Oleh :
JEFTA OKTONIUSTANMA GEA
NIM : 2244000020
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan rahmat dan
pertolongan-Nya lah tugas pembuatan makalah yang berjudul Metode FIFO, LIFO,
dan AVARANGE telah selesai.
Makalah ini berisi mulai dari definisi, klasifikasi nya dan contoh, kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3 Tujuan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 2
2.1 Devinisi Sistem Periodik...................................................................... 2
2.2 Bentuk Pencatatan Sistem Periodik...................................................... 2
2.3 Devinisi Sistem FIFO, LIFO, dan Avarage.......................................... 2
2.4 Contoh Soal dan Pembahasan............................................................... 3
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan definisi Metode FIFO, LIFO, dan Avarage dalam bentuk
priodik
2. Menjelaskan bentuk Priodik.
3. Menjelaskan dampak dari metode FIFO, LIFO dan Avarage dalam bentuk
priodik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Periodik
Sistem persediaan periodik merupakan pencatatan persediaan barang dagang
yang tidak dilakukan secara kontinu.
Pencatatan ini dilakukan di akhir periode, sehingga persediaan akhir akan dihitung
dengan melakukan stock opname. Stock opname merupakan kegiatan perhitungan
persediaan barang dagang yang masih tersimpan di gudang atau toko untuk
kemudian dipasarkan.
2. Metode LIFO
Metode sistem pencatatan periodik selanjutnya adalah LIFO (Last In First Out ),
yaitu barang yang terakhir masuk dan pertama keluar.
Maksudnya, ketika ada barang yang terakhir masuk ke gudang perusahaan, maka
barang itulah yang akan pertama kali keluar atau dijual oleh perusahaan.
Contohnya, sama seperti pada metode FIFO, hanya saja penjualan barangnya
berbeda. Kalau tadi metode FIFO menjual barang dagangan sesuai dengan urutan
masuk barang, lain halnya dengan metode LIFO yang menjual barang dari yang
paling baru.
3. Metode Avarage
Metode Avarage atau rata-rata. Metode ini tidak memperhatikan urutan barang
masuk untuk dijual terlebih dahulu seperti pada FIFO dan LIFO. Semua barang
yang akan dijual dihitung harga rata-ratanya terlebih dahulu
2.4 Contoh Soal Pembahasan
UD Jaya Baru melakukan perlakuan ( Pembelian , Penjualan ) persediaan pada
tahun 2020 adalah sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga Total
1 Juli Persediaan Awal 100 unit Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
5 Juli Pembelian 500 unit Rp. 12.000 Rp. 6.000.000
12 Juli Pembelian 100 unit Rp. 15.000 Rp. 1.500.000
22 Juli Penjualan 300 unit Rp. 25.000 Rp. 7.500.000
27 Juli Pembelian 100 unit Rp. 20.000 Rp. 2.000.000
30 Juli Penjualan 50 unit Rp. 30.000 Rp. 1.500.000
1. Metode FIFO
Persediaan yang siap dijual (unit) adalah :
Tanggal Keterangan Kuantitas/Jumlah Harga (Rp)
01 Juli Persediaan Awal 100 unit /Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
05 Juli Pembelian 500 unit /Rp. 12.000 Rp. 6.000.000
12 Juli Pembelian 100 unit /Rp. 15.000 Rp. 1.500.000
27 Juli Pembelian 100 unit /Rp. 20.000 Rp. 2.000.000
800 unit Rp. 10.500.000
2. Metode LIFO
Persediaan barang yang siap dijual :
Tanggal Keterangan Kuantitas/Jumlah Harga (Rp)
01 Juli Persediaan Awal 100 unit / Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
05 Juli Pembeliaan 500 unit / Rp. 12.000 Rp. 6.000.000
12 Juli Pembeliaan 100 unit / Rp. 15.000 Rp. 1.500.000
27 Juli Pembeliaan 100 unit / Rp. 20.000 Rp. 2.000.000
800 unit Rp. 10.500.000
Laba Kotor
Rumus :
LK = Penjualan Bersih – Hpp
= Rp. 9.000.000 – Rp. 5.300.000
= Rp. 3.700.000
4. Metode Average
Persediaan barang yang siap dijual ;
Tanggal Keterangan Kuantitas/ Jumlah Harga(Rp)
01 Juli Persediaan Awal 100 unit/Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
05 Juli Pembeliaan 500 unit/Rp. 12.000 Rp. 6.000.000
12 Juli Pembeliaan 100 unit/Rp. 15.000 Rp. 1.500.000
27 Juli Pembeliaan 100 unit/Rp. 20.000 Rp. 2.000.000
800 unit Rp. 10.500.000
Rumus :
Nilai persediaan akhir = persediaan barang akhir X Persediaan siap dijual
Total unit siap di jual
Nilai persediaan akhir = 450 unit X 10.500.000
800
Nilai persediaan akhir = 450 unit X 13.125
Nilai Persediaan akhir = Rp. 5.906.250
Mencari Hpp
Rumus :
Hpp = Barang untuk dijual – PBD Akhir
Hpp = Rp. 10.500.000 – Rp. 5.906.250
Hpp = Rp. 4.093.750
Laba Kotor
Rumus
LK = Penjualan bersih – Hpp
= Rp. 9.000.000 – Rp. 4.093.750
= Rp. 4.093.750
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
1. DRS.SUGIARTO , M , AC, MBA, AK DAN DRS. BAMBANG HARTADI, AK,
KASUS PEMERIKSAAN AKUNTANSI. PENERBIT ANDI YOGYAKARTA 97
5. JERRY J WEYGANDI, DONALD KIESO, PAUL D KIMMEL, PENGANTAR
AKUNTANSI PENERBIT SALEMBA EMPAT, HAL 336
6. AGUS PURWAJI WIBOWO HEXANA SRI LASTANTI, PENGANTAR
AKUNTANSI, PENERBIT SALEMBA EMPAT, HAL 102
7. JAMES M REEVE, CARL S WERREN, JONATHAN E DUCHAE, ERSA TRI
WAHYUNI, GATOT ABADI JUSUF, CHAERUL D DJAKMAN, PENGANTAR
AKUNTANSI JILID 1 PENERBIT SALEMBA EMPAT, HAL 35.
8. AGUS PURWAJI WIBOWO HEXANA SRI LASTANTI, PENGANTAR
AKUNTANSI , PENERBIT SALEMBA EMPAT, HAL 102
9. https://medium.com/@Makruf /contoh-soal-metode-fifo-lifo-average-bonus-
jawaban-penyelesaiannya-5lebca9908cc