Puji dan syukur penulis ucapkan untuk Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan nikmat berupa kesehatan baik Jasmani maupun Rohani sehingga penulis
dapat menyelesaikan pelaksanaan kerja praktek berserta laporannya yang berjudul
“PERAWATAN BATERAI DI UNITSATU PLTG NORTH DURI COGENERATION
(NDC)“ Sebagai salah satu syarat bagi penulis dalam menyelesaikan program Studi
Teknik Listrik Diploma Empat Di Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Bengkalis.
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis mendapatkan bantuan baik
secara Moril maupun Material oleh berbagai pihak. Oleh karna itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua dan keluarga besar yang sering mendoakan penulis serta
dukungan dan perhatiannya selama penulis melaksanakan dan penyusunan
laporan kerja praktek.
2. Bapak Ir. Muhamad Milchan,MT, selaku Direktur Politeknik Negeri Bengkalis.
3. Bapak Wan M. Faizal,ST, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Bengkalis dan Koodinator Kerja Praktekyang telah memberi izin dan
arahan terkait pelaksanaan kerja praktek.
4. Ibu Murhanis,ST, MT, selaku Ketua Prodi Jurusan Teknik Listrik Politeknik
Negeri Bengkalis.
5. Bapak Hikmatul Amri, SST, MT, selaku pembimbing kerja praktek (KP).
6. Bapak Radpandji Edi Widjaja, sebagai Asset Manager PT. Mandau Cipta
Tenaga Nusantara.
7. Bapak Riduan Hasibuan, selaku Supervesor PT. Radiant Utama Interinsco.
8. Bapak Ibnu Ganda, selaku Engginer Electrical di PT. Radiant Utama
Interinsco. Yang selalu meluangkan waktunya untuk berdiskusi mengenai
rangkaian-rangkain dan sistem kerja Plant yang ada di North Duri
Cogeneration.
1
9. Bapak Halbianto Adi Sucipto, selaku engginer electrical di PT. Radiant Utama
Interinsco.Yangselalu meluangkan waktunya untuk berdiskusi mengenai
rangkaian-rangkain dan sistem kerja Plant yang ada di North Duri
Cogeneration.
10. Seluruh Tim IC&E dan Maintanance, yang turut membimbing pelaksanaan
kerja praktek di lapangan.
11. Seluruh mahasiswa KP di North Duri Cogeneration dari seluruh Perguruan
tinggi yang telah banyak memberikan kesan-kesan positif.
Andi Mahroja
2
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3
Analisa dampak lingkungan (ANDAL) untuk kegiatan pembangunan pusat
listrik tenaga gas 300 MW di Duri Utara telah sesuai dengan dokumen RKL/RPL yang
telah di setujui Yaitu Studi Analisis Dampak Lingkungan Proyek Lapangan Pusat
Listrik Tenaga Gas, Duri Utara, Riau Tahun 1999 dan Studi Rancangan Pengelolaan
Lingkungan Proyek Lapangan Pusat Listrik Tenaga Gas, Duri Utara, Riau Tahun 1999
Nomor:1687/41/STN.T/99 Tanggal 11 Mei 1999, dimana hasil menunjukkan adanya
dampak positif atau negatif penting yang timbul terhadap komponen biologi, fisika,
kimia, sosial, dan ekonomi.
Dengan adanya dampak penting yang diperkiraan timbul yang kerja di selama
operasi maka dengan ini PT.MCTN sesuai dengan komirmen yang dilaksanakan
selama ini yaitu membangun dengan berwawasan lingkungan serta hidup secara
harmonis berdampingan dengan masyarakat atau Industri lainnya.
1.3. Visi, Misi Dan Tujuan PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara.
Adapun Visi, Misi, dan Tujuan dari PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara:
1. Visi PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara.
Diaku dan dikagumi Pemerintah Industri dan Komunitas tempat kita beroperasi
sebagai perusahaan kelas dunia dalam bidang proses safety, Keselamatan dan
4
Kesehatan Kerja, Lingkungan, Keandalan dan Efesiensi.
2. Misi PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara.
5
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK
11
2.2.7. Kegiatan Minggu Ke-7 (Tanggal 12 s/d 15 Agustus 2019)
1. Senin 12 Agustus 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Melanjutkan mengerjakan laporan kerja peraktek.
2. Selasa 13 Agustus 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Membuat Laporan Kerja Praktek.
3. Rabu 14 Agustus 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Membuat Laporan Kerja Praktek.
4. Kamis 15 Agustus 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Membuat Laporan Kerja Praktek
2.5. Data-Data Seputar Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di north duri
cogeneration.
Adapun data-data yang penulis pelukan dalam penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut:
Data sejarah singkat perusahaan.
Data struktur organisasi perusahaan.
Data kegiatan harian operator.
Data teknisi spesifikasi komponen-komponen PLTG.
Untuk mendapatkan data-data yang akurat, penulis melakukan pengumpulan data
melalui berbagai cara diantaranya:
a. Observasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan mengamati secara langsung
kegiatan yang sedang berlangsung, baik melakukan praktek lapangan secara
langsung ataupun melihat teknisi yang sedang melakukan praktek.
b. Interview
Merupakan metode pwngumpulan data dengan cara bertanya langsung
kepada supervisor ataupun dengan teknisi yang berkerja di ruang lingkup
industti.
13
1. Sulit untuk memahami proses kerja PLTGU karena luang lingkup anak
(KP) dibatasi.
2. Sulit memahami penjelasan yang di berikan jika tidak terlibat langsung
dilapangan.
3. Sulit untuk menanyakan suatu permasalahan jika berada di area lapangan
perkerjaan.
14
BAB III
PERAWATAN BATERAI DI UNIT SATU PLTG NORTH DURI
COGENERATION (NDC)
Gamb
ar 2.1. Baterai yang Digunakan pada PLTG di North Duri Cogen.
(Sumber: dokumentasisendiri)
16
Baterai tipe basah adalah baterai yang membutuh perawatan yang rutin
diPLTGdi North Duri Cogen megunakan baterai basah
sebagailistrikcadanggan.
1. Kotak baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak,
baterai ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah
selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upperlevel dan lower level,
sebagai indicator jumlah elektrolit. Dibuat dari ebonit atau plastik, Pada kotak
baterai terdapat garis tanda permukaan atas dan bawah (Upper dan Lower).
Pelat-pelat posisinya ditinggikan dari dasar dan diberi penyekat, tujuannya agar
17
tidak terjadi hubungan singkat apabila ada bahan aktif (timah dan lain-lain)
terjatuh dari pelat tutup baterai dibuat dari bahan yang sama seperti bak/wadah.
2. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan
asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan 36 % SO4. Dari
campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270. Berat
jenis elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan terisi penuh ialah 1,260 atau
1,280 (pada temperatur 200C). Perbedaan ini disebabkan perbandingan antara
air sulingan dengan asam sulfat pada masing-masing tipe berbeda. Elektrolit
yang berat jenisnya 1,260 mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat,
sedangkan elektrolit yang berat jenisnya 1,280 mengandung 63% air sulingan
dan 37% asam sulfat.
3. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini
juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian)
dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen
keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada
tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
4. Pelat Positif dan Negatif
Pelat positif dan negatif merupakan komponen utama suatu baterai. Kualitas
pelat sangat menentukan kualitas baterai tersebut, pelat-pelat tersebut terdiri
dari paduan timbal-antimon, yang diisi dengan suatu bahan aktif. Bahan aktif
pada pelat positif adalah Timbal Peroksida yang berwarna cokelat, sedang pada
pelat negatif adalah spons-timbal yang berwarna abu-abu.
5. Separator dan lapisan serat gelas (Fiber Glass)
Antara pelat positif dan negatif disisipkan lembaran separator yang terbuat
dari serat cellulosa yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan serat gelas
dipakai untuk melindungi bahan aktif dari pelat positif, karena timbal
18
peroksida mempunyai daya kohesi yang lebih rendah dan mudah rontok jika
dibandingkan dengan bahan aktif dari pelat negatif. Selain itu lapisan serat
gelas juga berfungsi melindungi separator.
6. Penghubung sel
Untuk menghubungkan tiap-tiap sel dari sel-sel baterai pada sel baterai (-)
dan (+). Penghubung sel ini terbuat dari paduan timbal-antimon. ada dua cara
menghubungkan sel-sel tersebut. yang pertama melalui atas dinding penyekat
(Over The Partition) dan yang kedua melalui dinding penyekat (Through The
Partition). Terminal terdapat pada kedua sel ujung, satu bertanda positif (+)
dan yang lain negatif (-). Melalui kedua terminal ini listrik dialirkan. Sel
baterai untuk menambah daya baterai dalam satuan amper.
19
Dari reaksi kimia tersebutterdapat perbedaan elektrolit baterai saat kapasitas
baterai penuh dan kosong,dimana saat baterai penuh elektroli terdiri
dari2H2SO4,sedangkan saat kosong elektrolit batarai adalah 2H2O.
2. Rangkaian paralel
Pada Rangkaian paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu,
maka tegangannya tidak bertambah(tetap) tetapi arusnya bertambah.
3. Rangkaian seri Paralel
Pada Rangkaian Seri-Paralel, jika tiga buah baterai dijumper menjadi
satu, maka tegangannya bertambah, (terakumulasi hanya dua buah baterai)
dan arusnya pun bertambah lebih besar.
20
3.6.1 Pemeriksaan Secara Visual
1.Kotak Baterai.
Kotak baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi
secara visual, jenis kerusakan kotak baterai antara lain: kotak retak akibat
benturan, mengembang akibat over charging, bocor akibat keretakan atau
mengembang
2.Sel-sel Baterai.
Sel baterai sering mengalami gannguan yaitu sel yang mengembung
akibat over charging maupun mengkristal dan sel yang rontok karena getaran
kualitas yang kurang baik maupun usia baterai.
3.Terminal baterai dan konektor kabel.
Terminal baterai dan konektor merupakan bagian baterai yang sering
mengalami kerusakan, bentuk kerusakan paling banyak adalah korosi yang
disebabkan oleh uap elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor
kendoratau kotor
4. Jumlah elektrolit.
Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodic,bila pengisian
berlebihan (over charging) maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan
berlebihan. Pemeriksaan jumlah elektrolit dapat dilakukan dengan cepat karena
kotak dibuat dari plastic yang tembus pandang. Jumlah elektrolit harus berada
diantara garis upper level dan lower level.
5. Kabel baterai
Kabel baterai dialiri arus yang sangat besar, saat mengalirkan aruslisrik
besar arus dapat mencapai 550 – 1000 A, tergantung dari daya beban
bateraidengan arus sebesar itu kabelakan panas,panas pada kabel
menyebabkanelasitas kabel menurun, isolator mudah pecah dan terkupas, hal
ini terjadi terutama pada isolator dekat dengan terminal baterai.
21
3.6.2 Pemeriksaan Elektrolit
Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik
adalah diantara tanda batas upper level dengan lower level. Jumlah elektrolit
yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit
berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat
pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat
pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah
jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau terjual
dengan nama air acu.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh over
charging, oleh karena bila berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa
dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit
cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian lantai,
karena cairan bersifat korotif maka bagian lantai yang terkena elektrolit akan
korosi.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat
hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu
metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh pada suhu 20 ºC
mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100
-1,130.Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC.
Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat
pengukuran temperature elektrolit harus diamati.
Tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit
adalah sebagai berikut:
Tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengukuran BJ elektrolit
Hasil pegukuran dan tindakan
1.280 atau lebih =Tambahkan air suling agar berat jenis berkurang
22
1.220 – 1.270 =Tidak perlu tindakan
1.210 atau kurang =Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis.bila masih
dibawah 1.210 ganti baterai.
Perbedaan antara sel kurang dari 0.040 =Tidak perlu tindakan
Perbedaan berat jenis antar sel 0.040 atau lebih
23
Gambar 2.1. Datapegukuran baterai yang Di PLTG di North Duri Cogen.
(Sumber: Dokumentasi Sendiri)
DiPLTG di North Duri Cogenmemiliki baterai sebanyak 60 unit baterai dan
masing-masing memiliki teganggan 2 VDC 500 AH di hubung degan rangkaian
seri sehingga mendapatkan tegangan output sebesar 120 VDC 500 AH.
24
3.6.3 Pemeriksaan Kebocoran Arus
Adanya kebocoran arus listrik menyebabkan baterai
mengalamipengosongan, sehingga bila baterai yang digunakan lama tidak
digunakan maka energi listrik yang tersimpan pada baterai dapat berkurang
cukup banyak sehingga beban tidak bisa hidup.
Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh ke bocoran arus adalah :
Clamp Pengikat kutub + dan – aki yang kurang kencang,
atautimbulnya kerak putih disekitar kepala aki.
Kondisiair acu (eletrolit) yang kurang sesuai dengan
yangdipersyaratkan di bagian luar aki.
Bagian body acu sudah mengembung atau bocor.
25
4. Periksa terminal baterai
Periksa terminal baterai dari kemungkinan korosif atau timbul jelaga salju
akibat terkena uap dari cairan elektrolit, jika timbul demikian bersihkan dan
Jangan lupa periksa juga sambungan-sambungan kabel terminal baterai dari
karat atau putus
26