Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Batam adalah salah satu kota yang ada di Indonesia yang terdapat banyak Industri
industri yang bergerak di bidang nya masing masing. Batam merupakan salah satu
pulau yang terletak di antara perairan Selat Malaka dan Singapura. Pulau Batam
merupakan salah satu pulau besar dari 329 pulau yang ada di indonesia. Penduduk asli
Kota Batam di perkirakan adalah orang Melayu yang di kenal dengan Orang Selat atau
Orang Laut. Salah satu pulau yang terdapat salah satu Industri yang ada di Kota Batam
yang bergerak di bidang peternakan adalah PT. INDOTIRTA SUAKA yang terleak di
Pulau Bulan Kecamatan Bulang Batam.
PT. Indotirta Suaka adalah salah satu industri yang ada di Kota Batam yang
bergerak di bidang Peternakan. PT. Indotirta Suaka adalah salah satu peternakan terbesar
di Asia. Di PT. Indotirta Suaka terdapat kurang lebih 20.900 hewan ternak. Hewan
hewan ternak yang ada di PT. Indotirta Suaka adalah hewan yang memiliki kualitas
ekspor. PT. Indotirta Suaka setiap hari nya dapat mengekspor 750 1000 ekor ternak ke
Negara Singapura dan ke Negara lain nya dalam bentuk daging mentah.
Workshop electrical yang ada di PT. Indotirta Suaka terdapat berbagai macam
komponen komponen dasar kelistrikan dan juga alat alat yang memerlukan daya
listrik. Salah satunya instalasi penerangan, karena disana lebih mengutamakan instalasi
penerangan.
Dalam pembuatan laporan ini penulis menulis laporan yang berjudul instalasi
penerangan karena di PT ini lebih membutuhkan instalasi penerangan. Fungsinyaagar
menerangi suatu Ruangan.

2. Rumusan Masalah
Masalah yang terjadi pada suatu listrik yaitu kurang stabilanya tegangan yang
terjadi, maka dari itu kita membutuhkan Stabilizer untuk menstabilkan tegangan pada
listrik Adapun masalah tersebut, yaitu
1. Bagaimana cara menginstalasi listrik ?
2. Apa Fungsi Instalasi Penerangan ?
3. Tujuan Laporan
1. Mengasah keterampilan yang telah di berikan sekolah ke dunia Industri.
2. Menambah keterampilan serta wawasan dalam dunia Industri.
3. Sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional ( UN).
4. Mencari pengalaman di dunia ndustri.
5. Menemukan teknik teknik baru.
6. Supaya lebih mengenal cara kerja di dunia Indsutri.
7. Menjadi gambaran kepada siswa siswi seperti apa dunia Industri.
4. Sistematika Laporan
Sistematika laporan ini saya buat untuk memperjelas kepada pembaca yang
membaca hasil laporan Prakerin saya ini yang terdiri dari 4 Bab dan pada masing
masing bab akan di jelaskan secaar rinci apa inti dari masing masing bab tersebut.
Bab I yaitu menjelaskan tentang Pendahuluan, Rumusan Masalah, Tujuan
mengikuti prakerin dan Sistematika penulisan laporan.
Bab II yaitu menjelaskan tentang Sejarah Singkat Perusahaan yaitu sejarah berdiri
nya industri tempat saya prakerin yaitu PT. Indotirta Suaka. Seperti kapan berdiri nya
perusahaan tersebut, bagaimana latar belakang perusahaan tersebut, struktur organisasi
perusahaan tersebut dan bergerak di bidang apa periusahaan tersebut.
Bab III yaitu menjelaskan tentang bagaimana cara menghidupkan motor induksi 3
phasa dan bagaimana cara merangkai rangkain pada terminal motor induksi 3 phasa
dengan rangkain Star atau Delta.
Bab IV yaitu penutup yang berisikan memberikan salam penutup atau kata kata
untuk mengakhiri persentasi laporan yang telah di buat.

BAB II
SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada tahun 1984 di Pulau Bulan berdiri sebuah perusahaan yang diberi nama PT.
Sinar Culindo Perkasa, kemudian pada tahun 1989 PT. Sinar Culindo Perkasa berubah
menjadi PT. Indotirta Suaka.
Pada tahun 1984 pemerintah Singapura mengambil keputusan untuk mendorong
adanya peternakan di Negara ini, keadaan ini mendorong didirikannya peternakan
hewan di Pulau Bulan dalam skala besar, kebutuhan Negara Singapura adalah 1,2 juta
pertahun
3.2 Visi Dan Misi Perusahaan
Perusahaan membuat kebijakan yakni visi dan misi. Visi dan misinya itu adalah
sebagai berikut :
Visi :

Kegiatan-kegiatan PT. Indotirta suaka adalah peternakan, jadi perusahaan


mengusahakan agar hasil ternaknya bermutu tinggi dan dapat melakukan ekspor ke
seluruh dunia.
Misi :
Melakukan pekerjaan ternak yang baik agar bisa melakukan ekspor ke seluruh
dunia dengan maksimal.

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Alex Indradjaya
Kepala Devisi

John Gibson

Dismas

General Manager

Manager MTC

Ir. Darwin
Supervisor

Dondret Batubara
Supertandant

Antonius Limbong

Hutrimangi Hutasoit

Technisi

Foreman

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Landasan Teori
Instalasi listrik adalah susunan perlengkapan listrik yang bertalian satu dengan
yang lainnya, serta memiliki ciri terkoordinasi untuk memiliki satu atau sejumlah
tujuan tertentu.
Pada dewasa ini, diperkirakan tidak banyak orang yang ahli dalam bidang listrik,
oranghanya mengetahui beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan
menggunakan energi listrik, sehingga disana-sini banyak kita temui listrik sebagai
penyebab kebakaran. Untuk mengatasi hal tersebut, selain pelu adanya penjelasan
baik dari pemerintah besertamedianya, tokoh masyarakat yang lain kiranya perlu
dibuatkan suatu pedoman/peraturanyang cukup ketat.
Instalasi listrik adalah saluran listrik termasuk alat-alatnya yang terpasang di
dalam danatau di luar bangunan untuk menyalurkan arus listrik setelah atau di
belakang pesawat pembatas/meter milik perusahaan. Energi listrik dari
pembangkit sampai ke pemakai /konsumen, listrik disalurkan melalui saluran

transmisi dan distribusi yang disebut instalasi penyedia listrik. Sedangkan saluran
dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai ke bebandisebut instalasi
pemanfaatan tenaga listrik.
Dalam kehidupan yang semakin maju, listrik menjadi penunjang yang utama
bagikehidupan masa kini. Sebagian besar kehidupan kita, terutama perkotaan
dtunjang dengankeberadaan listrik. Ini menunjukkan listrik memegang peranan
penting dalam kemajuan kehidupan. Agar pemakai / konsumen listrik dapat
memanfaatkan energi listrik dengan aman, nyaman dan kontinyu, maka di
perlukan instalasi listrik yang perencanaan maupun pelaksanaannya memenuhi
standar berdasarkan peraturan yang berlaku. Kesalahan dalam merencanakan dan
merancang instalasi listrik dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,
seperti kebakaran pada daerah padat penduduk akibat arus hubung singkat. Untuk
itu dibentuklah peraturan-peraturan yang menjadi syarat-syarat standar dalam
instalasi listrik. Maka karena itulah kami mencoba membuat perencanaan instalasi
dalam sebuah Ruangan Mess.
A. Komponen-komponen Intalasi Penerangan
1) MCB(Miniature Circuit Breaker)
Alat pengaman arus lebih adalah pemutus sirkit mini yang selanjutnya disebut
MCB. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan
arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar
bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan
relai arus lebih seketika digunakan electromagnet.

2) Fitting lampu merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menempatkan


lampu dengan kawat hantaran instlasi secara aman.

3) Stop kontak adalah suatu piranti dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung.

4) Sakelar berfungsi sebagai piranti untuk menghubung atau memutuskan arus listrik
dari sumber ke pemakai(beban).

5) Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan. Tegangan ini diperoleh
dari hantaran fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak. Stop
kontak dipasang untuk memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi
peralatan listrik yang dapat dipindahkan.

6) Screw

alat ini sebagai penguat atau dimanfaatkan untuk ditancapkan ke kayu pada
instalasi listrik, alat ini berkaitan erat dengan klem, stop kontak, dan saklar.

7) Tedos
fungsi dari alat ini adalah untuk terminal penyambungan kabel

B. Alat-Alat Instalasi Penerangan


1) Gunting Kabel
Sebagai alat pemotong kabel atau mengupas kabel.

2) Obeng (+/-)

Obeng yakni sebuah media yg difungsikan guna mengencangkan atau mengendorkan


baut.

3) Tang Kombinasi
Ujung rahang yang bergerigi rapat untuk menjepit kawat atau kabel.

4) Tespen
Tespen yaitu untuk mengetahui ada tidaknya tegangan listrik pada suatu benda,
mesin dan sebuah rangakain listrik ada daya listrik atau tidak.

5) Isolasi
Sebagi Penutup luka kabel dan menutupi arus yang mengalir pada kabel dengan
warna-warna lainnya.

6) Multitester
Sebagai menghitung tegangan listrik volt ke watt

C. Cara Kerja
1) Pahami gambar yang akan dipraktikan.
2) Siapka semua alat dan bahan yang akan digunakan.
3) Pasang box sekering pada dinding/papan yang digunakan untuk praktikum.
4) Rangkailah / pasang pipa sesuai dngan gambar/instalasi yang sudah digambar
5) Rangkailah dan masukkan kabel fasa dan netral kedalam pipa yang sudah dirangkai
sesuai gambar.
6) Pada saat sambungan kabel dikotak percabangan, sambungkan kabel dengan
sambungan pigtail.
Cara penyambungan kabel dengan cara sambungan pigtail:
a. Kupas kedua ujung kabel 10mm.
b. Letakkan kedua ujug kabel dalam posisi silang.
c. Putar kedua ujung kabel dengan menggunakan tang kombinasi agar
mendapatkan sambungan yang sempurna.
d. Potong dan rapikan ujung puntiran kabel dengan menggunakan tang potong
e. Sambungan pigtail dililitkan/dilapisi dengan benang wol.

f.

Setelah dilapisi benang wol, sambungan pigtail ditutupi dengan lasdop agar

sambungan tidak terkena air atau sejenisnya.


8) Kemudian, pasang saklar tunggal, saklar ganda dan saklar tukar sesuai dengan
gambar.
9) Sambungkan kabel fasa dan netral pada fitting lampu yang telah dipasang.
10) Setelah semuanya selesai, rapikan alat dan sisa bahan yang tidak digunakan.
11) Beri tegangan pada sekering, dan siap dicoba/dicek pada kondisi saklar dan lampu
yang terpasang di fitting.

D) Rangkaian Instalasi Penerangan

Anda mungkin juga menyukai