PENDAHULUAN
Konsumsi energi merupakan trouble yang paling penting dalam era saat ini. Pada
zaman seperti saat ini, konsumsi energi per-kapitanya menentukan tingkat
perkembangan bangsa tersebut. Dengan meningkatnya kesadaran, bahwa sumber daya
energi dunia terbatas telah menyebabkan banyak negara menilai kembali kebijakan
energi mereka dan mengambil langkah-langkah untuk menghilangkan ataupun
mengurangi limbah pada pabrik-pabrik itu seperti halnya perusahaan pembangkit energi
listrik. Hal ini juga memicu minat para ilmuwan dan peneliti untuk mencermati
perangkat konversi energi dan mengembangkan teknik baru untuk pemanfaatan sumber
daya yang tersedia dengan lebih baik. (Sarang j gulhane, 2013)
Menurut dari data tersebut, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan
energi yang paling banyak digunakan dari 2017 hingga 2026. Di lain itu diketahui saat
ini pembangkit yang berbahan bakar fosil seperti batu bara mempunyai masalah dari
keberadaan bahan bakar yang terbatas. Hal ini disebabkan bahan bakar
1
fosil adalah salah satu jenis bahan bakar yang tidak dapat diperbarui. Dengan adanya
tantangan tersebut, maka harus dilakukan banyak usaha yang dilakukan untuk
penggunaan energi pada pembangkit listrik tenaga uap yang lebih efisien. Unit
pembangkitan Tanjung Awar-awar mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan
Uap (PLTGU) dengan kapasitas 1938 MW untuk mendukung sistem. (Effendy, 2018)
Salah satu pembangkit yang ada di negara ini ialah PLTU, Pembangkit Listrik
Tenaga Uap adalah salah satu jenis pembangkit listrik yang memiliki sekala cukupbesar
dan paling banyak ditemui dan kurang lebih 75% kebutuhan listrik yang ada di Jawa-
Bali disupply dari jenis pembangkit PLTU. Pembangkit Listrik Tenaga Uap
mempunyai banyak kelebihan/keuntungan daripada jenis pembangkit yang lain. Pada
PLTU– PLTU besar dengan daya mampu di atas 100.000Kw, siklus yang digunakan
pada umumnya di gunakan merupakan bukan siklus rankin murni, namun siklus yang
telah dimodif lanjutan menjadi siklus rankine panas ulang (reheat). kemudian sebutan
untuk siklus rankin reheat yang biasa hanya disebut dengan sebutan siklus reheat.
Susunan-susunan peralatan sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap dengan siklus
rankine panas ulang. (Effendy, 2018)
2
pembersihan kondensor bisa dilaksanakan dalam kondisi unit sedang beroperasi.
Keberhasilan pembersihan dapat dipantau dari penurunan tekanan condensor dan
kenaikan tekanan vakum di kondensor. (Harun Al Rosyid, Retno Aita Diantara, 2017)
Kondensor shell dan tube adalah penukar kalor yang paling umum digunakan
dalam industri karena proses pembuatannya yang relatif sederhana dan kemampuan
adaptasinya terhadap berbagai kondisi operasi. Meskipun jenis kondensor ini
membedakan dirinya dengan tetesan tekanan rendah dengan kecepatan aliran tinggi,
persyaratan modal, serta persyaratan biaya terkait (yaitu daya gabungan dan modal)
karena tetesan tekanan aliran yang dipompa dan dikompresi dalam Unit bisa sangat
mahal. Selain itu, ketergantungan total biaya ke modal atau persyaratan saat ini sangat
dipengaruhi oleh kebijakan komersial negara tempat situs tersebut berada. (B. Khalifeh
Soltan, 2004)
3
1.2. Permasalahan Penelitian
1.2.1. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut:
2. Agar mengetahui efek overhaul terhadap laju perpindahan panas pada kondensor.
4
1.4. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa tujuannya antara lain, yakni:
1. Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis pada
komponen kondensor PLTU.
2. Sebagai referensi dalam pengembangan pengetahuan tentang perpindahan panas
pada kondensor
3. Sebagai pertimbangan refrensi oleh pihak PJB UP Gresik.
1.5. Kerangka Penulisan
Kerangka penulisan tugas akhir ini ditujukan untuk mempermudah dalam
pembacaan dan memberikan pencerahan mengenai pembahasan tugas akhir, adapun
susunannya sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Didalam bab ini menjelaskan secara rinci mengenai latar belakang masalah yang akan
dianalisa dan teliti, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah,
metode pengumpulan data dan sistematika penulisan tugas akhir.
Bab ini memuat kesimpulan dari masalah yang ditanyakan pada tujuan
dari skripsi tersebut, dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.
5
BA
B II
TINJAU
AN
PUSTA
KA