Anda di halaman 1dari 10

Contoh Soal Metode FIFO, LIFO dan Average Bonus

Jawaban Penyelesaiannya
By Ma'rufPosted on April 8, 2021

Metode FIFO, LIFO dan Average adalah metode penilaian persediaan. Berikut contoh
soal dan jawaban dari cara menghitung persediaan dan bagaimana FIFO, LIFO dan
Average mempengaruhi harga pokok persediaan perusahaan.

Persediaan adalah barang yang tersedia untuk dijual oleh perusahaan manufaktur dan perusahaan
dagang. Perusahaan manufaktur punya 3 jenis persediaan barang yaitu persediaan bahan baku,
barang dalam proses – setengah jadi dan barang jadi. Sedangkan perusahaan dagang hanya punya
persediaan barang dagang.

Cara menilai persediaan dipengaruhi oleh kuantitas dan harga pokoknya. Simak selengkapnya.

 Pengertian FIFO (First in First Out)


 Pengertian LIFO (Last In First Out)
 Pengertian Average Cost
 Perbedaan FIFO dan LIFO
o Contoh Soal Metode FIFO, LIFO dan AVERAGE (#1)
o Metode FIFO
o Metode LIFO
o Metode Average
o Menghitung Harga Pokok Penjualan
 Sistem Periodik
 Sistem Perpetual
o Menghitung Laba Kotor
 Sistem Periodik
 Sistem Perpetual
 Contoh Jurnal Mencatat Persediaan
o Contoh Soal Metode FIFO, LIFO dan AVERAGE (#2)
 Metode FIFO Sistem Periodik
 Metode LIFO Sistem Perpetual
 Pengaruh Inflasi Terhadap Metode FIFO, LIFO dan Average
o Share this:

Pengertian FIFO (First in First Out)


FIFO adalah metode masuk pertama keluar pertama yang mana stok persediaan yang dibeli atau
diproduksi pertama akan dijual terlebih dulu. Metode FIFO ini biasa digunakan pada perusahaan
yang menjual barang mudah rusak atau harus sering diperbaharui.

Misalnya bisnis makanan dan minuman, stok roti dan susu yang dibeli pertama, dipajang di rak
urutan paling depan, atau berdasarkan tanggal kadaluarsa yang terdekat.

Contoh, pada hari Senin, sebuah toko membeli persediaan susu kemasan 100 kotak seharga Rp.
10.000. Hari selasa, membeli lagi susu 100 kotak seharga Rp. 12.000. Hari rabu ada pengunjung
yang membeli 100 kotak, maka HPP yang dicatat pada laporan laba rugi sebesar Rp. 10.000. Sisa
stok susu seharga Rp. 12.000 akan dicatat sebagia persediaan akhir di neraca.

Pengertian LIFO (Last In First Out)


LIFO adalah metode persediaan yang masuk terakhir akan dijual terlebih dulu. Jadi susu yang
terjual pada hari rabu dicatat HPP nya seharga Rp. 12.000. Harga Rp. 10.000 akan digunakan
untuk menghitung persediaan akhir.

Pengertian Average Cost


Metode Average adalah metode penilaian persediaan, dengan menggunakan harga rata-rata dari
seluruh persediaan yang siap dijual pada satu periode akuntansi. Jadi harga susu yang dicatat
sebagai harga pokok penjualan di akhir periode adalah (100×10.000) + (100×12.000) / 200 = Rp.
11.000.

Perbedaan FIFO dan LIFO


1. Metode LIFO

Metode LIFO menetapkan harga dan stok barang yang terakhir masuk sebagai harga pokok
penjualan produk. Dampaknya, barang dagang yang dibeli di awal bisa jadi sudah sangat lama
disimpan di gudang, rawan rusak.

Sehingga metode LIFO bisa merugikan perusahaan dan jenis bisnis apapun tidak mungkin
pemiliknya akan membiarkan barang dagangnya begitu saja.

2. Metode FIFO

Metode FIFO dipandang lebih baik baik dari segi harga dan penyimpanan persediaan. Persediaan
yang masuk pertama dan dijual terlebih dulu akan membuat persediaan selalu dalam kondisi
bagus karena barang terus diperbaharui. Misalnya Toko yang menjual makanan, makanan jika
disimpan terlalu lama dikhawtirkan akan berjamur. Jika stok makanan lama dijual terlebih dulu,
maka stok persediaan makanan akan aman.

Contoh Soal Metode FIFO, LIFO dan AVERAGE (#1)


PT. Saburai melakukan perlakuan (pembelian, penjualan) persediaan pada tahun 2018 adalah
sebagai berikut.

Tanggal Keterangan Kuantitas Unit Harga

2 Jan Persediaan awal 200 unit Rp. 9.000

10 Maret Pembelian 300 unit Rp.10.000

5 April Penjualan 200 unit Rp.15.000

7 Mei Penjualan 100 unit Rp.15.000

21 Sept Pembelian 400 unit Rp.11.000

18 Nov Pembelian 100 unit Rp.12.000

20 Nov Penjualan 200 unit Rp.17.000

10 Des Penjualan 200 unit Rp.18.000


Diminta :

1. Hitunglah nilai persediaan akhir Sistem perpetual dengan metode FIFO, LIFO dan
Average.
2. Hitung Laba Kotor dan Harga Pokok Penjualanya.

Jawab : 

Metode FIFO
Metode FIFO

Metode LIFO

Metode LIFO

Metode Average
Metode Average

Menghitung Harga Pokok Penjualan


Sistem Periodik

  FIFO LIFO Rata-rata

Persediaan awal 1.800.000 1.800.000 1.800.000

Pembelian 8.600.000 8.600.000 8.600.000

Barang tersedia utk dijual 10.400.000 10.400.000 10.400.000

Persediaan akhir (3.400.000) (2.800.000) (3.120.000)

Harga Pokok penjualan 7.000.000 7.600.000 7.280.000


Sistem Perpetual

  FIFO LIFO Rata-rata

Persediaan awal 1.800.000 1.800.000 1.800.000

Pembelian 8.600.000 8.600.000 8.600.000

Barang tersedia utk dijual 10.400.000 10.400.000 10.400.000

Persediaan akhir (3.400.000) (2.900.000) (3.224.000)

Harga Pokok penjualan 7.000.000 7.500.000 7.176.000


ROLEX REPLICA

Jam Tangan Replika Rolex Diskon hingga 90%.Hanya 3 Hari Pembukaan


PELAJARI LEBIH

Menghitung Laba Kotor
Sistem Periodik

  FIFO LIFO Rata-rata

Penjualan 11.500.000 11.500.000 11.500.000

Harga Pokok Penjualan (7.000.000) (7.600.000) (7.280.000)

Laba Kotor 4.500.000 3.900.000 4.220.000


Sistem Perpetual

  FIFO LIFO Rata-rata

Penjualan 11.500.000 11.500.000 11.500.000

Harga Pokok Penjualan (7.000.000) (7.500.000) (7.176.000)

Laba Kotor 4.500.000 4.000.000 4.324.000


Contoh Jurnal Mencatat Persediaan
1. Sistem Periodik (FIFO)
Saat Mencatat Pembelian:

Pembelian Rp. 8.600.000

           Utang usaha/Kas                              Rp. 8.600.000


Saat Mencatat Penjualan:

Piutang Usaha/Kas Rp. 11.500.000

         Penjualan                             Rp. 11.500.000


Saat Penyesuaian untuk Persediaan:

Ikhtisar Rugi Laba Rp. 1.800.000

          Persediaan                               Rp. 1.800.000

Persediaan Rp. 3.400.000

          Ikhtisar Rugi Laba                                Rp. 3.400.000

2. Sistem Perpetual (LIFO)

Saat Mencatat Pembelian:

Persediaan Rp. 8.600.000

               Utang Usaha/Kas                           Rp. 8.600.000


Saat Mencatat Penjualan:

Piutang Usaha Rp. 11.500.000

                 Penjualan                             Rp. 11.500.000

Harga Pokok Penjualan Rp. 7.000.000

                Persediaan                              Rp. 7.000.000


Contoh Soal Metode FIFO, LIFO dan AVERAGE (#2)
Berikut adalah transaksi PT. Dipa Jaya selama Bulan Juli 2017.

Tanggal Keterangan Kuantitas Harga

1 Juli Persediaan awal 100 unit Rp.10.000


5 Juli Pembelian 500 unit Rp.12.000

12 Juli Pembelian 100 unit Rp.15.000

22 Juli Penjualan 300 unit Rp.25.000

27 Juli Pembelian 100 unit Rp 20.000

30 Juli Penjualan 50 unit Rp.30.000


Diminta:

1. Tentukan nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan (HPP) dan laba kotor, Bila di
asumsikan perusahaan menggunakan Sistem periodik FIFO dan Sistem Perpetual LIFO.

Jawab:

Metode FIFO Sistem Periodik
Persediaan barang yang siap dijual (unit) adalah :

Tanggal Keterangan Kuantitas Harga (Rp.)

1 Juli Persediaan awal 100 unit @ Rp.10.000 1.000.000

5 Juli Pembelian 500 unit @ Rp.12.000 6.000.000

12 Juli Pembelian 100 unit @ Rp.15.000 1.500.000

27 Juli Pembelian 100 unit @ Rp 20.000 2.000.000

          800 unit 10.500.000


Persediaan yang siap di jual (harga) adalah Rp. 10.500.000.

Unit persediaan akhir adalah :

= persediaan (unit) yang siap dijual – Unit yang terjual

= 800 unit – 350 unit = 450 unit

1. Nilai unit akhir

= 100 unit @ Rp. 20.000 = Rp. 2.000.000

= 100 unit @ Rp. 15.000 = Rp. 1.500.000

= 250 unit @ Rp. 12.000 = Rp. 3.000.000


450 unit = Rp. 6.500.000

2. Harga pokok penjualan

= Nilai persediaan (harga) yang tersedia untuk dijual – nilai persediaan (harga) unit akhir

= 10.500.000 – Rp. 6.500.000 = 4.000.000

3. Laba Kotor

= Hasil penjualan – Harga pokok penjualan

= 9.000.000 – Rp. 4.000.000 = 5.000.000

Metode LIFO Perpetual


Metode LIFO Sistem Perpetual
Melalui metode perpetual LIFO kita dapat mengetahui hal-hal berikut ini :

Nilai persediaan akhir Rp. 5.600.000

Harga Pokok penjualan Rp. 4.900.000

Laba kotor = Rp. 9.000.000 – Rp. 4.900.000


  = Rp. 4.100.000
Pengaruh Inflasi Terhadap Metode FIFO, LIFO dan Average
Inflasi harga pasti terjadi di setiap negara. Lantas apa pengaruh dari perubahan harga produk
pada metode FIFO, LIFO dan Average?

Perusahaan yang menggunakan metode FIFO saat terjadi inflasi akan mendapat keuntungan


tambahan. Sebabnya stok barang lama yang ada di gudang harganya lebih rendah dari harga
pasar saat ini. Misalnya Toko Suku Cadang, dengan stok persediaan dan harga pokok penjualan
yang sama, saat ini harga cakram mobil dijual Rp. 300 rb, sebelumnya hanya Rp. 250 rb. Berati
perusahaan mendapat keuntungan tambahan sebesar Rp. 50 rb.

Jika perusahaan menggunakan metode LIFO pada saat terjadi inflasi, tidak ada penambahan
keuntungan yang signifikan. Sebab persediaan terakhir yang dibeli perusahaan sudah sesuai
dengan harga pasar saat ini.

Sedangkan pada metode Average Cost, potensi keuntungan perusahaan ada diantara metode
FIFO dan LIFO.

Dari pengaruh inflasi diatas, punya keuntungan dan kelebihan masing-masing. Keuntungan yang
lebih tinggi tentu akan punya tanggungan pajak yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai