Anda di halaman 1dari 11

SOAL PERHITUNGAN BAHAN BAKU MENGUGUNAKAN METODE

HFIFO,LIFO,HARGA PASAR,AVERAGE,DAN HARGA STANDAR

DOSEN PENGAMPU:
KHAIRI MURDY M.Pd

DISUSUN OLEH:
DIAH SANTIKA
(20306011006)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) ‘AISYIYAH RIAU
PEKANBARU
SOAL PERHITUNGAN METODE FIFO LIFO DAN AVERAGE

PT. Saburai melakukan perlakuan (pembelian, penjualan) persediaan pada tahun 2018
adalah sebagai berikut.

Tanggal Keterangan Kuantitas Unit Harga

2 Jan Persediaan awal 200 unit Rp. 9.000

10 Maret Pembelian 300 unit Rp.10.000

5 April Penjualan 200 unit Rp.15.000

7 Mei Penjualan 100 unit Rp.15.000

21 Sept Pembelian 400 unit Rp.11.000

18 Nov Pembelian 100 unit Rp.12.000

20 Nov Penjualan 200 unit Rp.17.000

10 Des Penjualan 200 unit

Diminta :

1. Hitunglah nilai persediaan akhir Sistem perpetual dengan metode FIFO, LIFO
dan Average.
2. Hitung Laba Kotor dan Harga Pokok Penjualanya.
Jawab :

1. Metode FIFO

2 Metode LIFO
3. METODE AVERAGE

Metode Average
Menghitung Harga Pokok Penjualan
Sistem Periodik

FIFO LIFO Rata-rata

Persediaan awal 1.800.000 1.800.000 1.800.000

Pembelian 8.600.000 8.600.000 8.600.000

Barang tersedia utk


10.400.000 10.400.000 10.400.000
dijual

Persediaan akhir (3.400.000) (2.800.000) (3.120.000)

Harga Pokok
7.000.000 7.600.000 7.280.000
penjualan

Sistem Perpetual

FIFO LIFO Rata-rata

Persediaan awal 1.800.000 1.800.000 1.800.000

Pembelian 8.600.000 8.600.000 8.600.000


Barang tersedia utk
10.400.000 10.400.000 10.400.000
dijual

Persediaan akhir (3.400.000) (2.900.000) (3.224.000)

Harga Pokok
7.000.000 7.500.000 7.176.000
penjualan

Menghitung Laba Kotor


Sistem Periodik

FIFO LIFO Rata-rata

Penjualan 11.500.000 11.500.000 11.500.000

Harga Pokok
(7.000.000) (7.600.000) (7.280.000)
Penjualan

Laba Kotor 4.500.000 3.900.000 4.220.000

Sistem Perpetual

FIFO LIFO Rata-rata

Penjualan 11.500.000 11.500.000 11.500.000

Harga Pokok
(7.000.000) (7.500.000) (7.176.000)
Penjualan

Laba Kotor 4.500.000 4.000.000 4.324.000

1. Sistem Periodik (FIFO)

Saat Mencatat Pembelian:

Pembelian Rp. 8.600.000

Utang Rp.
usaha/Kas 8.600.000
Saat Mencatat Penjualan:

Piutang Usaha/Kas Rp. 11.500.000

Penjualan Rp. 11.500.000

Saat Penyesuaian untuk Persediaan:

Ikhtisar Rugi Laba Rp. 1.800.000

Rp.
Persediaan
1.800.000

Persediaan Rp. 3.400.000

Ikhtisar Rugi Rp.


Laba 3.400.000

2. Sistem Perpetual (LIFO)

Saat Mencatat Pembelian:

Persediaan Rp. 8.600.000

Utang Rp.
Usaha/Kas 8.600.000

Saat Mencatat Penjualan:

Piutang Usaha Rp. 11.500.000

Penjualan Rp. 11.500.000

Harga Pokok Penjualan Rp. 7.000.000

Persediaan Rp. 7.000.000

4 PERHITUNGAN PERSEDIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE BIAYA


STANDAR
Pt Arkana yang berproduksi dengan 2 jenis bahan baku dan memiliki 2 dept. produksi
dimana bahan baku hanya dipakai pada dept. 1 dab BOP pada dept. 2. Biaya standrat untuk
menentukan biaya produksi berdasarkan dat data sebagai berikut :
1. Harga bahan distandarkan Rp.100/kg untuk bahan a dan Rp.400/kg untuk bahan b
ditambah biaya penanganan masing-masing 10% untuk membuat satu unit produk
jadi diperlukan 2,5 kg bahan A dan 2 kg bahan B
2. Jumlah tenaga kerja yang menangani langsung produksi adalah 40 orang di dept.1
dan 100 orang di dept 2, dimana diperkirakan tiap pekerja bisa bekerja efektif
35jam/minggu upah dan gaji total perminggu dept.1 Rp.280.000 dan dept.2
Rp.875.000. ditambah 20% sebagai cadangan premi lembur dan premi lain-lain.
Dalam dept.1 bahan diolah selama 2,5 jam dan dalam dept 2 selama 2 jam.
3. Kapasitas normal produksi adalah 1000 unit (100%) atau 4000 jam mesin dengan
batas terendah produksi 80% da kapasitas penuh 120% BOP yang terdiri dari
overhead tetap dan variable pada kapasitas normal adalah :

VARIABEL TETAP
Upah pegawai : Rp. 320.000 -
Bahan pembantu : Rp.140.000 -
Lain Lain : Rp.20.000 -
Penyusustan Mesin : - Rp.190.000
Listrik : - Rp.50.000
Pemeliharan dll : - Rp.80.000
Rp.400.000 Rp.320.000
Dari data-data tersebut anda dibinta untuk menyususn biaya standar perunit produksi
jadi fleksibel butget untuk BOP pada kapsitas 80%,100%,120%
PT. Arkana

 Penyusutan Biaya Standar Bahan baku perunit Produk :

Bahan A Bahan B
1. Harga bahan perunit Rp100.- Rp.400.-
2. Biaya peanganan bahan 10% 10%
3. Kebutuhan bahan 2,5 kg 2 kg
4. Harga standar bahan per kg Rp.110.- Rp.440.-
5. Biaya standar bahan Rp.275.- Rp.1.100.-
6. Biaya standar bahan baku Rp.1.375.- Rp.1.375.-
*(Rp.275 + Rp1.100)=Rp.1.375.-
* Rp400 +(10% x 400) = Rp.440.-
** 2,5 kg x Rp110.- = Rp275.-

 Penyusutan Biaya Standar Upah Langsung Perunit Produk :

Dept. I Dept. II
1. Tenaga Kerja 40 100
2. Jam kerja perminggu/orang 35 35
3. Jumlah jam kerja /minggu(1x2) 1.400 3.500
4. Jumlah biaya per minggu Rp.280.000- Rp875.000.-
5. Biaya perjam(4:3) Rp.200 Rp.250
6. Cadangan Premi 20% Rp.40 Rp50.-
7. Biaya perjam total Rp.240.- Rp.300.-
8. Kebutuhan jam kerja 2,5 2
9. Biaya standar Upah
(2 x Rp.240.-) + (2 x Rp.300) = Rp.1.200/unit.
 Penyusutan Biaya standar Overhead Pabrik per Unit Produk :
80 % 100% 120%

Total Total Total Total Per


(Rp) perjam
(Rp) Jam (rp)
(Rp)

Jenis Biaya

Biaya variable :
Upah Pengawas 256.000 80 320.000 80 384.000 80
Bahan pemb. 112.000 35 140.000 35 168.000 35
Lain lain 16.000 5 20.000 5 24.000 5

384.000 120 480.000 120 567.000 120

Biaya tetap :
Peny.mesin 190.000 190.000 190.000
Listrik 50.000 50.000 50
Pemeliharaan 80.000 80.000 80

320.000 320.000 320.000

Jumlah biaya 704.000 800.000 896.000

Biaya standar overhead pabrik dibuat pada kapasitas normal dimana :


BOP / JAM = Rp.480.000/4000 =Rp.120.-
BOP Tetap = Rp320.00/4000 = Rp.80
Overhead standar/jam = Rp.120 + Rp.80. = Rp.200
Biaya Overhead Pabrik = Rp.200 x 4 = Rp.800
Biaya standar Produksi Per Unit
Bahan baku Rp.1.375
Upah Langsung Rp.1.200
Overhead pabrik Rp.800
Biaya Produksi standar Rp.3,375.- /Unit
5 METODE HARGA PASAR (COST PLUS PRICING)
Katakanlah ada suatu perusahaan yang membuat suatu produk makanan. Untuk bisa membuat
sebungkus makanan ini, maka rinciannya adalah sebagai berikut:
direct material cost: Rp 5.000,-
direct labor cost: Rp 2.000,-
overhead cost: Rp 3.000,-
total cost: Rp 10.000,-
Sehingga, Agar Bisa Membuat Satu Bungkus Makanan Diperlukan Biaya Sebesar Rp 10.000. Harga
Ini Mencakup Seluruh Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Membuat Makanan Sampai Memasarkan
Produk.

Lalu, perusahaan bisa menambahkan persentase atas harga jual sebagai satu bagian dari biaya plus.
Contohnya, perusahaan menentukan markup harganya adalah 30, maka harga jual untuk satu bungkus
makanan tersebut adalah 130% x Rp 10.000,- = Rp 13.000,-
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/cost-plus-pricing/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pakuan/seminar-topik-aktual-keuangan/latihan-
soal-biaya-standar/12502077
https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/contoh-soal-metode-fifo-lifo-dan-average-bonus-
jawaban-penyelesaiannya/

Anda mungkin juga menyukai