Anda di halaman 1dari 19

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA MATERI

AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS


XI IPS SMA N2 TAPUNG HILIR

Diah Santika
20306011006

Disusun untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) ‘AISYIYAH RIAU
PEKANBARU
2022/2023
Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang, dengan adanya
pendidikan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang baka Maha Esa, memiliki kemampuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
penuh tangung jawab.(Ulfah, 2004). Pendidikan merupakan suatu proses bahwa pengalaman
atau informasi yang diperoleh sebagai hasil belajar, pendidikan tersebut mencakup
pengalaman, pengetahuan dan penyesuaian diri dari pihak terdidik sebagai rangsangan yang
diberikan kepadanya menuju kearah pertumbuhan dan perkembangan, sehingga pada
dasarnya pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam usaha mengembangkan
kualitas sumber daya manusia .(Susilowati et al., 2013).

Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari sebuah pendidikan. Dalam kegiatan
belajar mengajar akan melibatkann semua komponen pengajaran,kegiatan belajar dan
menentukan sejauhmana tujuan yang telah di tetapkan akan dicapai (Susilowati et al., 2013).
Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan
seseorang dengan mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan
mengikuti arah tertentu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar itu sendiri,
diantaranya 1) faktor jasmani, 2) faktor psikologis, 3) faktor kelelahan. Sedangkan faktor
ekternal adalah faktor yang berasal dari luar diri pembelajar, diantaranya 1) faktor keluarga
dan 2) faktor sekolah. salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah
lingkungan sekolah yakni diantaranya metode pembelajaran (Nursyaidah, 2014)

Proses pengajaran akuntansi di sekolah-sekolah, khususnya di SMA pada umumnya


telah dilaksanakan secara maksimal, tetapi belum optimal. Hal ini dikarenakan, terdapatnya
keterbatasan dalam berbagai hal, salah satunya mengenai ketidaktetapan pengajar akuntansi
dalam menggunakan metode mengajar pada menyampaikan materi akuntansi, akibatnya
siswa merasa malas untuk belajar akuntansi sehingga prestasi belajar akuntansi siswa juga
belum dapat mencapai tingkat optimal. Untuk memperkuat penguasaan tugas terhadap materi
pelajaran dan sekaligus meningkatkan keterampilan peserta didik pada materi akuntansi guru
dapat memberikan latihan-latihan dengan menggunakan metode drill. Sebelum melakukan
metode drill pengajar melakukan metode ceramah menjelaskan dan mengulas materi
kemudian melakukan penugasan. Dengan metode drill, siswa langsung dihadapkan kepada
gambaran konkrit dari konsep-konsep abstrak pada mata pelajaran akuntansi. Siswa
dibiasakan untuk memecahkan masalah akuntansi, secara berulang, sehingga siswa
memahami dan memiliki keterampilan dalam pelajaran akuntansi.

Hasil observasi awal di sekolah SMA N2 tapung hilir diperoleh kriteria ketuntasan
minimal (KKM) untuk nilai mata pelajaran ekonomi/akuntansi ditetapkan ≥75. Dari jumlah
siswa kelas IX IPS secara keseluruhan sebanyak 120 siswa dimana masih teradapat sebagian
besar siswa belum tuntas saat ulangan materi akuntansi. Oleh sebab itu diperlukan metode
pembelajaran yang bertujuan agar siswa dapat aktif sehingga pembelajaran tidak monoton
yang hanya memposisikan siswa sebagai pendengar saja sehingga pemahaman konsep dapat
dikuasai oleh siswa yang secara langsung juga akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran yang sesuai dengan keadaan tersebut adalah pembelajaran dengan metode
drill/Latihan.

Untuk itu, maka guru dituntut agar mampu mengelola kelas dengan baik dan
memperhatikan metode yang tepat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam
penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti mengambil judul “ UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR EKONOMI PADA MATERI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN
METODE DRILL PADA SISWA KELAS XI IPS SMA N2 TAPUNG HILIR”

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Kurang Keaktifan siswa mengerjakan soal
2. Kurang Keefektifan pembelajaran di kelas
3. Tidak Menyelesaikan tugas tepat waktu
4. Tidak focus dalam Proses belajar
5. Tidak lulus kkm dsaat ujian
6. Kurangnya pemahaman materi dari guru
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran materi akuntansi dengan metode drill
pada siswa kelas XI SMA N2 Tapung hilir semester 2 tahun ajaran 2022/2023?
2. Apakah penggunaan model drill dapat meningkatkan kualitas proses dalam
pembelajaran materi akuntansi pada siswa kelas XI SMA N2 Tapung Hilir?
3. Apakah penggunaan metode drill efektif dalam meningkatksan hasil belajar
siswa materi akuntansi kelas XI SMA N2 Tapung Hilir?
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, tujuan penelitian ini untuk :
1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
drill dalam materi akuntansi kelas XI SMA N2 Tapung Hilir
2. Mengetahui bagaimana Implementasi pembelajaran menggunakan metode
drill pada materi akuntansi kelas XI SMA N2 Tapung Hilir
3. Meningkatkan hasil belajar melalui model drill pada materi akuntansi kelas XI
SMA N2 Tapung Hilir.
MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan diatas, diharapkan penelitian ini mempunyai manfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya
yang relevan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan
dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pemilihan metode pembelajaran yang
tepat.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Memberikan kemudahan bagi siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan khususnya
mata pelajaran akuntansi serta menerima pengalaman belajar yang lebih bervariasi
sehingga dapat menambah motivasi belajar siswa dan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
b. Bagi guru
Menambah masukan dalam pengelolaan kelas untuk kegiatan belajar mengajar (PBM)
melalui pembelajaran yang tepat dan menyenangkan sehingga dapat memberikan
sumbangan yang nyata bagi peningkatan profesionalitas guru dalam upaya
peningkatan kualitas pembelajaran.
c. Bagi peneliti
Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah penulis terima di dalam perkuliahan
khususnya yang berkaitan dengan mata kuliah akuntansi, Serta menambah wawasan,
pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bila mengajar di waktu yang
akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan bagi Sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak
untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) pendidikan
berarti menghasilkan,menciptakan ,sekalipun tidak banyak,sekalipun suatu penciptaan
dibatasi oleh pembanding dengan penciptaan yang lain.
Menurut Jean Piaget pendidikan sebagai penghubung dua sisi, di sisi satu
individu yang sedang tumbuh dan disisilain nilai sosial, intelektual, dan moral yang
menjadi tanggung jawab pendidik untuyk mendorong individu tersebut.
Menurut John Dewey dalam buku (konsep dan makna pembelajaran 2004)
pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental,
baik menyangkut daya piker atau pun daya intelektualnya, maupun daya
emosionalnya atau perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia. Pendidikan
hubungan normative antara individu dengan nilai. Pandangan tersebut memberi
makna bahwa pendidikan adalah segala situasi yang mempengaruhi pertumbuhan
individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup
Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI ) berarti "proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara,
perbuatan mendidik". Sedangkan menurut Teguh Triwiyanto dalam jurnal
(Nursyaidah, 2014)menjelaskan pendidikan merupakan usaha menarik sesuatu di
dalam manusia sebagai upaya memberikan pengalaman-pengalaman belajar
terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan
luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi
kemampuan-kemampuan individu agar di kemudian hari dapat memainkan peranan
hidup secara tepat.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan pendidikan
adalah suatu usaha yang dilakukan individu mendapatkan pengetahuan, pengalaman
kecakapan,dan keterampilan sebagai usaha memenuhi fungsi hidupnya rohani
maupun jasmani.
Pendidikan secara formal dapat dibedakan menjadi 3 jenjang menurut
tingkatanya, disebutkan dalam (Patel, 2019) Jenjang pendidikan formal terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
a) Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah
dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta
sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau
bentuk lain yang sederajat
b) Pendidikan Menengah Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan
dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan
c) Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.
Pendidikan
2. Komponen-Komponen Pendidikan
Setelah mengetahui konsep-konsep dasar pendidikan,timbullah pemikiran hal
hal apakah yang terdapat dalam proses pendidikan.
Menurut (Student et al., 2021)komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya
proses pendidikan atau terjadinya proses mendidik terdiri dari yaitu: dasar
pendidikan,tujuan pendidikan,pendidik, peserta didik, media pendidikan, metode dan
teori
3. Hakekat Proses Belajar Mengajar
a. Pengetian Belajar
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai
tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dimyati dan Mudiiono (1996:7)
mengemukakan siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.
Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan amat tergantung pada proses
belajar dan mengajar yang dialami siswa dan pendidik baik ketika para siswa itu di
sekolah maupun di lingkungan keluarganya sendiri dan mendefinisikan makna belajar
(learning).
Diantaranya dapat dikemukakan yaitu Hilgard dan Marquis dalam buku
(konsep dan makna belajar 2004)berpendapat bahwa belajar merupakan proses
mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembelajaran, dan
sebagainya sehingga terjadi perubahan dalam diri, James L. Mursell mengemukakan
belajar adalah upaya yang dilakukan dengan mengalami sendiri, menjelajahi.
menelusuri, dan memperoleh sendiri.
Menurut (Gage,konsep dan makna belajar 2004) belajar adalah sebagai suatu proses
dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
Sedangkan Henry E. Garret berpendapat bahwa belajar merupakan proses yang
berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang
membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu
perangsang tertentu
Dari pengertian belajar dari beberapa ahli di atas penulis dapat simpulkan
belajar diartikan sebagai suatu perilaku ,pada saat orang belajar, maka responnya akan
lebih baik,karena ia sudah mengalami sendiri dan memperoleh suatu situasi
tertentu ,sebaliknya bila ia tidak belajar maka responsinya menurun.
b. Pengertian Pengajar
Pada hakikatnya mengajar adalah suatu proses yaitu proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan
dan mendorong siswa melakukan proses belajar-mengajar(nana sujana 1898)
Sardiman (2007: 47) mengungkapkan pengertian mengajar pada dasarnya merupakan
suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan
memungkinkan ntuk berlangsungnya proses belajar mengajar
c . pengertian proses belajar mengajar
Proses Belajar Mengajar ialah sebuah kegiatan yang integral (utuh terpadu)
antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai pengajar yang
sedang mengajar. Dalam kesatuan kegiatan ini terjadi interaksi resiprokal, yakni
hubungan antara guru dengan para siswa dalam situasi instruksional. pengajaran.
Suasana yang bersifat pengajaran. Sejalan dengan Syaiful dan Aswan dalam
(nurfitrianah & faridatul, 2013)proses belajar mengajar kegiatan yang bernilai
edukatif yang mewarnai interaksi yang terjadi anatara guru dan anak didik.
Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik, bila proses tersebut dapat
membangkitkan kegiatan belajar yang efektif. Sardiman (2007: 49) mengutarakan
hasil pengajaran dapat dikatakan betul-betul baik, apabila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa.
2) Hasil itu merupakan pengetahuan "asli" atau "otentik Pengetahuan hasil proses
belajar mengajar itu bagi siswa seolah-olah telah merupakan bagian kepribadian bagi
diri setiap siswa, sehingga akan mempengaruhi pandangan dan cara siswa dalam
mendekati suatu permasalahan.
4. Metode Pembelajaran
a. Pengertian metode pembelajaran
metode pembelajaran menurut Djamarah, SB. (2006: 46) ”suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan’. Dalam kegiatan belajar
mengajar, metode diperlukan oleh guru agar penggunaanya bervariasi sesuai yang ingin
dicapai setelah pengajaran berakhir. metode pembelajaran adalah cara atau tahapan yang
digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah

ditetapkan sesuai dengan materi dan mekanisme metode pembelajaran(Suryani N, 2016).

Macam-macam metode pembelajaran diantaranya, yaitu:

1) Ceramah, merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seorang kepada
sejumlah pendengar.

2) Praktek dan latihan, merupakan suatu teknik untuk membantu siswa agar dapat
menghitung dengan cepat yaitu dengan banyak tahan danmengerjakan soal.

3) Ekspositori, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengan ceramah,
hanya saja frekuensi pembicara guru lebih sedikit

4) Demonstrasi, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mine dengan ceramah
dan ekspositori.

5) Questioner

6) Mencongak

5. Metode pembelajaran drill


1. Pengertian metode drill
Menurut Sujana (2011:87) “Metode Drill digunakan pada umunya untuk
memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah
dipelajari. Dan untuk memperoleh kecakapan motorik”. Dalam menggunakan
metode ini guru hendaknya memperhatikan hal-hal yang harus diperhatikan
dalam metode ini.
a. Latihan wajar digunakan untuk hal-hal yang bersifat motorik, seperti
menulis, permainan, pembuatan dan berhitung.
b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, menjumlah.
Mengenal benda/bentuk dalam pembelajaran matematika,atau ilmu
perhitungan yang lain, ilmu pasti, ilmu kimia, dan sebagainya
c. Untuk melatih kecakapan mental perhitungan, penggunaan rumus-rumus
dan lain-lain.
d. Untuk melatih hubungan, tanggapan seperti penggunan bahasa, simbul dan
peta.
Menurut Roestiyah (2008:125) “Metode Drill adalah suatu
pembelajaran dimana peserta didik melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan,
agar peserta didik memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi
dari apa yang telah dipelajari”. Selain itu menurut Bahri (2010:88) “Metode
Drill adalah suatu cara pembelajaran yang baik untuk menanamkan kebiasaan-
kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan baik”.
Menurut Roestiyah (2008:127) menjelaskan langkah-langkah metode
drill adalah sebagai berikut :
1. Gunakan latihan ini hanya untuk mata pembelajaran yang
dilakukansecara otomatis, tanpa menggunakan pemikiran yang dan
pertimbangan yang mendalam. Tetapi dapat dilakukan dengan cepat seperti
gerak reflekss. Misal, menghafal, menghitung,dan sebagainya.
2. Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas yang dapat
menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan sebelum
mereka melakukan. Sehingga latihan mampu menyandarkan siswa akan
kegunaan bagi kehidupannya saat sekarang ataupun masa yang akan
mendatang.
3. Guru harus menekankan diagnosa, karena latihan permulaan belum
bisa mengaharapkan siswa mendapatkan keterampilan yang sempurna.
Pada latihan berikutnya guru meneliti hambatan yang timbul dan
dialami peserta didik, sehingga dapat memilih atau menentukan latihan
mana yang perlu diperbaiki.
4. Perlu mengutamakan ketepatan, dan memperhatikan kecepatan
agar peserta didik melakukan kecepatan dan ketrampilan menurut
waktu yang telah di tentukan.
5. Guru memperhatikan waktu ketika latihan agar tidak terlalu lama
dan tidak terlalu singkat, karna jika terlalu lama akan membosankan.
Masa latihan itu harus menyenangkan dan menarik sehingga
menimbulkan optimisme dan rasa gembira yang bisa menghasilkan
ketrampilan yang baik.
6. Guru dan siswa mengutamakan proses-proses yang esensial/yang
pokok dan tidak terlibat pada hal-hal yang tidak diperlukan.
7. Guru perlu memperhatikan perbedaan individual siswa, sehingga
kemampuan dan kebutuhan masing-masing siswa dapat berkembang.
8. Guru dan peserta didik menyimpulkan dari hasil latihan.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
metode drill adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan
jalan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari segi
pelaksanaannya siswa terlebih dahulu dibekali dengan pengetahuan
secara teori secukupnya Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru,
siswa tersebut ditugaskan mempraktikkannya sehingga menjadi mahir
dan terampil
2. Tujuan metode drill
Winarno Surakhmad (1990: 80) dalam bukunya menyatakan bahwa latihan wajar
digunakan untuk:
a) Kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan, membuat alat-alat,
menggunakan alat-alat (mesin) permainan dan atletik. b) Kecakapan mental,
seperti dalam perkalian, menjumlah, mengenal tanda-tanda (simbol) dan
sebagainya. Asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan,
penggunan simbol dan membaca peta dan sebagainya
Sedangkan menurut Roestiyah N.K (1985: 125-126) dalam strategi belajar
mengajar teknik metode drill ini biasanya dipergunakan untuk tujuan agar siswa:
a) Memiliki keterampilan motoris/gerak, seperti menghafal kata-kata. menulis,
mempergunakan alat melaksanakan gerak dalam olah raga. atau membuat suatu
benda:

b) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi.


menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitungan mencongak. Mengenal
benda bentuk dalam pelajaran matematika. ilmu pasti.
c) mampu menguhubungkan keadaan satu dengan keadaan yang lain.
3. Kebaikan metode drill
Menurut Yusuf dan Syaifiil Anwar (1997: 66) kebaikan metode
drill adalah:
a) Dalam waktu yang tidak lama siswa dapat memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan.
b) Siswa memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai, mahir dan lancar.
c) Menumbuhkan kebiasaan belajar secara kontinu dan disiplin diri. melatih diri,
belajar mandiri.
Sedangkan menurut Syaiful Sagala (2007: 217) kebaikan dari metode drill.
yaitu:
a) Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dengan mempergunakan
metode ini akan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
b) Pemanfaatan kebiasaan tidak memerlukan banyak konsentrasi dalam
pelaksanaannya.
c) Pembentukan kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks.
rumit menjadi otomatis. Dari pendapat kedua tokoh tersebut dapat disimpulkan
bahwa kebaikan
metode drill yaitu:
Dalam waktu yang tidak lama, siswa dapat memperoleh pemahaman materi,
kecepatan, dan ketepatan dalam pelaksanaan pembelajaran, Membentuk
kebiasaan belajar siswa secara rutin, kontinu, disiplin, dan
mandiri.
4. Kekurangan metode drill
Menghambat bakat dan inisiatif siswa Mengajar dengan metode drill berarti
minat dan inisiatif siswa dianggap sebagai gangguan dalam belajar atau dianggap
tidak layak dan kemudian dikesampingkan.
b) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan Perkembangan
inisiatif di dalam menghadapi situasi baru atau masalah baru pelajar
menyelesaikan persoalan dengan cara statis.
c) Membentuk kebiasaan yang kaku Dengan metode latihan siswa belajar secara
mekanis Dalam memberikan respon terhadap suatu stimulus siswa dibiasakan
secura otomatis.
d) Menimbulkan verbalisme Setelah mengajarkan bahan pelajaran siswa berulang
kali guru mengadakan ulangan lebih-lebih jika menghadapi uun.
5. Langkah Langkah pelaksanaan metode drill
Menurut (Metode Pembelajaran Drill, n.d.)Metode drill dapat lebih maksimal
jika dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Kegiatan guru
1.Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah beserta
jawabannya.
2.Mengajukan pertanyaan secara lisan, tertulis, atau memberikan perintah untuk
melakukan sesuatu.
3.Mendengarkan jawaban lisan atau memeriksa jawaban tertulis atau melihat
gerakan yang dilakukan.
4.Mengajukan kembali berulang-ulang pertanyaan atau perintah yang telah
diajukan dan didengar jawabannya.
b. Kegiatan murid
1.Mendengarkan baik-baik pertanyaan atau perintah yang diajukan guru
kepadanya.
2.Menjawab secara lisan atau tertulis atau melakukan gerakan seperti yang
diperintahkan.
3Mengulang kembali jawaban atau gerakan sebanyak permintaan guru.
Mendengarkan pertanyaan atau perintah berikutnya
6.
nnya siswa terlebih dahulu dibekali dengan pengetahuan secara
teori secukupnya Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa
tersebut ditugaskan mempraktikkannya sehingga menjadi mahir dan
terampil
7. Tujuan metode drill
Winarno Surakhmad (1990: 80) dalam bukunya menyatakan bahwa latihan wajar
digunakan untuk:
a) Kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan, membuat alat-alat,
menggunakan alat-alat (mesin) permainan dan atletik. b) Kecakapan mental,
seperti dalam perkalian, menjumlah, mengenal tanda-tanda (simbol) dan
sebagainya. Asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan,
penggunan simbol dan membaca peta dan sebagainya
Sedangkan menurut Roestiyah N.K (1985: 125-126) dalam strategi belajar
mengajar teknik metode drill ini biasanya dipergunakan untuk tujuan agar siswa:

a) Memiliki keterampilan motoris/gerak, seperti menghafal kata-kata. menulis,


mempergunakan alat melaksanakan gerak dalam olah raga. atau membuat suatu
benda:

b) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi.


menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitungan mencongak. Mengenal
benda bentuk dalam pelajaran matematika. ilmu pasti.
c) mampu menguhubungkan keadaan satu dengan keadaan yang lain.
8. Kebaikan metode drill
Menurut Yusuf dan Syaifiil Anwar (1997: 66) kebaikan metode
drill adalah:
a) Dalam waktu yang tidak lama siswa dapat memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan.
b) Siswa memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai, mahir dan lancar.
d) Menumbuhkan kebiasaan belajar secara kontinu dan disiplin diri. melatih diri,
belajar mandiri.
Sedangkan menurut Syaiful Sagala (2007: 217) kebaikan dari metode drill.
yaitu:
a) Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dengan mempergunakan
metode ini akan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
b) Pemanfaatan kebiasaan tidak memerlukan banyak konsentrasi dalam
pelaksanaannya.
c) Pembentukan kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks.
rumit menjadi otomatis. Dari pendapat kedua tokoh tersebut dapat disimpulkan
bahwa kebaikan
metode drill yaitu:
Dalam waktu yang tidak lama, siswa dapat memperoleh pemahaman materi,
kecepatan, dan ketepatan dalam pelaksanaan pembelajaran, Membentuk
kebiasaan belajar siswa secara rutin, kontinu, disiplin, dan
mandiri.
9. Kekurangan metode drill
Menghambat bakat dan inisiatif siswa Mengajar dengan metode drill berarti
minat dan inisiatif siswa dianggap sebagai gangguan dalam belajar atau dianggap
tidak layak dan kemudian dikesampingkan.
b) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan Perkembangan
inisiatif di dalam menghadapi situasi baru atau masalah baru pelajar
menyelesaikan persoalan dengan cara statis.
c) Membentuk kebiasaan yang kaku Dengan metode latihan siswa belajar secara
mekanis Dalam memberikan respon terhadap suatu stimulus siswa dibiasakan
secura otomatis.
d) Menimbulkan verbalisme Setelah mengajarkan bahan pelajaran siswa berulang
kali guru mengadakan ulangan lebih-lebih jika menghadapi uun.
10. Langkah Langkah pelaksanaan metode drill
Menurut (Metode Pembelajaran Drill, n.d.)Metode drill dapat lebih maksimal
jika dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Kegiatan guru
1.Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah beserta
jawabannya.
2.Mengajukan pertanyaan secara lisan, tertulis, atau memberikan perintah untuk
melakukan sesuatu.
3.Mendengarkan jawaban lisan atau memeriksa jawaban tertulis atau melihat
gerakan yang dilakukan.
4.Mengajukan kembali berulang-ulang pertanyaan atau perintah yang telah
diajukan dan didengar jawabannya.
b. Kegiatan murid
1.Mendengarkan baik-baik pertanyaan atau perintah yang diajukan guru
kepadanya.
2.Menjawab secara lisan atau tertulis atau melakukan gerakan seperti yang
diperintahkan.
3Mengulang kembali jawaban atau gerakan sebanyak permintaan guru.
Mendengarkan pertanyaan atau perintah berikutnya
6. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana hasil belajar merupakan suatu kompetensi atau
kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan oleh guru di suatu sekolah dan kelas tertentu.
Sedangkan menurut Gagne dan Briggs, hasil belajar adalah kemampuan seseorang
setelah mengikuti proses pembelajaran tertentu
Berdasarkan teori Taksonomi Bloom, hasil belajar dicapai melalui tiga
kategori ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif terdiri
dari enam aspek yaitu ranah ingatan (C1), ranah pemahaman (C2), ranah penerapan
(C3), ranah analisis (C4), Sintesis (C5) dan ranah penilaian (C6) . Maka hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses belajar yang
meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil
yang diberikan kepada siswa berupa penilaian setelah mengikuti proses
pembelajaran dengan menilai pengetahuan, sikap, ketrampilan pada diri siswa
dengan adanya perubahan tingkah laku.
7. Hakikat mata pelajaran akuntansi
a. Pengertian mata pelajaran akuntansi
Para ahli ekonomi dan akuntansi telah mendefinisikan Akuntansi dengan
berbagai perbedaan menurut pendapat mereka, Berikut ini merupakan
pengertian akuntansi menurut para ahli:
1. Menurut Harrison et al (2011:3) akuntansi (Accounting) adalah “bahasa
bisnis dan sistem informasi yang mengukur aktivitas, memproses data menjadi
laporan serta mengkomunikasikan hasilnya bagi pengambilan keputusan yang
akan membuat keputusan yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis”.
2. Menurut Rudianto (2009:4) “Akuntansi adalah sistem informasi yang
menghasilkan informasi keuangan kepada pihak – pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan”.
3.Menurut Sumarsan (2013:1) “Akuntansi adalah suatu seni untuk
mengumpulkan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, mencatat transaksi sesuai
kejadian yang berhubungan dengan keuangan untuk mendapatkan informasi
berupa laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pihak yang
berkepentingan”.
4. Menurut Kartikahadi et al (2012:3) “Akuntansi adalah suatu sistem
informasi keuangan, yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan
informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan”.
Dari pengertian akutansi menurut para ahli yang di paparkan diatas maka dapat di
ambil kesimpulan bahwa Akuntansi merupakan proses identifikasi, pengukuran, dan
penyampaian informasi ekonomis dalam membuat pertimbangan untuk digunakan
dalam pengambilan keputusan yang jelas oleh pemakai informasi tersebut.
8. Keterkaitan matapelajaran akuntansi dengan metode drill
Mata pelajaran Akuntansi membutuhkan pemahaman yang mendalam dan
ketekunan, tidak hanya sekedar "mendengar dan mencatat". Salah satu materi
pelajaran akuntansi yang membutuhkan pemahaman, ketelitian dan
kecermatan dalam proses pembelajaran adalah siklus akuntansi. Dalam proses
pengerjaan siklus akuntansi, dibutuhkan pemahaman konsep dari tahap awal
hingga tahap akhir. demikian pula siswa juga diharapkan mampu
menyelesaikan berbagai soal atau kasus dalam hubungannya dengan materi
siklus akuntansi
Dari beberapa macam metode pembelajaran yang dapat dilakukan guru
menurut peneliti salah satu metode pembelajaran yang efektif dan tepat bagi
mata pelajaran akuntansi adalah metode pembelajaran drill atau latihan.
Menurut Winarno Surakhmad (1990: 79) metode drill merupakan cara
mengajar dengan memberikan latihan secara berulang-ulang mengenai apa
yang telah diajarkan guru sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan
keterampilan tertentu. Metode ini sangat cocok untuk mengajarkan
keterampilan motorik maupun keterampilan mental. Keterampilan motorik
merupakan keterampilan musik menari, pertukangan, kerajinan. dan olahraga,
sedangkan keterampilan mental yaitu meliputi keterampilan untuk menghafal,
menghitung, menambah, mengurangi. mengalikan. dan membagi. Hal ini
sangat cocok untuk digunakan pada mata pelajaran akuntansi.
9. Penelitian yang relevan
Penelitian relevan merupakan relevan hasil penelitian terdahulu yang digunakan
sebagai acuhan dan pembanding penelitian dilakukan. Ada beberapa hasil penelitian
yang relevan antara lain yang di lakukan oleh (Ulfah, 2004) PENERAPAN METODE
DRILL TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR AKUNTANSI KELAS X DI SMK PANCA BHAKTI
SUNGAI RAYA , kemudian di lakukan oleh (Promosi, 2016)
10. Kerangka pemikiran
Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema dan masalah
penelitian serta didasarkan padaian teoritis. Kerangka berpikir ini digambarkan
dengan skema secara holistik dan sistematik. Berdasarkan kajian teori yang telah
dikemukakan penulis dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut:

Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran akuntansi di kelas XI S.3


SMA N2 Tapung Hilir adalah kurangnya minat dan antusiasme siswa dalam mengikuti
pembelajaran akuntansi yang berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa.
Banyak siswa yang menghindari mengerjakan tugas dan tidak fokus mengikuti
pembelajaran sehingga mahaman mereka sangat kurang. Selain itu pemakaian
metode mengajar konvensional yang kurang bervariasi dan pengaturan jadwal
pelajaran yang terlalu siang menyebabkan proses belajar mengajar menjadi kurang
kondusif. Hal ini menyebabkan guru menghadapi masalah dalam membangkitkan
minat dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran akuntansi.
Berdasarkan pada kajian teori dan tema yang diambil dalam masalah penelitian di
atas dan sesuai dengan judul masalah penelitian, yaitu:"upaya peningkatan hasil
belajar mata pelajaran ekonomi pada materi akuntansi menggunakan Metode
Pembelajaran Drill Pada Siswa Kelas XI ips SMA N2 Tapung Hilir Semester genap
Tahun Ajaran 2022/2023", maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai
berikut:
SEBELUM PENERAPAN PEMBELAJARAN
MODELL DRILL KONVENSIONAL

1.SISWA KURANG ANTUSIAS


DALAM PEMBELAJARAN
PROSES BELAJAR 2. HASIL BELAJAR KOGNITIF
MENGAJAR AKUNTANSI RENDAH

3. SISWA KURANNG AKTIF


DALAM MERESPON
OEMBELAJARAN AKUNTANSI

HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA


RENDAH

1.SISWA TERLIHAT LEBIH ANTUSIAS DAN


SETELAH PENERAPAN DRILL
BERSEMANGAT DALAM MENGIKUTI PELAJARAN
AKUNTANSI
SIKLUS II 2 HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA MENINGKAT

3 SISWA AKTIF DALAM MERESPON


SIKLUS I PEMBELAJARAN AKUNTANSI

PENELITIAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA


TINDAKAN KELAS MENINGKAT

Anda mungkin juga menyukai