Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan untuk Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan nikmat berupa kesehatan baik Jasmani maupun Rohani sehingga penulis
dapat menyelesaikan pelaksanaan kerja praktek berserta laporannya yang berjudul
“PERAWATAN BATERAI DI UNITSATU PLTG NORTH DURI COGENERATION
(NDC)“ Sebagai salah satu syarat bagi penulis dalam menyelesaikan program Studi
Teknik Listrik Diploma Empat Di Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Bengkalis.
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis mendapatkan bantuan baik
secara Moril maupun Material oleh berbagai pihak. Oleh karna itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua dan keluarga besar yang sering mendoakan penulis serta
dukungan dan perhatiannya selama penulis melaksanakan dan penyusunan
laporan kerja praktek.
2. Bapak Ir. Muhamad Milchan,MT, selaku Direktur Politeknik Negeri Bengkalis.
3. Bapak Wan M. Faizal,ST, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Bengkalis dan Koodinator Kerja Praktekyang telah memberi izin dan
arahan terkait pelaksanaan kerja praktek.
4. Ibu Murhanis,ST, MT, selaku Ketua Prodi Jurusan Teknik Listrik Politeknik
Negeri Bengkalis.
5. Bapak Hikmatul Amri, SST, MT, selaku pembimbing kerja praktek (KP).
6. Bapak Radpandji Edi Widjaja, sebagai Asset Manager PT. Mandau Cipta
Tenaga Nusantara.
7. Bapak Riduan Hasibuan, selaku Supervesor PT. Radiant Utama Interinsco.
8. Bapak Ibnu Ganda, selaku Engginer Electrical di PT. Radiant Utama
Interinsco. Yang selalu meluangkan waktunya untuk berdiskusi mengenai
rangkaian-rangkain dan sistem kerja Plant yang ada di North Duri
Cogeneration.

1
9. Bapak Halbianto Adi Sucipto, selaku engginer electrical di PT. Radiant Utama
Interinsco.Yangselalu meluangkan waktunya untuk berdiskusi mengenai
rangkaian-rangkain dan sistem kerja Plant yang ada di North Duri
Cogeneration.
10. Seluruh Tim IC&E dan Maintanance, yang turut membimbing pelaksanaan
kerja praktek di lapangan.
11. Seluruh mahasiswa KP di North Duri Cogeneration dari seluruh Perguruan
tinggi yang telah banyak memberikan kesan-kesan positif.

Penulis memohon maaf kepada semua pihak atas segala kekuranganJika


terdapat kritik dan saran, sangat terbuka untuk menerimanya. Sehingga laporan ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Duri, 13 Agustus 2019

Andi Mahroja

2
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1. Sejarah Umum PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN)

Gambar 1.1 North Duri Cogeneration Plant


(Sumber: PT.MCTN, 2017)
PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara adalah suata perusahaan di Indonesia yang
bergerak dalam bidang ketenaga listrikan dan prosuksiuap panas telah beroperasi sejak
Desember 1999 dalam tahap operasionalnya menghasilkan Energi Listrik dan Uap
tekanan tinggi kepada Proyek Duri Steam Flood DSF. PT. CPI, daya listrik yang
dihasilkan dengan kapasitas 300 MW yang terdiri dari tiga generator turbin yang
berkerja secara siklus terbuka dengan masing-masing kapsitas 100 MW. Generator
turbin tersebut dilengkapi dengan satu unit cerobong pintas (bayypass stack).
Generator uap pemilih panas atau Haet Recovery Steam Generator(HRSG) yang di
rancang pada suhu 305oC, pada tekanan 70 Bar, HRSG tersebut dilengkapi dengan
saluran pembangkar dan cerobong gas buang.

3
Analisa dampak lingkungan (ANDAL) untuk kegiatan pembangunan pusat
listrik tenaga gas 300 MW di Duri Utara telah sesuai dengan dokumen RKL/RPL yang
telah di setujui Yaitu Studi Analisis Dampak Lingkungan Proyek Lapangan Pusat
Listrik Tenaga Gas, Duri Utara, Riau Tahun 1999 dan Studi Rancangan Pengelolaan
Lingkungan Proyek Lapangan Pusat Listrik Tenaga Gas, Duri Utara, Riau Tahun 1999
Nomor:1687/41/STN.T/99 Tanggal 11 Mei 1999, dimana hasil menunjukkan adanya
dampak positif atau negatif penting yang timbul terhadap komponen biologi, fisika,
kimia, sosial, dan ekonomi.
Dengan adanya dampak penting yang diperkiraan timbul yang kerja di selama
operasi maka dengan ini PT.MCTN sesuai dengan komirmen yang dilaksanakan
selama ini yaitu membangun dengan berwawasan lingkungan serta hidup secara
harmonis berdampingan dengan masyarakat atau Industri lainnya.

1.2. Profil Perusahaan


Nama Perusahaan : PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara - North Duri
Cogeneration
Jenis Badan Hukum : Perusahaan Swasta
Alamat : Area 11 Duri Field, Kab.Bengkalis, Riau, Indonesia.
Website : www.chevron.com
Status : Penanaman Modal Asing
Bidang Usaha : Lapangan Pusat Listrik Tegangan Gas 300 MW.

1.3. Visi, Misi Dan Tujuan PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara.
Adapun Visi, Misi, dan Tujuan dari PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara:
1. Visi PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara.

Diaku dan dikagumi Pemerintah Industri dan Komunitas tempat kita beroperasi
sebagai perusahaan kelas dunia dalam bidang proses safety, Keselamatan dan

4
Kesehatan Kerja, Lingkungan, Keandalan dan Efesiensi.
2. Misi PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara.

Membangun kemampuan organisasi untuk mencapai kinerja kelas dunia


melalui sistem manajemen keunggulan operasi.
3. Tujuan PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara.

Mencapai budaya lingkungan kerja bebas kecelakaan, mempromosikan


lingkungan kerja yang sehat dan memitigasi resiko kesehatan kerja yang
signifikan mengidentifikasi dan memitigasi resiko lingkungan dan proses
safety. Beroperasi dengan integritas dan keandalan aset industri unggulan.
memanfaatkan sumber daya alam secara efisien.

1.4. Letak Geografis PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara


Di sekeliling wilayah operasi pusat listrik tenaga gas Duri Utara dibatasi
dengan wilayah operasi yang lainnya serta di radius 3 Km berada perkampungan
penduduk yaitu Kampung Kulim 18, berada kurang lebih 13 Km sebelah Barat
dari operasi dan sebelah Timur Laut berada perkampungan penduduk Duri 13
dengan jarak kurang lebih 4,5 Km dari wilayah operasi Pusat Listrik Tenaga Gas
Duri Utara, sebelah Utara terdapat fasilitas CGS 10 dari PT.CPI (Cevron Pacifik
Indonesia).

5
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK

2.1. Spesifikasi Kegiatan Yang Dilaksanakan


Adapun spesifikasi kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek
diPT.Mandau Cipta Tenaga Nusatara yang dilaksanakan dari tanggal 2 juli sampai
15 Agustus 2019,untuk melengkapi dan mempermudah dalam bentuk uraian.
Adapun uraian tersebut adalah sebagai berikut:
Nama : Andi Mahroja
Nim : 32041611119
Semester : VII Tujuh
Pembimbing lapangan : Ibnu Ganda

2.2. Kegiatan Kerja Praktek Di PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara


2.2.1. Kegiatan Minggu Ke-1 (Tanggal 1 s/d 5 Juli 2019)
1. Senin 1 Juli 2019
a.pengambilanAlat Pelindung Diri (APD) di Kantor PT.Radianat
UtamaInterinco.
2. Selasa 2 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Perkenalan diri kepada Karyawan PT. Radiant Utama Interinsco dan PT.
Mandau Cipta Tenaga Nusantara.
6
c. Pengetahui dan mengenal pembimbing kerja lapangan.
d. pengenalan karyawan setiap ruangan yang ada di Norh Duri Cogeneration
Plant.
3. Rabu 3 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Memahami rangkaian Power Supply (UPS) di North Duri Cogeneration
Plant.
c. Pergi ke Lapangan, sekalian memperkenalkan alat-alat dan komponen yang
ada di North Duri Cogeneration Plant.
4. Kamis 4 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Memahami rangkaian Power Supply (UPS) di North Duri
CogenerationPlant.
c. Mencari tau komponen-komponen apa saja yang ada di UPS.
5. Jum’at 5 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Memahami rangkaian Power Supply (UPS) di North Duri Cogeneration
Plant.
c.Menjelaskan cara kerja Power Supply (UPS) di North Duri Cogeneration
Plant.
d. Menjelaskan apa saja yang harus dilakukan apabila UPS A dan UPS B ada
kerusakan.

2.2.2. Kegiatan Minggu Ke-2 (Tanggal 8 s/d 12 Juli 2019)


1. Senin 8 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Mencari penjelasan apa itu EddyCurrent bersertacara kerjannya.
2. Selasa 9 Juli 2019
7
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Mempelajari generator.
c. Mencari dan memahami komponen-komponen yang ada di generator.
3. Rabu 10 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Mempelajari generator.
c. Mencari dan memahami komponen-komponen yang ada di generator.
c. Jalan santai bersama Karyawan PT. Radiant Utama Interinsco dan
Karyawan PT. Mandau Cipta Tenaga Nusantara di Kompleks perumahan
Chevron Duri (Duri Camp).
4. Kamis 11 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Matikan kran oli bersama pak Riski di unit 1.
c. Menjelaskan cara kerja generator pada pembimbng lapangan.
d. Konsultasi judulKP dengan Bapak Ibnu Gandha dan Bapak Halbianto Adi
Sucipto.
5. Jum’at 12 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Membuat laporan Kerja praktek.
c. Memperentasikan apa saja yang sudah di kerjakan pada laporannya.

2.2.3. Kegiatan Minggu Ke-3 (Tanggal 15 s/d 19 Juli 2019)


1. Senin 15 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Membuat laporan Kerja praktek.
c. Menjelaskancara kerja generator.
d. Menjelaskan fungsi generator.
e.Presentasi UPS.
8
2. Selasa 16 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Membuat laporan Kerja praktek.
c. Memahami fungsi generator.
d. Memahami sistem kerjanya generator.
d. Memahami generator menghasilkan listrik.
3. Rabu 17 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Pindah gedung dari OfficeBuldingke MaintenanceBulding.
C. Ganti valve bersama Tim maintenance dan IC&E di plantcompressor
4. Kamis 18 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b.Belajar mengenal PI&D pada rangkaian
5. Jum’at 19 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Cek Temperatur Gas yang masuk ke HRSG HeatRecoverySteamGenerator
(HRSG).

2.2.4. Kegiatan Minggu Ke-4 (Tanggal 22 s/d 26 Juli 2019)


1. Senin 22 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Cek temperatur gas bersama Bapak Rahmat.
2. Selasa 23 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Perawatan baterai DC pada unit 1 di North Duri Cogeneration.
3. Rabu 24 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Pindah gedung dari MaintenanceBulding ke OfficeBulding.
9
4. Kamis 25 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Mengerjakan laporan kerja peraktek yang tertunda.
5. Jum’at 26 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Mengerjakan laporan kerja peraktek.

2.2.5. Kegiatan Minggu Ke-5 (Tanggal 29 s/d 2 Agustus 2019)


1. Senin 29 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Mengerjakan laporan kerja peraktek.
2. Selasa 30 Juli 2019
a.Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Mengambil Oli trafo baru dan oli terfo lama shop dan di terafo
c. Membuat Laporan Kerja Praktek.
3. Rabu 31 Juli 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Mengambil Oli trafo baru shop
c. Membuat Laporan Kerja Praktek.
4. Kamis 1 Agustus 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Membuat Laporan Kerja Praktek.
5. Jum’at 2 Agustus 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Mengukur resistansi di kompressor pada kompressorplantyang ada di
north duri cogenerationplant (alat yang digunnakan adalah insulation
resistance meter dan micro ohm meter).
c. Membuat Laporan Kerja Praktek.
10
2.2.6. Kegiatan Minggu Ke-6 (Tanggal 5 s/d 9 Agustus 2019)
1. Senin, 5 Agustus 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Mengerjakan laporan kerja peraktek.
2. Selasa 6 Agustus 2019
Izin tidak pergi kerja praktek, alasan menemani Dosen Politeknik
NegeriBengkalis monitoring di Kantor PT. Radiant Utama Interinsco.
3. Rabu 7 Agustus 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Cek canister rotor generator bersama Bapak Andi Dufal dan Bapak
Karunia.
c. Cek cems bersama Bapak Andi Dufal dan Bapak Karunia.
d. Membuat Laporan Kerja Praktek.
4. Kamis 8 Agustus 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Cek canister rotor generator bersama Bapak Andi Dufal dan Bapak
Karunia.
c. Cek cems bersama Bapak Andi Dufal dan Bapak Karunia.
d. Perbaiki Toa Mushola di North Duri CogenerationPlant.
e. Membuat Laporan Kerja Praktek.
5. Jum’at9 Agustus 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Cek canister rotor generator bersama Bapak Andi Dufal dan Bapak
Karunia.
c. Cek cems bersama Bapak Andi Dufal dan Bapak Karunia.
d. Membuat Laporan Kerja Praktek.

11
2.2.7. Kegiatan Minggu Ke-7 (Tanggal 12 s/d 15 Agustus 2019)
1. Senin 12 Agustus 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Melanjutkan mengerjakan laporan kerja peraktek.
2. Selasa 13 Agustus 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Membuat Laporan Kerja Praktek.
3. Rabu 14 Agustus 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Membuat Laporan Kerja Praktek.
4. Kamis 15 Agustus 2019
a. Meeting Operasional Disiplin di Maintenance Bulding.
b. Membuat Laporan Kerja Praktek

2.3. Target Yang Diharapkan


Target yang diharapkan dapat tercapai melalui kerja praktek (KP) melalui
sfesisikasi kerja kegiatan yang telah dilaksannakan adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan ilmu secara langsung yang didapat di bangku perkuliahan.
2. Dapat mengetahui masalah serta solusi yang terjadi di dunia industri.
3. Menjalani kerjasamayang baik antara Politeknik Negeri Bengkalis dengan
dunia industri.
4. Mengetahui kondisi dunia kerja secara langsung.
5. Dapat membiasakan diri berkerja secara professional di dunia industri.

2.4. Perangkat Keras Dan Lunak Yang Digunakan


Perangkat merupakan suatu kebutuhan teknisi dalam menghadapi suatu
ganguan dilapangan. Adapun peralatan yang digunakan dalam praktek kerja
lapangan adalah sebagai berikut:
12
 Alat tulis
 Software Microsoft word.
 Software Microsoft exsel.
 Alat ukur.
5. Tools.

2.5. Data-Data Seputar Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di north duri
cogeneration.
Adapun data-data yang penulis pelukan dalam penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut:
 Data sejarah singkat perusahaan.
 Data struktur organisasi perusahaan.
 Data kegiatan harian operator.
 Data teknisi spesifikasi komponen-komponen PLTG.
Untuk mendapatkan data-data yang akurat, penulis melakukan pengumpulan data
melalui berbagai cara diantaranya:
a. Observasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan mengamati secara langsung
kegiatan yang sedang berlangsung, baik melakukan praktek lapangan secara
langsung ataupun melihat teknisi yang sedang melakukan praktek.
b. Interview
Merupakan metode pwngumpulan data dengan cara bertanya langsung
kepada supervisor ataupun dengan teknisi yang berkerja di ruang lingkup
industti.

2.6. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Penulis


Kendala-kendala yang penulis hadapi dalam melakukan kerja praktek (KP) ini adalah:

13
1. Sulit untuk memahami proses kerja PLTGU karena luang lingkup anak
(KP) dibatasi.
2. Sulit memahami penjelasan yang di berikan jika tidak terlibat langsung
dilapangan.
3. Sulit untuk menanyakan suatu permasalahan jika berada di area lapangan
perkerjaan.

14
BAB III
PERAWATAN BATERAI DI UNIT SATU PLTG NORTH DURI
COGENERATION (NDC)

3.1. Pengertian baterai


Baterai adalah suatu alat yang dapat menghasilkan energi lisrik
melalui proses kimia. Di dalam baterai dapat berlangsung proses
pengubahan energi kimia menjadi energi listrik (proses pengosongan)
dan sebaliknya yaitu dari energi listrik menjadi energi kimia (proses
pengisian) dengan cara regenerasi elektroda-elektroda yang dipakai yaitu
dengan melewatkan arus listrik dalam arah polaritas yang berlawanan
didalam sel. Baterai dapat berupa susunan beberapa sel atau hanya satu
sel. Tiap sel baterai terdiri dari elektroda positip, elektroda negatifdan
elektrolit.
Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem
kelistrikan yang lain. baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai
basah, Baterai yang digunakan untuk pembangkit listrik adalah baterai
jenis basah.
Pada pembagkit secara umum baterai berfungsi sebagai sumber
energi listrik untuk beban VDC, namun bila kitaamatilebih detail maka
fungsi baterai adalah:
1. Saat generator mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan beban VDC.
15
2. Saat mesin hidup sebagai stabiliser listrik pada beban VDC, dimana pada saat
hidup energi listrik bersumber dari tegangan VDC.
3. Keperluan penerangan-penerangan darurat.
4. Melayani keperluan alat-alat komunikasi.
Untuk dapat mengoptimalkan pelaksanaan perawatan atau
pemeliharaan makaperlu mengetahui seberapa efisiensi dan kapasitas
baterai dalam penggunaan baterai di pembangkit tenaga listrik yang
sudah sesuai dengan standar.

Gamb
ar 2.1. Baterai yang Digunakan pada PLTG di North Duri Cogen.
(Sumber: dokumentasisendiri)

3.2. Macam-macam baterai


Secara umum baterai dibedakan menjadi 2 tipe yaitu:
1. Baterai tipe kering
Baterai tipe kering adalah baterai yang bebas dari perawatan dan tidak
membutuhkan perawatan.
2. Baterai tipe basah

16
Baterai tipe basah adalah baterai yang membutuh perawatan yang rutin
diPLTGdi North Duri Cogen megunakan baterai basah
sebagailistrikcadanggan.

3.3. Konstruksi Baterai


Didalam baterai terdapat elektrolit asam sulfat elektroda positif dan negatif
dalam bentuk plat. plat-plat dibuat dari timah atau berasal dari timah,Karena itu
baterai tipe ini sering disebut baterai timah. Ruangan dalamnya dibagi menjadi
beberapa sel dan di dalam masing-masing sel terdapat beberapa elemen yang
terendam di dalam elektrolit.
Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain: kotak baterai, terminal
baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai,tutup baterai dan sel baterai.
dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai.
Tiap sel baterai mempunyai lubang untuk mengisi elektrolit baterai, Lubang
tersebut ditutup dengan tutup baterai, pada tutup terdapat lubang ventilasi yang
digunakan untuk mengalirkan uap dari elektrolit baterai.
Tiap sel baterai terdapat plat positip, saparator dan plat negatip, plat positip
berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat negatip berwarna abu-abu metalik
(metallic gray).

1. Kotak baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak,
baterai ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah
selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upperlevel dan lower level,
sebagai indicator jumlah elektrolit. Dibuat dari ebonit atau plastik, Pada kotak
baterai terdapat garis tanda permukaan atas dan bawah (Upper dan Lower).
Pelat-pelat posisinya ditinggikan dari dasar dan diberi penyekat, tujuannya agar

17
tidak terjadi hubungan singkat apabila ada bahan aktif (timah dan lain-lain)
terjatuh dari pelat tutup baterai dibuat dari bahan yang sama seperti bak/wadah.
2. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan
asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan 36 % SO4. Dari
campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270. Berat
jenis elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan terisi penuh ialah 1,260 atau
1,280 (pada temperatur 200C). Perbedaan ini disebabkan perbandingan antara
air sulingan dengan asam sulfat pada masing-masing tipe berbeda. Elektrolit
yang berat jenisnya 1,260 mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat,
sedangkan elektrolit yang berat jenisnya 1,280 mengandung 63% air sulingan
dan 37% asam sulfat.
3. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini
juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian)
dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen
keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada
tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
4. Pelat Positif dan Negatif
Pelat positif dan negatif merupakan komponen utama suatu baterai. Kualitas
pelat sangat menentukan kualitas baterai tersebut, pelat-pelat tersebut terdiri
dari paduan timbal-antimon, yang diisi dengan suatu bahan aktif. Bahan aktif
pada pelat positif adalah Timbal Peroksida yang berwarna cokelat, sedang pada
pelat negatif adalah spons-timbal yang berwarna abu-abu.
5. Separator dan lapisan serat gelas (Fiber Glass)
Antara pelat positif dan negatif disisipkan lembaran separator yang terbuat
dari serat cellulosa yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan serat gelas
dipakai untuk melindungi bahan aktif dari pelat positif, karena timbal
18
peroksida mempunyai daya kohesi yang lebih rendah dan mudah rontok jika
dibandingkan dengan bahan aktif dari pelat negatif. Selain itu lapisan serat
gelas juga berfungsi melindungi separator.
6. Penghubung sel
Untuk menghubungkan tiap-tiap sel dari sel-sel baterai pada sel baterai (-)
dan (+). Penghubung sel ini terbuat dari paduan timbal-antimon. ada dua cara
menghubungkan sel-sel tersebut. yang pertama melalui atas dinding penyekat
(Over The Partition) dan yang kedua melalui dinding penyekat (Through The
Partition). Terminal terdapat pada kedua sel ujung, satu bertanda positif (+)
dan yang lain negatif (-). Melalui kedua terminal ini listrik dialirkan. Sel
baterai untuk menambah daya baterai dalam satuan amper.

3.4. Reaksi Kimia pada Baterai


Baterai merupakan pembangkitan listrik secara kimia,listrik dibangkitkan
akibat reaksi kimia antara plat positif, elektrolit baterai dan plat negatif. Saat
baterai dihubungkan dengan sumber listrik arus searah maka terjadi proses
pengisian (charge).
Proses tersebut secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)
Pb SO4 + 2 H2O + PbSO4 PbO2 + 2H2SO4 + Pb
Saat sistem starter berfungsi maka energi listrik yang tersimpan
dibateraiakanmengalir ke beban, proses ini sering disebut proses pengosongan
(discharge).
Proses pengosongan secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)
Pb SO4 + 2H2SO4 + PbSO4 PbO2 + 2 H2O + Pb
Pb

19
Dari reaksi kimia tersebutterdapat perbedaan elektrolit baterai saat kapasitas
baterai penuh dan kosong,dimana saat baterai penuh elektroli terdiri
dari2H2SO4,sedangkan saat kosong elektrolit batarai adalah 2H2O.

3.5. Rangkaian Instalasi Pemakaian Baterai


1. Rangkaian seri
Pada Rangkaian Seri jika dua buah baterai di jumper menjadi satu
rangkaian, maka tegangannya akan bertambah tetapi arusnya tetap.di PLTG
North Duri cogeneration mengunkan rangkaian seri sehingga mendapatkan
tegangan 120 VDC.500 AH.

2. Rangkaian paralel
Pada Rangkaian paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu,
maka tegangannya tidak bertambah(tetap) tetapi arusnya bertambah.
3. Rangkaian seri Paralel
Pada Rangkaian Seri-Paralel, jika tiga buah baterai dijumper menjadi
satu, maka tegangannya bertambah, (terakumulasi hanya dua buah baterai)
dan arusnya pun bertambah lebih besar.

3.6. Memeriksa Baterai


Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya.Ada 3cara
untuk pemeriksaan pada baterai dan pengujian baterai yang sering dilakukan
degan cara pemeriksa bagian pada baterai.
 Pemeriksaan secara visual
 Pemeriksaan elektrolit
 Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran

20
3.6.1 Pemeriksaan Secara Visual
1.Kotak Baterai.
Kotak baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi
secara visual, jenis kerusakan kotak baterai antara lain: kotak retak akibat
benturan, mengembang akibat over charging, bocor akibat keretakan atau
mengembang
2.Sel-sel Baterai.
Sel baterai sering mengalami gannguan yaitu sel yang mengembung
akibat over charging maupun mengkristal dan sel yang rontok karena getaran
kualitas yang kurang baik maupun usia baterai.
3.Terminal baterai dan konektor kabel.
Terminal baterai dan konektor merupakan bagian baterai yang sering
mengalami kerusakan, bentuk kerusakan paling banyak adalah korosi yang
disebabkan oleh uap elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor
kendoratau kotor
4. Jumlah elektrolit.
Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodic,bila pengisian
berlebihan (over charging) maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan
berlebihan. Pemeriksaan jumlah elektrolit dapat dilakukan dengan cepat karena
kotak dibuat dari plastic yang tembus pandang. Jumlah elektrolit harus berada
diantara garis upper level dan lower level.
5. Kabel baterai
Kabel baterai dialiri arus yang sangat besar, saat mengalirkan aruslisrik
besar arus dapat mencapai 550 – 1000 A, tergantung dari daya beban
bateraidengan arus sebesar itu kabelakan panas,panas pada kabel
menyebabkanelasitas kabel menurun, isolator mudah pecah dan terkupas, hal
ini terjadi terutama pada isolator dekat dengan terminal baterai.
21
3.6.2 Pemeriksaan Elektrolit
Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik
adalah diantara tanda batas upper level dengan lower level. Jumlah elektrolit
yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit
berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat
pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat
pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah
jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau terjual
dengan nama air acu.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh over
charging, oleh karena bila berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa
dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit
cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian lantai,
karena cairan bersifat korotif maka bagian lantai yang terkena elektrolit akan
korosi.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat
hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu
metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh pada suhu 20 ºC
mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100
-1,130.Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC.
Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat
pengukuran temperature elektrolit harus diamati.
Tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit
adalah sebagai berikut:
Tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengukuran BJ elektrolit
Hasil pegukuran dan tindakan
1.280 atau lebih =Tambahkan air suling agar berat jenis berkurang
22
1.220 – 1.270 =Tidak perlu tindakan
1.210 atau kurang =Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis.bila masih
dibawah 1.210 ganti baterai.
Perbedaan antara sel kurang dari 0.040 =Tidak perlu tindakan
Perbedaan berat jenis antar sel 0.040 atau lebih

23
Gambar 2.1. Datapegukuran baterai yang Di PLTG di North Duri Cogen.
(Sumber: Dokumentasi Sendiri)
DiPLTG di North Duri Cogenmemiliki baterai sebanyak 60 unit baterai dan
masing-masing memiliki teganggan 2 VDC 500 AH di hubung degan rangkaian
seri sehingga mendapatkan tegangan output sebesar 120 VDC 500 AH.

24
3.6.3 Pemeriksaan Kebocoran Arus
Adanya kebocoran arus listrik menyebabkan baterai
mengalamipengosongan, sehingga bila baterai yang digunakan lama tidak
digunakan maka energi listrik yang tersimpan pada baterai dapat berkurang
cukup banyak sehingga beban tidak bisa hidup.
Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh ke bocoran arus adalah :
 Clamp Pengikat kutub + dan – aki yang kurang kencang,
atautimbulnya kerak putih disekitar kepala aki.
 Kondisiair acu (eletrolit) yang kurang sesuai dengan
yangdipersyaratkan di bagian luar aki.
 Bagian body acu sudah mengembung atau bocor.

3.7. Perawatan dan Perbaikan Baterai


1. Periksa tegangan baterai
Periksa tegangan baterai dengan menggunakan multitester untuk megetahui
tegangan pada tiap-tiap baterai dan tegganngan keluaran baterai.
2. Periksa kondisi berat jenis cairan elektolit
Lakukan pemeriksaan dengan menggunakan Hidrometer, bacalah pada
takaran ukuran yang ada;
 Hijau = Sangat Baik
 Putih = Baik
 Merah = Kurang
Berat jenis standart 1,26-1,28 kg
3. Periksa suhu pada baterai
Lakukan pemeriksaan dengan menggunakanThermometer,digunakan
untukmegukur suhu cairan elektrolit aki.

25
4. Periksa terminal baterai
Periksa terminal baterai dari kemungkinan korosif atau timbul jelaga salju
akibat terkena uap dari cairan elektrolit, jika timbul demikian bersihkan dan
Jangan lupa periksa juga sambungan-sambungan kabel terminal baterai dari
karat atau putus

3.8. Kerusakan-Kerusakan Pada Baterai


 Kotak baterai retak atau pecah
 Sel baterai rusak
 Tutup baterai tersumbat sehingga baterai melembung
 Terminal baterai korosif
 Air aki selalu kering
 Tegangan baterai selalu turun

26

Anda mungkin juga menyukai