Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

MENYANYIKAN
LAGU DAERAH
SECARA UNISONO
(PERORANGAN)
KELAS VIII MTs At Taqwa Bondowoso
Tujuan Pembelajaran
• Siswa mampu memahami pengertian dan ciri-ciri lagu daerah.
• Siswa mampu memahami fungsi lagu daerah.
• Siswa mampu memahami sifat dan asal lagu daerah.
• Siswa mampu memahami teknik dan gaya lagu tradisi atau daerah.
• Siswa mampu menyanyikan lagu daerah secara unisono (perorangan).
Perkembangan jaman yang semakin cepat,
membuat sebagian orang lupa akan budaya
dari daerahnya sendiri. Berbagai teknologi,
budaya bahkan gaya hidup dari budaya luar
mudah masuk ke Indonesia.
Selain itu, Indonesia memiliki banyak
daerah yang kaya akan budaya serta lagu
khas daerah. Lagu-lagu daerah tersebut
menjadi ciri khas dari sebuah daerah.
Namun, kini lagu daerah sudah banyak yang
melupakan bahkan tidak mengetahuinya.
Padahal lagu daerah memiliki pesan
tersirat. Tentu saja sebagai bangsa
Indonesia, kamu harus mengetahui dan
melestarikan lagu-lagu daerah.
Oleh sebab itu, kita harus melestarikan
lagu-lagu daerah yang ada di Indonesia.
A. Pengertian dan Ciri-ciri Lagu Daerah
Lagu daerah atau musik daerah adalah lagu yang lahir dan berkembang dari
budaya daerah yang bersifat etnis dan turun-temurun.
Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya
bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai
dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti Tondok
Kadadingku dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku.
Lagu daerah atau musik daerah ini biasanya muncul dan dinyanyikan atau
dimainkan pada tradisi-tradisi tertentu pada masing-masing daerah, misal
pada saat menina-bobok-kan anak, permainan anak-anak, hiburan rakyat,
pesta rakyat, perjuangan rakyat, dan lain sebagainya.
Lagu kedaerahan biasanya merujuk kepada sebuah lagu yang mempunyai
irama khusus bagi sebuah daerah. Terdapat lagu-lagu kedaerahan yang telah
menjadi popular diseluruh negara hasil penyiaran oleh radio dan televisi.
Setiap lagu daerah memiliki karakter serta ciri-ciri yang beragam. Selain
bahasanya yang berbeda-beda, jenis musik yang dimainkan rata-rata juga
memiliki perbedaan.
Namun, umumnya lagu daerah di Indonesia memiliki ciri-ciri seperti berikut:
1. Sederhana
Lagu daerah biasanya bersifat
sederhana baik dari melodi
maupun syairnya. Tangga nada
yang digunakan kebanyakan
adalah tangga nada pentatonik.
Namun ada juga lagu daerah
yang menggunakan tangga nada
diatonik (terdiri atas tujuh nada,
yaitu 1-2-3-4-5-6-7.

Tangga nada Pentatonik adalah tangga nada yang terdiri atas lima nada berjenjang, tangga nada
pentatonik sebenarnya tidak bisa ditulis dalam notasi yang umum, namun apabila diterapkan
kurang lebih mendekati jajaran nada yang dipergunakan 1-2-3-5-6.
2. Sederhana
Lagu daerah tumbuh dari budaya daerah setempat, oleh karena itu lirik
dan syairnya sesuai dengan bahasa daerah atau dialek daerah setempat
yang bersifat lokal atau kedaerahan. Hal inilah yang menjadi ciri khusus
lagu daerah. Lirik lagu daerah biasanya berisi tentang nasihat, ajakan
berbuat baik, atau mengisahkan budaya daerah setempat.
3. Turun-temurun
Lagu daerah bersifat turun-temurun artinya lagu daerah biasanya
diturunkan dari orang tua kepada anaknya atau nenek kepada cucunya
(dari sesepuh).
4. Jarang diketahui penciptanya
Lagu kedaerahan biasanya tidak ditulis namun disebar luaskan secara
mulut-kemulut (verbal) sehingga tidak diketahui penciptanya atau
noname (NN).
B. Fungsi Lagu Daerah
Beberapa fungsi dari lagu daerah adalah sebagai berikut :
1. Media Upacara Adat
Di Sumba sebagai pengiring roh dalam upacara Merapu dan musik angklung
dalam upacara Seren Taun (panen padi) di Sunda.
2. Pengiring Tari dan Pertunjukan
Lagu lagu langgam yang dipadu dengan gamelan di Jawa Tengah dipakai
untuk mengiringi pementasan tari Serimpi. Bisa juga dipakai untuk
pertunjukan wayang kulit, kethoprak, ludruk, drama dsb.
3. Media Bermain
Digunakan sebagai media bermain anak-anak. Contohnya cublak cublak
suweng dari Jawa Tengah, ampar ampar pisang di Kalimantan Selatan, dan
pok ame ame dari Betawi.
4. Media Komunikasi
Pertunjukan musik atau lagu di suatu tempat dapat dipakai media
komunikasi secara tidak langsung yang ditandakan dengan banyaknya orang
yang melihat pertunjukan.
5. Media Penerangan
Kini lagu dalam aneka iklan layanan masyarakat maupun lagu populer
dipakai sebagai media penerangan. Contohnya lagu tentang pemilu,
imunisasi, juga lagu bernafaskan agama menjalankan fungsi ini.

Anda mungkin juga menyukai