Diah Santika
20306011006
Disusun untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang, dengan adanya
pendidikan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang baka Maha Esa, memiliki kemampuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
penuh tangung jawab.(Ulfah, 2004). Pendidikan merupakan suatu proses bahwa pengalaman
atau informasi yang diperoleh sebagai hasil belajar, pendidikan tersebut mencakup
pengalaman, pengetahuan dan penyesuaian diri dari pihak terdidik sebagai rangsangan yang
diberikan kepadanya menuju kearah pertumbuhan dan perkembangan, sehingga pada
dasarnya pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam usaha mengembangkan
kualitas sumber daya manusia .(Susilowati et al., 2013).
Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari sebuah pendidikan. Dalam kegiatan
belajar mengajar akan melibatkann semua komponen pengajaran,kegiatan belajar dan
menentukan sejauhmana tujuan yang telah di tetapkan akan dicapai (Susilowati et al., 2013).
Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan
seseorang dengan mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan
mengikuti arah tertentu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar itu sendiri,
diantaranya 1) faktor jasmani, 2) faktor psikologis, 3) faktor kelelahan. Sedangkan faktor
ekternal adalah faktor yang berasal dari luar diri pembelajar, diantaranya 1) faktor keluarga
dan 2) faktor sekolah. salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah
lingkungan sekolah yakni diantaranya metode pembelajaran (Nursyaidah, 2014)
Hasil observasi awal di sekolah SMA N2 tapung hilir diperoleh kriteria ketuntasan
minimal (KKM) untuk nilai mata pelajaran ekonomi/akuntansi ditetapkan ≥75. Dari jumlah
siswa kelas IX IPS secara keseluruhan sebanyak 120 siswa dimana masih teradapat sebagian
besar siswa belum tuntas saat ulangan materi akuntansi. Oleh sebab itu diperlukan metode
pembelajaran yang bertujuan agar siswa dapat aktif sehingga pembelajaran tidak monoton
yang hanya memposisikan siswa sebagai pendengar saja sehingga pemahaman konsep dapat
dikuasai oleh siswa yang secara langsung juga akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran yang sesuai dengan keadaan tersebut adalah pembelajaran dengan metode
drill/Latihan.
Untuk itu, maka guru dituntut agar mampu mengelola kelas dengan baik dan
memperhatikan metode yang tepat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam
penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti mengambil judul “ UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR EKONOMI PADA MATERI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN
METODE DRILL PADA SISWA KELAS XI IPS SMA N2 TAPUNG HILIR”
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Kurang Keaktifan siswa mengerjakan soal
2. Kurang Keefektifan pembelajaran di kelas
3. Tidak Menyelesaikan tugas tepat waktu
4. Tidak focus dalam Proses belajar
5. Tidak lulus kkm dsaat ujian
6. Kurangnya pemahaman materi dari guru
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran materi akuntansi dengan metode drill
pada siswa kelas XI SMA N2 Tapung hilir semester 2 tahun ajaran 2022/2023?
2. Apakah penggunaan model drill dapat meningkatkan kualitas proses dalam
pembelajaran materi akuntansi pada siswa kelas XI SMA N2 Tapung Hilir?
3. Apakah penggunaan metode drill efektif dalam meningkatksan hasil belajar
siswa materi akuntansi kelas XI SMA N2 Tapung Hilir?
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, tujuan penelitian ini untuk :
1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
drill dalam materi akuntansi kelas XI SMA N2 Tapung Hilir
2. Mengetahui bagaimana Implementasi pembelajaran menggunakan metode
drill pada materi akuntansi kelas XI SMA N2 Tapung Hilir
3. Meningkatkan hasil belajar melalui model drill pada materi akuntansi kelas XI
SMA N2 Tapung Hilir.
MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan diatas, diharapkan penelitian ini mempunyai manfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya
yang relevan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan
dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pemilihan metode pembelajaran yang
tepat.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Memberikan kemudahan bagi siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan khususnya
mata pelajaran akuntansi serta menerima pengalaman belajar yang lebih bervariasi
sehingga dapat menambah motivasi belajar siswa dan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
b. Bagi guru
Menambah masukan dalam pengelolaan kelas untuk kegiatan belajar mengajar (PBM)
melalui pembelajaran yang tepat dan menyenangkan sehingga dapat memberikan
sumbangan yang nyata bagi peningkatan profesionalitas guru dalam upaya
peningkatan kualitas pembelajaran.
c. Bagi peneliti
Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah penulis terima di dalam perkuliahan
khususnya yang berkaitan dengan mata kuliah akuntansi, Serta menambah wawasan,
pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bila mengajar di waktu yang
akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan bagi Sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak
untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) pendidikan
berarti menghasilkan,menciptakan ,sekalipun tidak banyak,sekalipun suatu penciptaan
dibatasi oleh pembanding dengan penciptaan yang lain.
Menurut Jean Piaget pendidikan sebagai penghubung dua sisi, di sisi satu
individu yang sedang tumbuh dan disisilain nilai sosial, intelektual, dan moral yang
menjadi tanggung jawab pendidik untuyk mendorong individu tersebut.
Menurut John Dewey dalam buku (konsep dan makna pembelajaran 2004)
pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental,
baik menyangkut daya piker atau pun daya intelektualnya, maupun daya
emosionalnya atau perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia. Pendidikan
hubungan normative antara individu dengan nilai. Pandangan tersebut memberi
makna bahwa pendidikan adalah segala situasi yang mempengaruhi pertumbuhan
individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup
Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI ) berarti "proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara,
perbuatan mendidik". Sedangkan menurut Teguh Triwiyanto dalam jurnal
(Nursyaidah, 2014)menjelaskan pendidikan merupakan usaha menarik sesuatu di
dalam manusia sebagai upaya memberikan pengalaman-pengalaman belajar
terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan
luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi
kemampuan-kemampuan individu agar di kemudian hari dapat memainkan peranan
hidup secara tepat.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan pendidikan
adalah suatu usaha yang dilakukan individu mendapatkan pengetahuan, pengalaman
kecakapan,dan keterampilan sebagai usaha memenuhi fungsi hidupnya rohani
maupun jasmani.
Pendidikan secara formal dapat dibedakan menjadi 3 jenjang menurut
tingkatanya, disebutkan dalam (Patel, 2019) Jenjang pendidikan formal terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
a) Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah
dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta
sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau
bentuk lain yang sederajat
b) Pendidikan Menengah Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan
dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan
c) Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.
Pendidikan
2. Komponen-Komponen Pendidikan
Setelah mengetahui konsep-konsep dasar pendidikan,timbullah pemikiran hal
hal apakah yang terdapat dalam proses pendidikan.
Menurut (Student et al., 2021)komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya
proses pendidikan atau terjadinya proses mendidik terdiri dari yaitu: dasar
pendidikan,tujuan pendidikan,pendidik, peserta didik, media pendidikan, metode dan
teori
3. Hakekat Proses Belajar Mengajar
a. Pengetian Belajar
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai
tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dimyati dan Mudiiono (1996:7)
mengemukakan siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.
Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan amat tergantung pada proses
belajar dan mengajar yang dialami siswa dan pendidik baik ketika para siswa itu di
sekolah maupun di lingkungan keluarganya sendiri dan mendefinisikan makna belajar
(learning).
Diantaranya dapat dikemukakan yaitu Hilgard dan Marquis dalam buku
(konsep dan makna belajar 2004)berpendapat bahwa belajar merupakan proses
mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembelajaran, dan
sebagainya sehingga terjadi perubahan dalam diri, James L. Mursell mengemukakan
belajar adalah upaya yang dilakukan dengan mengalami sendiri, menjelajahi.
menelusuri, dan memperoleh sendiri.
Menurut (Gage,konsep dan makna belajar 2004) belajar adalah sebagai suatu proses
dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
Sedangkan Henry E. Garret berpendapat bahwa belajar merupakan proses yang
berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang
membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu
perangsang tertentu
Dari pengertian belajar dari beberapa ahli di atas penulis dapat simpulkan
belajar diartikan sebagai suatu perilaku ,pada saat orang belajar, maka responnya akan
lebih baik,karena ia sudah mengalami sendiri dan memperoleh suatu situasi
tertentu ,sebaliknya bila ia tidak belajar maka responsinya menurun.
b. Pengertian Pengajar
Pada hakikatnya mengajar adalah suatu proses yaitu proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan
dan mendorong siswa melakukan proses belajar-mengajar(nana sujana 1898)
Sardiman (2007: 47) mengungkapkan pengertian mengajar pada dasarnya merupakan
suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan
memungkinkan ntuk berlangsungnya proses belajar mengajar
c . pengertian proses belajar mengajar
Proses Belajar Mengajar ialah sebuah kegiatan yang integral (utuh terpadu)
antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai pengajar yang
sedang mengajar. Dalam kesatuan kegiatan ini terjadi interaksi resiprokal, yakni
hubungan antara guru dengan para siswa dalam situasi instruksional. pengajaran.
Suasana yang bersifat pengajaran. Sejalan dengan Syaiful dan Aswan dalam
(nurfitrianah & faridatul, 2013)proses belajar mengajar kegiatan yang bernilai
edukatif yang mewarnai interaksi yang terjadi anatara guru dan anak didik.
Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik, bila proses tersebut dapat
membangkitkan kegiatan belajar yang efektif. Sardiman (2007: 49) mengutarakan
hasil pengajaran dapat dikatakan betul-betul baik, apabila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa.
2) Hasil itu merupakan pengetahuan "asli" atau "otentik Pengetahuan hasil proses
belajar mengajar itu bagi siswa seolah-olah telah merupakan bagian kepribadian bagi
diri setiap siswa, sehingga akan mempengaruhi pandangan dan cara siswa dalam
mendekati suatu permasalahan.
4. Metode Pembelajaran
a. Pengertian metode pembelajaran
metode pembelajaran menurut Djamarah, SB. (2006: 46) ”suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan’. Dalam kegiatan belajar
mengajar, metode diperlukan oleh guru agar penggunaanya bervariasi sesuai yang ingin
dicapai setelah pengajaran berakhir. metode pembelajaran adalah cara atau tahapan yang
digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah
1) Ceramah, merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seorang kepada
sejumlah pendengar.
2) Praktek dan latihan, merupakan suatu teknik untuk membantu siswa agar dapat
menghitung dengan cepat yaitu dengan banyak tahan danmengerjakan soal.
3) Ekspositori, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengan ceramah,
hanya saja frekuensi pembicara guru lebih sedikit
4) Demonstrasi, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mine dengan ceramah
dan ekspositori.
5) Questioner
6) Mencongak