INSTALASI INDUSTRI
OLEH:
2015313086 / 15
3B
1
KATA PENGANTAR
Puja-puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat beliau saya
dapat mengerjakan laporan praktek yang diberikan oleh Bapak I G.A. Made Sunaya,S.T.,M.T
selaku dosen pembimbing praktek yaitu, membuat laporan tentang “Praktek Instalasi
Industri”
Penyusunan laporan ini di latar belakangi oleh keinginan penulis untuk memberikan
informasi seputaran perancangan instalasi industri seperti pemasangan instalasi pengasutan
motor Star-Delta, DOL, dan 2 Arah Putaran serta pemasangan instalasi pada panel.
Penulisan laporan ini saya berdasarkan praktek yang saya lakukan pada tanggal 22-25
November 2021 dan beberapa materi saya ambil dari internet sebagai refrensi. Saya berharap
laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Laporan yang
saya buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya mengharapkan saran
dan masukan dari Bapak selaku dosen pembimbing demi kesempurnaan laporan saya ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. 3
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………..
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………. 4
IV.1. Kesimpulan………………………………………………………………… 16
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Instalasi listrik bertujuan untuk agar instalasi listrik terselenggara dengan baik,
terjaminnya keselamatan manusia dari bahaya kejut listrik, keamanan instalasi dari
kebakaran akibat listrik beserta perlindungan lingkungan. Hal yang tidak disadari
kebanyakan orang-orang bahwa pemicu terjadinya kebakaran karena beberapa faktor
diantaranya pelindung kabel yang rentan sehingga mudah terbakar, percikan api, dan
oksigen. Hubungan arus pendek bisa menimbulkan percikan api terhadap isolasi
pelindung pada kabel dan masih menjadi pemicu tingginya akan kebakaran.
Pada umumnya instalasi pada rumah tangga menggunakan penghantar 1 phasa yang
tidak perlu menggunakan daya listrik yang terlalu besar yang memiliki tegangan
220/380. Sedangkan pada industry, pabrik, hotel dan tempat-tempat yang memerlukan
daya besar memerlukan listrik yang besar, maka penghantar yang digunakan adalah
penghantar 3 fasa yang menggunakan 3 buah penghantar fasa dan 1 netral untuk
menggerakan motor/mesin listrik 3 phase, yang dimana memiliki tegangan 380/660.
Adapun motor yang sering digunakan adalah pengasutan motor Star-Delta, DOL, Dua
Arah Putaran dan lain sebagainya.
Maka dengan itu, adanya tujuan praktik ini dilakukan adalah untuk mengetahui
bagaimana cara pemasangan instalasi industry dengan menggunakan pengasutan motor 3
phasa Star-Delta, DOL, dan Dua Arah Putaran, pengawatan dari masing-masing
komponen, pengawatan langsung ke panel dan mengetahui atau menguji cara kerja
rangkaian tersebut apakah sudah benar atau belum.
I.2. Tujuan
1. Agar mahasiswa bisa merancang dan memasangn instalasi dari rangkaian yang sudah
disediakan pada jobsheet
2. Agar mahasiswa bisa melakukan pengujian rangkaian tersebut dengan menggunakan
motor induksi 3 phasa
3. Agar mahasiswa bisa mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang terdapat pada
rangkaian.
4
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Obeng –
3. Tang Kombinasi
6
4. Tang Potong
5. Tang Cucut
6. Tang Kupas
7. Penggaris Besi 30 cm
7
8. Palu
9. Cutter
10. Gergaji
11. Avometer
8
12. Tespen
9
luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.
Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA
adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. Agar aman memakai kabel tipe
ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup.
Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
b. Kabel NYM
10
2. MCB
11
4. Overload (Thermal Overload Relay)
12
bahan yang keras seperti plastik atau keramik dan harus dipasang di lokasi yang
aman, stabil dan jauh dari kelembapan. Juga berfungsi sebagai tempat berhentinya
arus listrik sementara, di dalamnya terdapat 2 jenis konektor, yaitu : Incoming
(Konektor Arus Masuk) dan Outgoing (Konektor Arus Keluar).
7. Saklar Batas (Limit Switch)
13
10. Push Button
14
Klem memiliki fungsi untuk membuat rapi klem kabel juga membuat instalasi lebih
kuat apa bila kita membuat instalasi kabel di dinding atau kayu (out bow).
14. Baut
15
banyak energy listrik yang digunakan, sebagai pembatas daya listrik yang dipakai,
dan sebagai saklar atau pemutus aliran listrik jika pemakaian melebihin batas.
2.3. Rangkaian Star Delta
16
terhubung on line (DOL) ke catu daya. Seperti halnya pada motor listrik 1 phase, motor
listrik 3 phase tipe DOL juga sama rangkaiannya. Perbedaan sedikit terdapat tambahan
dengan adanya kontaktor. Tujuan adanya kontaktor ini adalah mencegah adanya percikan
listrik saat kedua plat saklar bertemu. Selain itu tidak semua sakelar memiliki daya
hantar sebesar daya hantar pada kontaktor.
2.5. Rangkaian Dua Arah Putaran
17
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1. Alat
Tabel 1.1. Keperluan Alat Saat Praktikum
No Alat Jumlah
1. Tang Kombinasi 1
2. Tang Potong 1
3. Tang Cucut 1
4. Tang Kupas 1
5. Obeng + (Besar dan Kecil) 1
6. Obeng - (Besar dan Kecil) 1
7. Palu 1
8. Cutter 1
9. Avometer 1
10. Motor Induksi 3 Phasa Bintang-Segitiga 1
11. Motor Induksi 3 Phasa DOL 1
12. Motor Induksi 3 Phasa 2 Arah Putaran 1
13. Tespen 1
3.2. Bahan/Komponen
Tabel 1.2. Keperluan Bahan/Komponen Saat Praktikum
No Alat Jumlah
1. Kabel NYM Secukupnya
2. Kabel NYA Secukupnya
3. Kabel NYAF Secukupnya
4. MCB 3 Phasa 6
5. Kontaktor 7
6. Overload 4
7. Timer 1
8. Limit Switch 2
9. Terminal Secukupnya
10. Saklar Injak 1
18
11. Lampu Indikator 4
12. Push Button 4
13. Pipa (PVC dan Baja) Secukupnya
14. Klem Secukupnya
15. Baut Secukupnya
16. Wiring Channel Secukupnya
19
BAB IV
PEMBAHASAN
Gambar 3.3. Tata Letak Komponen beserta Ukuran dan Jumlah Kabel.
20
Gambar 3.4. Tata Letak Komponen
21
Gambar 3.5. Rancangan Instalasi Praktikum 1
22
Gambar 3.6. Rancangan Instalasi Praktikum 2
23
4.2. Deskripsi Rangkaian
Adapun cara pemasangan dan cara kerja dari rangkaian tersebut akan diuraikan
seperti penjelasan di bawah ini.
1. MCB Q1
MCB Q1 merupakan MCB utama yang memiliki cabang diantaranya MCB Q1,
Q2, Q3, Q4, Q11, dan Q13.
2. MCB Q2
MCB Q2 merupakan MCB untuk melayani instalasi penerangan. Setelah
disambungkan sumber 3 phasa dari MCB Q1 ke MCB Q2 lalu dihubungkan ke
panel penerangan.
3. MCB Q3 (Motor DOL)
Sumber 3 phasa diperoleh dari sumber jaringan tegangan rendah, output dari
MCB Q1 akan masuk ke MCB Q3 kemudian disambungkan ke terminal.
Kemudian disambungkan menuju ke input daya 3 phasa dari kontaktor K1. Output
dari kontaktor K1 masuk ke input 3 phasa overload dan outputnya menghubungkan
input terminal motor (U1,V1,W1). Output terminal motor (U2,V2,W2) dijumper.
Dari sumber T dihubungkan ke input kontak NC overload. Kemudian output dari
NC overload masuk ke input S1 dan diparalelkan dengan anak kontak NO K1.
Output dari K1 dihubungkan ke koil A1 K1 dan koil A2 K1 diberikan netral.
Untuk menghidupkan motor tombol start (S1) ditekan, jika diberikan sumber
tegangan maka cara pengontrolannya dapat dilakukan dengan menekan push
button, maka kontaktor K1 akan bekerja dan anak kontak NO kontaktor K1
menutup dan mengunci, sehingga motor dapat bekerja. Untuk menghentikan motor
bekerja dapat dilakukan dengan menekan push button NC yang sekaligus anak
kontak NO overload maka anak kontak NO kontaktor K1 akan membuka dan
motor berhenti bekerja. Jika terjadinya beban lebih maka overload secara otomatis
memberikan perintah, semua rangkaian akan kembali pada posisi semua dan motor
akan berhenti bekerja
24
Gambar 3.7. Rangkaian DOL atau Pengasutan Langsung (Q3)
4. MCB Q4
Sumber 3 phasa diperoleh dari sumber jaringan tegangan rendah, output dari
MCB Q1 akan masuk ke MCB Q4. Output MCB Q4 dihubungkan dengan
kontaktor K6 yang berada dalam panel utama. Ketiga phasa sumber R S T masuk
ke dalam input kontak utama kontaktor K6 (1,3,5), output kontak utama kontaktor
K1(2,4,6) masuk ke dalam input kontak utama overload. Output kontak utama
overload masuk ke input selector switch 3 phasa dan output selector switch masuk
ke stop kontak 3 phasa. Dari sumber phasa R masuk menuju anak kontak input
overload NC (F4R) dan outputnya masuk ke input push button NC (S06). Output
push button NC (S06) menuju input push button NO (S06). Output push button NO
(S06) masuk menuju koil A1 kontaktor K6 dan anak kontak kontaktor K6 NO
diparalel dengan push button NO (S06) ,karena ada 2 push button NO (S06) maka
keduanya diparalel. Koil A2 dihubungkan dengan netral. Anak kontak kontaktor
K6 NO dihubungkan dengan lampu indikator pada pintu panel H8 (Hijau) yang
menandakan motor bekerja dan anak kontak overload F4R NC dihubungkan
dengan lampu indikator pada pintu panel H7 (Merah) yang menandakan overload.
Untuk lampu indikator H7 dan H8 terhubung dengan netral. Motor DOL
dihubungkan dengan steker 3 phasa lalu di hubungkan dengan stop kontak 3 phasa.
25
5. MCB Q11 (Motor Bintang Segitiga)
Sumber 3 phasa diperoleh dari sumber jaringan tegangan rendah, output dari
MCB Q1 akan masuk ke MCB Q11. Output dari MCB Q11 masuk ke terminal
output terminal sebanyak 4 kabel keluar dari panel utama dan masuk kedalam
kontrol M11. Ketiga phasa sumber R S T masuk ke dalam input kontak utama K7
(1,3,5) timer K7T dan di jumper dengan input kontaktor K9. Output kontak utama
K7 (2,4,6) timer (K1T) masuk ke dalam input kontak utama overload dan output
overload masuk ke input motor (U1,V1,W1). Output kontak utama kontaktor K9
masuk ke dalam output kontak utama kontaktor K8 dan input K8 di jumper
(terhubung bintang). Output kontak utama kontaktor K9 (terhubung segitiga)
masuk ke output motor (U2,V2,W2) dengan adanya penukaran phasa. Dari sumber
phasa T masuk menuju anak kontak input overload NC (OL) dan outputnya masuk
ke input push button NC (Stop). Output push button NC (Stop) menuju input push
button NO (Start). Output push button NO (Start) masuk menuju koil A1 kontaktor
7 timer (K7T) dan anak kontak kontaktor 7 timer (K7T) NO diparalel push button
NO (Start). Koil A2 kontaktor 7 timer dihubungkan dengan netral. Kontaktor 1
timer (K7T) bergerak berbarengan dengan anak kontak NC dan NO timer yang
bekerja dengan waktu yang telah diatur. Output Anak kontak NO kontaktor 7 timer
(K7T) masuk ke input anak kontak NC timer K7T dan kontak NO K7T. Output
anak kontak NC timer K7T masuk ke anak kontak NC K9. Output Anak kontak
NC K9 masuk ke koil A1 K8 (terhubung bintang) dan koil A2 K8 diberikan netral.
Dari output anak kontak NO timer K7T masuk ke input anak kontak NC K8 dan
outpunya masuk ke koil A1 K9 (terhubung segitiga), koil A2 K9 diberikan netral.
Input lampu indikator (hijau) dijumper dengan koil A1 K7T untuk menandakan
bahwa rangkaian bekerja dan input lampu indikator (merah) dihubungkan dengan
output kontak NO OL untuk menandakan bila terjadi beban lebih atau kerusakan
pada rangkaian.Output lampu indikator hijau dan merah diberikan netral.
Jika diberikan sumber tegangan maka cara pengontrolannya dapat dilakukan
dengan menekan push button NO (S2) atau push button NO (SI2) maka kontaktor
1 timer (K1T) akan bekerja. Anak kontak NO kontaktor timer (K1T) mengunci
push button (S2). Sedangkan yang terhubung langsung dengan kontaktor timer
(K1T), anak kontak NO kontaktor timer (K1T) tetap membuka dan anak kontak
NC kontaktor timer (K1T) tetap menutup dalam beberapa detik sesuai dengan
26
pengaturan waktunya. Maka anak kontak NC kontaktor 2 (hubungan segitiga) tetap
tertutup dan arus mengalir menuju kontaktor 1 (hubungan bintang) sehingga anak
kontak NC kontaktor 1 (hubungan bintang) membuka. Sehingga motor dapat
bekerja dalam hubungan bintang dan kecepatannya tidak telalu cepat.
Hubungan bintang ini berlangsung hanya beberapa detik sesuai dengan
pengaturan yang bertujuan agar tidak adanya lonjakan arus yang terlalu besar saat
motor mengawali start untuk bekerja. Saat waktu penyetingan habis, maka
hubungan langsung anak kontak NO 1 timer (K1T) akan menutup dan anak kontak
NC 1 timer (K1T) akan membuka. Maka anak kontak NC kontaktor 1 (hubungan
bintang) tetap tertutup dan arus mengalir menuju kontaktor 2 (hubungan segitiga)
sehingga anak kontak NC kontaktor 2 (hubungan segitiga) membuka. Sehingga
motor pindah bekerja ke hubungan segitiga dan kecepatannya sedikit lebih cepat
dari pada hubungan bintang. Untuk memberhentikan motor bekerja dapat
dilakukan dengan menekan push button NC (SI2) atau push button NC (S3) yang
sekaligus anak kontak NO overload maka anak kontak NO kontaktor 1 timer (K1T)
akan membuka dan motor berhenti bekerja. Untuk kontaktor 1 timer menggunakan
timer on delay. Jika terjadinya beban lebih maka overload secara otomatis
memberikan perintah, semua rangkaian akan kembali pada posisi semua dan motor
akan berhenti bekerja.
27
Gambar 3.8. Rangkaian Star-Delta (Q11)
6. MCB Q13 (Motor dengan Dua Arah Putaran)
Sumber 3 phasa diperoleh dari sumber jaringan tegangan rendah, output dari
MCB Q1 akan masuk ke MCB Q13. Dari MCB Q13 disambungkan keterminal
bus. Kemudian disambungkan menuju ke input daya 3 phasa dari kontaktor K1
(putaran ke kanan). Input daya 3 phasa dari K1 dijumper ke input daya 3 phasa
kontaktor K2 (putaran ke kiri). Output daya 3 phasa kontaktor K1 dijumper ke
kontaktor K2, yang dimana menjumper fasa R dengan T, fasa S dengan S, dan fasa
T dengan R. Penukaran salah satu fasa ini dilakukan agar nantinya putaran motor
dapat berubah. Selanjutnya output 3 phasa dari kontaktor K1(1,3,5) dijumper
dengan input 3 phasa overload dan outputnya masuk ke input motor (U1,V1,W1).
Dari sumber T disambungkan ke input kontak NC overload (FIR). Kemudian
output NC overload disambungkan ke kontak NO saklar kaki (S13). Menyambung
output kontak NO dari saklar kaki (S13) ke input push button NC (S15). Output
push button NC (S15) ke input push button NO (S3g) yang diparalel dengan push
button NO (S15a) dan anak kontak NO K1. Output dari push button NO (S3g)
masuk ke input anak kontak NC K2 dan outputnya masuk ke input kontak NO limit
28
switch (S14a). Output dari kontak NO limit switch masuk ke koil A1 K1 (putaran
kekanan) dan koil A2 K1 diberikan netral. Kemudian output push button NC (S15)
juga masuk ke input push button NO (S6g) yang diparalel dengan push button NO
(S15b) dan anak kontak NO K2. Output dari push button NO (S6g) masuk ke input
anak kontak NC K1 dan outputnya masuk ke input kontak NO limit switch (S14b).
Output dari kontak NO limit switch masuk ke koil A1 K2 (putaran kekiri) dan koil
A2 K2 diberikan netral. Dari output anak kontak NO K1 masuk ke input lampu
indicator H4 untuk menandakan putaran motor kekanan dan output lampu indicator
H4 diberikan netral. Dari output anak kontak NO K2 masuk ke input lampu
indicator H5 untuk menandakan putaran motor kekiri dan output lampu indicator
H5 diberikan netral. Untuk menghidupkan motor kea rah putaran ke kanan
dengan menginjak saklar injak (S13) terlebih dahulu lalu tekan push button S3g
maka kontak K1 akan menutup dan arah putaran motor ke kanan. Untuk
mematikan motor dengan menekan limit switch (S15a) dan anak kontak K1 akan
terbuka. Untuk menghidupkan motor ke arah putaran ke kiri dengan menginjak
saklar injak (S13) terlebih dahulu lalu tekan push button S6g maka kontak K2 akan
menutup dan arah putaran motor akan ke kiri. Untuk mematikan motor dengan
menekan limit switch (S15b) dan anak kontak K2 akan terbuka.
29
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/113227158/fungsi-peralatan-listrik
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3911427/jenis-kabel-listrik-dan-fungsinya-simak-
agar-kamu-tak-salah-pilih
https://www.merdeka.com/jabar/mengenal-fungsi-mcb-pada-instalasi-listrik-berikut-
pengertian-dan-jenisnya-kln.html
https://lieneticjaya.com/kontaktor/
https://riverspace.org/thermal-overload-relay/
http://www.box-panellistrik.com/information/157
https://agengwlistrik.blogspot.com/2018/01/kontaktor-magnet.html
https://jagad.id/prinsip-kerja-limit-switch-kegunaan-dan-penerapan/
https://tokoonline88.com/saklar-pedal-injak-untuk-menghidupkan-dan-mematikan-alat-
secara-otomatis/
https://www.listrik-praktis.com/2015/10/mengenal-instalasi-starting-motor-3phasa-star-
delta.html
https://www.amanitekno.com/pengertian-dol-auto-star-delta-soft-starter-dan-perhitungan-
circuit-breaker-pada-motor-listrik/
31
DAFTAR LAMPIRAN
32