Aritmatika sosial merupakan suatu peneraapan dari dasar-dasar perhitungan matematika yang
ada di dalam kehidupan sosial sehari-hari.
Sebagai contoh kegiatan perdagangan, perbankan dan yang lainnya.
Untuk memahami aritmetika sosial kalian juga harus memahami terlebih dahulu materi
mengenai aljabar, operasi hitung pecahan dan persen sehingga akan memudahkan kalian untuk
memahani materi ini.
Nilai Keseluruhan dan Nilai Per-Unit
Harga Penjualan, Laba, dan Rugi
Persentase Aritmatika Sosial
o Persentase Laba dan Rugi
o Persentase Keuntungan
o Persentase Kerugian
Menghitung Harga Pembelian dan Penjualan
Rabat, Bruto, Tara, dan Neto Aritmatika Sosial
o Rabat
o Bruto, Tara, dan Neto
o Pajak dan Bunga Tabungan
o Pajak
o Bunga
Rugi:
Sebagai contoh:
Terdapat sorang pedagang beras yang membeli 1 ton beras seharga Rp 9.150.000.
Kemudian beras tersebut akan dijual kembali dengan harga Rp 9.500 per kg.
Untuk menjual beras itu, si pedagang tersebut harus menyediakan plastik sebagai pembungkus
dengan harga Rp 67.000.
Tentukanlah berapa laba dan rugi penjual beras tersebut?
Jawab:
Harga beli beras per kg = Harga beli beras + Plastik pembungkus
= Rp 9.150.000 + Rp 67.000
= Rp 9.217.000/ton
= Rp 9.217/kg
Harga jual per kg = Rp 9.500/kg
Harga jual lebih tinggi daripada harga beli, sehingga pedagang beras tersebut mengalami laba
atau untung.
Laba = Rp 9.500 – Rp 9.217
= Rp 283/kg = Rp 283.000/ton
Dibaca: Untung sama dengan Harga Jual dikurangi Harga Beli. (Harga jual > dari Harga beli)
Sementara untuk rumus mencari persentasi keuntungan dari sebuah penjualan yaitu:
Dibaca: Persentase Keuntungan sama dengan Besar Keuntungan dikali 100% lalu dibagi Harga
Beli. (Hasilnya dalam bentuk Persen(%))
Keterangan:
U = Untung
HJ = Harga Jual
HB = Harga Beli
PU = Persentase Keuntungan
Sebagai contoh:
Bapak Gilang membeli sepeda motor bekas seharga Rp. 4.000.000,-. Satu minggu berikutnya
sepeda motor tersebut di jual kembali dengan harga Rp. 4.250.000.
Maka, hitunglah persentase keuntungan yang diperoleh Bapak Gilang dari hasil menjual
motornya!
Jawab:
Diketahui:
Harga Beli (HB) = Rp. 4.000.000,-
Harga Jual (HJ) = Rp. 4.200.000,-
Ditanyakan Persentase Keuntungan (PU)…?
Penyelesaian:
U = HJ – HB
U = Rp. 4.200.000 – Rp. 4.000.000,-
U = Rp. 200.000
Besar keuntungan Bapak Gilang yaitu Rp. 200.000, sehingga persentase keuntungannya adalah:
PU = (U x 100%) : HB
PU = (200.000 x 100%) : 4.000.000
PU = 20.000.000 : 4.000.000 = 5%
Sehingga, persentase keuntungan yang diperoleh Bapak Gilang dari hasil menjual motornya
adalah sebesar 5%.
Persentase Kerugian
Persentase kerugian dipakai guna mengetahui persentase kerugian dari sebuah penjualan pada
nilai modal yang dikeluarkan.
Adapun rumus untuk mencari besar kerugian dari sebuah penjualan yaitu:
Dibaca: Rugi sama dengan Harga Beli dikurangi Harga Jual. (Harga Beli > dari Harga Jual)
Sementara untuk mencari persentasi kerugian dari suatu penjualan, rumusnya adalah:
Dibaca: Persentase Kerugian sama dengan Besar Kerugian dikali 100% berikutnya dibagi Harga
Beli. (Hasilnya dalam bentuk Persen(%))
Keterangan:
R = Untung
HJ = Harga Jual
HB = Harga Beli
PR = Persentase Kerugian
Sebagai contoh:
Pak Putra membeli sebuah mobil bekas seharga Rp. 40.000.000,-. Satu tahun berikutnya mobil
tersebut di jual kembali seharga Rp. 36.000.000,-.
Hitunglah persentase kerugian Pak Putra dari hasil penjualan mobil tersebut!
Jawab:
Diketahui:
Harga Beli (HB) = Rp. 40.000.000,-
Harga Jual (HJ) = Rp. 36.000.000,-
Ditanyakan Persentase Kerugian (PR)…?
Penyelesaian:
R = HB – HJ
R = Rp. 40.000.000 – Rp. 36.000.000,-
R = Rp. 4.000.000
Besar kerugian Pak Hilman yaitu Rp. 4.000.000, sehingga persentase kerugiannya adalah:
PR = (R x 100%) : HB
PR = (4.000.000 x 100%) : 40.000.000
PU = 400.000.000 : 40.000.000 = 10%
Sehingga persentase kerugian dari Pak Putra Hilman dari hasil menjual mobilnya adalah sebesar
10%.
Jawab:
PPn
= 10% x Rp 2.400.000
= Rp 240.000
Harga yang harus dibayar Pak Gilang sebesar:
= Rp 2.400.000 + Rp 240.000
= Rp 2.640.000
Bunga
Pada saat kalian menabung di Bank maka kalian akan memperoleh bunga.
Nah jenis bunga yang akan kita bahas merupakan bunga tunggal yakni yang memperoleh bunga
hanya modalnya saja, sementara bunganya tidak berbunga lagi.
Untuk rumus perhitungan bunga yaitu:
Keterangan:
B = Besar bunga (dalam 1 tahun)
W= Waktu lamanya menabung (dalam tahun)
P = Persen bunga
U = Uang yang ditabung
Supaya kalian lebih memahami mengenai bunga, berikut akan kami berikan contoh soal dan
pembahasannya:
Contoh soal Aritmatika Sosial mengenai Bunga:
Bu Afifah akan menabung di bank dengan bunga 15% setahun. Apabila yang ditabung Rp
1.250.000. Hitunglah bunga yang diterima sesudah kurun waktu 10 bulan.
Jawab:
Besar bunga 10 bulan
= 10/12 x 15% x Rp 1.250.000
= Rp 156.250