Anda di halaman 1dari 5

ISSN: 1693-1246 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 9 (2013) 53-57

Januari 2013
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpfi

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR IPA TERPADU TERHADAP


KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMP

L. Yuliati*
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Malang, Indonesia

Diterima: 01 Desember 2012. Disetujui: 27 Desember 2012. Dipublikasikan: Januari 2013

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas bahan ajar IPA terpadu untuk SMP, khususnya tema Air
Limbah Rumah Tangga. Desain penelitian menggunakan kuasi-eksperimen dengan Pretest-Postest Control
Group Design. Penelitian dilaksanakan di SMPN 20 Malang kelas VII. Sampel ditetapkan dengan purposive
sampling. Perlakuan pada kelompok eksperimen adalah pembelajaran yang menggunakan bahan ajar
IPA terpadu, sedangkan kelompok kontrol menggunakan buku sekolah elektronik (BSE). Instrumen yang
digunakan adalah butir soal tes, lembar observasi pembelajaran, dan perangkat pembelajaran. Analisis
data dilakukan dengan Anava AB untuk uji perbedaan rerata dan uji scheffe untuk uji efektivitas bahan ajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada siswa
SMP yang menggunakan bahan ajar IPA Terpadu dengan siswa SMP yang menggunakan bahan ajar IPA
yang terpisah bidang kajiannya, dan bahan ajar IPA terpadu efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa.

ABSTRACT

This study aims totest the effectiveness of an integrated science teaching materials for students of junior high
school, particularly in themeof Domestic Wastewater. The study designused a quasi-experimental pretest-
posttest with control group design. The experiment was conductedin Junior High School of Malang. Samples
were determined by purposive sampling. Treatmentin the experimental group was learning to integrated
science teaching materials, whereas in the control group with the teaching materials available in schools. The
instrument used were a matter oftestitems, observation sheets of learning, and learningtools. Data analysis
was performed with AnovaAB totestmean difference and Scheffetesttotestthe effectiveness ofinstructional
materials. The results showed that 1)there aredifferences inhigher-order thinkingskillsinjunior high school
students using teaching materials in integrated science withjunior high school students who useda separate
instructional materials science field studies, and 2)an integrated science teaching materialsis effective to be
applied toenhance higher order thinking skills of students.

© 2013 Jurusan Fisika FMIPA UNNES Semarang

Keywords: integratedscienceteaching material; higher order thinking

PENDAHULUAN terpadu. Penerapan pembelajaran IPA terpadu


di SMP mengalami beberapa kendala. Kenda-
Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satu- la tersebut mencakup pelaksanaan pembela-
an Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 yang jaran dan ketersediaan bahan ajar IPA yang
mengacu pada Standar Isi berdampak pada memuat tema dengan kajian fisika, kimia, dan
pembelajaran IPA di SMP/MTs yaitu materi biologi. Bahan ajar IPA yang dimiliki guru se-
pelajaran IPA yang mencakup bidang kajian fi- bagian besar merupakan buku teks atau buku
sika, biologi dan kimia harus diajarkan secara ajar yang diperoleh dari penerbit. Buku-buku
tersebut belum merujuk pada tema yang da-
pat mencakup seluruh bidang kajian IPA. Saji-
*Alamat Korespondensi:
JL. Semarang, No. 5, Malang, Indonesia an buku yang menggunakan label IPA terpadu
E-mail: liayuliati_um@yahoo.com masih sekedar formalitas, sementara isi buku
54 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 9 (2013) 53-57

tersebut cenderung mengacu pada salah satu meliputi causation, transformasion, relation-
bidang kajian IPA, misalnya Fisika, Kimia, atau ships, classification, qualifications. Kemampu-
Biologi sehingga penyajiannya terpisah-pisah an berpikir kompleks merupakan kemampuan
antara kajian satu dengan kajian lainnya. berpikir yang didasarkan pada proses berpikir
Selama implementasi KTSP, masih sedi- dasar. Costa (1985) menyebutkan sedikitnya
kit guru yang mengembangkan bahan ajar se- ada empat proses berpikir kompleks yang terja-
cara mandiri. Pada tahun 2009 telah dilakukan di pada seseorang, yaitu pemecahan masalah
penelitian tentang pengembangan bahan ajar (problem solving), membuat keputusan (decisi-
IPA terpadu untuk siswa SMP. Hasil penelitian on making), berpikir kritis (critical thinking), dan
tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar IPA berpikir kreatif (creative thinking).
terpadu sangat dibutuhkan oleh guru dan sis- Kemampuan berpikir mengandung arti
wa, serta penelitian pengembangan tersebut bahwa berpikir dapat diajarkan dan memerlu-
telah menghasilkan protipe bahan ajar IPA ter- kan latihan-latihan untuk dapat memilikinya,
padu untuk kelas VII SMP (Yuliati, dkk, 2009). seperti juga halnya dengan kemampuan-ke-
Penyajian konsep-konsep IPA pada ba- mampuan yang lain. Kemampuan berpikir se-
han ajar IPA Terpadu diawali dengan fenomena lalu berkembang dan dapat dipelajari (Marza-
yang ada di sekitar siswa dan membahasnya no, dkk. 2008. Dibanding kemampuan lainnya,
dengan tinjauan dari tiga bidang kajian. Bahan kemampuan berpikir merupakan kemampuan
ajar IPA terpadu tersebut disajikan disajikan mental sedangkan kemampuan yang lain me-
secara kontekstual yang ditujukan agar kajian rupakan kemampuan manual (Piaw, 2010). Ke-
materi disesuaikan dengan lingkungan belajar mampuan berpikir merupakan pengelompokan
dan mudah dipahami siswa. kemampuan berpikir yang menunjukkan uru-
Sajian bahan ajar IPA terpadu dapat tan berpikir berdasarkan proses kognitif. Model
menghubung-kaitkan antara IPA, lingkungan, kemampuan berpikir meliputi 1) kemampuan
teknologi, dan masyarakat (salingtemas). Saji- berpikir dasar, 2) kemampuan berpikir kom-
an bahan ajar tersebut dibelajarkan dengan pleks, dan 3) kemampuan berpikir metakognitif
pembelajaran salingtemas (Pudjiadi, 2005). (Costa, 1985).
Materi ajar diberikan menggunakan isu aktual Penelitian ini bertujuan untuk menguji
tentang IPA dan teknologi yang terjadi di masya- efektivitas bahan ajar IPA terpadu untuk SMP,
rakat. Setiap materi dikaitkan dengan konteks khususnya tema Air Limbah Rumah Tangga,
sosial dan teknologi sehingga siswa melihat terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi
adanya integrasi antara alam semesta sebagai siswa SMP. Bahan ajar yang diuji menggu-
IPA dengan lingkungan buatan manusia seba- nakan tema Air Limbah Rumah Tangga untuk
gai teknologi dan dunia sehari-hari siswa seba- siswa kelas VII SMP. Tema tersebut menca-
gai lingkungan masyarakat. Hal ini dilakukan kup Kompetensi Dasar 2.1 Mengelompokkan
untuk mengembangkan aktivitas belajar dan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan
kemampuan berpikir siswa. garam melalui alat dan indikator yang tepat,
Pada umumnya berpikir diasumsikan 3.1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wu-
sebagai suatu proses kognitif, suatu tindakan judnya dan penerapannya dalam kehidupan
mental untuk memperoleh pengetahuan. Pro- sehari-hari, 5.3 Menggunakan mikroskop dan
ses berpikir dihubungkan dengan pola perila- peralatan pendukung lainnya untuk mengamati
ku yang lain dan memerlukan keterlibatan aktif gejala-gejala kehidupan.
pemikir. Hubungan kompleks dikembangkan
melalui berpikir. Hubungan ini dapat saling ter- METODE
kait dengan struktur yang mapan dan dapat
diekspresikan oleh pemikir dengan macam- Penelitian ini menggunakan Pretest-Pos-
macam cara. Berpikir merupakan upaya yang test Control Group Design. Desain ini menetap-
kompleks dan reflektif (Costa, 1985). kan subyek tertentu untuk dua kelompok yaitu
Kemampuan berpikir dikatagorikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
pada kemampuan berpikir dasar dan kom- melakukan pre-test, perlakuan penelitian, dan
pleks (Costa, 1985). Kemampuan berpikir da- melakukan post-test. Perlakuan penelitian
sar mencakup proses dasar (basic processes) diberikan pada kelompok eksperimen, yaitu
yang merupakan gambaran dari proses berpikir pelaksanaan pembelajaran dengan menggu-
rasional yang mengandung sekumpulan pro- nakan bahan ajar IPA terpadu, sedangkan
ses mental dari yang sederhana menuju yang pada kelompok kontrol diberikan pelaksanaan
kompleks. Model kemampuan berpikir dasar pembelajaran tanpa menggunakan bahan ajar
L. Yuliati - Efektivitas Bahan Ajar IPA Terpadu terhadap Tingkat Tinggi Siswa SMP 55

IPA terpadu tetapi menggunakan bahan ajar siswa. Hasil analisis menunjukkan bahwa Fhitung
berupa buku elektronik sekolah untuk mata pe- > Ftabel , yaitu 8,254 > 3,948. Hal ini berarti ke-
lajaran IPA. mampuan berpikir siswa yang menggunakan
Penelitian dilakukan pada tahun 2011 bahan ajar IPA terpadu berbeda dengan siswa
terhadap dua kelas VII di SMPN 2 Malang. yang menggunakan buku sekolah elektronik.
Pengumpulan data pada penelitian dilakukan Uji efektivitas bahan ajar dilakukan sete-
dengan perekaman terhadap semua aspek lah ditemukan bahwa bahan ajar IPA terpadu
yang terjadi selama proses pelaksanaan pem- menunjukkan perbedaan dengan buku seko-
belajaran dengan menggunakan pedoman lah elektronik. Uji efektivitas dilakukan dengan
observasi, angket dan tes. Data kemampuan Scheffe Test. Hasil analisis data menunjukkan
berpikir siswa dikumpulkan melalui tes. bahwa bahan ajar IPA terpadu lebih efektif me-
Analisis data dilakukan dengan analisis ningkatkan kemampuan berpikir siswa diban-
secara kualitatif dan kuantitatif. Penggunaan ding buku sekolah elektronik, yang ditunjukkan
analisis secara kualitatif dilakukan pada pelak- dengan Qhitung > Qtabel yaitu 4,102 > 2,815 untuk
sanaan pembelajaran dan penggunaan anali- siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi
sis secara kuantitatif dilakukan pada tahap uji dan 4,840 > 2,731 untuk siswa yang memiliki
validasi bahan ajar. Analisis dilakukan dengan kemampuan awal rendah.
uji hipotesis pada kemampuan berpikir siswa
dengan menggunakan teknik statistik Anava Kemampuan berpikir siswa dapat dikem-
AB atau Analisis Variansi Dua Jalur yang di- bangkan secara berkelanjutan sehingga sis-
lanjutkan dengan uji Scheffe untuk mengukur wa dapat menyelesaikan permasalahan yang
efektivitas bahan ajar IPA Terpadu. akan muncul dalam kehidupannya sehari-hari.
Siswa yang dilatih kemampuan berpikir sejak
HASIL DAN PEMBAHASAN awal akan lebih mudah berkembang kemam-
puan berpikirnya pada jenjang sekolah selan-
Bahan ajar IPA yang diuji efektivitasnya jutnya. Kemampuan berpikir ini dapat dikem-
adalah bahan ajar IPA terpadu dengan tema bangkan dan dilatihkan pada siswa sejak awal
Air Limbah Rumah Tangga. Bahan ajar ini be- (Marzano, dkk. 2008)
risi materi IPA SMP kelas VII yang dikaji dari Jika dikonversikan dengan dimensi pro-
kajian bidang Fisika, Kimia, dan Biologi. Bahan ses kognitif dari Bloom terevisi (Anderson &
ajar IPA terpadu tema Air Limbah Rumah Tang- Krathwohl��������������������������������
, 2001), kemampuan berpikir men-
ga mencakup Kompetensi Dasar 2.1: Menge- cakup dimensi proses mengingat (remember),
lompokkan sifat larutan asam, larutan basa, mengerti (understand), menerapkan (apply);
dan larutan garam melalui alat dan indikator kemampuan menganalisis (analyze), menge-
yang tepat; Kompetensi Dasar 3.1: Menyelidiki valuasi (evaluate); dan menciptakan (create).
sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan pene- Berdasarkan klasifikasi ini, kemampuan berpi-
rapannya dalam kehidupan sehari-hari; dan kir tingkat tinggi mencakup kemampuan dalam
Komepetensi Dasar 5.3: Menggunakan mikro- cakupan dimensi proses menerapkan, me-
skop dan peralatan pendukung lainnya untuk nganalisis, mengevaluasi dan menciptakan
mengamati gejala-gejala kehidupan. de-ngan dasar-dasar proses mengingat dan
Data hasil implementasi bahan ajar IPA memahami yang baik.
terpadu berasal dari populasi yang homogen Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
dan memiliki data yang berdistribusi normal. pada jenjang SMP dapat dikembangkan mela-
Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis uji pra- lui bahan ajar IPA Terpadu (Yuliati, dkk, 2009).
syarat dari bahan ajar. Hal ini didukung dengan Bahan ajar IPA Terpadu yang disusun dengan
jumlah siswa di masing-masing kelas yaitu 42 pendekatan induktif, dimana siswa mempela-
siswa per kelas. Dengan jumlah sampel lebih jari IPA dengan mengamati fenomena kehidu-
dari 30 orang memungkinkan data yang dipe- pan sehari-hari ternyata dapat membangkitkan
roleh berasal dari data yang berdistribusi nor- keingintahuan siswa untuk mempelajari IPA
mal. Berdasarkan hasil uji prasyarat ini, kegi- lebih dalam. Melalui beberapa alternatif kegia-
atan selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis tan eksperimen yang disediakan dalam bahan
pada bahan ajar. ajar, siswa mempelajari IPA secara terpadu.
Uji hipotesis dilakukan dengan Anava Pada saat mempelajari kasus yang dipelajari,
AB untuk menguji perbedaan bahan ajar IPA siswa sekaligus mengkaji kasus tersebut mela-
Terpadu dengan bahan ajar IPA dari buku se- lui kajian bidang fisika, kimia dan biologi. Hal ini
kolah elektronik terhadap kemampuan berpikir ditunjukkan hasil penelitian yang memberikan
56 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 9 (2013) 53-57

adanya perbedaan kemampuan berpikir siswa kan bahwa perlakuan penggunaan bahan ajar
yang menggunakan bahan ajar IPA terpadu di- IPA terpadu pada kelompok eksperimen dapat
bandingkan dengan siswa yang menggunakan mengembangkan kemampuan berpikir siswa.
bahan ajar IPA yang kajian materinya terpisah. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa ba-
Hal ini didukung pula oleh pernyataan bahwa han ajar IPA terpadu yang dipadukan dengan
analisis konsep yang dipelajari dilakukan se- simulasi animasi sangat membantu belajar sis-
cara komprehensif yang relevan akan melatih wa (Hennessy, dkk: 2007). Oleh karena itu, ke-
siswa untuk berpikir tingkat tinggi (Dehghani, terpaduaan dalam IPA sangat diperlukan oleh
2011). Selain itu, bahan ajar IPA yang disajikan siswa.
dengan permasalahan yang riil dan kontekstu- Efektivitas penggunaan bahan ajar ini
al akan mempermudah pelaksanaan pembela- didukung uji scheffe. Hasil uji scheffe menun-
jaran IPA (Lang & Olson, 2000; Hennessy, dkk: jukkan bahwa kemampuan berpikir siswa yang
2007). menggunakan bahan ajar IPA Terpadu de-
Berdasarkan analisis data hasil peneliti- ngan kemampuan tinggi lebih baik kemampuan
an, kemampuan berpikir siswa pada kelompok berpikir siswa yang menggunakan bahan ajar
eksperimen berbeda dengan kemampuan ber- IPA yang terpisah bidang kajiannya dengan
pikir siswa pada kelompok kontrol untuk ma- kemampuan tinggi. Hal ini terjadi juga pada
sing-masing tema bahan ajar. Hasil ini mengin- siswa dengan kemampuan rendah. Dengan
dikasikan bahwa penggunaan bahan ajar IPA demikian, bahan ajar IPA terpadu efektif untuk
Terpadu dapat meningkatkan kemampuan ber- meningkatkan kemampuan berpikir siswa pada
pikir tingkat tinggi siswa. Siswa yang menggu- siswa dengan kemampuan tinggi dan rendah.
nakan bahan ajar IPA terpadu lebih terbimbing Efektivitas bahan ajar IPA terpadu ini ter-
dan terpacu untuk mengembangkan kemam- cermin juga dari respon positif dari guru dan
puan berpikirnya secara komprehensif diban- siswa terhadap bahan ajar yang digunakan.
ding siswa yang menggunakan bahan ajar IPA Bahan ajar yang dapat meningkatkan kemam-
yang menyajikan IPA dengan kajian fisika, ki- puan berpikir juga merupakan bahan ajar yang
mia, dan biologi secara parsial. Penggunaan bersifat “mandiri”. Hal ini berarti bahwa bahan
bahan ajar yang disajikan secara terpadu juga ajar tersebut dapat dipelajari oleh siswa secara
mempermudah pelaksanaan pembelajaran IPA mandiri karena sistematis dan lengkap, sehing-
tidak hanya pada level sekolah tetapi juga per- ga membantu siswa dalam proses belajarnya.
guruan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan Siswa memiliki tanggung jawab secara mandiri
bahwa bahan ajar terpadu mendukung pelak- dalam penguasaan materi. Kemampuan siswa
sanaan pembelajaran di Manchester Metropo- dalam penguasaan materi harus didukung oleh
litan University (MMU) yang dilaksanakan se- kemampuan akademik siswa.
cara terpadu antara materi ajar yang teritegrasi Siswa yang memiliki kemampuan aka-
dan website (Azzawi & Dawson, 2007). demik tinggi akan memiliki kecepatan berpikir
Pengembangan kemampuan berpikir yang lebih tinggi pula (Dehghani, 2011). Ke-
siswa tidak terlepas dari pembelajaran yang mampuan dalam penguasaan materi dalam
dilakukan. Pada penelitian ini pembelajaran di- proses belajar akan membantu siswa dalam
lakukan dengan menggunakan pembelajaran upaya meningkatkan kemampuan berpikirnya.
berbasis inkuiri secara terpadu. Pembelajaran Oleh karena itu, bahan ajar IPA Terpadu akan
ini memiliki kelebihan yaitu dapat mendorong lebih mampu meningkatkan kemampuan berpi-
siswa untuk melihat hubungan yang bermakna kir siswa jika diterapkan pada siswa yang me-
antara konsep yang dibahas dengan konsep miliki kemampuan akademik tinggi. Efektivitas
lain yang berkaitan, meningkatkan taraf keca- bahan ajar IPA terpadu juga dapat meningkat-
kapan berpikir siswa, menyajikan penerapan/ kan kemampuan berpikir siswa pada kelompok
aplikasi tentang dunia nyata yang dialami da- rendah walaupun membutuhkan waktu lebih
lam kehidupan sehari-hari, dan dapat memoti- lama jika dibandingkan dengan siswa berke-
vasi belajar siswa (Depdiknas, 2006). mampuan tinggi. Berdasarkan hasil analisis
Hasil analisis data menunjukkan bahwa dinyatakan bahwa kelas kontrol yang memili-
kemampuan berpikir siswa pada kelompok eks- ki kemampuan akademik rendah kemampuan
perimen berbeda dengan kemampuan berpikir berpikirnya dapat meningkat jika diberi bahan
siswa pada kelompok kontrol. Berdasarkan ajar IPA Terpadu. Hal ini berkaitan dengan ba-
rerata hasil tes menunjukkan bahwa kemam- han ajar yang bersifat “mandiri” yang dapat
puan berpikir kelompok eksperimen lebih baik membantu siswa dalam proses belajarnya.
dibanding kelompok kontrol. Hal ini menunjuk- Keefektifan bahan ajar IPA terpadu yang
L. Yuliati - Efektivitas Bahan Ajar IPA Terpadu terhadap Tingkat Tinggi Siswa SMP 57

diujicobakan ini terkait dengan karakteristik ba- gunakan bahan ajar IPA terpadu sebagai salah
han ajar yang digunakan. Karakteristik tersebut satu panduan belajar guru dan siswa. Penggu-
yaitu (a) disajikan dengan tema tertentu meru- naan bahan ajar IPA terpadu perlu disesuaikan
pakan perpaduan dari materi fisika, biologi dan dengan kurikulum yang digunakan di sekolah.
kimia, (b) bahan ajar yang dikembangkan lebih Penyesuaian tersebut berkaitan dengan peng-
bermakna karena dalam pembelajaran terpadu gabungan beberapa kompetensi dasar dari
siswa akan memahami konsep-konsep yang semester yang berbeda. Oleh karena itu, pada
mereka pelajari melalui pengalaman langsung saat penyusunan silabus mata pelajaran IPA,
dang menghubungkannya dengan konsep lain guru hendaknya mengkaji kompetensi dasar
yang mereka pahami, (c) bahan ajar yang di- yang berkaitan dan membentuk tema serta
kembangkan juga dilengkapi kegiatan ekspe- menyesuaikan dengan tema bahan ajar IPA
rimen dengan tujuan memberikan kesempatan terpadu.
pada siswa agar aktif bekerja dengan baik se-
cara mandiri maupun kelompok untuk mela- DAFTAR PUSTAKA
kukan percobaan, melakukan pengamatan,
mengumpulkan data, dan mengolah data. Hal Anderson, LW dan Krathwohl, DR., 2001. A Taxon-
tersebut sesuai dengan karakteristik pembela- omy for Learning, Teaching, and Assessing.
jaran IPA terpadu seperti yang dikemukakan New York: Addison Wesley Longman Inc.
Azzawi, M. & Dawson, M.M. 2007. The Effective-
oleh Iskandar (2004) yang menyatakan bahwa
ness of Lecture-Integrated, Web-Supported
beberapa karakteristik pembelajaran terpadu Case Studies in Large Group Teaching. Bio-
adalah holistik, bermakna, otentik, aktif. science Education e-Journal. Vol 10.
Selain kelebihan, bahan ajar IPA terpa- Costa, A, L (editor), 1985, Developing Minds : A Re-
du juga mengalami kekurangan. Kekurangan source Book for Teaching Thinking, Virginia:
tersebut adalah kepraktisan membawa dan ASCD Publication
menggunakan bahan ajar. Hal ini disebabkan Dehghani, M. 2011. Relationship between Students’
bahan ajar IPA terpadu masih terpisah-pisah Critical Thinking and Self-efficacy Beliefs in
berdasarkan tema. Berdasarkan kekurangan Ferdowsi University of Mashhad, Iran. Proce-
dia Social and Behavioral Sciences. 15. pp.
tersebut, perlu adanya revisi secara menyelu-
2952–2955.
ruh terhadap bahan ajar IPA terpadu sehingga Depdiknas, 2006, Panduan Pengembangan Pem-
bahan ajar tersebut sesuai dengan tuntutan ku- belajaran IPA Terpadu untuk SMP/MTs, Ja-
rikulum dan lapangan, juga mudah digunakan karta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas,
oleh guru dan siswa. Hennessy, S., Wishart, J., Whitelock, D., Deaney, R.,
Brawn, R., La Velle, L., McFarlane, A., Ruth-
PENUTUP ven, K., & Winterbottom, M.. 2007. Pedagogi-
cal Approaches for Technology-Integrated
Hasil penelitian menyimpulkan bah- Science Teaching. Computers & Education,
48. pp. 137–152.
wa terdapat perbedaan kemampuan berpikir
Lang, M. & Olson, J. 2000. Integrated Science
tingkat tinggi pada siswa SMP yang menggu- Teaching as a Challenge for Teachers to De-
nakan bahan ajar IPA Terpadu dengan siswa velop New Conceptual Structures. Research
SMP yang menggunakan bahan ajar IPA SMP in Science Education, 30 (2), pp. 213-224.
dalam buku sekolah elektornik. Perbedaan Marzano, R.J., Brandt, R S., Carolyn, S.H., Jones,
tersebut ditunjukkan pada setiap tema bahan F.B., Presseisen, B.Z., Rankin, S.C., & Suhor
ajar IPA terpadu. Kemampuan berpikir siswa C. 2008. Dimension of Thinking: A framework
yang menggunakan bahan ajar IPA Terpadu for Curriculum and Instruction. Alexandria:
lebih baik dari kemampuan berpikir siswa yang ASCD.
Piaw, C.Y. 2010. Building a Test to Assess Creative
menggunakan buku sekolah elektronik. De-
and Critical Thinking Simultaneously. Proce-
ngan demikian, bahan ajar IPA terpadu efektif dia Social and Behavioral Sciences. 2. pp.
untuk meningkatkan kemampuan berpikir sis- 551–559.
wa. Pudjiadi, A. 2005. Sains, Teknologi dan Masyarakat:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke- Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan
mampuan berpikir siswa yang menggunakan Nilai. Bandung: Remadja Rosda Karya.
bahan ajar IPA terpadu lebih baik dibanding ke- Yuliati, L, Dasna, I.W & Sulisetjono. 2009. Laporan
mampuan berpikir siswa yang menggunakan Penelitian Hibah Bersaing; Tidak dipublikasi-
bahan ajar IPA yang parsial. Oleh karena itu, kan, Malang: Lembaga Penelitian, Universi-
disarankan pada guru IPA SMP untuk meng- tas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai