Anda di halaman 1dari 18

HITUNG DAGANG

ANGSURAN
Angsuran adalah Suatu pembayaran yang diakibatkan adanya transaksi pembelian secara kredit
dimana dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu tertentu dan syarat tertentu.
Hitungan dalam angsuran
- Hutung Kontan= Harga Kontan-Uang Muka
- Jumlah Seluruh Angsuran= Besar tiap angsuran*Jumlah frekuensi angsuran
- Bunga= Jumlah Seluruh angsuran-Hutang kontan
- Bunga= M*L*P
12*100
Dalam perhitungan angsuran dilakukan secara berkala sehingga dalam perhitungan bunga
dibutuhkan lama rata-rata. Perhitungan lama rata-rata dibagi menjdi 2 :
1. Angsuran frekuensi teratur
Lr=L1+Ln
2
Ln=L1+(frekuensi angsuran*cara angsuran)-cara angsuran
2. Angsuran frekuensi tidak teratur
LR=(L1*M1)+(L2*M2)+(Ln*Mn)
M1+M2+M3
LR= Lama rata-rata
L1= Jarak antara pembelian sampai dengan angsuran pertama dimulai
Ln= Jarak antara pembelian sampai dengan angsuran terakhir
M= Cara angsuran
Contoh :
Sebuah mesin dijual dengan harga kontan Rp. 30.000.000 tetapi jika dilakukan secara kredit
harus menyerahkan uang muka Rp. 10.000.000 dan sisanya diangsur 8x angsuran bulanan senilai
Rp. 2.900.000. Angsuran pertaman dibayar setelah 1 bulan transaksi. Berapa presentase angsuran
tersebut?

Penyelesaian:
Hutang Kontan= harga kontan - uang muka
= 30.000.000 - 10.000.000
=20.000.000
Jumlah seluruh angsuran= jumlah tiap angsuran * jumlah frekuensi
= 2.950.000 * 8
= 23.600.000
Bunga = jumlah seluruh angsuran - hutang kontan
= 23.600.000 - 20.000.000
= 3.600.000
Lr= L1+Ln = 1+8 = 4,5 bulan
2 2
Bunga = M*L*P
12*100
3.600.000 = 20.000.000*4,5*P
12*100
3.600.000*12.000 = 20.000.000*4,5*P
4.320.000.000 = 90.000.000*P
4.320.000.000 =P
900.000.000
48 = P

EFEK & WESEL


Efek adalah surat berharga yang dalam jangka waktu tertentu dapat ditukarkan dengan uang
tunai. Efek biasanya tidak memiliki jangka waktu yang tidak terlalu lama.
Contoh efek antara lain :
1. Saham
adalah surat berharga tanda turut serta kepemilikan suatu perusahaan (PT)
2. Obligasi
surat berharga yang merupakan tanda berpiutang bagi pemegang obligasi.

Dalam transaksi yang berkenaan dengan efek ( Jual beli surat berharga ) dikenal beberapa biaya:
1.Biaya materai (persetujuan / memiliki kekuatan hukum)
2.Bunga:Balas jasa
3.Provisi Broker : balas jasa yang diterima pihak 3 (perantara), provisi broker adalah 0,5%
secara standar.

Wesel adalah surat perintah atau dokumen yang digunakan untuk membayar sejumlah uang dari
pihak yang berpiutang ke pihak yang berhutang. Dalam kata lain wesel merupakan surat
berharga yang dapat diuangkan.
Promes adalah kesanggupan untuk membayar hutang / wesel dalam jangka wktu dan syarat
tertentu. Diskonto atau Pendiskontoan adalah trasaksi penjualan wesel.

HITUNG DAGANG

PERDAGANGAN CAMPURAN

Seorang pedagang beras menjual beras campuran dengan harga Rp 810,00 per kg. Dalam harga
jual tersebut sudah termasuk laba 20% dari harga pokok. Campuran itu terdiri dari 20 kg beras
Cianjur yang berharga Rp 975,00 per kg dan beras Salakan yang berharga Rp 525,00 per kg.

Pertanyaannya :
1. Hitung harga pokok campuran per kg.
2. Hitung banyaknya beras Salakan yang dicampur.

Penjelasan :
Untuk menjawab soal di atas kita misalkan harga pokok campuran = X
Laba 20% x X = 0,2X
harga pokok + laba = X + 0,2X = 1,2 X = Rp 810,00
harga jual campuran per kg. = *p 810,00 : 1,2 = Rp 675,00
Pengertian dan Cara Menghitung Rabat (Diskon), Bruto, Tara dan Neto
Wednesday, August 12th 2015. | Aritmatika

advertisements

Setelah sebelumnya kita telah mempelajari mengenai aritmatika sosial dalam kehidupan ekonomi
yang meliputi nilai keseluruhan, nilai sebagian, nilai perunit dan juga laba rugi. Rumus
Matematika kali ini akan membahas mengenai rabat, bruto, tara dan netto yang pastinya sudah
tidak asing lagi ditelinga kita semua.

1. Rabat (Diskon)

Rabat merupakan potongan harga atau lebih sering dikenal dengan istilah diskon. Yang biasanya
banyak swalayan menggunakannya untuk menarik konsumen datang ke toko mereka. Pada
contohnya ketika menjelang hari besar, hari raya idul fitri misalnya, pastinya banyak swalayan
yang menggelar diskon untuk berbagai kebutuhan, baik makanan, pakaian, dll. Dan biasanya
rabat (diskon) ini diperhitungkan dengan persen. Dalam pemakainnya terdapat perbedaan istilah
antara rabat dan diskon. Istilah rabat digunakan oleh produsen kepada grosir, agen, atau
pengecer. Sedangkan istilah diskon digunakan oleh grosir, agen, atau pengecer kepada
konsumen.

Perhatikan contoh dibawah ini.

adversitemens

Seseorang membeli baju di toko Berkah seharga Rp 85.000,00. Toko tersebut memberikan
diskon 20% untuk setiap pembelian. Berapakah uang yang harus ia bayar?

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

Harga bersih = harga kotor – rabat (diskon)

dimana :
harga kotor adalah harga barang sebelum dipotong rabat (diskon)

harga bersih adalah harga barang sesudah dipotong rabat (diskon)

2. Bruto, Tara dan Neto

Perhatikan contoh kasus berikut yang akan mempermudah dalam kita memahami pengertian dari
bruto, tara dan neto. Misalnya setiap kali temen-temen membeli makanan kecil, berat barang
yang temen-temen beli merupakan berat kotor, artinya berat makanan kecil ditambah berat
kemasannya. Berat kemasan barang seperti plastik, karung, kertas disebut tara. Dan berat barang
beserta kemasannya disebut berat kotor atau bruto, sedangkan berat barangnya saja disebut berat
bersih atau neto. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut.

Bruto = neto + tara

Neto = bruto – tara

Tara = bruto – neto

Jika yang diketahui persen tara dan bruto, maka temen-temen dapat mencari tara dengan rumus
sebagai berikut.

Tara = persen tara x bruto

Untuk menentukan harga bersih setelah memperoleh potongan berat (tara) dapat dirumuskan
sebagai berikut.

Harga bersih = neto x harga/satuan berat

perhatikan contoh dibawah ini.

Cara Menghitung Persentase (%) Keuntungan


Rumus matematika - Materi yang akan dibahas kali ini termasuk ke dalam materi matematika
yang ringan dan tidak terlalu sulit. Kali ini saya hanya akan membahas materi mengenai cara
menghitung persentase atau keuntungan. Biasanya perhitungan ini digunakan di dalam usaha
jual beli atau perdagangan. Dari sini kita bisa melihat bahwa ilmu matematika memiliki peranan
penting di dalam kehidupan dan kegiatan yang kita lakukan setiap hari. Mari kita langsung
simak saja pembahasannya di bawah ini:
Contoh soal cara menghitung persentase keuntungan

Tujuan utama dari perhitungan persentase keuntnunag adalah untuk mengetahu untung dan rugi
dari sebuah usaha. Suatu usaha dinyatakan untung apabla harga penjualannya lebih besar
daripada harga pembelian. Jadi secara sederhana rumus untung rugi dapat digambarkan seperti:

Untung = harga penjualan > harga pembelian

Jika harga penjualan ternyata lebih kecil daripada harga pembelian maka sudah bisa dipastikan
bahwa usaha tersebut mengalami kerugian.

Rumus menentukan keuntungan

Untuk mengetahui jumlah keuntungan cukup dengan menggunakan rumus:

Harga penjualan - harga pembelian

Perhatikan contoh soal berikut untuk lebih memahaminya:

Pak amir membeli sekarung beras seharga Rp. 100.000 kemudian pak amir menjualnya kembali
dengan harga Rp.120.000. Maka:
A. Apakah pak amir mengalami keuntungan atau kerugian?
B. Berapakah jumlah keuntungan dan besar persentase keuntungan yang diraih pak amir?
Cara menjawab:
Untun menjawab soal pada poin a kita bisa menggunakan rumus untuung rugi yang ada di atas.

Untung = harga penjualan > harga pembelian

Mari kita lihat, harga pembelian beras = Rp.100.000


Harga penjualan beras = Rp.120.000
Maka:
120.000 > 100.000

Jadi bisa dinyatakan bahwa pak amir mengalami keuntungan.

Untuk menghitung besar keuntungan digunakan rumus:

Harga penjualan - harga pembelian

120.000 - 100.000 = 20.000


Maka jumlah keuntungan yang diraih pak amir adalah Rp.20.000

Lalu untuk menghitung jumlah persentase keuntungan diunakan rumus:

Presentasi untung = untung : harga pembelian x 100 %

20.000 : 100.000 x 100%


= 0.2 x 100%
= 20%
Maka persentase keuntungan yang diperoleh pak amir adalah 20%
Penting untuk diingat:

MENENTUKAN PERSENTASE : UNTUNG, RUGI, HARGA JUAL, HARGA BELI DAN


LAINNYA

Masalah 1.

Menentukan bunga tabungan dan tabungan seluruhnya jika diketahui tabungan pokok.

Ayah Budi menyimpan uangnya sebesar Rp.10.000.000,00 di bank BRI. Bank BRI memberikan
bunga sebesar 8 % untuk setiap tahunnya. Jika sejak menyimpan uang itu Ayah Budi tidak
pernah mengambil uangnya, berapa uang pak Budi yang di bank itu sekarang?

Penyelesaian :

Bunga = 8 %

Tabungan pokok (100%) = Rp 10.000.000,00

Maka, seluruh tabungan Ayah Budi setelah 1 tahun adalah bunga ( 8% ) + Pokok (100%) = 108
%.

Artinya 108/100 X Rp 10.000.000,00 = 1.080.000.000/100 = Rp 10.800.000,00. Dengan rincian


sebagai berikut :

a). 8% adalah bunga tabungan = 8 X 10.000.000


100

= 80.000.000
100
= 80.000.000
100
= Rp 800.000,00

b). 100 % adalah tabungan pokok Rp 10.000.000,00

Jadi tabungan seluruhnya adalah a + b = Rp 800.000,00 + Rp 10.000.000,00

= Rp 10.800.000,00

Masalah 2.

Menentukan tabungan pokok jika diketahui besar bunga dan tabungan seluruhnya.

Pak Ruslan menabung di sebuah Bank dengan bunga 5 % pertahun. Selama menabung Pak
Ruslan tidak pernah mengambilnya. Setelah 1 tahun seluruh tabungannya Pak Ruslan Rp
8.400.000,00. Berapa rupiah tabungan pokok Pak Ruslan ?

Penyelesaian :

tabungan pokok selalu 100 %

Bunga 5 %

Tabungan seluruhnya adalah tabungan pokok + bunga = 100 % + 5 % = 105 %

Yang ditanyakan adalah Tabungan pokok yaitu selalu 100 % maka,

Tabungan pokok = 100/105 X Rp 8.400.000 = 840.000.000

105
= 8.000.000

Jadi tabungan pokok Pak Ruslan adalah Rp 8.000.000,00.

Masalah 3

Menentukan besar bunga tabungan jika diketahui tabungan pokok dan besar tabungan
seluruhnya.

Bu Lis menabung di bank Rp 4.000.000,00. Setelah 1 seluruh tahun tabungan Bu Lis Rp


4.240.000,00.

Berapa besar bank memberi bunga selama 1 tahun ?


Penyelesaian :

Tabungan pokok selalu 100 % = Rp 4.000.000,00

Bunga adalah tabungan seluruhnya - pokok = Rp 4.240.000,00 - Rp 4.000.000,00

= Rp 240.000,00 (bunga dalam rupiah)

Maka persentase bunga = 240.000 X 100

4.000.000

= 24.000.000 =6%

4.000.000

Jadi bank memberikan bunga kepada Bu Lis adalah 6 % setiap tahunnya.

Itulah beberapa contoh tentang menentukan persentase dari tabungan.

Bagaimana dengan persentase keuntungan dan kerugian dalam perdagangan ?

Sebenarnya sama saja .

Perhatikan contoh-contoh masalah dan penyelesaian berikut :

Masalah 1

Pedagang elektronik membeli sebuah TV Rp 4.500.000,00. Kemudian di jual dengan harga

Rp 5.040.000,00. Berapa % keuntungannya ?

Penyelesaian :

Karena yang ditanyakan persentas keuntungan maka kita tentukan dulu keuntungan dalalm
rupiah yaitu :

Keuntungan = penjualan - pembelian


= Rp 5.040.000,00 - Rp 4.500.000,00

= Rp 540.000,00

Persentase keuntungan = untung X 100 %

modal

= 540.000 X 100 %

4.500.000

= 54.000.000

4.500.000

= 12 %

Masalah 2

Ayah membeli sepeda motor Rp 8.000.000,00. Karena butuh uang sepeda motor ayah dijual
kembali dan terjual dengan harga Rp 7.200.000,00. Berapa % ayah mengalami kerugian ?

Penyelesaian :

Karena yang ditanyakan persentase kerugian maka tentukan dulu kerugian ayah dalam rupiah
yaitu :

Kerugian adalah jika harga beli lebih tinggi dati harga jual. Ayah membeli Rp 8.000.000,00 dan
menjualnya Rp 7.200.000,00 berarti ayah mengalami kerugian sebesar Rp 800.000,00

maka persentase kerugiannya = Rugi X 100 %

Modal

= 800.000 X 100 %

8.000.000

= 10 %

Jadi ayah mengalami kerugian 10 %

Masalah 3
Dengan mendapat keuntungan 15 % Sebuah lemari pakaian dijual Rp 460.000,00. Berapa rupiah
harga belinya ?

Penyelesaian :

Harga beli selalu 100 %

Harga jual adalah harga beli (100 %) + keuntungan (15%) = 100 % + 15 % = 115

Karena yang di tanyakan harga beli maka = 100 X 460.000

115

= 46.000.000

115

= 400.000

Jadi harga belinya adalah Rp 400.000,00

Masalah 4.

Seorang pedagang buku membeli 1 pak buku Rp 22.000,00. Ia ingin mendapat keuntungan 15 %.
Berapa rupiah ia harus menjualnya ?

Penyelesaian :

Karena keuntungan yang diharapkan adalah 15 %

Modalnya adalah 100 % atau Rp 22.000,00

Maka harga jualnya adalah keuntungan (15%) + modal (100%) = 115

Maka ia harus menjualnya = 115 X Rp 22.000,00

100

= 2.530.000

100

= 25.300

Jadi jika ingin mendapatkan keuntungan 15 % dari harga beli Rp 22.000,00 harus dijual
Rp 25.300,00.
 ARITMATIKA SOSIAL

Harga Jual,Beli,Raba dan Rugi


Hj = harga jual
Hb = harga beli
l = laba
r = rugi
u% = persen laba
b% = persen rugi
u =besar persen laba (20% ditulis 20)
* Kondisi untung (Hj > Hb)
- Rumus untuk menghitung laba jika diketahui harga jual dan harga beli
l = Hj - Hb (Laba = Harga Jual - Harga Beli)
- Rumus untuk menghitung harga jual jika diketahui laba dan harga beli
Hj = Hb + l (Harga Jual = Harga Beli +Laba)
- Rumus untuk menghitung harga beli jika diketahui laba dan harga jual adalah
Hb = Hj - l (Harga Jual - Laba)
- Rumus untuk menghitung persentase laba jika diketahui harga jual dan harga beli
u% = (Hj - Hb) : Hb x 100%
- Rumus untuk menghitung laba jika diketahui persentase laba dan harga beli
l = u% x Hb (Laba = Persen Laba x Harga Beli)
- Rumus untuk menghitung harga beli jika diketahui persentase laba dan besar laba
Hb = 100 : u x l (Harga Beli = 100:u x Laba)
- Rumus untuk menghitung harga jual jika diketahui persentase laba dan besar laba
Hj = (100 + u) : u x l (Harga Jual = (100+u) : u x Laba)
- Rumus untuk menghitung harga jual jika diketahui persentase laba dan harga beli
Hj = (100+u) : 100 x Hb (Harga Jual = (100+u):100 x Harga Beli)

*Kondisi rugi (Hj < Hb)

- Rumus untuk menghitung rugi jika diketahui harga jual dan harga beli adalah
r = Hb - Hj (Rugi = Harga Beli - Harga Jual)
- Rumus untuk menghitung harga jual jika diketahui rugi dan harga beli adalah
Hj = Hb - r (Harga Jual = Harga Beli - Rugi)
- Rumus untuk menghitung harga beli jika diketahui rugi dan harga jual adalah

Hb = Hj + r (Harga Beli = Harga Jual +Rugi)

BRUTO,NETTO,DAN TARA
Br = bruto
Nt = netto
Tr = tara
n% = persen netto
t% = persen tara

- Rumus untuk menghitung netto jika diketahui bruto dan tara


Nt = Br - Tr (Netto = Bruto - Tara)
- Rumus untuk menghitung tara jika diketahui bruto dan netto
Tr = Br - Nt (Tara = Bruto - Netto)
-Rumus untuk menghitung bruto jika diketahui netto dan tara
Br = Nt + Tr (Bruto = Netto + Tara)
- Rumus untuk menghitung persentase netto jika diketahui persentase tarase
n% = 100% - t% (Persen Netto = 100% - Persen Tara)
- Rumus untuk menghitung persentase tara jika diketahui persentase netto
t% = 100% - n% (Persen Tara = 100% - Netto)
- Rumus untuk menghitung tara jika diketahui persentase tara dan bruto
Tr = t% x Br (Tara = Persen Tara x Bruto)
- Rumus untuk menghitung netto jika diketahui persentase netto
Nt = n% x Br (Netto = Persen Netto x Bruto)

TABUNGAN DAN BUNGA BANK

Rumus Pada Bunga Harian


-Bunga(Rp) = (Modal x waktu x bunga(%)) / (360x100)
-Waktu = ( Bunga yang diterima(Rp) / Bunga dalam setahun(Rp) ) x 360
-Modal = (Bunga(Rp) x 360 x 100 )/ Waktu x bunga(%)
Rumus Pada Bunga Bulanan
-Bunga (Rp) =( Modal x waktu x bunga(%) ) / (12 x 100)
-Waktu ( bulan ) =(Bunga yang diterima / Bunga dalam setahun)x 12
-Modal = (Bunga(Rp) x 12 x 100) / waktu bunga(%)
Rumus Pada Bunga Tahunan
-Bunga(Rp) =( Modal x Waktu x Bunga(%) ) / 100
-Waktu (tahun) = Bunga yang diterima / Bunga dalam setahun
-Modal =( Bunga(Rp) x 100 )/ (Waktu x Bunga(%)

Menghitung Harga Pembelian dan Penjualan


By Plengdut -

March 10, 2013

4346

Dalam perdagangan sering kita mendengar pernyataan sebagai berikut.

1. Keuntungan yang saya peroleh sampai 50%.


2. Saya mendapat laba 200%.

Pernyataan pertama mengandung makna bahwa keuntungan 50/100 atau setengah dari harga
pembelian. Sedangkan pernyataan berikutnya berarti laba atau keuntungannya dua kali harga
pembeliannya. Melalui contoh soal berikut kalian akan memahami bagaimana menghitung harga
penjualan ataupun harga pembelian seorang pedagang yang menderita rugi, mendapat
keuntungan ataupun impas.

Contoh Soal:
1. Seseorang menjual barang dengan keuntungan 20%. Pembelian barang itu Rp160.000,00.
Hitunglah harga penjualannya.

Penyelesaian:
Untuk menyelesaikan soal ini ada dua cara yang dapat dilakukan.
Cara I
Harga pembelian = Rp160.000,00
Laba = 20% × Rp160.000,00
= 20/100 × Rp160.000,00
= Rp32.000,00

Harga penjualan
= Rp160.000,00 + Rp32.000,00
= Rp192.000,00

Cara II
Dalam bentuk persen, harga pembelian dianggap = 100%. Diketahui laba = 20%.

Harga penjualan
= (pembelian + laba) × harga pembelian
= (100% + 20%) × harga pembelian
= 120% × harga pembelian
= 120/100 × Rp160.000,00
= Rp192.000,00

2. Riko mendapat laba 20% setelah menjual barang seharga Rp120.000,00. Berapakah harga
pembeliannya?

Penyelesaian:
Penyelesaian menggunakan cara I agak sulit dilakukan untuk soal ini. Sebaiknya menggunakan
cara II.
Pembelian dianggap = 100%
Laba = 20%

Harga penjualan
= (pembelian + laba) × harga pembelian
= (100% + 20%) × harga pembelian
Rp120.000,00 = 120/100 × harga pembelian.
Harga pembelian = Rp120.000,00 : 120/100

= Rp120.000,00 × 100/120
= Rp100.000,00
Jadi, harga pembeliannya adalah sebesar Rp100.000,00.

Cara Menghitung Bunga Tabungan

Setiap Bank menawarkan berbagai produk perbankan, baik produk funding atau maupun produk
lending. Untuk produk funding yaitu bank menghimpun dana dari masyarakat dengan produk
berupa tabungan, giro dan deposito. Untuk lending yaitu bank menyalurkan dana kepada
masyarakat berupa kredit, seperti KPR, KPM dan lainnya.

Untuk nasabah yang menempatkan dananya di bank berupa tabungan, giro, deposito, nasabah
akan mendapatkan keuntungan bunga yang akan diterima setiap bulan yang telah dipotong pajak
oleh pihak bank. Bunga Tabungan atau bunga bank adalah keuntungan yang diberikan oleh bank
kepada nasabah dalam jangka waktu tertentu berdasarkan persentase dan jumlah tabungan
nasabah.

Untuk Anda yang mempunyai simpanan di bank berupa tabungan dan ingin mengetahui cara
menghitung bunga tabungan, berikut ini adalah cara-cara menghitung bunga tabungan:

Ada tiga cara/metode dalam melakukan perhitungan bunga tabungan:

1. Perhitungan bunga berdasarkan saldo terendah yaitu bunga tabungan yang dihitung dari
jumlah saldo terendah pada bulan laporan, sehingga nilai tersebut yang akan dijadikan acuan
perhitungan bunga.
Cara Perhitungannya:

Bunga = (Jml saldo terendah x suku bunga % x jml hari pd bulan laporan)/Jml hari dalam 1
tahun

Contoh:
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
01/04/2015 Saldo Awal 10.000.000 10.000.000
04/04/2015 Setoran Tunai 5.000.000 15.000.000
06/04/2015 Setoran Tunai 7.000.000 22.000.000
15/04/2015 Penarikan Tunai 10.000.000 12.000.000
17/04/2015 Penarikan Tunai 1.000.000 11.000.000
28/04/2015 Setoran Tunai 3.000.000 14.000.000
Bunga tabungan yang berlaku adalah 5,5% per tahun.

Dari contoh tersebut, saldo terendahnya adalah 10.000.000 maka cara perhitungannya adalah
sebagai berikut:
10.000.000 x 5,5% x 30 / 365 = 45.205
Bunga sebesar 45.205 merupakan bunga gross (belum dipotong pajak).
Pajak bunga tabungan: 20% x 45.205 = 9.041
Jadi bunga tabungan bulan april yang diterima oleh nasabah: 45.205 – 9.041 = 36.164 (bunga
nett)
2. Perhitungan bunga berdasarkan saldo rata-rata merupakan perhitungan bunga yang
didasarkan pada rata-rata saldo harian pada bulan berjalan, sehingga nilai rata-rata tersebut yang
akan dijadikan acuan perhitungan bunga.
Cara perhitungannya:

Bunga = (Saldo rata-rata harian x suku bunga % x jml hari pd bulan berjalan)/Jml hari dalam 1
tahun

Contoh:

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo


01/05/2015 Saldo Awal 10.000.000 10.000.000
04/05/2015 Setoran Tunai 5.000.000 15.000.000
06/05/2015 Setoran Tunai 7.000.000 22.000.000
15/05/2015 Penarikan Tunai 10.000.000 12.000.000
17/05/2015 Penarikan Tunai 1.000.000 11.000.000
28/05/2015 Setoran Tunai 3.000.000 14.000.000

Bunga tabungan yang berlaku adalah 5,5% per tahun.

Menghitung saldo rata-rata harian:

10.000.000 x 3 hari (tgl 1-3) = 30.000.000


15.000.000 x 2 hari (tgl 4-5) = 30.000.000

22.000.000 x 9 hari (tgl 6-14) = 198.000.000

12.000.000 x 2 hari (tgl 15-16) = 24.000.000

11.000.000 x 11 hari (tgl 17-27) =121.000.000

14.000.000 x 4 hari (tgl 28-31) = 56.000.000 +

Jumlah =459.000.000
Saldo rata-rata harian : 459.000.000/ 31 = 14.806.452

Bunga : (14.806.452 x 5,5% x 31) / 365 = 69.164


Bunga sebesar 69.164 merupakan bunga gross (belum dipotong pajak).
Pajak bunga tabungan: 20% x 69.164 = 13.833
Jadi bunga tabungan bulan mei yang diterima oleh nasabah: 69.164 – 13.833 =55.331(bunga
nett)
3. Perhitungan bungaberdasarkan saldo harianmerupakan perhitungan bunga yang
didasarkan pada besarnya saldo harianpada bulan berjalan, sehingga dasar perhitungannya
mempertimbangkan saldotabungan setiap hari.
Cara perhitungannya:

Bunga = (Saldo harian x suku bunga % x jml hari pd bulan berjalan)/Jml hari dalam 1 tahun

Contoh:
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
Saldo
01/06/2015
Saldo Awal

10.000.000
10.000.000
04/06/2015
Setoran Tunai

5.000.000
15.000.000
06/06/2015
Setoran Tunai

7.000.000
22.000.000
15/06/2015
Penarikan Tunai
10.000.000

12.000.000
17/06/2015
Penarikan Tunai
1.000.000

11.000.000
28/06/2015
Setoran Tunai

3.000.000
14.000.000

Bunga yang diterima


Tanggal
Saldo
Jumlah Hari
Bunga Harian
1-3
10.000.000
3
10.000.000 x 5,5% x (3/365) = 4.521
4-5
15.000.000
2
15.000.000 x 5,5% x (2/365) = 4.521
6-14
22.000.000
9
22.000.000 x 5,5% x (9/365) = 29.836
15-16
12.000.000
2
12.000.000 x 5,5% x (2/365) = 3.616
17-27
11.000.000
11
11.000.000 x 5,5% x (11/365) = 18.233
28-30
14.000.000
3
14.000.000 x 5,5% x (3/365) = 6.329

Jumlah bunga selama bulan juni adalah 70,069(bunga gross)


Pajak bunga tabungan: 20% x67.056=13.411
Jadi bunga tabungan bulanjuniyang diterima oleh nasabah: 67.056 – 13.411 =53.645 (bunga nett)

Itulah informasi yang dapat saya berikan mengenai cara menghitung bungatabungan. Untuk
mengetahui informasi tentang cara menghitung bungadeposito silakan klik(Cara Menghitung
Bunga Deposito), dan untuk mengetahui cara menghitung angsuran kredit dan bunga kredit,
silakan klik(Cara Menghitung Angsuran dan Bunga Kredit).

Anda mungkin juga menyukai