Bab 3
MENYANYIKAN LAGU DAERAH
OLEH:
KELOMPOK 8
Ni Putu Apriani (07)
Ni Made Ari Sarasuandewi (08)
Ni Putu Ayu Christina Udayanti (10)
Made Cahyaning Putri Permata Anum (12)
Kelas : VIII D
Tahun Ajaran : 2015/2016
A. Teknik Dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah
Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Lagu-lagu daerah
biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah yang sering disebut dengan “karawitan”. Istilah karawitan adalah
seperangkat alat musik tradisional secara lengkap dengan orkestra. Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-
perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu. Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik
yang dihasilkan dari beberapa kondisi antara lain:
1. Gaya lokal, yaitu sifat-sifat lokal suatu daerah yang diakui memiliki sifat-sifat estetis dan ekspresif berbeda dengan
daerah lainnya dengan lainnya yang belakangan ini kita sebut sebagai lokal genius
2. Gaya individual, adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan
pencipta lagu lainnya.
3. Gaya perodikal, adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu.
Tipologi karakteristik dapat dibedakan dari berbagai karya musikal yang ada, misalnya pada musik Betawi:
Dalam karawitan Betawi gaya atau musical style, dikenal dengan istilah LIAW. Pada repersoar lagu-lagu daerah sering
dibawakan oleh seorang penyanyi, seperti:
Di Jawa disebut Sinden
Di Bali disebut Gerong
Di Kalimantan disebut Madihin
Di Sumatra Utara disebut Perkolong-kolong
B. Menyanyi Secara Unisono
Menyanyikan lagu lagu daerah ada yang dilakukan secara seorang diri tetapi ada juga yang dilakukan secara
berkelompok. Menyanyi dalam satu suara atau sering disebut unison membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok.
Lagu lagu ini merupakan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter dan pendidikan
sikap pada anak dan remaja. Jenis jenis lagu, seperti tradisional, keroncong, pop, dangdut, campursari sampai komposisi
baru terdapat di seluruh wilayah nusantara daerah.
Ragam musik berkembang di wilayah nusantara daerah pada akhirnya mempengaruhi lagu-lagu. Ragam lagu yang
berkembang di nusantara daerah sebagai berikut:
1. Lagu daerah
Lagu daerah ialah yang timbul dan berkembang dari budaya daerah itu sendiri. Berikut adalah ciri-ciri lagu daerah:
Liriknya menggunakan bahasa daerah setempat.
Susunan melodi sangat sederhana.
Teknik ucapan (artikulasi) disesuaikan dengan dialek setempat.
Tidak diketahui penciptanya.
Lagu ini ditawarkan secara turun temurun dengan tradisi lisan.
Terkadang terdapat beberapa versi dari sebuah lagu di daerah dalam satu etnis.
o Cobalah (Seventeen)
o Ruang rindu (Letto)
o Munajat Cinta (The Rock)
5. Lagu seriosa
Lagu serioasa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Penyanyi harus mampu mengungkapkan lagu secara serius.
Improvisasi kalimat lagu sebagai ornamentasi harus dapat berkembang dengan baik.
Tiap-tiap lagu dari empat phrase, masing masing terdiri dari delapan bar.
Struktur lagu langgam memiliki AABA.
Tidak terdapat interlude di tengah lagu.
Peran alat musik ukulele tidak begitu menonjol.
Tiap-tiap lagu dari empat kalimat lagu, masing masing terdiri dari empat bar.
Iringan dimulai pada bar ketiga dan selalu jatuh pada akor IV.
Kalimat lagu pertama biasanya dinyanyikan secara solo.
Fungsi lagu yang diciptakan oleh seorang seniman sangat erat hubungannya dengan tema dari lagu yang diciptakannya.
Beberapa tema yang biasanya di paki untuk membuat suatu kasrya lagu, antara lain sebagai berikut:
1) Kepahlawanan
Tema tersebut berfungsi untuk mengajak masyarakat untuk menghargai jasa Pahlawan sehingga jiwa kepahlawanan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh lagunya:
Pahlawan Merdeka
Gugur Bunga
2) Patriotisme
Tema ini berfungsi untuk mengajak masyarak rela berkorban untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya. Contoh
lagu:
Halo-halo Bandung
Maju tak gentar
3) Nasionalisme
Tema ini berfungsi untuk mengajak bangsa Indonesia untuk mencintai bangsa dan negaranya sendiri. Contoh lagu:
Satu Nusa Satu Bangsa
Bagimu Negri
4) Keindahan Alam
Tema tersebut berfungsi untuk mengajak masyarakat menikmati indahnya alam sehingga timbul kagum terhadap
kebesaran Tuhan. Contoh lagu:
Rayuan Pulau Kelapa
Tanah Air
5) Kenangan masa lalu
Tema tersebut berfungsi untuk mengenang kejadian masa lalu yang pernah dialami oleh pencipta lagu yang dirasa
sangat berkesan. Contoh lagu:
Selendang Sutra
Malam Kenangan
Fungsi musik di dalam kehidupan masyarakat sangat berbeda atau bervariasi, karena disebabkan oleh adanya perbedaan
adat dan budaya masyarakat di setiap masing-masing daerah sebagai contohnya:
a) Di daerah Bali terdapat musik gamelan yang dibuat dari bamboo, dan biasa dipergunakan untuk mengiringi tari
joged yang lazim disebut dengan Joged Bumbung.
b) Di daerah Madura terdapat musik gamelan sandur yang lazim dipakai untuk mengiringi upacar pernikahan
khitanan maupun kegiatan kegiatan daerah lainnya.
c) Di daerah Jawa, terdapat musik gamelan yang berfungsi untuk upacara adat, maupun sebagai alat musik hiburan.
Selain itu ada juga musik daerah yang perkembangannya mendapat hambatan seperti: musik kotekan lesung, yang
fungsinya untuk ronda malam. Gamelan di Sunda, Jawa Barat juga terdapat musik daerah yang berfungsi untuk
kegiatan pertama yaitu: musik angkul maupun calung. Musik daerah lainnya seperti ketoprak-ludruk, arja dari
Bali, lenong, wayang kulit dan juga wayang golek. Kesenian tersebut merupakan gabungan antara: seni rupa, seni
tari, seni musik, seni drama, yang pada umumnya berfungsi untuk menyampaikan suatu pesan.
Namun, secara umum fungsi sosial lagu etnik nusantara antara lain adalah sebagai berikut:
1) Hiburan, fungsi ini manfaat langsung yang didapat dari mendengar atau melihat suatu pertunjukan musik.
2) Upacara-upacara adat, lagu-lagu dinyanyikan ketika pelaksanaan upacara adat.
3) Upacara penyambutan tamu kehormatan.
4) Upacara memulai tanam dan panen.
5) Syair agama.
6) Melestarikan budaya dan bahasa daerah.
7) Teladan dan petuah orang tua.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang kita dapat dari materi ini adalah kita harus melestarikan
lagu daerah, meskipun pada zaman ini sudah ada lagu pop atau yang lainnya,
kita harus tetap menyanyikan, mengingat dan melestarikan lagu daerah.