Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANGGARAN

METODE FIFO, LIFO DAN AVARANGE

Oleh :
JEFTA OKTONIUSTANMA GEA
NIM : 2244000020

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS POTENSI UTAMA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan rahmat dan
pertolongan-Nya lah tugas pembuatan makalah yang berjudul Metode FIFO, LIFO,
dan AVARANGE telah selesai.
Makalah ini berisi mulai dari definisi, klasifikasi nya dan contoh, kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Medan, Oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3 Tujuan................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 2
2.1 Devinisi Sistem Periodik...................................................................... 2
2.2 Bentuk Pencatatan Sistem Periodik...................................................... 2
2.3 Devinisi Sistem FIFO, LIFO, dan Avarage.......................................... 2
2.4 Contoh Soal dan Pembahasan............................................................... 3

BAB III PENUTUP................................................................................. 4


3.1 Kesimpulan........................................................................................... 4
Daftar Pustaka............................................................................................. 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode FIFO, LIFO, Avarage dalam perusahaan sangat dibutuhkan
untuk menghitung persediaan barang atau dagangan yang di operasikan didalam
perusahaan. Metode ini juga memudahkan perusahaan akan data-data persediaan
dan memudahkan para pemilik perusahaan dalam membaca data yang telah
disediakan para Accounting.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah-masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa saja definisi metode FIFO, LIFO, dan Avarage dalam bentuk Periodik ?
2. Apa saja bentuk yang dilakukan dalam pencatatan sistem periodik
3. Apa saja dampak dari pencatatan metode FIFO,LIFO, dan Avarage bentuk
priodik ?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan definisi Metode FIFO, LIFO, dan Avarage dalam bentuk
priodik
2. Menjelaskan bentuk Priodik.
3. Menjelaskan dampak dari metode FIFO, LIFO dan Avarage dalam bentuk
priodik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Periodik
Sistem persediaan periodik merupakan pencatatan persediaan barang dagang
yang tidak dilakukan secara kontinu.
Pencatatan ini dilakukan di akhir periode, sehingga persediaan akhir akan dihitung
dengan melakukan stock opname. Stock opname merupakan kegiatan perhitungan
persediaan barang dagang yang masih tersimpan di gudang atau toko untuk
kemudian dipasarkan.

2.2 Bentuk Pencatatan Periodik


Dalam sistem persediaan periodik, memiliki 3 metode yang bisa digunakan,
yaitu FIFO, LIFO dan Average.
Ketiganya memiliki perbedaan dalam menghasilkan perhitungan persediaan barang
dagang.

2.3 Definisi Metode FIFO,LIFO, dan Average


1. Metode FIFO
FIFO (First In First Out ) merupakan barang yang pertama masuk dan
pertama keluar.
Maksudnya, ketika ada barang pertama kali masuk ke gudang perusahaan. Maka
barang tersebut yang juga akan keluar atau dijual pertama kali dari gudang
perusahaan.
Contohnya suatu perusahaan memiliki persediaan barang dagang untuk pertama
kali pada tanggal 1 Juni. Kemudian, di tanggal 15 Juni, perusahaan membeli
persediaan lagi. Ditanggal 20 dan 30 Juni, perusahaan juga melakukan pembeliaan
barang dagangan, ketika perusahaan menggunakan metode FIFO, maka barang
dagangan yang harus dijual terlebih dulu adalah persediaan pada tanggal 1 Juni.
Kalau persediaan pada tanggal tersebut sudah habis, maka perusahaan bisa menjual
persediaan yang masuk pada tanggal-tanggal berikutnya.

2. Metode LIFO
Metode sistem pencatatan periodik selanjutnya adalah LIFO (Last In First Out ),
yaitu barang yang terakhir masuk dan pertama keluar.
Maksudnya, ketika ada barang yang terakhir masuk ke gudang perusahaan, maka
barang itulah yang akan pertama kali keluar atau dijual oleh perusahaan.
Contohnya, sama seperti pada metode FIFO, hanya saja penjualan barangnya
berbeda. Kalau tadi metode FIFO menjual barang dagangan sesuai dengan urutan
masuk barang, lain halnya dengan metode LIFO yang menjual barang dari yang
paling baru.

3. Metode Avarage
Metode Avarage atau rata-rata. Metode ini tidak memperhatikan urutan barang
masuk untuk dijual terlebih dahulu seperti pada FIFO dan LIFO. Semua barang
yang akan dijual dihitung harga rata-ratanya terlebih dahulu
2.4 Contoh Soal Pembahasan
UD Jaya Baru melakukan perlakuan ( Pembelian , Penjualan ) persediaan pada
tahun 2020 adalah sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga Total
1 Juli Persediaan Awal 100 unit Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
5 Juli Pembelian 500 unit Rp. 12.000 Rp. 6.000.000
12 Juli Pembelian 100 unit Rp. 15.000 Rp. 1.500.000
22 Juli Penjualan 300 unit Rp. 25.000 Rp. 7.500.000
27 Juli Pembelian 100 unit Rp. 20.000 Rp. 2.000.000
30 Juli Penjualan 50 unit Rp. 30.000 Rp. 1.500.000

1. Metode FIFO
Persediaan yang siap dijual (unit) adalah :
Tanggal Keterangan Kuantitas/Jumlah Harga (Rp)
01 Juli Persediaan Awal 100 unit /Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
05 Juli Pembelian 500 unit /Rp. 12.000 Rp. 6.000.000
12 Juli Pembelian 100 unit /Rp. 15.000 Rp. 1.500.000
27 Juli Pembelian 100 unit /Rp. 20.000 Rp. 2.000.000
800 unit Rp. 10.500.000

Unit persediaan akhir adalah :


Rumus :
Total siap jadi – Total penjualan
= 800 unit – 350 unit
= 450 unit
Keterangan Harga (Rp)
250 Unit / Rp 12.000 Rp. 3.000.000
100 Unit / Rp. 15.000 Rp. 1.500.000
100 Unit / Rp. 20.000 Rp. 2.000.000
450 Unit Rp. 6.500.000
Menghitung Hpp :
Rumus :
Hpp = Barang untuk dijual – PBD Akhir
= Rp. 10.500.000 – Rp. 6.500.000
= Rp. 5.000.000

2. Metode LIFO
Persediaan barang yang siap dijual :
Tanggal Keterangan Kuantitas/Jumlah Harga (Rp)
01 Juli Persediaan Awal 100 unit / Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
05 Juli Pembeliaan 500 unit / Rp. 12.000 Rp. 6.000.000
12 Juli Pembeliaan 100 unit / Rp. 15.000 Rp. 1.500.000
27 Juli Pembeliaan 100 unit / Rp. 20.000 Rp. 2.000.000
800 unit Rp. 10.500.000

Unit persediaan akhir adalah :


Rumus :
Total jual siap jadi – Total penjualan
= 800 unit – 350 unit
= 450 unit
Keterangan Harga (Rp)
100 unit / Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
350 unit / Rp. 12.000 Rp 4.200.000
450 unit Rp. 5.200.000
Mencari Hpp
Rumus :
Hpp = barang untuk dijual PBD Akhir
Hpp = Rp. 10.500.000 – Rp. 5.200.000
Hpp = Rp. 5.300.000

Laba Kotor
Rumus :
LK = Penjualan Bersih – Hpp
= Rp. 9.000.000 – Rp. 5.300.000
= Rp. 3.700.000

4. Metode Average
Persediaan barang yang siap dijual ;
Tanggal Keterangan Kuantitas/ Jumlah Harga(Rp)
01 Juli Persediaan Awal 100 unit/Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
05 Juli Pembeliaan 500 unit/Rp. 12.000 Rp. 6.000.000
12 Juli Pembeliaan 100 unit/Rp. 15.000 Rp. 1.500.000
27 Juli Pembeliaan 100 unit/Rp. 20.000 Rp. 2.000.000
800 unit Rp. 10.500.000

Rumus :
Nilai persediaan akhir = persediaan barang akhir X Persediaan siap dijual
Total unit siap di jual
Nilai persediaan akhir = 450 unit X 10.500.000
800
Nilai persediaan akhir = 450 unit X 13.125
Nilai Persediaan akhir = Rp. 5.906.250

Mencari Hpp
Rumus :
Hpp = Barang untuk dijual – PBD Akhir
Hpp = Rp. 10.500.000 – Rp. 5.906.250
Hpp = Rp. 4.093.750

Laba Kotor
Rumus
LK = Penjualan bersih – Hpp
= Rp. 9.000.000 – Rp. 4.093.750
= Rp. 4.093.750
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Dalam pencatatan yang dilakukan sangat memudahkan kita untuk mengatasi


persediaan yang kita butuhkan.
Dalam metode FIFO, LIFO, Average sistem periodik ini kita bisa memilih
menggunakan metode apa saja yang baik dalam perusahaan yang kita jalankan
atau untuk melaporkan data kepada pemilik perusahaan.

Daftar Pustaka
1. DRS.SUGIARTO , M , AC, MBA, AK DAN DRS. BAMBANG HARTADI, AK,
KASUS PEMERIKSAAN AKUNTANSI. PENERBIT ANDI YOGYAKARTA 97
5. JERRY J WEYGANDI, DONALD KIESO, PAUL D KIMMEL, PENGANTAR
AKUNTANSI PENERBIT SALEMBA EMPAT, HAL 336
6. AGUS PURWAJI WIBOWO HEXANA SRI LASTANTI, PENGANTAR
AKUNTANSI, PENERBIT SALEMBA EMPAT, HAL 102
7. JAMES M REEVE, CARL S WERREN, JONATHAN E DUCHAE, ERSA TRI
WAHYUNI, GATOT ABADI JUSUF, CHAERUL D DJAKMAN, PENGANTAR
AKUNTANSI JILID 1 PENERBIT SALEMBA EMPAT, HAL 35.
8. AGUS PURWAJI WIBOWO HEXANA SRI LASTANTI, PENGANTAR
AKUNTANSI , PENERBIT SALEMBA EMPAT, HAL 102
9. https://medium.com/@Makruf /contoh-soal-metode-fifo-lifo-average-bonus-
jawaban-penyelesaiannya-5lebca9908cc

Anda mungkin juga menyukai