Anda di halaman 1dari 7

MATERI KULIAH : PENGANTAR AKUNTANSI II

SMT / KLS : II/ Mgt A + B Malam


PERTEMUAN : II ( DUA )

A. AKUNTANSI SURAT BERHARGA ( MARKETABLE SECURITIES )


1. PEMBELIAN DAN PENJUALAN SURAT BERHARGA
Dalam saham atau Obligasi dikenal dengan istilah harga Nominal atau Harga Kurs.
harga Nominal adalah jumlah harga yang tertulis dalam Saham atau Obligasi yang
bersangkutan. Sedangkan harga Kurs adalah yang berlaku dibursa Efek ( pasar bursa).
Harga kurs biasanya dinyatakan dalam persen ( % )
Nilai surat berharga yang dibeli, dicatat seharga harga perolehanya,yaitu harga kurs
ditambah biaya-biaya, Sedangkan pada saat dijual harga kurs jual dikurangi dengan biaya-
biaya.

a. SAHAM
Saham adalah adalah surat bukti ikut serta menanamkan Modal pada perusahaan
yang mengeluarkanya. Sebagai contoh : Tuan Hadi memiliki 10 lembar saham PT
DARMAWANGSA dengan Nominal Rp 150 000 per lembar.
1. Contoh pencatatan PEMBELIAN DAN PENJUALAN SAHAM.

No Transaksi Jurnal
01 Pembelian saham Surat berharga Rp XXXXX
Kas Rp XXXXX
02 Penjualan laba Kas Rp XXXXX
Laba penjualan S B Rp XXXXX
Surat berharga Rp XXXXX
03 Penjualan rugi Kas Rp XXXXX
Rugi penjualan S B Rp XXXXX
Surat berharga Rp XXXXX
Contoh : PT RAMAYANA selama tahun 2014 melakukan pembelian dan penjualan surat
berharga Saham sebagai berikut :

Tgl Transaksi Jurnal Debit Kredit


F 3 Dibeli 200 lembar saham Surat berharga Rp 2 230 000 -
e PT Santosa Nominal Rp Kas - Rp 2 230 000
b 10 000 / lembar kurs 110
% , provisi Rp 30 000.
15 Dijual 150 saham PT Kas Rp 1 700 000 -
Santosa kurs 115 % Biaya Laba penjualan S B - Rp 27 500
Penjualan Rp 25 000. Surat berharga - Rp 1 672 500
-
29 Seluruh sisa saham PT Kas Rp 519 000 -
Santosa dijual dengan Rugi penjualan S B Rp 37 750
kurs 105 % biaya 1 % dari Surat berharga - Rp 557 500
Kurs.
JUMLAH Rp 4 486 500 Rp 4 486 500

Keterangan :
2 februari 2014: kurs beli 200 lb X Rp 10 000 X 110 % Rp 2 200 000
Biaya pembelian Rp 30 000 +
Harga perolehan 200 lb saham Rp 2 230 000
15 februari 2014 : kurs jual 150 lb X Rp 10 000 X 115 % Rp 1 725 000
Biaya penjualan (Rp 25 000)
Hasil penjualan Rp 1 700 000
Perhitungan laba – Rugi :
Hasil penjualan Rp 1 700 000
Harga perolehan: 150/200 X Rp 2 230 000 Rp 1 672 500
Laba penjualan saham Rp 27 500
29 februari 2014 : kurs jual 50 lb X Rp 10 000 X 105 % Rp 525 000
Biaya penjualan 1 % X Rp 525 000 (Rp 5 250)
Hasil penjualan Rp 519 750
Perhitungan laba – Rugi :
Hasil penjualan Rp 519 750
Harga perolehan: 50/200 X Rp 2 230 000 Rp 557 500
Rugi penjualan saham Rp 37 750

b. OBLIGASI
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam usaha menyediakan
uang. Untuk membiayai kegiatan usahanya, yaitu dengan mengadakan pinjaman kepada
masyarakat ( umum ). Kepada pihak-pihak yang memberikan pinjaman, perusahaan
menyerahkan ( menempatkan ) surat obligasi sebagai bukti pengakuan utang. Pinjaman
demikian disebut pinjaman Obligasi. Perusahaan yang mengeluarkan Obligasi, sebagai
pihak yang meminjam uang, terkait dengan kewajiban sebagai berikut :
a. Mengembalikan ( meluanasi ) pinjaman pada waktu yang ditentukan
b. Membayar bunga dalam jumlah yang tetap, pada waktu yang ditentukan
( biasanya setahum dua kali ).
Dari uraian diatas maka obligasi, dapat diartikan sebagai surat bukti pengakuan utang dari
pihak yang mengeluarkan obligasi kepada pemegang atau pemilik surat obligasi itu.
Dalam surat obligasi dicantumkan antara lain :
a. Nilai atau harga Nominal, menunjukan jumlah hutang kepada pemegang
obligasi.
b. Tanggal jatuh tempo pinjaman obligasi, menunjukan waktu pinjaman obligasi
itu harus dikembalikan.
c. Bunga pinjaman obligasi, yang biasanya dinyatakan dalam persen ( % )
perbulan.
2. Contoh pencatatan PEMBELIAN DAN PENJUALAN OBLIGASI.

No Transaksi Bunga dicatat sebagai


Pendapatan bunga Piutang bunga
1 Pembelian obligasi Surat berharga Rp XX surat berharga Rp XX
Pedpt bunga Rp XX Piut bunga Rp XX
Kas Rp XX Kas Rp XX

2 Penerimaan bunga Kas Rp XX Kas Rp XX


Pendpt bunga Rp XX Piut bunga Rp XX
- Pendpt bunga Rp XX

3 Penjualan obligasi Kas Rp XX Kas Rp XX


laba Laba penj S B Rp XX laba penj S B Rp XX
Surat berharga Rp XX Surat berharga Rp XX

4 Penjualan obligasi Kas Rp XX Kas Rp XX


rugi Rugi penj S B Rp XX Rugi penj S B Rp XX
Surat berharga Rp XX Surat berharga Rp XX
Contoh : PT AWAN PUTIH selama tahun 2014 melakukan pembelian dan penjualan surat berharga obligasi sebagai berikut :

Tgl Transaksi Bunga dicatat sebagai


Pendapatan bunga Piutang bunga
April 15 Dibeli 300 lb obligasi 12 % PT Mandala Surat berharga Rp 3 030 000 Surat berharga Rp 3 030 000
Nominal Rp 10 000/lb, kurs 100 % provisi Pendapatan bunga Rp 45 000 Piutang bunga Rp 45 000
1 % kupon 1/3 - 1/9 Kas Rp 3 075 000 Kas Rp 3 075 000

Juni 1 Dijual 100 lembar Obligasi PT Mandala Kas Rp 1 069 500 Kas Rp 1 069 500
,kurs 105 % provisi 1 %. Surat berharga Rp 1 010 000 Surat berharga Rp 1 010 000
Pendapatan bunga Rp 30 000 Piutang bunga Rp 15 000
Laba penj surat berharga Rp 29 500 pendapatan bunga Rp 15 000
- Laba penj surat berharga Rp 29 500

Juli 1 Dijual jual 100 lembar obligasi PT Mandala Kas Rp 1 010 200 Kas Rp 1 010 200
,kurs 98 % provisi 1 %. Rugi penjuala S B Rp 39 800 Rugi penjuala S B Rp 39 800
Surat berharga Rp 1 010 000 Piutang bunga Rp 15 000
Pendapatan bunga Rp 40 000 Surat berharga Rp 1 010 000
- Pendapatan bunga Rp 25 000
Penjelasan :
15 April :
Kurs beli : 300 lb X Rp 10 000 X 100 % Rp 3 000 000
Provisi 1 % X Rp 3 000 000 Rp 30 000+
Harga perolehan Rp 3 030 000
Bunga berjalan : (1/3- 15/4 = 45 hari )
300 lb X Rp 10 000 X 45/360 X 12 % Rp 45 000
Jumlah dibayar perkas Rp 3 075 000
Juni 1 :
Kurs jual : 100 lb X Rp 10 000 X 105 % Rp 1 050 000
Provisi 1 % X Rp 1 050 000 (Rp 10 500)
Harga jual Rp 1 039 500
Bunga berjalan ( 1/3 – 1/6 = 3 bulan )
100 lb X Rp 10 000 X 3/12 X 12 % Rp 30 000
Jumlah yang diterima Rp 1 069 500
Perhitungan laba – rugi :
Hasil penjualan Rp 1 039 500
Harga perolehan 100/300 X Rp 3 030 000 (Rp1 010 000)
Laba penjualan obligasi Rp 29 500
Perhitungan pendapatan bunga :
Bunga berjalan Rp 30 000
Piutang obligasi yang dijual = 100/300 X Rp 45 000 Rp 15 000
Pendapatan bunga Rp 15 000
Juli 1 :
Harga kurs jual : 100 lb X Rp 10 000 X 98 % Rp 980 000
Provisi 1 % X Rp 980 000 (Rp 9 800)
Harga jual Rp 970 200
Bunga berjalan (1/3-1/7 = 4 bulan)
100 lb X Rp 10 000 X 4/12 X 12 % Rp 40 000
Jumlah yang diterima Rp 1 010 200
Perhitunga laba-rugi :
Hasil penjualan Rp 970 200
Harga perolehan 100/300 X Rp 3 030 000 Rp 1 010 000
Rugi penjualan surat berharga obligasi Rp 39 800
Perhitungan pendapatan bunga :
Bunga berjalan Rp 40 000
Piutang obligasi yang dijual = 100/300 X Rp 45 000 Rp 15 000
Pendapatan bunga Rp 25 000

LATIHAN SOAL :
1) Pada tanggal 1 Agustus 2018 dibeli 200 lembar Obligasi PT ANGKASA Nominal Rp 10 000
/ Lembar Untuk Investasi sementara, kurs 105 %, biaya pembelian 1 % dari harga kurs ,
bunga 12 % pertahun dan dibayar tiap tanggal 1 Februari dan 1 Agustus.
1 Oktober 2018 Dijual 150 Lembar obligasi PT ANGKASA kurs 108%, biaya admintrasi yang
diperhitungkan 1 %.
1 April 2018 Seluruh Sisa Obligasi PT ANGKASA dijual dengan Kurs 102%, Biaya Penjualan
1% .
Diminta :
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut diatas lengkap dengan perhitunganya.
2) PD HARTONO menyelenggarakan Kas Kecil untuk pengeluaran – pengeluaran kecil dibuka
pada tanggal 1 Desember 2019 dengan menerima uang dari kas besar sebesar Rp3 000
000 pengisian kembali kas di lakukan setiap tanggal 15 dan 30. Transaksi yang terjadi
sebagai berikut :
Des 1 dibeli materai Rp 320.000 ( suplai kantor)
Des 6 dibayar biaya listri Rp340.000 dan dan air Rp220.000.
Des 12 dibayar Iklan harian Kompas sebesar Rp200 000.
Des 14 dana kas kecil dianggap terlalu besar maka dikembalikan Rp500 000.
Des 15 dana kas kecil diisi kembali.
Des 18 dibayar biaya angkut pembelian Rp225.000.
Des 22 dibayar biaya Telepon Rp400 000.
Des 26 dibeli Suplai Kantor Rp725 000.
Des 28 dibayar biaya pengobatan karyawan Rp175.000.
Des 30 Kas kecil di isi kembali
Diminta :
Buat jurnal metode dana tetap dan dana berubah

Anda mungkin juga menyukai