Anda di halaman 1dari 3

4/20/2021 Ciri-Ciri Perusahaan Yang Menggunakan Metode Average Serta Contoh Perhitungannya | Software ERP Bisnis Ukirama

(/id#home)

Ciri-Ciri Perusahaan Yang Menggunakan Metode Average Serta Contoh


Perhitungannya
By Ayu, 26 November 2018
(https://plus.google.com/share?url=https://ukirama.com/id/blogs/<uk-blog-url>)   (https://www.facebook.com/sharer/sharer.php?
u=https://ukirama.com/id/blogs/<uk-blog-url>&src=sdkpreparse)   (https://www.linkedin.com/uas/connect/user-signin?
session_redirect=https%3A%2F%2Fwww%2Elinkedin%2Ecom%2Fcws%2Fshare%3Fxd_origin_host%3Dhttps%253A%252F%252Fdeveloper%252Elinkedin%252Ecom%26o
class%253Dmiddle-center%26url%3Dhttps%253A%252F%252Fukirama%252Ecom%252Fid%252Fblogs%252F<uk-blog-
url>%26isFramed%3Dtrue%26token%3D%26lang%3Den_US%26_ts%3D1499401660156%252E5054)

Persediaan merupakan salah satu pos dari aset lancar. Persediaan adalah semua barang yang dimiliki oleh perusahaan yang
tujuannya untuk diperdagangkan maupun digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan. Pencatatan persediaan dalam
akuntansi diakui dua metode yakni FIFO dan average. Metode FIFO singkatan untuk first in first out yakni barang yang diperjual
belikan pertama ialah barang yang masuk pertama kali. Metode rata – rata atau average merupakan pencatatan persediaan
dengan cara menjumlah biaya barang persediaan kemudian membaginya dengan jumlah unit persediaan yang ada.

Ciri-Ciri Perusahaan Yang Menggunakan Metode Average

Ciri-ciri perusahaan yang menggunakan metode average bisa digunakan oleh semua jenis perusahaan. Apalagi jika perusahaan
tersebut memiliki persediaan yang harganya fluktuatif maka disarankan untuk menggunakan metode ini. Beberapa perusahaan
yang melakukan perhitungan persediaan dalam waktu 3 atau 6 bulan maka menggunakan metode average akan lebih baik.

Kelebihan Metode Average

Ada beberapa kelebihan yang anda dapatkan jika menggunakan metode average. Jika persediaan anda merupakan persediaan
yang memiliki harga naik turun maka metode average dapat mengurangi kerugian fluktuasi tersebut ketimbang memakai
metode FIFO. Dengan menggunakan metode average anda juga mudah dalam menentukan harga pokok persediaan.
Kelemahannya anda tidak bisa memaksimalkan profit atas selisih beli dan jual atas persediaan itu sendiri.

Dua Jenis Metode Average

Ada dua jenis metode average yang bisa anda pilih yakni moving average dan weighted average method. Metode moving average
method ialah menentukan nilai persediaan dengan mengkalikan harga rata-rata per unit dengan sisa barang dagangan. Metode
weighted average method ialah metode nilai persediaan dengan mengkalikan jumlah persediaan dengan harga rata-rata
persatuan barang.

Contoh Perhitungan Metode Average

https://ukirama.com/id/blogs/ciri-ciri-perusahaan-yang-menggunakan-metode-average-serta-contoh-perhitungannya 1/3
4/20/2021 Ciri-Ciri Perusahaan Yang Menggunakan Metode Average Serta Contoh Perhitungannya | Software ERP Bisnis Ukirama
Perusahaan XYZ mencatat saldo awal persediaan barang dagangannya berupa rice cooker sebanyak 400 unit dengan harga per
(/id#home)
satuan sebesar Rp.350.000,- pada 1 Oktober 2018. Selanjutnya terjadi pembelian pada tanggal 10 Oktober sebanyak 100 unit
dengan harga per unit seharga Rp.200.000. Pada tanggal 15 Oktober terjadi penjualan rice cooker kepada PT ABC sebanyak 250
unit. Selanjutnya pada tanggal 18 Oktober terjadi penjualan rice cooker kepada CV.BRO sebanyak 150 unit. Tanggal 21 Oktober
2018 PT XYZ melakukan pembelian rice cooker kembali sebanyak 300 unit dengan harga per satuan sebesar Rp.350.000.
Tanggal 28 Oktober 2018 PT.ABC membeli kembali 150 unit rice cooker dari PT.XYZ. Untuk mengetahui berapa unit rice cooker
yang belum terjual dan harga pokok per satuannya bisa anda simak sebagai berikut :

Tanggal Keterangan Masuk Harga Total Keluar Harga Total Saldo Unit Saldo
(000) (000) (000) (000)
01.10.2018 Stok Awal 400 350 140000 400 140000
10.10.2018 Pembelian 100 200 20000 500 160000
15.10.2018 PT.ABC 250 320 80000 250 80000
18.10.2018 CV.BRO 150 320 48000 100 32000
21.10.2018 Pembelian 300 350 105000 400 137000
28.10.2018 PT.ABC 150 342.5 51375 250 85625
800 265000 550 179375

Untuk harga jualnya per item dikenakan harga sebesar Rp.400.000 dan setiap penjualan rice cooker dibayar secara kredit.
Berikut jurnal yang perlu dibuat sebagai berikut :

a. Persediaan barang dagangan (10/10) Rp.20.000.000

Kas Rp. 20.000.000

b. Piutang Dagang (15/10) Rp. 100.000.000

Penjualan Rp. 100.000.000

Harga Pokok Penjualan Rp. 80.000.000

Persediaan barang dagangan Rp. 80.000.000

c. Piutang Dagang (18/10) Rp. 60.000.000

Penjualan Rp. 60.000.000

Harga Pokok Penjualan Rp. 48.000.000

Persediaan barang dagangan Rp. 48.000.000

d. Persediaan barang dagangan (21/10) Rp.105.000.000

Kas Rp. 105.000.000

e. Piutang Dagang (28/10) Rp. 60.000.000

Penjualan Rp. 60.000.000

Harga Pokok Penjualan Rp. 51.375.000

Persediaan barang dagangan Rp. 51.375.000

Perhitungan diatas merupakan perhitungan persediaan dengan metode moving average. Sedangkan untuk perhitungan
persediaan menggunakan weighted average method ialah sebagai berikut :

Biaya rata-rata per unit : Rp.265.000.000 : 800 = Rp.331.250 per unit

Jumlah unit yang terjual : 250+150+150 = 550 unit terjual

Jumlah unit yang belum terjual : 800-550 = 250 unit

Jumlah biaya barang terjual : Rp. 331.250 x 550 unit = Rp.182.187.500

Biaya dari persediaan akhir : Rp.331.250 x 250 unit : Rp.82.812.500

Untuk ayat jurnal penyesuaiannya pada akhir periode ialah sebagai berikut :

31.10.2018 Ikhtisar R/L Rp. 140.000.000

Persediaan barang dagangan Rp.140.000.000

Persediaan barang dagangan Rp.82.812.500

https://ukirama.com/id/blogs/ciri-ciri-perusahaan-yang-menggunakan-metode-average-serta-contoh-perhitungannya 2/3
4/20/2021 Ciri-Ciri Perusahaan Yang Menggunakan Metode Average Serta Contoh Perhitungannya | Software ERP Bisnis Ukirama
Ikhtisar R/L Rp. 82.812.500
(/id#home)
Melalui dua metode average diatas tentu anda mendapatkan jumlah persediaan akhir yang berbeda. Selisih yang dihasilkan juga
lumayan besar. Persediaan barang perlu dikelola dengan baik agar anda bisa memperhitungkan berapa beban pokok
penjualannya. Dengan perhitungan dan metode yang tepat maka anda bisa memastikan berapa profit yang dihasilkan. Setelah
melihat pemaparan diatas tentu anda bisa membedakan antara metode FIFO dan average yang kini banyak diterapkan dalam
pencatatan persediaan.

Baca juga

Cara Mengelola dan Melunasi Hutang pada Bisnis UKM (cara-mengelola-dan-melunasi-hutang-pada-bisnis-ukm)

Cara Membuat Anggaran / Budget Proyek pada Perusahaan Kontraktor (cara-membuat-anggaran-budget-proyek-pada-

perusahaan-kontraktor)

6 Solusi Mengatasi Masalah Stok Barang dalam Bisnis Makanan dan Minuman (6-solusi-mengatasi-masalah-stok-barang-dalam-

bisnis-makanan-dan-minuman)

10 Masalah Akuntansi yang Sering Terjadi di Perusahaan (10-masalah-akuntansi-yang-sering-terjadi-di-perusahaan)

7 Cara Mudah dalam Mengelola Stok Barang di Gudang (7-cara-mudah-dalam-mengelola-stok-barang-di-gudang)

© 2021 PT Ukirama Solusi Indonesia


Bahasa Indonesia | English (https://ukirama.com/en/blogs/ciri-ciri-perusahaan-yang-menggunakan-metode-average-serta-contoh-perhitungannya)
(https://plus.google.com/u/0/115133717890402418251) (https://www.instagram.com/ukirama.solusi.id/) (https://www.facebook.com/ukiramasolution) (https://www.linkedin.com/in/pt-ukirama-
solusi-id)

https://ukirama.com/id/blogs/ciri-ciri-perusahaan-yang-menggunakan-metode-average-serta-contoh-perhitungannya 3/3

Anda mungkin juga menyukai