1. Asal usul minyak bumi berdasarkan Teori Biogenetik (Teori Organik)
Minyak bumi terbentuk dari pelapukan barbagau jenis mahluk hidup mati dan tertimbun, hanyut terbawa oleh arus sungai, menuju laut dan akhirnya berkumoul di dasar laut, bertemu dengan timbunan-timbunan hasil pelapukan mahluk idup yang sebelumnya telah ada. Timbunan ini kemudian selama beratus juta tahun terendap dan mengalami proses dekomposisi menjadi gelembung minyak bumi atau gas alam. Dekomposisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu endapan, waktu, sertatekanan lapisan batuan yang berada diatanya. 2. Asal usul minyak bumi berdasarkan Teori Anorganik Minyak bumi terbentuk akibat adanya aktivitas bakteri yang mampu melakukan reaksi biokimia, merubah unsur unsur seperti oksigen, hidrogen, karbon, belerang, dan nitrogen dari batuaninduk menjadi zat minyak yang mengandung hidrokarbon. 3. Asal usul minyak bumi berdasarkan Teori Duplex Teori duplex sebetulnya merupakan perpaduan antara teori organik dan teori anorganik. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa minyak bumi berasa dari materi-materi hidup baik nabati maupun hewani yang berada di laut yang karena pengaruh suhu, tekanan, dan waktu akhirnya berubah menjadi batuan induk pembentuk bahan bahan hidrokarbon. Batuan ini kemudian mengalami proses biokimia dan akhirnya berubah menjadi minyak bumi dan gas alam. Keduanya berkumpul dan berpindah ke tempat yang memiliki tekanan lebih rendah bertemu dengan minyak bumi dan gas alam hasil dari proses sebelumnya.
Sejarah Batu Bara
Batu bara merupakan bahan bakar fosil yang terbentuk dari endapan tumbuhan yang telah mati dan terkubur berjuta juta tahun lamanya. Di Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Papara Sunda (termasuk Pulau Sumatra dan Kalimantan). Ada 2 teori yang menerangkan terjadinya batubara yaitu: Teori In-situ : Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai dengan teori in-situ biasanya terjadi di hutan basah dan berawa, sehingga pohon pohondi hutan tersebut pada saat mati dan roboh, langsung tenggelam ke dalam rawa tersebut, sisa tumbuhan tersebut tidak mengalami pembusukan secara sempurna, dan akhirnya menjadi fosil tumbuhan yang membentuk sedimen organik. Teori Drift : Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari utan yang bukan di tempat dimana batubaratersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai dengan teori drift biasanya terjadi di delta delta, mempunyai ciri ciri lapisan batubara tipis, tidak menerus (splitting), banyak lapisannya (multiple seam), banyak pengotor (kandungan abu cenderung tinggi). Proses pembentukan batubara terdiri dari 2 tahap yaitu tahap biolimia (penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan).