Anda di halaman 1dari 4

BAB 11 SENI MUSIK (MENYANYIKAN LAGU

TRADISIONAL)

A. TEKNIK DAN GAYA MENYANYI LAGU DAERAH


Setiap daerah memiliki lagu yang berbahasa ibu yaitu menggunakan bahasa
daerah. Menyanyikan lagu daerah diiringi dengan alat musik tradisional. Indonesia
memiliki lagu dan alat musik tradisional yang mendapat pengaruh dari beberapa
negara seperti India, China, Portugis, dan negara lainnya.
Setiap suku di Indonesia memiliki lagu daerah yang menggunakan bahasa
daerah setempat. Lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik
daerah yang sering disebut dengan karawitan. Istilah karawitan untuk menunjuk pada
seperangkat alat musik tradisional secara lengkap.
Seni musik karawitan dimainkan dengan ansambel gamelan atau pertunjukan
lain yang bersifat tradisional dan anonimus. Usia komposisi karawitan sulit
ditentukan. Seorang pemain/seniman ahli karawitan menambah atau mengurangi
komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga dengan gaya.
Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut liaw
sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah tertentu. Komposisi karawitan dapat
mengembangkan perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lain sepanjang
waktu, menyebabkan gaya yang berbeda. Gaya musikal adalah ciri khas atau
karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi.
- Gaya lokal adalah karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda
dengan daerah lainnya, disebut juga entitas lokal genius.
- Gaya individual adalah tipologi karakteristik seorang pencipta lagu yang
membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
- Gaya periodikal adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan
gaya musikal tertentu. Gaya dalam bentuk musikal adalah tipologi karakteristik
yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada, misalnya
pada berbagai karya musik Betawi.
Musik Betawi diantaranya dalam gambang kromong lagu sayur, dengan lagu
phobin, atau dalam kroncong tugu antara kroncong asli, langgam, dan stambul. Dalam
karawitan Betawi gaya atau musical style dikenal dengan istilah Liaw.
Pada pertunjukan lagu daerah, dibawakan oleh seorang penyanyi. Penyanyi
lagu daerah yang diiringi musik Tradisional di Jawa, Sunda dan Bali disebut Sinden.
Di Sumatra Utara disebut Perkolong-kolong. Di Kalimantan disebut Madihin yaitu
menyanyikan pantun diiringi tabuhan gendang. Setiap daerah memiliki nama
tersendiri bagi seorang penyanyi yang diiringi dengan orkestrasi musik tradisional.
B. PENGERTIAN LAGU DAERAH
Lagu daerah adalah jenis lagu yang asalnya dari daerah atau wilayah tertentu
yang ide pembuatannya berdasarkan budaya atau adat istiadat setempat. lagu daerah
atau musik daerah dapat diartikan juga sebagai sebuah lagu ataupun musik yang asal
muasalnya dari daerah-daerah tertentu yang kemudian menjadi populer dan
dinyanyikan oleh masyarakat dari daerah tersebut maupun masyarakat dari tempat
lain dan biasanya pencipta lagu tersebut tidak diketahui alias anonim. Ada banyak ahli
yang mencoba mendefinisikan arti dari lagu daerah, salah satunya adalah Banoe.
Menurutnya, lagu daerah yang ada di Indonesia yaitu suatu lagu dari daerah atau
wilayah budaya tertentu, umumnya dinyatakan dalam bentuk syair atau lirik
menggunakan bahasa wilayahnya masing-masing baik itu lagu rakyat ataupun lagu-
lagu yang baru diciptakan baru.
C. FUNGSI LAGU DAERAH
Lagu-lagu daerah atau tradisional yang ada di Indonesia memiliki fungsi yang sangat
beragam. Adapun beberapa fungsi atau manfaat yang dapat kamu ketahui tersebut
adalah sebagai berikut:
➢ Digunakan sebagai identitas dari suatu negara
➢ Digunakan sebagai lagu atau musik pengiring saat pagelaran pertunjukan
seperti tarian maupun yang lainnya.
➢ Digunakan sebagai lagu pengiring saat pelaksanaan upacara adat atau tradisi-
tradisi tertentu lainnya.
➢ Digunakan sebagai sebuah media untuk melakukan komunikasi antar
masyarakat.
➢ Digunakan sebagai media untuk bermain, contohnya seperti lagu ampar-ampar
pisan, pok ame-ame, dan sejenisnya.
➢ Digunakan sebagai media untuk berekspresi bagi para seniman.
➢ Digunakan sebagai sebuah media hiburan untuk masyarakat.
➢ Digunakan untuk meningkatkan rasa cinta masyarakat terhadap
kebudayaannya.
D. CIRI-CIRI LAGU DAERAH
1. Menggunakan Bahasa Daerah
Ciri-ciri lagu daerah tradisional Indonesia yang paling menonjol adalah pada
bahasa yang digunakan. Lagu daerah umumnya akan memakai bahasa yang
digunakan oleh masyarakat di daerah atau tempat lagu tersebut berasal.
Contohnya seperti lagu daerah berjudul “Manuk Dadali” dan “Es Lilin” yang
menggunakan Bahasa Sunda karena berasal dari Jawa Barat, kemudian lagu
“Gundul-Gundul Pacul” yang menggunakan Bahasa Jawa karena berasal dari
Jawa Tengah, lagu “Sadjojo” asal Papua yang menggunakan Bahasa dari suku
yang ada di Sorong yaitu Moi Fraba, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. Menggunakan Melodi, Irama, dan Syair yang Sederhana
Berbeda dengan dengan lagu-lagu modern, kebanyakan lagu daerah yang
berkembang di Indonesia biasanya memiliki sifat yang sederhana.
Maksudnya, lagu-lagu daerah banyak yang menggunakan melodi, irama, dan syair
yang cukup sederhana. Aspek ini juga menjadi perbedaan yang cukup mendasar
antara lagu tradisional dan lagu jenis lain. Biasanya tangga nada yang digunakan
dalam lagu daerah lebih banyak menggunakan tangga nada pentatonis atau tanda
nada terdiri hanya 5 nada utama/pokok. Selain itu, biasanya melodi, irama,
maupun syair mencirikan kedaerahan.
3. Turun Temurun (Diwariskan)
Ciri-ciri lagu daerah tradisional Indonesia yang ketiga yaitu biasanya lagunya
akan diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi penerusnya
agar tetap terjaga kelestariannya.
4. Kedaerahan
Sesuai dengan namanya, lagu daerah tumbuh dan berkembang di daerah masing-
masing. Hal ini membuat lagu jenis ini memiliki unsur kedaerahan yang sangat
kuat entah itu dari penggunaan bahasa atau dialek, syair yang menceritakan
tentang keadaan masyarakat atau lingkungan setempat, dan masih banyak lagi
yang lainnya.
5. Menggunakan Alat Musik Daerah Sebagai Pengiring
Jika lagu-lagu modern seperti pop, rock, Kpop maupun sejenisnya menggunakan
alat musik modern seperti gitar elektrik, drum, keyboard, dan lain-lain. Maka
berbeda dengan lagu-lagu daerah tradisional karena menggunakan alat musik
tradisional khas daerah setempat pula. Contohnya seperti angklung, gamelan,
kecapi, rebab, kolintang, dan masih banyak lagi alat musik lainnya.
6. Tidak Tertulis dan Biasanya Dihafalkan
Ciri-ciri lagu daerah tradisional Indonesia selanjutnya yaitu tidak tertulis. Untuk
menyebar luaskannya, masyarakat setempat biasanya akan menghafal lagu
tersebut. Inilah sebabnya, terkadang, beberapa lagu daerah memiliki syair atau
lirik yang sedikit berbeda di daerah lainnya. Namun, di zaman modern sekarang,
lagu-lagu daerah sudah banyak ditulis dan dibukukan agar terus terjaga
kelestariannya.
7. Jarang Diketahui Siapa Pengarang atau Penciptanya
Ciri-ciri lagu daerah tradisional Indonesia yang ketujuh yaitu jarang ada yang
mengetahui siapa penulis/pencipta/pengarangnya. Umumnya, lagu daerah
berkembang secara lisan di tengah masyarakat dan turun temurun dari generasi
satu ke generasi yang lainnya sehingga penciptanya jarang ada yang mengetahui.
Selain itu, lagu daerah juga diciptakan bukan untuk keperluan komersil seperti
lagu modern sekarang.
8. Mengandung Makna dan Menggambarkan Suasana
Ciri-ciri lagu daerah tradisional Indonesia yang terakhir yaitu biasanya
mengandung makna atau pesan-pesan tertentu dari liriknya kepada masyarakat.
Selain itu, lagu ini juga biasanya menggambarkan suasana masyarakat, tradisi,
kebudayaan dari daerah tempat lagu tersebut berasal.
E. PRINSIP-PRINSIP MENYANYIKAN LAGU DAERAH
• Menyukai lagu daerah dan merasa memiliki
Rasa menyukai dan memiliki, adalah salah satu unsur penting juga akan untuk
menyakikan lagu daerah tersebut, karena rasa senang lagu akan terasa iklas
menyanyikan lagu daerah tersebut. Serta rasa memiliki sebagai rasa akan menjadi
bagian dari daerah tersebut.
• Bernyanyi dengan lirik, nada yang baik nan benar
Hal ini perlu diperhatikan karena termasuk unsur prinsip-prinsip menyukai lagu
daerah, karena termasuk usaha dalam bernyanyi lagu daerah dengan baik, bernyanyi
dengan lirik nada dan benar.
• Mengerti dan memahami arti atau makna algu
Tentu saja, hal ini menjadi unsur penting dalam prinsip menyanyikan lagu daerah,
karena halnya jika hanya menyanyi lagu daerah saja tanpa mengerti makna lagu.
Terasa bernyanyi kurang menghayati dan hanya menyanyi saja, berbeda dengan dapat
mendalami makna
• Menghafalkan lagu daerah
Jika menghafalkan lagu daerah, maka ketika bernyanyi lagu daerah tersebut lebih
terasa menghayati serta mudah. Karena menghafal lagu tersebut, berbeda yang belum
hafal akan keteteran. Maka menghafalkan lagu daerah termasuk unsur prinsip
menyanyi lagu daerah.

Anda mungkin juga menyukai