ANGSURAN
Angsuran adalah Suatu pembayaran yang diakibatkan adanya transaksi pembelian secara kredit
dimana dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu tertentu dan syarat tertentu.
Hitungan dalam angsuran
- Hutung Kontan= Harga Kontan-Uang Muka
- Jumlah Seluruh Angsuran= Besar tiap angsuran*Jumlah frekuensi angsuran
- Bunga= Jumlah Seluruh angsuran-Hutang kontan
- Bunga= M*L*P
12*100
Dalam perhitungan angsuran dilakukan secara berkala sehingga dalam perhitungan bunga
dibutuhkan lama rata-rata. Perhitungan lama rata-rata dibagi menjdi 2 :
1. Angsuran frekuensi teratur
Lr=L1+Ln
2
Ln=L1+(frekuensi angsuran*cara angsuran)-cara angsuran
2. Angsuran frekuensi tidak teratur
LR=(L1*M1)+(L2*M2)+(Ln*Mn)
M1+M2+M3
LR= Lama rata-rata
L1= Jarak antara pembelian sampai dengan angsuran pertama dimulai
Ln= Jarak antara pembelian sampai dengan angsuran terakhir
M= Cara angsuran
Contoh :
Sebuah mesin dijual dengan harga kontan Rp. 30.000.000 tetapi jika dilakukan secara kredit
harus menyerahkan uang muka Rp. 10.000.000 dan sisanya diangsur 8x angsuran bulanan senilai
Rp. 2.900.000. Angsuran pertaman dibayar setelah 1 bulan transaksi. Berapa presentase angsuran
tersebut?
Penyelesaian:
Hutang Kontan= harga kontan - uang muka
= 30.000.000 - 10.000.000
=20.000.000
Jumlah seluruh angsuran= jumlah tiap angsuran * jumlah frekuensi
= 2.950.000 * 8
= 23.600.000
Bunga = jumlah seluruh angsuran - hutang kontan
= 23.600.000 - 20.000.000
= 3.600.000
Lr= L1+Ln = 1+8 = 4,5 bulan
2 2
Bunga = M*L*P
12*100
3.600.000 = 20.000.000*4,5*P
12*100
3.600.000*12.000 = 20.000.000*4,5*P
4.320.000.000 = 90.000.000*P
4.320.000.000 =P
900.000.000
48 = P
Dalam transaksi yang berkenaan dengan efek ( Jual beli surat berharga ) dikenal beberapa biaya:
1.Biaya materai (persetujuan / memiliki kekuatan hukum)
2.Bunga:Balas jasa
3.Provisi Broker : balas jasa yang diterima pihak 3 (perantara), provisi broker adalah 0,5%
secara standar.
Wesel adalah surat perintah atau dokumen yang digunakan untuk membayar sejumlah uang dari
pihak yang berpiutang ke pihak yang berhutang. Dalam kata lain wesel merupakan surat
berharga yang dapat diuangkan.
Promes adalah kesanggupan untuk membayar hutang / wesel dalam jangka wktu dan syarat
tertentu. Diskonto atau Pendiskontoan adalah trasaksi penjualan wesel.
HITUNG DAGANG
PERDAGANGAN CAMPURAN
Seorang pedagang beras menjual beras campuran dengan harga Rp 810,00 per kg. Dalam harga
jual tersebut sudah termasuk laba 20% dari harga pokok. Campuran itu terdiri dari 20 kg beras
Cianjur yang berharga Rp 975,00 per kg dan beras Salakan yang berharga Rp 525,00 per kg.
Pertanyaannya :
1. Hitung harga pokok campuran per kg.
2. Hitung banyaknya beras Salakan yang dicampur.
Penjelasan :
Untuk menjawab soal di atas kita misalkan harga pokok campuran = X
Laba 20% x X = 0,2X
harga pokok + laba = X + 0,2X = 1,2 X = Rp 810,00
harga jual campuran per kg. = *p 810,00 : 1,2 = Rp 675,00
Pengertian dan Cara Menghitung Rabat (Diskon), Bruto, Tara dan Neto
Wednesday, August 12th 2015. | Aritmatika
advertisements
Setelah sebelumnya kita telah mempelajari mengenai aritmatika sosial dalam kehidupan ekonomi
yang meliputi nilai keseluruhan, nilai sebagian, nilai perunit dan juga laba rugi. Rumus
Matematika kali ini akan membahas mengenai rabat, bruto, tara dan netto yang pastinya sudah
tidak asing lagi ditelinga kita semua.
1. Rabat (Diskon)
Rabat merupakan potongan harga atau lebih sering dikenal dengan istilah diskon. Yang biasanya
banyak swalayan menggunakannya untuk menarik konsumen datang ke toko mereka. Pada
contohnya ketika menjelang hari besar, hari raya idul fitri misalnya, pastinya banyak swalayan
yang menggelar diskon untuk berbagai kebutuhan, baik makanan, pakaian, dll. Dan biasanya
rabat (diskon) ini diperhitungkan dengan persen. Dalam pemakainnya terdapat perbedaan istilah
antara rabat dan diskon. Istilah rabat digunakan oleh produsen kepada grosir, agen, atau
pengecer. Sedangkan istilah diskon digunakan oleh grosir, agen, atau pengecer kepada
konsumen.
adversitemens
Seseorang membeli baju di toko Berkah seharga Rp 85.000,00. Toko tersebut memberikan
diskon 20% untuk setiap pembelian. Berapakah uang yang harus ia bayar?
dimana :
harga kotor adalah harga barang sebelum dipotong rabat (diskon)
Perhatikan contoh kasus berikut yang akan mempermudah dalam kita memahami pengertian dari
bruto, tara dan neto. Misalnya setiap kali temen-temen membeli makanan kecil, berat barang
yang temen-temen beli merupakan berat kotor, artinya berat makanan kecil ditambah berat
kemasannya. Berat kemasan barang seperti plastik, karung, kertas disebut tara. Dan berat barang
beserta kemasannya disebut berat kotor atau bruto, sedangkan berat barangnya saja disebut berat
bersih atau neto. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut.
Jika yang diketahui persen tara dan bruto, maka temen-temen dapat mencari tara dengan rumus
sebagai berikut.
Untuk menentukan harga bersih setelah memperoleh potongan berat (tara) dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Tujuan utama dari perhitungan persentase keuntnunag adalah untuk mengetahu untung dan rugi
dari sebuah usaha. Suatu usaha dinyatakan untung apabla harga penjualannya lebih besar
daripada harga pembelian. Jadi secara sederhana rumus untung rugi dapat digambarkan seperti:
Jika harga penjualan ternyata lebih kecil daripada harga pembelian maka sudah bisa dipastikan
bahwa usaha tersebut mengalami kerugian.
Pak amir membeli sekarung beras seharga Rp. 100.000 kemudian pak amir menjualnya kembali
dengan harga Rp.120.000. Maka:
A. Apakah pak amir mengalami keuntungan atau kerugian?
B. Berapakah jumlah keuntungan dan besar persentase keuntungan yang diraih pak amir?
Cara menjawab:
Untun menjawab soal pada poin a kita bisa menggunakan rumus untuung rugi yang ada di atas.
Masalah 1.
Menentukan bunga tabungan dan tabungan seluruhnya jika diketahui tabungan pokok.
Ayah Budi menyimpan uangnya sebesar Rp.10.000.000,00 di bank BRI. Bank BRI memberikan
bunga sebesar 8 % untuk setiap tahunnya. Jika sejak menyimpan uang itu Ayah Budi tidak
pernah mengambil uangnya, berapa uang pak Budi yang di bank itu sekarang?
Penyelesaian :
Bunga = 8 %
Maka, seluruh tabungan Ayah Budi setelah 1 tahun adalah bunga ( 8% ) + Pokok (100%) = 108
%.
= 80.000.000
100
= 80.000.000
100
= Rp 800.000,00
= Rp 10.800.000,00
Masalah 2.
Menentukan tabungan pokok jika diketahui besar bunga dan tabungan seluruhnya.
Pak Ruslan menabung di sebuah Bank dengan bunga 5 % pertahun. Selama menabung Pak
Ruslan tidak pernah mengambilnya. Setelah 1 tahun seluruh tabungannya Pak Ruslan Rp
8.400.000,00. Berapa rupiah tabungan pokok Pak Ruslan ?
Penyelesaian :
Bunga 5 %
105
= 8.000.000
Masalah 3
Menentukan besar bunga tabungan jika diketahui tabungan pokok dan besar tabungan
seluruhnya.
4.000.000
= 24.000.000 =6%
4.000.000
Masalah 1
Penyelesaian :
Karena yang ditanyakan persentas keuntungan maka kita tentukan dulu keuntungan dalalm
rupiah yaitu :
= Rp 540.000,00
modal
= 540.000 X 100 %
4.500.000
= 54.000.000
4.500.000
= 12 %
Masalah 2
Ayah membeli sepeda motor Rp 8.000.000,00. Karena butuh uang sepeda motor ayah dijual
kembali dan terjual dengan harga Rp 7.200.000,00. Berapa % ayah mengalami kerugian ?
Penyelesaian :
Karena yang ditanyakan persentase kerugian maka tentukan dulu kerugian ayah dalam rupiah
yaitu :
Kerugian adalah jika harga beli lebih tinggi dati harga jual. Ayah membeli Rp 8.000.000,00 dan
menjualnya Rp 7.200.000,00 berarti ayah mengalami kerugian sebesar Rp 800.000,00
Modal
= 800.000 X 100 %
8.000.000
= 10 %
Masalah 3
Dengan mendapat keuntungan 15 % Sebuah lemari pakaian dijual Rp 460.000,00. Berapa rupiah
harga belinya ?
Penyelesaian :
Harga jual adalah harga beli (100 %) + keuntungan (15%) = 100 % + 15 % = 115
115
= 46.000.000
115
= 400.000
Masalah 4.
Seorang pedagang buku membeli 1 pak buku Rp 22.000,00. Ia ingin mendapat keuntungan 15 %.
Berapa rupiah ia harus menjualnya ?
Penyelesaian :
100
= 2.530.000
100
= 25.300
Jadi jika ingin mendapatkan keuntungan 15 % dari harga beli Rp 22.000,00 harus dijual
Rp 25.300,00.
ARITMATIKA SOSIAL
- Rumus untuk menghitung rugi jika diketahui harga jual dan harga beli adalah
r = Hb - Hj (Rugi = Harga Beli - Harga Jual)
- Rumus untuk menghitung harga jual jika diketahui rugi dan harga beli adalah
Hj = Hb - r (Harga Jual = Harga Beli - Rugi)
- Rumus untuk menghitung harga beli jika diketahui rugi dan harga jual adalah
BRUTO,NETTO,DAN TARA
Br = bruto
Nt = netto
Tr = tara
n% = persen netto
t% = persen tara
4346
Pernyataan pertama mengandung makna bahwa keuntungan 50/100 atau setengah dari harga
pembelian. Sedangkan pernyataan berikutnya berarti laba atau keuntungannya dua kali harga
pembeliannya. Melalui contoh soal berikut kalian akan memahami bagaimana menghitung harga
penjualan ataupun harga pembelian seorang pedagang yang menderita rugi, mendapat
keuntungan ataupun impas.
Contoh Soal:
1. Seseorang menjual barang dengan keuntungan 20%. Pembelian barang itu Rp160.000,00.
Hitunglah harga penjualannya.
Penyelesaian:
Untuk menyelesaikan soal ini ada dua cara yang dapat dilakukan.
Cara I
Harga pembelian = Rp160.000,00
Laba = 20% × Rp160.000,00
= 20/100 × Rp160.000,00
= Rp32.000,00
Harga penjualan
= Rp160.000,00 + Rp32.000,00
= Rp192.000,00
Cara II
Dalam bentuk persen, harga pembelian dianggap = 100%. Diketahui laba = 20%.
Harga penjualan
= (pembelian + laba) × harga pembelian
= (100% + 20%) × harga pembelian
= 120% × harga pembelian
= 120/100 × Rp160.000,00
= Rp192.000,00
2. Riko mendapat laba 20% setelah menjual barang seharga Rp120.000,00. Berapakah harga
pembeliannya?
Penyelesaian:
Penyelesaian menggunakan cara I agak sulit dilakukan untuk soal ini. Sebaiknya menggunakan
cara II.
Pembelian dianggap = 100%
Laba = 20%
Harga penjualan
= (pembelian + laba) × harga pembelian
= (100% + 20%) × harga pembelian
Rp120.000,00 = 120/100 × harga pembelian.
Harga pembelian = Rp120.000,00 : 120/100
= Rp120.000,00 × 100/120
= Rp100.000,00
Jadi, harga pembeliannya adalah sebesar Rp100.000,00.
Setiap Bank menawarkan berbagai produk perbankan, baik produk funding atau maupun produk
lending. Untuk produk funding yaitu bank menghimpun dana dari masyarakat dengan produk
berupa tabungan, giro dan deposito. Untuk lending yaitu bank menyalurkan dana kepada
masyarakat berupa kredit, seperti KPR, KPM dan lainnya.
Untuk nasabah yang menempatkan dananya di bank berupa tabungan, giro, deposito, nasabah
akan mendapatkan keuntungan bunga yang akan diterima setiap bulan yang telah dipotong pajak
oleh pihak bank. Bunga Tabungan atau bunga bank adalah keuntungan yang diberikan oleh bank
kepada nasabah dalam jangka waktu tertentu berdasarkan persentase dan jumlah tabungan
nasabah.
Untuk Anda yang mempunyai simpanan di bank berupa tabungan dan ingin mengetahui cara
menghitung bunga tabungan, berikut ini adalah cara-cara menghitung bunga tabungan:
1. Perhitungan bunga berdasarkan saldo terendah yaitu bunga tabungan yang dihitung dari
jumlah saldo terendah pada bulan laporan, sehingga nilai tersebut yang akan dijadikan acuan
perhitungan bunga.
Cara Perhitungannya:
Bunga = (Jml saldo terendah x suku bunga % x jml hari pd bulan laporan)/Jml hari dalam 1
tahun
Contoh:
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
01/04/2015 Saldo Awal 10.000.000 10.000.000
04/04/2015 Setoran Tunai 5.000.000 15.000.000
06/04/2015 Setoran Tunai 7.000.000 22.000.000
15/04/2015 Penarikan Tunai 10.000.000 12.000.000
17/04/2015 Penarikan Tunai 1.000.000 11.000.000
28/04/2015 Setoran Tunai 3.000.000 14.000.000
Bunga tabungan yang berlaku adalah 5,5% per tahun.
Dari contoh tersebut, saldo terendahnya adalah 10.000.000 maka cara perhitungannya adalah
sebagai berikut:
10.000.000 x 5,5% x 30 / 365 = 45.205
Bunga sebesar 45.205 merupakan bunga gross (belum dipotong pajak).
Pajak bunga tabungan: 20% x 45.205 = 9.041
Jadi bunga tabungan bulan april yang diterima oleh nasabah: 45.205 – 9.041 = 36.164 (bunga
nett)
2. Perhitungan bunga berdasarkan saldo rata-rata merupakan perhitungan bunga yang
didasarkan pada rata-rata saldo harian pada bulan berjalan, sehingga nilai rata-rata tersebut yang
akan dijadikan acuan perhitungan bunga.
Cara perhitungannya:
Bunga = (Saldo rata-rata harian x suku bunga % x jml hari pd bulan berjalan)/Jml hari dalam 1
tahun
Contoh:
Jumlah =459.000.000
Saldo rata-rata harian : 459.000.000/ 31 = 14.806.452
Bunga = (Saldo harian x suku bunga % x jml hari pd bulan berjalan)/Jml hari dalam 1 tahun
Contoh:
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
Saldo
01/06/2015
Saldo Awal
10.000.000
10.000.000
04/06/2015
Setoran Tunai
5.000.000
15.000.000
06/06/2015
Setoran Tunai
7.000.000
22.000.000
15/06/2015
Penarikan Tunai
10.000.000
12.000.000
17/06/2015
Penarikan Tunai
1.000.000
11.000.000
28/06/2015
Setoran Tunai
3.000.000
14.000.000
Itulah informasi yang dapat saya berikan mengenai cara menghitung bungatabungan. Untuk
mengetahui informasi tentang cara menghitung bungadeposito silakan klik(Cara Menghitung
Bunga Deposito), dan untuk mengetahui cara menghitung angsuran kredit dan bunga kredit,
silakan klik(Cara Menghitung Angsuran dan Bunga Kredit).