6
PERSEDIAAN (INVENTORY)
PENGERTIAN
PENCATATAN PERSEDIAAN
50
mengakibatkan dapat diketahuinya saldo persediaan setiap saat tanpa harus
melakukan perhitungan persediaan secara phisik.
HPP 2.400.000
Persd. brg dagang 2.400.000
51
pada akhir periode tertentu.Tanpa perhitungan phisik laporan keuangan tidak
bisa disusun karena tidak ada pencatatan mutasi persediaan.Pencatatan
dengan system perpetual mutasi persediaan selalu dicatat dalam rekening
persediaan sehingga jumlah persediaan setiap saat dapat diketahui.Meskipun
begitu perhitungan secara phisik tetap perlu dilakukan untuk mengetahui
jumlah persediaan yang sebenarnya, sebab bisa saja terjadi saldo persediaan
menurut catatan perpetual berbeda dengan jumlah yang sebenarnya.Jika
terdapat perbedaan saldo persediaan dalam catatan perpetual dengan hasil
perhitungan phisik, harus dilakukan penyesuaian untuk menurunkan nilai
persediaan.
52
METODE IDENTIFIKASI KHUSUS
Kartu Persediaan
Tgl Pembelian Penjualan Rp Saldo Rp
1/3 10 @ Rp.1.200 = 12.000
4/3 8 @ Rp.1.200 2 @ Rp.1.200 = 2.400
= 9.600
20/3 15 @ Rp.1.300 2 @ Rp.1.200 = 2.400
= 19.500 15 @ Rp.1.300 = 19.500
25/3 20 @ Rp.1.400 2 @ Rp.1.200 = 2.400
= 28.000 15 @ Rp.1.300 = 19.500
20 @ Rp.1.400 = 28.000
30/3 17 @ Rp.1.400 2 @ Rp.1.200 = 2.400
= 23.800 15 @ Rp.1.300 = 19.500
3 @ Rp.1.400 = 4.200
53
METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA (First in First
out)
Kartu Persediaan
Tgl Pembelian Penjualan Saldo
1/3/012 10 @ Rp.1.200 =12.000
4/3/012 8 @ Rp.1.200 = 2 @ Rp.1.200 = 2.400
9.600
20/3/012 15 @ Rp.1.300 = 2 @ Rp.1.200 = 2.400
19.500 15 @ Rp.1.300 = 19.500
25/3/012 20 @ Rp.1.400 = 2 @ Rp.1.200 = 2.400
28.000 15 @ Rp.1.300 = 19.500
20 @ Rp.1.400 = 28.000
30/3/012 2 @ Rp.1.200 = 20 @ Rp.1.400 = 28.000
2.400
15 @ Rp.1.300 =
19.500
Jumlah 47.500 31.500 28.000
54
Laporan laba/Rugi
Periode 2012
Penjualan Rp. 48.400
Harga pokok penjualan :
Persediaan awal Rp. 12.000
Pembelian Rp. 47.500
-------------- +
Persediaan tersedia untuk dijual Rp. 59.500
Persediaan akhir Rp. 28.000
-------------- -
Harga pokok penjualan Rp. 31.500
--------------- -
Laba kotor Rp. 16.900
METODE RATA-RATA
Kartu Persediaan
Tgl Pembelian Penjualan Saldo
1/3/012 10 @ Rp.1.200 =Rp.12.000
4/3/012 8 @ Rp.1.200 = 2 @ Rp.1.200 = Rp.2.400
Rp. 9.600
20/3/012 15 @ Rp.1.300 = 17 @ Rp.1.288 = Rp.21.900
Rp.19.500
25/3/012 20 @ Rp.1.400 = 37 @ Rp.1.348,65 = Rp.49.900
Rp.28.000
30/3/012 17 @ Rp.1.348,65 20 @ Rp.1.348,65 = Rp.26.973
= Rp.22.927
Jumlah 47.500 32.527 26.973
55
Pencatatan dengan system perpetual menghasilkan persediaan akhir
sebesar Rp. 26.973 dan harga pokok penjualan sebesar Rp.32.527 yaitu
Rp. 9.600 ditambah Rp. 22.927
Rp. 59.500
Harga perolehan rata-rata = ----------------- = Rp. 1.322,22
45
Nilai Persediaan akhir = 20 kg x Rp. 1.322,22 = Rp. 26.444
Laporan Laba/Rugi
Periode 2012
56
Perbandingan, persediaan akhir dan harga pokok penjualan berdasarkan
pencatatan dengan Perpetual Inventory System dan Physical Inventory
System sebagai berikut :
Persediaan akhir
Identifikasi Khusus MPKP Rata-Rata
Perpetual System Rp.26.100 Rp. 28.000 Rp. 26.973
Physical System Rp. 26.100 Rp. 28.000 Rp. 26.444
METODE TAKSIRAN
57
Laporan Laba/Rugi
Penjualan = xxxx
Harga pokok penjualan :
Persediaan awal = xxxx
Pembelian neto = xxxx
------- +
Persediaan untuk dijual = xxxx
Persediaan akhir = xxxx
------- -
Harga pokok penjualan = xxxx
------- -
Laba kotor = xxxx
Penjualan = 40.000
Taksiran laba kotor = 20/120 x 100% x 40.000 = 6.667
---------- -
Taksiran harga pokok penjualan = 33.333
---------
-
Taksiran nilai persediaan akhir = 26.667
58
nilai persediaan akhirnya pada akhir suatu periode, apalagi kalau harus
diketahui setiap akhir bulan, karena hamper mustahil dilakukan
perhitungan phisik setap bulannya. Pencatatan persediaan dengan
menggunakan perpetual inventory system juga akan sulit dilakukan, maka
cara yang praktis adalah menggunakan physical inventory sustem.
Penggunaan metode harga enceran dapat digunakan untuk keluar dari
kesulitan menentukan nilai persediaan akhir untuk usaha retail yang
mempunyai banyak jenis persediaan ini.Metode harga enceran ini
memungkinkan diketahuinya jumlah persediaan akhir tanpa harus
melakukan perhitungan secara phisik (stock opname). Metode ini dapat
digunakan untuk :
a) Menaksir jumlah persediaan barang untuk penyusunan laporan
keuangan jangka pendek.
b) Mempercepat perhitungan fisik, karena jumlah yang dihitung
dicantumkan harga jualnya, maka untuk menentukan harga pokoknya
ialah mengalikan nilai persediaan dengan presentase harga pokok.
Nilai persediaan adalah mengalikan jumlah phisik persediaan dengan
harga jualnya.
Berikut ini langkah-langkah penentuan nilai persediaan akhir :
1. Tentukan nilai persediaan yang tersedia untuk dijual pada harga jual
dan harga pokok dengan cara menambahkan nilai persediaan awal
pada harga enceran dan harga pokok dengan nilai pembelian neto.
2. Mencari nilai persediaan akhir pada harga enceran dengan cara
mengurangi nilai persediaan yang tersedia dijual pd harga enceran
dengan penjualan.
3. Mencari presentase harga pokok dengan cara membagi nilai
persediaan yang tersedia untuk dijual pada harga pokok dengan
persediaan tersedia untuk dijual pada harga jual dikalikan 100%.
4. Penentuan nilai persediaan akhir pada harga pokok dengan cara
mengalikan presentase harga pokok dengan persediaan barang akhir
pada harga enceran.
5.
Contoh 7: Metode harga enceran
Harga enceran Harga pokok
Persediaan barang awal 400.000 350.000
Pembelian neto 1.000.000 850.000
-------------- -------------
Persediaan tersedia untuk dijual 1.400.000 1.200.000
Penjualan 1.100.000
--------------
Persediaan akhir 300.000
59
1.200.000
Presentase harga pokok = ------------------- x 100% = 86%
1.400.000
Persediaan akhir pada harga pokok = 86% x Rp. 300.00 = Rp.258.000
60
Terendah antara Cost dan NRV
Barang Cost NRV Perjenis Kelompok Total
Elektonik :
TV 20.000 25.000 20.000
DVD 15.000 12.000 12.000
Laptop 18.000 15.000 15.000
Jumlah 53.000 52.000 52.000
Meubel :
Lemari 30.000 26.000 26.000
Meja 25.000 28.000 25.000
Kursi 20.000 24.000 20.000
Jumlah 75.000 78.000 75.000
Total
125.000 130.000
125.000
Nilai persediaan
118.000 127.000 125.000
61
mencatat penjualan. Terdapat beberapa syarat jual beli yang biasa terjadi
didunia perdagangan sebagai berikut ;
1) Loko Gudang
2) Franco Gudang
3) Free on Board
62
Padang sampai ketempat PT. Kasang Mustika di Bekasi sebesar Rp.
12.000.Barang sampai ditempat PT. Kasang Mustika pada tanggal 29
Februari 2013.Pembayaran dilakukan pada tanggal 1 Maret 2013.
63