KELOMPOK 3
SMA
NEGERI 8
MAROS
Kabupaten Gowa adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan,
Indonesia. ibu kota kabupaten ini terletak di kota Sungguminasa. Kabupaten ini memiliki
luas wilayah 1.883,32 km² dan berpenduduk sebanyak ± 652.941 jiwa dan memiki 18
kecamatan yaitu, Bajeng, Bajeng Barat, Barombong, Biringbulu, Bontolempangan,
Bontomarannu, Bontonompo, Bontonompo Selatan, Bungaya, Manuju, Pallangga,
Parangloe, Parigi, Pattallassang, Somba Opu, Tinggimoncong, Tombolo Pao dan Tompobulu.
Secara geografis, Kabupaten Gowa terletak pada 5°33' - 5°34' Lintang Selatan dan 120°38' -
120°33' Bujur Timur.
Tipe wilayah wilayah gowa adalah wilayah fungsional, karena gowa termasuk dalam
wilayah MAMINASATA yang mencakup dengan kabupaten maros, kota Makassar, dan
kabupaten takalar. Selain itu, wilayah Kabupaten Gowa bertujuan untuk mewujudkan ruang
wilayah Kabupaten Gowa yang terkemuka, aman, nyaman, produktif, berkelanjutan,
berdaya saing dan maju di bidang perdagangan, dan wisata melalui inovasi, peningkatan
kualitas sumber daya manusia secara berkelanjutan, dan mendukung fungsi Kawasan
Strategis Nasional (KSN) Perkotaan Mamminasata. Kabupaten gowa Meningkatkan kualitas
dan mengembangkan sistem jaringan prasarana dalam mewujudkan keterpaduan pelayanan
transportasi darat secara berhierarki, sinergis, terpadu dan merata di KSN Perkotaan
Mamminasata sebagaimana tercakup dalam PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWA
NOMOR 15 TAHUN 2012 pasal 9 :
Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Gowa meliputi :
a. Pusat-pusat kegiatan;
b. Sistem jaringan prasarana utama; dan
c. Sistem jaringan prasarana lainnya.
Kabupaten gowa memiliki Pusat-pusat kegiatan manusia yang terdiri atas Pusat Kegiatan
Nasional (PKN, Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), dan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).
Serta baru ini dilakukan proses pembuatan Sistem jaringan perkeretaapian yang
tersambung dari maros dan makassar sebagaimana terdiri atas :
Kabupaten gowa dalam segi prawisata yang mana kabupaten gowa menyelenggarakan
jasa pariwisata atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana
pariwisata,dan usaha lain yang terkait di bidang pariwisata.
Kawasan peruntukan pariwisata terdiri atas:
a. Kawasan pariwisata budaya;
b. Kawasan pariwisata alam; dan
c. Kawasan pariwisata buatan.
Kawasan pariwisata budaya sebagaimana meliputi:
a. Taman Wisata Budaya Benteng Somba Opu di Kelurahan Benteng Somba Opu
Kecamatan Barombong;
b. Wisata Makam Syekh Yusuf dan Makam Sultan Hasanuddin, Mesjid Tua Katangka
dan Obyek Wisata Balla Lompoa; dan
c. Wisata budaya lokal lainnya meliputi Accera’ Kalompoang, Appalili, Maudu’
Kalompoang, Pa’dekko, Paraga, Pamanca, Pakkarena, dan Songka Bala.
Serta dalam kabupaten gowa dalam segi wilayah kesehatan, pendidikan, dan pemasaran
sudah memadai dan lengkap dan bersetara regional, propesional,dan tinggi dlam
penanganannya, itulah mengapa gowa masuk dalam tipe wilayah fungsional.
1) Wilayah homogen
Kabupaten gowa juga mencenderungkan dalam segi homogenitas dalam kelompok dan
mengoptimalkan perbedaan. Dalam segi cuaca gowa sering mengalami kondisi berawan,
hujan, dan terkadang cerah. Dalam segi pekerjaan kebanyakan penduduk gowa bekerja
sebagai PNS dan petani. Iklim kabupaten gowa dpat berdasarkan iklim junghun yang sesuai
dengan jarak ketinggian, dalam pertanian kabupaten gowa kebanyakan Kawasan
peruntukan pertanian tanaman pangan, dan Kawasan peruntukan pertanian holtikultural.
2) Wilayah nodal
Kabupaten gowa termasuk dalam kota maminasata, yang merupakan penamaan
perwilayahan secara fungsional yang berdasarkan fungsi daerah tersebut sebagai
penyannga agar penduduk dan kegiatan yang berada di sekeliling kota utama berjalan
dengan baik. Kota Metropolitan MAMMINASATA yang mencakup Makassar, Maros,
Sungguminasa, dan Takalar di Sulawesi Selatan akan menjadi proyek percontohan
pengembangan tata ruang terpadu di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Gubernur
Sulawesi Selatan H. Syahrul Yasin Limpo, selaku Ketua Badan Kerjasama Pembangunan
Metropolitan (BKSPMM) MAMMINASATA kepada Menteri Pekerjaan Umum Ir. Djoko
Kirmanto, Dipl.HE, yang dihadiri oleh Pejabat Eselon I Departemen PU, Bupati Gowa,
Ketua Bappeda Kota Makassar, Wakil Bupati Maros, dan Wakil Bupati Takalar.
Pada kesempatan tersebut, Menteri PU mengatakan sangat menghargai upaya
Ditjen Penataan Ruang bersama Pemprov. Sulawesi Selatan sehingga bisa dilakukan
kerjasama yang baik di antara pemda terkait. Dalam presentasinya, Ketua BKSPMM,
mengemukakan bahwa konsep rencana tata ruang terpadu wilayah Mamminasata telah
menjadikan wilayah ini pusat/sentra pertumbuhan Kawasan Timur Indonesia dan
pendorong bagi wilayah disekitarnya dan diprediksi akan menjadi ‘icon’ Sulawesi
Selatan.
4) Wilayah administratif-politis
Kabupaten gowa dalam menekankan kesatuan wilayah administrasi yang
memerhatikan ekologis, sosial, budaya, dan ekonomi dengan mengutamakan Kawasan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) kawasan perkotaan paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari
luas kawasan perkotaan yang di sebarkan ke Pekarangan rumah, serta halaman
perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha yang tersebar di kawasan perkotaan