Anda di halaman 1dari 43

INVESTASI JANGKA

PENDEK DAN JANGKA


PANJANG
Pendahuluan
Peranan pasar modal dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu;
1.Memberi kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil yang
diharapkan
2.Memberikan kesempatan partisipasi masyarakat dalam kepemilikan
saham perusahaan
3.Sebagai sarana interaksi antara investor dengan perusahaan yang
membutuhkan dana
4.Menyediakan informasi akurat bagi investor
Instrumen yang diperdagangkan dipasar modal sbb;
1.Saham
2.Obligasi

Surat berharga baik dalam bentuk saham maupun obligasi dikatakan


mempunyai nilai pasar bila surat berharga tersebut diperjualbelikan di
pasar bursa (BEI) (GI-BEI)
Perusahaan atau OP yang membeli untuk memiliki saham atau obligasi
yang diterbitkan perusahaan lain disebut investor, sedangkan
perusahaan yang menerbitkan saham atau obligasi disebut investee
• Saham merupakan modal yang disetorkan oleh pemiliknya dari suatu
PT bisa berupa saham istimewa atau saham prioritas maupun saham
biasa. Pendapatan yang diperoleh oleh investor bila memiliki saham
disebut pendapatan deviden.
• Deviden adalah bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada para
pemilik perusahaan yang tergantung besar kecilnya laba yang
diperoleh suatu perusahaan
• Obligasi adalah surat tanda utang yang dibuat secara tertulis oleh
perusahaan kepada pihak lain yang memberikan pinjaman. Dalam hal
ini akan dicantumkan nilai nominal obligasi, tingkat bunga, jangka
waktu dan kemudian atas peminjaman ini investor akan menerima
pendapatan bunga yang nilainya tetap
Investasi jangka panjang saham
Ada 2 metode akuntansi untuk mencatat investasi jangka panjang
dalam saham:

1. Metode Biaya (Harga Perolehan)


Digunakan untuk persentase pemilikan dibawah 20% atas saham
perusahaan lain.
2. Metode Ekuitas
Digunakan untuk persentase pemilikan antara 20% sampai 50% atas
saham perusahaan lain.
METODE BIAYA (HARGA PEROLEHAN)
• Investasi dalam saham dicatat atas dasar harga perolehan yaitu biaya
yang dibayarkan kepada penjual dan komisi pialang.
• Pendapatan atas investasi diakui pada saat dividen telah diumumkan
untuk dibayarkan.
• Investasi jangka panjang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan
(neraca) dengan nilai pasar yang wajar (fair market value)
• Total nilai pasar dari investasi > total biaya (unrealized gain)
• Total nilai pasar dari investasi < total biaya (unrealized loss)
METODE BIAYA
Pada tanggal 1 Maret 2012 membeli 10.000 saham PT ABC dengan
harga Rp 1.200 per lembar ditambah komisi sebesar Rp 100.000.
Pada tanggal 30 April 2012 PT ABC mengumumkan untuk
membagikan dividen Rp 60 per lembar saham bagi pemegang saham
yang tercatat pada tanggal 15 Mei 2012 dan akan dibayarkan pada
tanggal 15 Juni 2012. Buatlah jurnal untuk transaksi tersebut ?
METODE BIAYA
1 Maret 2012
Investasi jangka panjang dalam saham Rp 12.100.000
Kas Rp 12.100.000
30 April 2012
Piutang Dividen Rp 600.000
Pendapatan Dividen Rp 600.000
15 Juni 2012
Kas Rp 600.000
Piutang Dividen Rp 600.000
31 Desember 2012
• Pada tanggal 1 januari PT. Sancaka memiliki modal dalam saham
biasa yang beredar 25.000 lembar dengan nilai nominal @Rp 10.000
• Pada tanggal 5 januari PT. anugerah membeli 20.000 lembar saham
biasa PT. Sancaka dengan kurs beli @Rp 12.500, biaya provisi materai
1%.
• Diminta :
a.Harga Perolehan
b.Jurnal
c.Persentase kepemilikkan
1. HP Investasi saham
Kurs beli 20.000 lembar x 12.500 250.000.000
Provisi materai 1% x 250.000.000 2.500.000
HP investasi saham 252.500.000
2. Jurnal Investasi saham Pada PT. Sancaka 252.500.000
kas
3. Persentase kepemilikan
Saham yg dikuasai investor/total saham beredar perusahaan anak
20.000/25.000 X 100% = 80%
METODE EKUITAS
• Cara yang digunakan untuk mencatat pembelian saham dalam metode
biaya juga digunakan dalam metode ekuitas. Perbedaannya terdapat
pada pencatatan laba bersih yang dilaporkan dan dividen tunai yang
akan dibayarkan oleh perusahaan yang menjual atau mengeluarkan
saham (investee).
• Bagian dari laba bersih yang menjadi hak investor dicatat sebagai
penambahan akun investasi jangka panjang dalam saham & akun
pendapatan investasi.
METODE EKUITAS
• Bagian dari rugi bersih yang menjadi beban investor dicatat sebagai
pengurangan atas akun investasi jangka panjang dalam saham.
• Bagian dari dividen tunai yang dibagikan dicatat sebagai penambahan
dalam akun kas dan pengurangan dalam akun investasi jangka panjang
dalam saham.
METODE EKUITAS
Pada tanggal 1 Maret 2012 PT XYZ membeli 30% saham biasa PT
ABC seharga Rp 450.000.000.
Laporan laba rugi PT ABC untuk tahun yang berakhir per 31 Desember
2012 menunjukkan laba bersih sebesar Rp 130.000.000 dan
mengumumkan dividen tunai sebanyak Rp 52.000.000.
Pembayaran dividen akan dilakukan pada tanggal 10 Januari 2013.
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut ?
METODE EKUITAS
1 Maret 2012
Investasi jangka panjang dalam saham Rp 450.000.000
Kas Rp 450.000.000
31 Desember 2012 (0,3x130)
Investasi jangka panjang dalam saham Rp 39.000.000
Pendapatan Investasi Rp 39.000.000
31 Desember 2012
Piutang Dividen Rp 15.600.000
Investasi jangka panjang dalam saham Rp 15.600.000
10 Januari 2013
Kas (0,3x52) Rp 15.600.000
Piutang Dividen Rp 15.600.000
Penjualan Investasi Jangka Panjang dalam Saham

• Apabila saham dari investasi ini dijual maka akun investasi dalam
saham dikredit sebesar nilai buku dari saham yang dijual tersebut.
• Akun kas atau piutang didebit dengan jumlah harga jual dikurangi
komisi dan beban penjualan lainnya.
• Selisih antara hasil penjualan dan nilai buku dicatat sebagai
keuntungan atau kerugian atas penjualan investasi.
Penjualan Investasi Jangka Panjang dalam
Saham
Pada tanggal 1 Maret 2012 PT XYZ membeli 30%
saham biasa PT ABC seharga Rp 450.000.000.
Laporan laba rugi PT ABC untuk tahun yang
berakhir per 31 Desember 2012 menunjukkan laba
bersih sebesar Rp 130.000.000 dan mengumumkan
dividen tunai sebanyak Rp 52.000.000.
Pembayaran dividen akan dilakukan pada tanggal
10 Januari 2013. Pada tanggal 15 Januari 2013 PT
XYZ menjual 50% dari investasi dalam PT ABC
dengan hasil penjualan sebesar Rp 250.000.000.
Penjualan Investasi Jangka Panjang dalam Saham
15 Januari 2013
Kas Rp 250.000.000
Investasi jangka panjang dalam saham Rp 236.700.000
Keuntungan atas penjualan investasi Rp 13.300.000
Perhitungan:
50% x (Rp 450.000.000 +Rp 39.000.000-Rp 15.600.000)
= Rp 236.700.000
Keuntungan atas penjualan investasi = Rp 250.000.000 – Rp 236.700.000
= Rp 13.300.000
Investasi dalam obligasi
• Pada tanggal 1 maret PT. jaya membeli obligasi PT. indomart
sebanyak 2.000 lembar dengan kurs 110% nilai nominal @100.000.
biaya yang diperhitungkan adal biaya provisi dan materai 1% dengan
tingkat bunga 12%, hari kupon 1/6 dan 1/12
• Pada tanggal 1 april PT. jaya membeli obligasi PT. semen tiga roda
sebanyak 5000 lembar dengan nilai nominal @20000 dan kurs 95%
provisi matrai 1% tingkat bunga 10% hari kupon 1/8
• Pada tanggal 1 mei PT. jaya membeli obligasi PT. Indofood 1000
lembar nilai nominal @80.000 kurs 100% provisi materai 1% tingkat
bunga 13,5% & hari kupon 30/4 dan 30/10
• Tentukan Harga beli dari obligasi Indomart semen tiga roda dan
indofood
1. Harga Beli INDOMART 2000x100.000x110% 220.000.000
Provisi materai 1%x220.000.000 2.200.000
Harga perolehan /harga beli 222.200.000

2. Harga Beli SEMEN 5000x1020.000x95% 95.000.000


Provisi materai 1%x220.000.000 950.000
Harga perolehan /harga beli 95.950.000

3. Harga Beli INDOFOOD 1000x80.000x100% 80.000.000


Provisi materai 1%x220.000.000 800.000
Harga perolehan /harga beli 80.800.000
Contoh lain
• Pada tanggal 1 januari 2010 PT. matahari membeli 1000 lembar
obligasi yang diterbitkan oleh PT. Indosat, nominal @50.000 bunga
7% per tahun yang dibayarkan tiap tanggal 31 desember. Obligasi ini
akan jatuh tempo 31 desember 2015. PT. matahari mengharapkan
akan menerima pendapatan bunga secara efektif sebesar 8%
• Tentukan berapa harga beli obligasi ini
P= 120.000.000 x 1/(1+0,12)
INVESTASI SAHAM
Pencatatan investasi jangka pendek didasarkan pada nilai
perolehannya yaitu harga pembelian ditambah biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan pembelian.
Contoh;
PT. XYZ membeli obligasi PT. ABC seharga Rp. 30.000.000 dengan
tingkat bunga 10% / tahun, jasa perantara Rp. 200.000. besarnya nilai
investasi jangka pendek;
Nilai Nominal Obligasi Rp. 30.000.000
Jasa Perantara Rp. 200.000 +
Nilai Investasi Jk. Pendek Rp. 10.200.000
1 Januari 2016 dibeli 2000 lembar saham preferen 20% dari PT. W dgn
nominal Rp. 7.000, perlembar kurs 112. provisi dan materai Rp. 50.000.
dividen dibayar setiap akhir tahun. 1 Januari 2017 perusahaan menjual
kembali saham dengan kurs 120 dan biaya penjualan Rp. 60.000
•Perhitungan harga perolehan;
Harga kurs saham 112/100 x 2.000 x Rp. 7.000 = Rp. 15.680.000
Provisi dan materai = Rp. 50.000 +
Harga perolehan = Rp. 15.730.000
Dividen 31 Desember 2016 (20% x Rp. 14.000.000) = Rp 2.800.000
•Perhitungan Penjualan saham;
Harga kurs saham 120/100 x Rp. 14.000.000 = Rp. 16.800.000
Biaya Penjualan = Rp. 60.000 -
Harga Penjualan = Rp. 16.740.000
Laba/Rugi penjualan (16.740.000 – 15.730.000) = Rp. 1.010.000
Jurnal;
Akun Debit Kredit
1 Saham Preferen PT. W 15.730.000
Kas 15.730.000
(Pembelian Saham Preferen)
2 Kas 2.800.000
Penghasilan Dividen 2.800.000
(Penerimaan Dividen Saham Preferen)
3 Kas 16.740.000
Saham Preferen PT. W 15.730.000
Keuntungan Penjualan saham 1.010.000
(Penjualan Saham Preferen)
AKUNTANSI PAJAK
Prinsip yang berlaku dalam akuntansi komersial berlaku juga terhadap
akuntansi pajak.
Pasal 4 ayat (3) huruf f UU Pajak Penghasilan menyatakan bahwa
dividen yang diterima perseroan sebagai WP dalam negeri, koperasi,
BUMN/BUMD, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan
dan berkedudukan di indonesia tidak dikategorikan sebagai objek
untuk dikenakan pajak penghasilan, dengan syarat;
1.Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan
2.Bagi PT, BUMN/BUMD yang menerima dividen kepemilikan saham
paling rendah 25% dari jumlah modal yg disetor.
Pajak atas Dividen
Pemberi dividen akan memotong jenis PPh dan tarif yang berbeda-
beda tergantung siapa penerima dividennya. Jenis objek pajak
penghasilan yang dikenakan penerima dividen adalah sebagai berikut:
Saat terutang

Berdasarkan PP No. 94 Tahun 2010 dalam penjelasan pasal 15 ayat 3


dijelaskan bahwa saat terutangnya Pajak Penghasilan Pasal 23 Undang-
Undang Pajak Penghasilan adalah pada saat pembayaran, saat
disediakan untuk dibayarkan (seperti: dividen) dan jatuh tempo
(seperti: bunga dan sewa), saat yang ditentukan dalam kontrak atau
perjanjian atau faktur (seperti: royalti, imbalan jasa teknik atau jasa
manajemen atau jasa lainnya).
PT. ABC (tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 4 Mei 2014
mengumumkan pembagian dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Pada tanggal 13 Agustus 2014 perusahaan membagikan dividen
tunai kepada para pemegang sahamnya, yang mana dividen tersebut berasal
dari cadangan laba yang ditahan. Total jumlah dividen yang dibagikan adalah
sebesar Rp.1.000.000.000,-. Susunan pemegang saham beserta prosentase
kepemilikan sahamnya adalah sbb :

PEMEGANG SAHAM % KEPEMILIKAN SAHAM


PT. X 35%
PT. Y 25%
PT. C 10%
Budi 5%
ABC Corp 25%
% JUMLAH
PEMEGANG SAHAM KEPEMILIKAN DEVIDEN YANG PPh PASAL 23/26/4(2)
SAHAM DITERIMA
PT. X 35% 350.000.000 Tidak terhutang PPh 23 karena
kepemilikan >=25%
PT. Y 25% 240.000.000 PPh 23, 15% X Rp. 240 jt = Rp. 36 jt
PT. C 10% 110.000.000 PPh 23, 200% X 15% X Rp. 110 jt = 33 jt
Budi 5% 50.000.000 PPh 4(2), 10% X Rp. 50 jt = Rp. 5 jt
ABC Corp 25% 250.000.000 PPh 26, 20% X 250 jt = 50 jt
EKUITAS
TUJUAN;
1.Tata cara mencatat transaksi saham
2.Perlakuan pencatatan menurut akuntansi dan kaitannya dengan
akuntansi perpajakan
EKUITAS SAHAM
Dalam hal pengungkapannya dalam ekuitas tersebut dengan terbatas
dan jelas mengelompokannya;
1.Ekuitas disetor
2.Saldo laba
3.Selisih penilaian kembali aset tetap
4.Ekuitas sumbangan
EKUITAS SAHAM
Secara umum ekuitas saham untuk badan usaha berbentuk PT
meliputi;
1.Saham preferen
2.Saham biasa
3.Tambahan ekuitas disetor
Ekuitas yg berasal dari sumbangan disajikan sebagai bagian tambahan
ekuitas disetor.
EKUITAS SAHAM
Saham preferen memberikan hak kepada pemegangnya berupa;
1.Pembagian aset terlebih dahulu pada saat berdiri
2.Pembagian diuraikan dalam pembagian laba yang dapat berbentuk
kumulatif dan tidak kumulatif
Contoh;
1. 23 januari 2016 PT. X mengeluarkan saham 15.000 lembar saham
biasa dengan nominal Rp. 100.000 / lembar. Sejumlah 5.000 lembar
terjual seharga Rp. 600.000.0000 tunai
Tgl Akun Debit Kredit
Kas 600.000.000
Ekuitas Saham 500.000.000
Tambahan Ekuitas Disetor / Agio 100.000.000

2. Nilai nominal tidak ditetapkan


Tgl Akun Debit Kredit
Kas 600.000.000
Ekuitas Saham 600.000.000
Contoh;
3. Penjualan saham dibayar berupa tanah yg seharga Rp. 600.000.000
Tgl Akun Debit Kredit
Tanah 600.000.000
Ekuitas Saham 500.000.000
Tambahan Ekuitas Saham 100.000.000

4. Apabila harga pasar tanah ditetapkan sebesar Rp. 525.000.000 dan


harga saham tidak ditetapkan;
Tgl Akun Debit Kredit
Tanah 525.000.000
Ekuitas Saham 525.000.000
Contoh;
PT. X mengeluarkan 15.000 saham biasa dengan nilai Rp. 100.000 / lbr. 1 Februari
2016 dijual 7.500 lembar dengan harga Rp. 120.000 / lbr. Dengan pembayaran
awal 50%, sedangkan kekurangannya akan dibayar dalam waktu 90 hari.
a. Saat penempatan
Tgl Akun Debit Kredit
Piutang atas perusahaan saham 900.000.000
Saham yang dipesan 750.000.000
Tambahan ekuitas disetor 150.000.000
b. Saat penerimaan 50% pertama
Tgl Akun Debit Kredit
Kas / Bank 450.000.000
Piutang atas perusahaan 450.000.000
saham
c. Saat menerima kekurangan ke-2 dan pengeluaran 3.750
Tgl Akun Debit Kredit
Kas / Bank 225.000.000
Piutang atas perusahaan 225.000.000
saham

Berdasarkan data diatas;


Saham yang telah beredar
(7.500 X 100.000) Rp. 750.000.000
Tambahan ekuitas disetor Rp. 150.000.000
Piutang atas penambahan saham Rp. (225.000.000) +
Rp. 675.000.000

Anda mungkin juga menyukai