakan seperti terlihat pada gambar dan
spesifikasi kecuali dijelaskan lain.

d. Tipe Lampu Penerangan


Semua lampu penerangan baik untuk penerangan gedung dan juga untuk
penerangan luar direncanakan menggunakan lampu LED hemat energi seperti
terlihat pada gambar-gambar perencanaan dan spesifikasi kecuali dijelaskan lain.
e. Stop Kontak
Semua stop kontak direncanakan untuk dipasang pada dinding dengan ketinggian
dari lantai 110 cm. Seluruh box stop kontak satu phase memiliki kemampuan
10A / 16A - 250 / 380V.

f. Sakelar
Semua stop kontak direncanakan untuk dipasang pada dinding dengan ketinggian
dari lantai 150 cm atau sejajar dengan stop kontak. Box sakelar di dalam dinding
direncanakan menggunakan sistim sekrup agar tidak mudah lepas.

g. Sistem Pengkabelan
Sistem Pengkabelan direncanakan menggunakan kabel jenis NYA 1000V, tembaga
tunggal, untuk penerangan dalam sistem pemasangannya di dalam pipa, ukuran
diameternya tidak boleh kurang dari 2,5 mm2. Penyambungan kabel di dalam pipa
tidak dibolehkan. Pipa yang ditanam di dalam dinding diklam dan kuat. Sistem
pemasangan kabel di atas plapon dengan metode terbuka.

h. Tes dan Pemasangan


a. Pelaksanaan pengetesan penyedia jasa harus menyiapkan peralatan,
perlengkapan fasilitas, staf profesional untuk melakukan pengetesan.
b. Seluruh biaya pelaksanaan tes ditanggung oleh Penyedia Jasa.
c. Biaya perbaikan kerusakan yang disebabkan pengetesan ditanggung Penyedia
Jasa.
d. Seluruh peralatan yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan gambar tanpa
mengukur waktu segera diganti tanpa meminta tambahan biaya.
e. Setelah pemasangan kabel selesai penyedi ajasa harus melakukan pengetesan
tahanan isolasi disaksikan Direksi dan dicatat

i. Intensitas Illuminasi untuk Ruang dan Rumah


Sistem intensitas dan iluminasi untuk ruang direncanakan sebagai berikut;

Iluminasi
Area yang diterangi
(Lux)

Ruang pembangkit 220


Ruang Katub 220

Ruang Elektrik 320


Ruang Kontrol 550
Ruang Baterai 220
Ruang Servis 320
Ruang Arsip 220
Ruang Kabel 120
Ruang Istirahat 120
Ruang Operator 320
Dapur 220
WC 220
Lorong 60
Transformator 55
Jalan 11
Diluar Powerhouse 30

j. Sistem Lampu Penerangan


1. Lampu Penerangan
Lampu penerangan pada gedung rumah katub dan fasilitas bangunan lainnya
dapat dilihat pada gambar detail. Sedangkan lampu penerangan luar dan.
Spesifikasi dan gambar harus disampaikan untuk mendapat persetujuan oleh
Direksi.
2. Tiang Lampu Penerangan Luar
Tiang lampu penerangan luar terbuat dari pipa baja galvanis, luar dan sisi
dalam, dengan ketinggian 7-8 m, susunan pemasangan disesuaikan seperti
terlihat pada gambar yang dilengkapi dengan pemutus tenaga mini (MCB satu
phase 4A) pada masing-masing tiang pada terminal box pada tiap-tiap tiang
lampu. Detail tiang lapmu penerangan jalan dapat dilihat pada gambar.
3. Sakelar Otomatis untuk Lampu Penerangan Luar
Sakelar otomatis untuk lampu penerangan luar atau jalan menggunakan
sakelar poto listrik yang dilengkapi kontaktor magnit di dalam panel untuk
pengoperasiannya.
k. Sistem Pentanahan dan Penangkal Petir

Proteksi terhadap petir ini harus mengacu pada peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. PER.02/MEN/1989, tentang “Pengawasan Instalasi Penyalur Petir”.

1. Sistem pentanahan (grounding)

Sistem pentanahan direncanakan menggunakan kabel BC, penghantar


tembaga diameter 95 mm2 dan batang pentanahan tembaga murni diameter
25 mm atau lebih, panjang batang 1,7 m.
Semua bagian peralatan yang tidak berarus harus ditanahkan dengan tahanan
pentanahan tidak melebihi 5 Ω (5 Ohm). Apabila hasil penyelidikan lebih dari
5 Ohm, maka Kontraktor harus memperbaiki sistim grounding tersebut.

2. Sistem penangkal petir

Bangunan gedung pembangkit, gedung rumah katub dan gedung fasilitas


umum lainnya direncanakan untuk di pasang penangkal petir. Ketinggian
penangkal petir (lightning rod) harus sedemikian sehingga ujung penangkal
petir diatas dan ujung bangunan atap yang di lindungi mempunyai sudut
enam puluh derajat (60o) seperti terlihat pada gambar tipikal penangkal petir
dan gambar masing-masing bangunan. Minimal di pasang grounding rod 2
buah untuk masing-masing bangunan.

Anda mungkin juga menyukai