Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MATEMATIKA SMP

MATERI
ARITMATIKA SOSIAL

DOSEN PEMBIMBING :
RESTI KOMALA SARI, M.Pd

DISUSUN OLEH :
SITI NUR KHALIMAH

PROGAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS


TARBIYAH DAN TADRIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
ARITMATIKA SOSIAL
 Definisi Aritmatika Sosial
Secara definitif, aritmatika sosial adalah cabang ilmu dari matematika yang fokus pada
korelasi yang eksponen antara angka dengan suatu objek tertentu. Dalam
perkembangannya, objek ini diasosiasikan sebagai permasalahan sosial dalam konteks
finansial dan jual-beli.

 Menurut Murningsih dan Ita dalam artikel ilmiah yang berjudul "Aritmatika Sosial
dalam Perspektif Masyarakat Banjar" dijelaskan bahwa praktik perdagangan menjadi
kegiatan yang merepresentasikan aritmatika sosial. Ada beberapa istilah konseptual
yang dikenal dalam aritmatika sosial, seperti :

Harga Pembelian : Harga barang dari pabrik, grosir, dan tempat-tempat lainnya
Harga Penjualan : Harga barang yang ditetapkan oleh penjual kepada pembeli
Komisi : Tambahan pendapatan yang diberikan owner kepada karyawan
Untung/Laba : Selisih dari harga penjual dengan pembeli di mana harga penjual lebih
besar daripada harga pembeli
Rugi : Selisih dari harga penjual dengan harga pembeli di mana harga penjual kurang
dari harga pembeli
Bruto : Massa suatu barang termasuk pengemasannya
Netto : Massa suatu barang tanpa pengemasannya
Tara : Massa pengemas suatu barang
Bunga : Balas jasa yang dibayarkan dalam interval waktu tertentu
Pajak : Pungutan yang sifatnya memaksa dan wajib

 Rumus Aritmatika Sosial


A. Untung/Laba dan Rugi
Rumus yang pertama adalah untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari setiap
transaksi jual-beli tertentu. Maka rumusnya :
 Untung/Laba : Harga jual - harga beli

 Rugi : Harga Beli - harga jual

 Harga pembelian : Harga penjualan - keuntungan

 Harga penjualan : Harga pembelian + keuntungan

Contoh Soal 1
Pak Anam membeli sepeda bekas dengan harga Rp 550.000,00. Setelah diperbaiki
dengan biaya Rp 150.000,00, sepeda tersebut dijual dengan harga Rp 800.000,00.
Berapa keuntungan Pak Anam ?
Penyelesaian soal :
Diketahui :
Harga pembelian = Rp 550.000,00
Biaya perbaikan = Rp 150.000,00 +
Modal = Rp 700.000,00
Harga penjualan = Rp 800.000,00
Untung = Harga jual - harga modal
Untung = Rp 800.000,00 - Rp 700.000,00 = Rp 100.000,00

Contoh Soal 2
Seorang pedagang membeli 10 ekor ayam dengan harga seluruhnya Rp 750.000,00.
Ternyata ayam tersebut hanya dapat dijual dengan harga Rp 70.000,00 per ekor. Berapa
rupiahkah kerugian pedagang tersebut ?
Penyelesaian soal :
Diketahui :
Harga pembelian = Rp 750.000,00
Harga penjualan = Rp 70.000,00 x 10 = Rp 700.000,00
Rugi = Rp 750.000,00 - Rp 700.000,00 = Rp 50.000,00

B. Persentase Untung/Laba dan Rugi


Jika ingin menghitung persentase dari keuntungan dan kerugian dari suatu transaksi
jual-beli, maka rumusnya :
Harga Jual−Harga Beli
 P ersentase U ntung= Harga Pembelian ×100

Harga beli−Harga Jual


 Persentase Rugi= Harga Pembelian ×100

Contoh Soal 1
Anton membeli handphone seharga Rp 1.000.000,00. Handphone tersebut kemudian
dijualnya seharga Rp 1.100.000,00. Berapa % keuntungan yang diperoleh Anton ?
Penyelesaian soal :
Diketahui :
Harga beli = Rp 1.000.000,00
Harga jual = Rp 1.100.000,00
Untung = harga jual - harga beli
Untung = Rp 1.100.000,00 - Rp 1.000.000,00 = Rp 100.000,00
Persentase untung = Rp 100.000,00/Rp 1.000.000,00 x 100% = 10 %
Jadi keuntungan yang diperoleh Anton sebesar 10%

Contoh Soal 2
Andi membeli sepeda motor dengan harga Rp 7.500.000,00. Sepeda motor tersebut
diperbaiki dengan biaya Rp 500.000,00 kemudian dijual dan laku RP 7.750.000,00.
Tentukan berapa persen kerugiannya !
Penyelesaian soal :
Diketahui :
Harga pembelian = Rp 7.500.000,00
Biaya perbaikan = Rp 500.000,00 +
= Rp 8.000.000,00
Harga pembelian dan biaya perbaikan disebut modal
Harga jual = RP 7.750.000,00
Rugi = Rp 8.000.000,00 - RP 7.750.000,00
= Rp 250.000,00
Persentase rugi = Rp 250.000,00/Rp 8.000.000,00 x 100% = 3,125%
Jadi kerugian yang diderita Andi sebesar 3,125%
C. Bruto, Netto, dan Tara
Untuk menghitung berapa bruto, netto, dan tara, maka rumusnya adalah :

Bruto : Netto + tara


Netto : Bruto - tara
Tara : Bruto - netto

Contoh soal bruto


Sebuah karung gabah bertuliskan netto = 71,5 kg dan tara = 1,5 kg. Berapakah nilai
bruto ?
Pembahasan :
Bruto = Netto + Tara
= 71,5 kg + 1,5 kg
Bruto = 73 kg

Contoh soal netto


Sebuah karung benih jagung memiliki berat kotor atau bruto seberat 60 kg. Sementara
itu, tara = 0,5 kg. Berapakah nilai berat bersih atau netto ?
Pembahasan :
Netto = Bruto - Tara
=60 kg - 0,5 kg
Netto = 59,5 kg

Contoh soal tara


Seorang distributor ingin mengetahui berat dari peti yang digunakan untuk menjadi
wadah dari telur yang dibeli dari peternak. Berat bruto dari peti berisi telur tersebut
seberat 120 kg. Sementara itu, netto seberat 119 kg. Berapakah berat peti tersebut ?
Pembahasan :
Peti telur = pembungkus dari isi produk = Tara
Tara = Bruto - Netto
=120 kg - 119 kg
Tara = 1 kg
D. Pajak Dan Bunga
Kemudian, untuk menghitung berapa pajak dan bunga bank dalam satu transaksi, maka
rumusnya :
1. Pajak Penghasilan (PPh)
Nah, pajak penghasilan (PPh) adalah potongan gaji pekerja yang diberikan ke
pemerintah sebagai pemenuhan kewajiban pekerja kepada negara. Berikut rumusnya.
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Nah, pajak pertambahan nilai adalah penambahan harga bayar sebagai pemenuhan
kewajiban konsumen pada pemerintah. Berikut rumusnya.

PPh = %PPh x penghasilan kotor

Penghasilan Bersih = Penghasilan Kotor – PPh

PPN = %PPN x Harga Barang Awal

Harga Barang Akhir = Harga Barang Awal + PPN

Contoh soal pajak penghasilan


Gaji Riko mula-mula Rp2.000.000,00, sedangkan ia harus kena pajak penghasilan 20%.
Berapa gaji yang diterima Riko?
Jawab :
Pajak (Rp) = Persen Pajak × Gaji mula-mula
= 20% × 2.000.000
= 400.000
Gaji yang Diterima = Gaji mula-mula – pajak (Rp)
= 2.000.000 – 400.000
= 1.600.000
Jadi, gaji yang diterima Riko adalah Rp1.600.000,00.

Contoh soal pajak pertambahan nilai


Restoran X mengenakan biaya PPN sebesar 10% untuk setiap makanan dan minuman
yang dipesan. Jika total pesanan Laras adalah Rp385.000,00, berapa total harga yang
harus dibayar?
Jawab :
PPN = 10% x harga beli
PPN = 10% x 385.000
PPN = 38.500
Total biaya harus dibayar = 385.000 + 38.500 = 423.500
Jadi, total harga yang harus dibayar adalah sebesar Rp423.500,00.

Bunga Tabungan (Bunga Tunggal)


Simpanan uang di bank yang bertambah disebabkan oleh bunga yang didapat dari bank.
Bunga tunggal dihitung hanya berdasarkan besarnya modal. Nah, bunga tabungan ini
dihitung berdasarkan persen nilai secara periodik, misalnya sebulan sekali atau setahun
sekali.Berikut cara menghitung bunga tabungan (bunga tunggal) jika modal sebesar M
ditabung dengan bunga b % setahun.

 Setelah t tahun, besarnya bunga: B = M x b/100 x t


 Setelah t bulan, besarnya bunga: B = M x b/100 x t/12
 Setelah t hari (satu tahun = 365 hari), besarnya bunga: B = M x b/100 x t/365

 Keterangan:
B = Besar bunga
M = Modal (Uang Awal)
b = Persentase bunga
t = waktu (lama menabung atau meminjam)

Contoh soal:
Mitha menabung di bank X sebesar Rp200.000,00 dengan bunga tunggal 12 % per
tahun. Sifa menabung di bank Y sebesar Rp250.000,00 dengan bunga tunggal 10% per
tahun. Setelah 6 bulan, mereka mengambil uangnya. Berapakah selisih uang mereka?
Jawaban :
Diketahui :
Mitha menabung di bang X (M1) = Rp. 200.000,-
b1= 12%/thn
Sifa Menambung di bank Y (M2) = Rp. 250.000
b2=10%
Lama menabung (t) = 6 bln
Ditanya : selisih uang Mitha dan Sifa setelah 6 bulan?
Jawab :
Bunga Uang Mitha (B1)
B1 = M1 x (12%) x (6:12)
B1 = 200.000 x 0,12 x 0,5
B1 = 12.000
Besar bunga tabungan Mitha = Rp12.000,00
Jadi, besar uang Mitha setelah 6 bulan adalah Rp200.000,00 + Rp12.000,00 =
Rp212.000,00.
Bunga Uang Sifa (B2)
B1 = M2 x (10%) x (6:12)
B2 = 250.000 x 0,1 x 0,5
B1 = 12.500
Besar bunga tabungan Sifa = Rp12.500
Jadi, besar uang Sifa setelah 6 bulan adalah Rp250.000,00 + Rp12.500,00 =
Rp262.500,00.
Dengan demikian, selisih uang mereka adalah Rp262.500,00 – Rp212.000,00 =
Rp50.500,00.

 Manfaat Aritmatika Sosial


Ada berbagai manfaat dari aritmatika sosial, yaitu :
Mempermudah dalam bertransaksi atau jual-beli suatu produk tertentu
Memahami beberapa konsep ekonomi, seperti bunga, pajak, untung, rugi, dan lain-lain
Memitigasi adanya kemungkinan penipuan dan korupsi dari suatu transaksi

Anda mungkin juga menyukai