Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


INSTALASI LISTRIK
RANGKAIAN 3 FASA

Dosen Pengampu:
Torib Hamzah, S.Pd., M.Pd.
NIP 19670910 200604 1 001
Singgih Yudha Setiawan, SST, MT
NIP 19851026 200912 1 002

Disusun Oleh :
Mochamad Wildan HIlmansyah
P27838122020
1C1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTRO-MEDIS
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik sudah seperti kebutuhan pokok bagi manusia. Karena seperti yang kita tahu pada saat ini
hampir semua perangkat yang menggunakan listrik untuk pembangkitnya, misalnya AC, radio,
lampu, TV, dan masih banyak perangkat lainnya. Rumah, perusahaan, pabrik, sekolah, dan
bangunan lainnya juga tidak bisa lepas dari listrik. Sekarang pun banyak desa yang jauh dari kota
mulai dimasuki aliran listrik agar para masyarakat disana dapat merasakan manfaat dari listrik.
Dalam instalasi listrik dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang,
melainkan harus dilakukan berdasarkan standar yang berlaku dan dengan syarat keamanan tertentu.
Oleh karena itu, diadakan praktikum oleh mahasiswa untuk mempelajari dan memahami instalasi
listrik 3 phase yang benar menurut PUIL.

1.2 Batasan Masalah


1. Dapat memahami tata cara instalasi listrik 3 phase.
2. Dapat memahami fungsi dan kegunaan instalasi listrik 3 phase.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa fungsi dari instalasi listrik 3 phase?
2. Bagaimana tata cara instalasi listrik 3 phase?

1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari diadakan praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa dapat memahami instalasi listrik 3 phase.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tata cara instalasi listrik 3 phase.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis

Mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan instalasi listrik 3 phase

1.5.2 Manfaat Praktis


Mahasiswa dapat membuat dan mengaplikasikan instalasi listrik 3 phase.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teknik Penyambungan Kabel 1 Phase, 2 Phase, 3 Phase


Kabel (kabel listrik) merupakan salah satu kebutuhan yang sangat intim dalam penyediaan
instalasi listrik di rental lighting. Banyak sekali dan tentunya membutuhkan uang yang cukup
banyak untuk penyediaannya, dalam hal untuk mencukupi kebutuhan dalam suatu event. Kadang
kala para karyawan lapangan membutuhkan kabel yang melebihi dari perkiraan kita. Sedikit
lampu yang terpasang, belum tentu membutuhkan kabel yang sedikit pula. Situasi tersebut
dikarenakan adanya situasi lapangan, ataupun panggung yang tidak memungkinkan. Lighting
Designer (penata lampu) juga punya andil yang besar dalam mempengaruhi banyak tidaknya
kabel yang terbuang percuma. Namun demikian para karyawan lapangan (kuli lampu-red) juga
harus slalu beradaptasi dalam hal ini. Kuli lampu yang handal harusnya bisa mengatasi
kekurangan kabel sedemikian rupa, apalagi bilamana event tersebut jauh dari rumah (gudang).
Meminimalkan penggunaan kabel haruslah ditanamakan dari dini kepada kuli lampu yang masih
baru dan awam. Tentu saja juga diberi pengertian dan rumus2  jitu dalam hal ini. Penggunaan
kabel berukuran 4×2,5  (serabut) banyak digunakan di rental rental Indonesia. Berbagai jenis merk
dari kabel tersebut mewarnai dunia usaharental. Kabel 4×2,5, didalamnya ada beberapa warna.
Perlambangan warna yang terdapat di dalam kabel ini :
Warna kabel listrik standar PUIL tahun 2000 dan 2011
Penghantar PUIL 2011 PUIL 2000
Fasa 1 (L1/R) Hitam Merah
Fasa 2 (L2/S) Coklat Kuning
Fasa 3 (L3/T) Abu-Abu Hitam
NETRAL (N) Biru Biru
Hijau-
Pembumian (PE)/ Ground (GND) Hijau-Kuning
Kuning

Tiga phase:
Sangat umum dan lazim teknik ini dimana mana dilakukan dalam penyambungan PAR
dalam pipa bar. Teknik ini sangat membantu sekali dalam meminimalkan pemakaian kabel
dilapangan.

Gambar 2.1  Rangkaian 3 Fasa (Sumber:Modul Instalasi Listrik)

2.2 Saklar
Saklar merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik.
Berdasarkan kegunaannya saklar sangat banyak macam dan jenisnya, misalnya saklar penerangan,
saklar tegangan tinggi, saklar instalasi tenaga, saklar elektronika dan banyak lagi macamnya.
Namun sebagai bahan pengetahuan untuk pekerjaan dalam bidang instalasi, kita cukup mengenal
bentuk saklar yang biasa digunakan sehari-hari dipasang dirumah-rumah atau tempat umum
lainnya.

Gambar 2.2 Saklar Tunggal (Sumber: https://siplahtelkom.com/)


2.3 Stop Kontak
Stop kontak adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai tempat/terminal untuk
mendapatkan arus/tegangan listrik yang diperlukan untuk kebutuhan peralatan listrik atau alat-alat
rumah tangga seperti: pesawat TV, radio, kulkas, kipas angin, setrika listrik, dan lain-lain.

Gambar 2.3 Stop Kontak (Sumber: https://blog.anteraja.id/)

2.4 Fitting
Fiting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut penggunaannya dapat dibagi
menjadi tiga jenis : fiting langit-langit, fiting gantung, dan fiting kedap air.

Gambar 2.4 Fitting (Sumber: https://cdn.siplah.pesonaedu.id/)


1. Fiting langit-langit Pemasangan fiting langit-langit ditempelkan pada langit-langit (eternit) dan
dilengkapi dengan roset. Roset diperlukan untuk meletakan/penyekerupan fiting supaya kokoh
kedudukannya pada langit-langit.
2. Fiting gantung Pada fiting gantung dilengkapi dengan tali snur yang berfungsi sebagai penahan
beban bola lampu dan kap lampu, serta untuk menahan konduktor dari tarikan beban tersebut.
3. Fiting kedap air Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan terhadap resapan/rembesan air.
Fiting jenis ini dipasang di tempat lembab atau tempat yang mungkin bisa terkena air misalnya
fiting untuk di kamar mandi. Konstruksi fiting ini terbuat dari porselin, dimana bagian
kontaknya terbuat dari logam kuningan atau tenbaga dan bagian ulirnya dilengkapi dengan karet
yang berbentuk cincin sebagai penahan air.

2.5 MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang berfungsi
sebagai pelindung rangkaian instalasi listrik dari arus lebih (over current). Terjadinya arus lebih ini,
mungkin disebabkan oleh beberapa gejala, seperti: hubung singkat (short circuit) dan beban lebih
(overload). MCB sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan sekring (fuse), yaitu akan memutus
aliran arus listrik circuit ketika terjadi gangguan arus lebih. Yang membedakan keduanya adalah
saat terjadi gangguan, MCB akan trip dan ketika rangkaian sudah normal, MCB bisa di ON-kan lagi
(reset) secara manual, sedangkan fuse akan terputus dan tidak bisa digunakan lagi.
MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah tinggal, pada instalasi
penerangan, pada instalasi motor listrik di industri dan lain sebagainya.

Gambar 2.5 Bagian MCB (Sumber: http://4.bp.blogspot.com/)


Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan
menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung sehingga
memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat solenoid yang
akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault) atau hubung singkat (short circuit).
Namun penting juga untuk di ingat, bahwa MCB juga bisa trip dengan panas (over heating) yang
diakibatkan karena kesalahan desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran kabel yang terlalu kecil
untuk digunakan dalam arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang lama-kelamaan akan
melekungkan bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh karena itu penggunaan kabel instalasi juga harus
memperhatikan standar maksimum arus (A) kabel yang akan digunakan, dan arus kabel tersebut
tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum rangkaian/circ3.2uit.
Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu: tipe B, tipe C, dan tipe D
yang didefinisikan dalam IEC 60898.
1. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 3 sampai 5 kali
dari arus maksimum atau arus nominal MCB. MCB tipe B merupakan karateristik trip tipe
standar yang biasa digunakan pada bangunan domestik.
2. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5 sampai 10 kali
arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe ini akan menguntungkan bila digunakan
pada peralatan listrik dengan arus yang lebih tinggi, seperti lampu, motor dan lain
sebagainya.
3. MCB tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8 sampai 12 kali
arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D merupakan karakteristik trip yang biasa
digunakan pada peralatan listrik yang dapat menghasilkan lonjakan arus kuat seperti,
transformator, dan kapasitor.

Gambar 2.6 MCB (Sumber: https://assets.website-files.com/)


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alur Blok Diagram

Swich/
3 Fasa Lampu Dop GND
MCB Saklar

Gambar 3.1 Blok Diagram

Listrik tiga fasa masuk kedalam MCB lalu fasa masuk ke dalam saklar. Bila saklar dalam
keadan off maka listrik tidak mengalirr, bila saklar keadaaan on listrik akan mengalir hingga pada
lampu dop sehingga lampu dop menyala. Setelah lampu hidup listrik mengarah ke ground.

3.2 Alat dan Bahan


1. Saklar tunggal
2. Lampu dop
3. Fitting lampu
4. Test pen
5. Obeng
6. Tang Kombinasi
7. Kabel NYA
8. Avometer

3.3 Langkah Kerja :


a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Kemudian sambungkan sakelar dengan bagian fasa pada fitting dengan menggunakan kabel
NYA. Siapkan dua buah fitting untuk tiga buah lampu.
c. Bagian nol fitting sambung dengan kabel.
d. Pasang lampu dop pada fitting.
e. Gunakan avometer untuk memeriksa apakah rangkaian sudah benar tersambung.
f. Jika rangkaian sudah benar, sambungkan dengan sumber tegangan, bila sakelar on maka lampu
dop akan menyala, sebaliknya bila sakelar off maka lampu dop akan mati.
1.4 Gambar Rangkaian

Gambar 3.2 Gambar Rangkaian

1.5 Cara Kerja Rangkaian


Listrik tiga fasa melewati mcb, mcb kita on kan, Fasa melewati saklar yang akan
mempengaruhi lampu, Ketika saklar off maka lampu dop akan mati, Ketika saklar on maka lampu
dop akan menyala.
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis
Instalasi listrik 3 phase memerlukan komponen berupa MCB 3 lubang, lampu, saklar, dan
stopkontak karena MCB sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dari PLN dan dikonversi
sesuai kebutuhan pada rangkaian tersebut ini. Instalasi listrik 3 phase harus memperhatikan gambar
instalasi maupun gambar rangkaian, karena pada gambar rangkaian terdapat susunan kabel yang
mengaliri instalasi lampu tersebut, tanpa memahami gambar instalasi, kemungkinan besar ada
komponen yang tidak teraliri listrik, bahkan bisa terjadi hubung singkat (korsleting).

4.2 Kesimpulan
Dari data yang diperoleh pada praktikum instalasi listrik 3 phase dapat disimpulkan yaitu
sebagai berikut :
1. Pada saat tanpa tegangan, terdapat dua pengukuran yaitu saat semua saklar OFF, dan semua
saklar ON
2. Tanpa tegangan saat semua saklar mati ,tidak ada hubungan antara L1 terhadap N, L1
terhadap PE dan N terhadap PE.
3. Pada pengukuran tanpa tegangan, saat semua saklar on, ada hubungan antara L1 terhadap N,
L1 terhadap saklar, saklar terhadap lampu dan lampu terhadap N, Sementara hubungan antara N
terhadap PE dan L1 terhadap PE tidak ada hubungan
4. Pada pengukuran dengan tegangan yang terukur pasa fase L dan N terjadi penurunan
tegangan
5. Penurunan tegangan paling besar yaitu saat pengkuran antara PE dengan N dan PE dengan
L1, karena saat melewati PE tegangan disalurkan ke tanah

4.3 Pertanyaan
1. Bagaimana tindakan anda sebagai teknisi instalasi listrik jika menemui perbedaan beban
tegangan antara R, S dan T ?

Perbedaan beban tegangan antara R, S, dan T biasanya terjadi karena naiknya arus pada
salah satu fasa secara tidak wajar, sehingga arus pada tiap fasa memiliki perbedaan yang
signifikan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen yang digunakan.
Untuk mengatasi perbedaan ini adalah dengan mengurangi besarnya ketidakseimbangan. Sumber
harus diseimbangkan bebannya agar tidak terjadi perbedaan beban tegangan
LAMPIRAN
FOTO PRAKTIKUM

GAMBAR KETERANGAN

Gambar kabel yang tersambung

Lampu hijau menyala saat ditekan push on

Lampu kuning menyala saat tombok push off


Lampu menyala saat saklar ditekan

DAFTAR PUSTAKA

[1] Elektro, Dunia. " Macam-Macam Circuit Breaker(CB)." , [Online].Available.:


http://insyaansori.blogspot.co.id/2013/09/macam-macam-circuit-breaker-cb.html..[Accessed 07
Oktober 2022]
[2] Anonim. " Cara Memasang Sendiri Instalasi Listrik Saklar dengan Baik dan Benar." , [Online]
Available:. http://listrik-praktis.blogspot.co.id/2015/09/cara-memasang-sendiri-instalasi-saklar-
dengan-baik-benar.html [Accessed 07 oktober 2022]
[3] Modul Instalasi Listrik Tiga Phase

Anda mungkin juga menyukai