Aplikasi Komputer
Miscrosoft Excel
Table
Function
Chart
A. Microsoft Excel
Microsoft Excel merupakan perangkat lunak pengolah angka yang dikeluarkan oleh perusahaan
Microsoft. Jika pekerjaan atau aktifitas sehari-hari anda berkaitan dengan keuangan, maka excel
bias menjadi salah satu cara untuk membantu mempermudah kehidupan anda.
Fungsi atau kegunaan microsoft excel dalam pekerjaan sehari-hari antara lain:
1. Membuat, mengedit, mengurutkan, menganalisa dan meringkas data.
2. Melakukan perhitungan aritmatika dan statistika.
3. Membantu menyelesaikan soal-soal logika dan matematika
4. Membuat berbagai macam grafik dan diagram.
5. Membuat catatan keuangan, anggaran serta menyusun laporan keuangan.
6. Menghitung dan mengelola investasi, pinjaman, penjualan, inventaris, dan lain-lain.
7. Melakukan analisa serta riset harga.
8. Membuat daftar hadir serta daftar nilai sekolah maupun universitas.
9. Melakukan konversi mata uang.
10. Melakukan perhitungan dari hasil sebuah penelitian.
11. Dan sebagainya.
bagaimana menerapkan rumus-rumus excel yang digunakan untuk menghitung cepat suatu
persamaan sederhana maupun rumit dengan menggunakan data dalam jumlah yang besar.
1. Blok area pada cell yang akan dijadikan atau dibuat table. Seperti pada gambar dibawah ini
3. Akan muncul kotak dialog Create Table (perhatikan kotak warna merah). Kemudian, pada
kotak dialog yang muncul, akan terlihat area cell yang akan dibuat tabel (perhatikan kotak
warna biru). Setelah itu klik OK.
Anda bisa mengubah tampilan atau style dari tabel tersebut. Klik area pada tabel yang sudah
dibuat, akan muncul menu baru, yaitu menu Design (perhatikan kotak merah). Pada menu
Design, pilih style tabel sesuai selera (perhatikan kotak warna biru)
1. Blok area pada cell yang akan dijadikan atau dibuat table. Seperti pada gambar dibawah ini
2. Pilih menu Home, pilih Format, kemudian pilih format cells (perhatikan kotak merah)
Atau klik kanan pada area yang diblok, pilih Format Cells (perhatikan kotak warna merah)
4. Pada kotak dialog format cells, pilih tab border (perhatikan kotak merah)
Pada kotak dialog Format Cells, pilih jenis Style garis (perhatikan kotak biru). Untuk
membuat garisnya, anda tinggal klik pada bagian Outline dan Inside (perhatikan kotak warna
hijau). Atau meng-klik satu persatu pada bagian Border (perhatikan kotak warna orange)
Contoh hasilnya seperti pada gambar dibawah ini.
5. Jika dirasa sudah selesai, klik OK. Hasilnya seperti pada gambar dibawah ini
Proses penghitungan akan dilakukan sesuai dengan derajat urutan atau hirarki operator hitung
sebagai berikut :
^ Pertama
* atau / Kedua
+ atau - Ketiga
Fungsi AVERAGE digunakan untuk mencari nilai rata-rata untuk beberapa data. Secara
matematika AVERAGE dirumuskan dengan jumlah dari seluruh data dibagi dengan banyaknya
data. Bentuk penulisan rumus AVERAGE yaitu
=AVERAGE(number1,number2,…) atau =AVERAGE(Range)
Fungsi MAX adalah untuk menghitung nilai terbesar dari data. Bentuk penulisan rumusnya yaitu
=MAX(number1,*number2+,…) atau =MAX(Range)
Fungsi MIN adalah untuk menghitung nilai terkecil dari data. Bentuk penulisan rumusnya yaitu
=MIN(number1,*number2+,…) atau =MIN(Range)
Fungsi COUNT adalah untuk menghitung banyaknya cell yang mengandung angka. Bentuk
penulisan rumusnya yaitu
=COUNT(value1,value2,…) atau =COUNT(Range)
Penggunaan Rumus SUM. Menjumlahkan total harga dari cell G3 sampai G12. (perhatikan
kotak warna merah untuk melihat rumusnya). Dengan hasilnya adalah Rp. 2.975.500
Penggunaan Rumus AVERAGE. Mencari rata-rata pada kolom harga dari cell E3 sampai E12.
(perhatikan kotak warna merah untuk melihat rumusnya). Dengan hasilnya adalah Rp. 28.300
Penggunaan Rumus MAX dan MIN. Mencari nilai maksimal dan minimal pada kolom harga dari
cell E3 sampai E12. (perhatikan kotak warna merah untuk melihat rumusnya). Dengan nilai
maksimalnya adalah 100.000 dan minimalnya adalah 4.500
Penggunaan Rumus COUNT. Menghitung banyaknya cell yang mengandung angka dari cell A2
sampai A10. Hasilnya adalah 6 (perhatikan kotak warna merah untuk melihat rumusnya)
Range
Merupakan Range data dimana pada range ini kriteria akan diterapkan. Sel di setiap rentang
ini harus berbentuk angka atau nama range, array, atau referensi yang berisi angka.
Kriteria
Kriteria ini akan menentukan sel mana saja yang akan dijumlahkan. Kriteria dapat berupa
angka, ekspresi logika, referensi sel, teks, atau fungsi yang menentukan sel mana pada
argument Range yang akan ditambahkan.
Sum_range
Argumen ini bersifat opsional. Jika arugumen ini diisi maka range data inilah yang akan
dijumlahkan. Jika argumen sum_range ini dihilangkan atau tidak diisi, Excel akan
menjumlahkan sel yang ditentukan di argumen range (sel yang sama di mana kriteria
diterapkan).
Point A. Mencari atau menjumlahkan total harga dengan kriteria Buah pada kolom kategori.
Dengan kata lain, menjumlahkan setiap sel yang terdapat pada kolom total harga yang
termasuk kedalam kategori Buah saja. Hasil dari penjumlahannya yaitu 70.000.
Untuk mencari total harga dengan kategori Daging atau minuman, rumusnya tinggal
mengganti di bagian kategorinya menjadi Daging atau miuman. Contohnya:
=SUMIF(C3:C12,"Daging",G3:G12) atau =SUMIF(C3:C12,"Minuman",G3:G12)
Point B. Mencari atau menjumlahkan total harga dengan kriteria jumlah itemnya adalah 5
(kolom jumlah : F3 sampai F12). Hasil dari penjumlahannya yaitu 122.500.
Point C. Mencari atau menjumlahkan total harga dengan kriteria harga tiap itemnya lebih
besar dari 15000 (kolom harga : E3 sampai E12). Hasil dari penjumlahannya yaitu
2.660.000.
Point D. Mencari atau menjumlahkan total harga dengan kriteria nama item berawalan
huruf “S” (kolom nama item : D3 sampai D12). Maka dalam penulisan rumusnya diberikan
symbol atau operator bintang/perkalian (*) setelah huruf “S”. Symbol bintang tersebut
menandakan masih ada karakter setelah huruf “S”. Hasil dari penjumlahannya yaitu
1.146.000.
Point E. Mencari atau menjumlahkan total harga dengan kriteria nama item berakhiran
huruf “NG” (kolom nama item : D3 sampai D12). Maka dalam penulisan rumusnya
Modul Aplikasi Komputer | 2019-2020 12
Microsoft Excel | Table, Function, Chart
diberikan symbol atau operator bintang/perkalian (*) sebelum huruf “NG”. Symbol bintang
tersebut menandakan masih ada karakter sebelum huruf “NG”. Hasil dari penjumlahannya
yaitu 802.500.
Dalam kasus lain, mungkin diberikan kriteria untuk menghitung jumlah harga dari nama
barang yang ditengah-tengah nama barangnya terdapat teks "Folio". Maka bentuk penulisan
rumusnya, symbol bintang diletakkan sebelum dan sesudah teks “Folio. Hal ini menandakan
bahwa sebelum dan setelah teks Folio masih ada teks yang lainnya. Contohnya,
=SUMIF(A2:A10,"*Folio*",C2:C10).
Point F. Mencari atau menjumlahkan total harga dengan kriteria total harga lebih besar
dari cell E7. Dengan kata lain kriteria mengacu pada cell lain (pada contoh mengacu pada
cell E7) yang mungkin saja nilainya tidak kita ketahui. Sehingga ditambahkan operator &
sebelum cell E7 tanpa tanda petik dua. Symbol besar dari (>) diberikan tanpa petik dua (“ ”)
sebelum dan sesudah symbol besar dari. Hasil dari penjumlahannya yaitu 2.660.000.
Fungsi AVERAGEIF adalah salah satu fungsi statistik pada excel yang digunakan untuk
menghitung nilai rata-rata dengan sebuah kriteria atau syarat tertentu.
Cara menggunakan rumus AVERAGEIF excel adalah sebagai berikut.
=AVERAGEIF(Range; Criteria; [Average_range]) atau
=AVERAGEIF(Range, Criteria, [Average_range])
Range
Merupakan Range data dimana pada range ini kriteria akan diterapkan atau range data yang
akan kita cocokkan dengan kriteria. Dapat berupa sel, range, sekumpulan angka, named range,
array maupun referensi sel.
Kriteria
Merupakan kondisi/syarat/kriteria yang akan menentukan sel/ nilai mana saja yang akan kita
jadikan dasar menghitung rata-rata. Bisa berupa angka, ekspresi logika, teks maupun referensi
sel.
Sum_range
Argumen ini bersifat opsional (bisa diisi atau tidak), yakni Range data yang akan dihitung
rata-ratanya. Jika dikosongkan atau tidak diisi maka yang akan digunakan adalah argumen
Range.
Point A. Mencari nilai rata-rata total harga dengan kriteria Minuman pada kolom kategori.
Dengan kata lain, mencari rata-rata setiap sel yang terdapat pada kolom total harga yang
termasuk kedalam kategori Minuman saja. Hasilnya yaitu 57666,67 (pembulatan 2 angka
belakang koma).
Untuk mencari rata-rata dengan kategori Daging atau Buah, rumusnya tinggal mengganti di
bagian kategorinya menjadi Daging atau Buah.
Contohnya: =AVERAGEIF(C3:C12,"Daging",G3:G12) atau
=AVERAGEIF(C3:C12,"Buah",G3:G12)
Point B. Mencari nilai rata-rata total harga dengan kriteria jumlah itemnya adalah 5
(kolom jumlah : F3 sampai F12). Hasil dari penjumlahannya yaitu 40833,33.
Point C. Mencari nilai rata-rata total harga dengan kriteria harga tiap itemnya lebih besar
dari 15000 (kolom harga : E3 sampai E12). Hasil dari penjumlahannya yaitu 886666,67.
Point D. Mencari nilai rata-rata total harga dengan kriteria nama item berawalan huruf
“S” (kolom nama item : D3 sampai D12). Maka dalam penulisan rumusnya diberikan symbol
atau operator bintang/perkalian (*) setelah huruf “S”. Symbol bintang tersebut menandakan
masih ada karakter setelah huruf “S”. Hasil dari penjumlahannya yaitu 382000.
Point E. Mencari nilai rata-rata total harga dengan kriteria nama item berakhiran huruf
“NG” (kolom nama item : D3 sampai D12). Maka dalam penulisan rumusnya diberikan
symbol atau operator bintang/perkalian (*) sebelum huruf “NG”. Symbol bintang tersebut
menandakan masih ada karakter sebelum huruf “NG”. Hasil dari penjumlahannya yaitu
401250.
Dalam kasus lain, mungkin diberikan kriteria untuk menghitung nilai rata-rata jumlah harga
dari nama barang yang ditengah-tengah nama barangnya terdapat teks "Folio". Maka
bentuk penulisan rumusnya, symbol bintang diletakkan sebelum dan sesudah teks “Folio.
Hal ini menandakan bahwa sebelum dan setelah teks Folio masih ada teks yang lainnya.
Contohnya, =AVERAGEIF(A2:A10,"*Folio*",C2:C10).
Point F. Mencari nilai rata-rata total harga dengan kriteria total harga lebih besar dari cell
E7. Dengan kata lain kriteria mengacu pada cell lain (pada contoh mengacu pada cell E7)
yang mungkin saja nilainya tidak kita ketahui. Sehingga ditambahkan operator & sebelum
cell E7 tanpa tanda petik dua. Symbol besar dari (>) diberikan tanpa petik dua (“”) sebelum
dan sesudah symbol besar dari. Hasil dari penjumlahannya yaitu 886666,67.
Contoh lainnya.
Fungsi COUNTIF adalah Fungsi Excel yang digunakan untuk mencacah / menghitung jumlah
sel berdasarkan pada syarat / kriteria tunggal tertentu. Fungsi ini dapat digunakan sebagai rumus
excel untuk menghitung jumlah data yang sama, menghitung jumlah cell yang terisi, menghitung
sel yang berisi teks tertentu, menghitung jumlah angka namun dengan kriteria tertentu, dll.
Secara singkatnya, Fungsi COUNTIF digunakan untuk menghitung jumlah item / sel
berdasarkan kriteria terntentu.
Misal menghitung sel yang berisi kata "Buah", menghitung sel yang berisi angka diatas 100, dan
sebagainya.
Point A. Mencari jumlah cell atau item pada kolom kategori dengan kriteria Minuman. Dengan
kata lain, mencari jumlah cell atau item yang terdapat pada kolom kategori yang termasuk
kedalam kategori Minuman saja. Hasilnya yaitu 3 cell atau item.
Untuk mencari jumlah cell atau item dengan kategori Daging atau Buah, rumusnya tinggal
mengganti di bagian kategorinya menjadi Daging atau Buah.
Contohnya: =COUNTIF(C3:C12,"Daging") atau =COUNTIF(C3:C12,"Buah")
Point B. Mencari jumlah cell atau item pada kolom jumlah dengan kriteria jumlah itemnya
adalah 5 (kolom jumlah : F3 sampai F12). Hasilnya yaitu 3.
Point C. Mencari jumlah cell atau item pada kolom harga dengan kriteria harga tiap itemnya
lebih besar dari 15000 (kolom harga : E3 sampai E12). Hasilnya yaitu 3.
Point D. Mencari jumlah cell atau item pada kolom nama item dengan kriteria nama item
berawalan huruf “S” (kolom nama item : D3 sampai D12). Maka dalam penulisan rumusnya
diberikan symbol atau operator bintang/perkalian (*) setelah huruf “S”. Symbol bintang tersebut
menandakan masih ada karakter setelah huruf “S”. Hasilnya yaitu 3.
Point E. Mencari jumlah cell atau item pada kolom nama item dengan kriteria nama item
berakhiran huruf “NG” (kolom nama item : D3 sampai D12). Maka dalam penulisan rumusnya
diberikan symbol atau operator bintang/perkalian (*) sebelum huruf “NG”. Symbol bintang
tersebut menandakan masih ada karakter sebelum huruf “NG”. Hasilnya yaitu 2.
Dalam kasus lain, mungkin diberikan kriteria untuk menghitung jumlah cell atau item pada
kolom jumlah harga dari nama barang yang ditengah-tengah nama barang terdapat teks
"Folio". Maka bentuk penulisan rumusnya, symbol bintang diletakkan sebelum dan sesudah teks
“Folio. Hal ini menandakan bahwa sebelum dan setelah teks Folio masih ada teks yang lainnya.
Contohnya, =COUNTIF(A2:A10,"*Folio*").
Point F. Mencari jumlah cell atau item pada kolom total harga dengan kriteria total harga
lebih besar dari cell E7. Dengan kata lain kriteria mengacu pada cell lain (pada contoh mengacu
pada cell E7) yang mungkin saja nilainya tidak kita ketahui. Sehingga ditambahkan operator &
sebelum cell E7 tanpa tanda petik dua. Symbol besar dari (>) diberikan tanpa petik dua (“”)
sebelum dan sesudah symbol besar dari. Hasilnya yaitu 3.
Contoh lainnya.
Fungsi LEFT
Rumus Excel untuk mengambil karakter/kata dari arah kiri :
=LEFT(Teks;JumlahKarakter) atau =LEFT(Teks,JumlahKarakter)
Contoh :
=LEFT(“Aplikasi”,4) hasilnya Apli
=LEFT(“Komputer”,5) hasilnya Kompu
Fungsi RIGHT
Rumus Excel untuk mengambil karakter/kata dari arah kanan :
=RIGHT(Teks;JumlahKarakter) atau =RIGHT(Teks,JumlahKarakter)
Contoh :
=RIGHT(“Aplikasi”,4) hasilnya kasi
=RIGHT(“Komputer”,5) hasilnya puter
Fungsi MID
Rumus Excel untuk mengambil karakter/kata dari sebelah kiri pada posisi tertentu atau di
tengah-tengah sebuah teks:
=MID(Teks;AwalKarakter/urutan karakter awal;JumlahKarakter) atau
=RIGHT(Teks,AwalKarakter/ urutan karakter awal,JumlahKarakter)
Contoh :
=MID(“Aplikasi”,3,5) hasilnya likas
Contoh lain penggunaan fungsi LEFT, MID dan RIGHT seperti berikut ini.
E : urutan 1
K : urutan 2 1 : urutan 11
S : urutan 3
- : urutan 4 - : urutan 10
0 : urutan 5 2 : urutan 7
0 : urutan 6 - : urutan 8
L : urutan 9
Berikut hasil rumus yang bias dibuat dari gambar diatas (untuk nama ADHI).
Cell D2 (kolom Jenis Peserta) : =LEFT(C2,3) hasilnya EKS
Cell E2 (kolom Nomor Peserta) : =MID(C2,5,3) hasilnya 021
Cell F2 (kolom Tingkat) : =MID(C2,9,1) hasilnya L
Cell G2 (kolom Level) : =RIGHT(C2,1) hasilnya 1
C2 merupakan sel / cell yang terdapat pada kolom Kode Peserta untuk ADHI.
Berikut hasil rumus yang bias dibuat dari gambar diatas (untuk nama AHMAD).
Cell D2 (kolom Jenis Peserta) : =LEFT(C3,3) hasilnya EKS
Cell E2 (kolom Nomor Peserta) : =MID(C3,5,3) hasilnya 009
Cell F2 (kolom Tingkat) : =MID(C3,9,1) hasilnya L
Cell G2 (kolom Level) : =RIGHT(C3,1) hasilnya 1
C3 merupakan sel / cell yang terdapat pada kolom Kode Peserta untuk AHMAD.
Berikut hasil rumus yang bias dibuat dari gambar diatas (untuk nama RENNY).
Cell D2 (kolom Jenis Peserta) : =LEFT(C4,3) hasilnya REG
Cell E2 (kolom Nomor Peserta) : =MID(C4,5,3) hasilnya 033
Cell F2 (kolom Tingkat) : =MID(C4,9,1) hasilnya H
Cell G2 (kolom Level) : =RIGHT(C4,1) hasilnya 3
C4 merupakan sel / cell yang terdapat pada kolom Kode Peserta untuk RENNY.
Berikut hasil rumus yang bias dibuat dari gambar diatas (untuk nama SUCI).
Cell D2 (kolom Jenis Peserta) : =LEFT(C5,3) hasilnya EKS
Cell E2 (kolom Nomor Peserta) : =MID(C5,5,3) hasilnya 010
Cell F2 (kolom Tingkat) : =MID(C5,9,1) hasilnya M
Cell G2 (kolom Level) : =RIGHT(C5,1) hasilnya 2
C5 merupakan sel / cell yang terdapat pada kolom Kode Peserta untuk SUCI.
Berikut hasil rumus yang bias dibuat dari gambar diatas (untuk nama MITHA).
Cell D2 (kolom Jenis Peserta) : =LEFT(C6,3) hasilnya REG
Cell E2 (kolom Nomor Peserta) : =MID(C6,5,3) hasilnya 002
Cell F2 (kolom Tingkat) : =MID(C6,9,1) hasilnya M
Cell G2 (kolom Level) : =RIGHT(C6,1) hasilnya 1
C6 merupakan sel / cell yang terdapat pada kolom Kode Peserta untuk MITHA.
H. Fungsi Logika
Fungsi logika adalah suatu fungsi untuk di gunakan mencari suatu nilai di dalam kondisi yang
ada hanyalah benar (true) atau salah (false) adapun kode-kodfungsi logika tersebut adalah
sebagai berikut.
IF : Mengandung pengertian “JIKA” artinya jika pernyataan benar maka perintah pertama
yang di laksanakan, jika salah maka perintah kedua yang akan di laksanakan.
AND : bernilai benar jika semua pernyataan benar
OR : bernilai benar jika salah satu atau semua pernyataan adalah benar
NOT : merupakan kebalikan dari nilai pernyataan yang ada, jika pernyataan bernilai benar
maka fungsi NOT akan membuatnya menjadi salah sebaliknya jika pernyataan bernilai
salah maka fungsi not akan membuatnya menjadi benar.
Adapun bentuk umum penggunaan atau penulisan fungsi logika tersebut adalah sebagai
berikut:
=AND(TesLogika1; TesLogika2;….) atau =AND(TesLogika1, TesLogika2,….)
=OR(TesLogika1; TesLogika2;….) atau =OR(TesLogika1, TesLogika2,….)
=NOT(TesLogika)
=IF(TesLogika; [KondisiTerpenuhi]; [KondisiTidakTerpenuhi]) atau
=IF(TesLogika, [KondisiTerpenuhi], [KondisiTidakTerpenuhi])
Dengan eskpresi logika seperti ini, Excel akan menampilkan tulisan TRUE bila pernyataan itu
benar dan akan menampilkan nilai FALSE bila pernyataan itu salah.
Contoh lainnya:
Dari tabel diatas, Fungsi umum yang diberikan untuk Data 1 dan Data 2 yaitu =AND(data
1>100,data 2>100) (perhatikan kotak merah). Maka hasil yang didapat untuk cell D3 bernilai
TRUE, cell D4 bernilai FASLE dan cell D5 bernilai FALSE
Operasi Logika OR
Fungsi OR akan membandingkan dua atau lebih pernyataan, nilai TRUE akan diberikan jika
salah satu pernyataan bernilai benar. Nilai FALSE akan diberikan jika kedua pernyataan bernilai
FALSE.
=OR(TesLogika1;TesLogika2;…;TesLogikaKe-N) atau
=OR(TesLogika1,TesLogika2,…,TesLogikaKe-N)
Contohnya:
=OR(TRUE;TRUE) semua pernyataan benar maka nilainya TRUE
=OR(TRUE;FALSE) satu pernyataan salah maka nilainya TRUE
=OR(FALSE;FALSE) satu pernyataan salah maka nilainya FALSE
=OR(1+1=2;1+2=5) salai satu pernyataan benar maka nilainya TRUE
Contoh lainnya:
Dari tabel diatas, Fungsi umum yang diberikan untuk Data 1 dan Data 2 yaitu =OR(data
1>100,data 2>100) (perhatikan kotak merah). Maka hasil yang didapat untuk cell D3 bernilai
TRUE, cell D4 bernilai TRUE dan cell D5 bernilai FALSE
Operasi Logika IF
Fungsi IF untuk melakukan suatu perintah untuk setiap kondisi pernyataan bernilai TRUE dan
kondisi pernyataan bernilai FALSE. Dengan kata lain, fungsi IF digunakan untuk menentukan
nilai dari beberapa kondisi.
=IF(TesLogika;[KondisiBenar];[KondisiSalah]) atau
=IF(TesLogika,[KondisiBenar],[KondisiSalah])
TesLogika : Argumen ini berisi ekspresi logika yang bisa dievaluasi ke dalam nilai TRUE
atau FALSE. Argumen ini merupakan kriteria acuan untuk menentukan nilai yang akan
dihasilkan oleh rumus excel IF.
Misalnya A1=100 adalah ekspresi tes logika. Jika A1 bernilai 100 maka ekspresi itu
bernilai TRUE, dan jika A1 bukan 100 maka ekspresi itu bernilai FALSE.
KondisiBenar : (Opsional) Nilai yang ingin kita hasilkan jika argumen TesLogika
mengevaluasi ke TRUE. Argumen ini merupakan nilai yang akan dihasilkan jika kondisi
terpenuhi.
Misalnya “Seratus”, maka bila A1 = 100 maka akan muncul “Seratus”.
KondisiSalah : (Opsional) Nilai yang ingin kita hasilkan jika argumen TesLogika
mengevaluasi ke FALSE. Argumen ini merupakan nilai jika hasil tes logika tidak
terpenuhi.
Misalnya “Bukan Seratus”, maka bila A1 < > 100 maka akan muncul “Bukan Seratus”
Pada contoh di atas, rumus excel yang digunakan pada sel G2 adalah:
=IF(G2>=70,"LULUS","TIDAK LULUS")
Formula excel di atas melakukan uji logika pada sel F2 apakah nilainya lebih dari sama dengan
70 atau tidak. Jika bernilai lebih dari sama dengan 70 maka rumus IF akan menghasilkan teks
LULUS. Sebaliknya jika nilai F2 tidak lebih dari sama dengan 70 maka rumus IF akan
menghasilkan nilai teks tidak lulus.
Hasil dari rumus IF excel tersebut adalah "LULUS", sebab nilai F2 adalah 80 yang berarti
bahwa nilai angka pada sel F2 lebih dari sama dengan 70. Begitu juga dengan F3 dengan nilai
82,5 dan F5 dengan nilai 87,5. Maka pada kolom keterangan hasil rumus IF adalah LULUS
Perhatikan contoh rumus IF pada nomor 3 dan 5. Pada contoh nomor 3, rumus excel IF yang
digunakan pada sel G4 adalah:
=IF(G4>=70,"LULUS","TIDAK LULUS")
Rumus excel IF di atas menghasilkan nilai teks "TIDAK LULUS", karena uji logika pada sel F5
(67,5) kurang dari sama dengan 70. Begitu juga dengan uji logika pada sel F6 (62,5), kurang dari
sama dengan 70 yang menghasilkan nilai teks “TIDAK LULUS”.
Berikut contoh fungsi IF dengan menggabungkan fungsi LEFT, MID dan RIGHT
Pada contoh di atas, diberikan kode untuk setiap pegawai atau setiap orang. Salah satunya yaitu
Doni dengan kode PDIRK2. Kode tersebut memiliki bagian-bagian yaitu:
Huruf P : menggambarkan jenis kelamin
Huruf DIR : menggambarkan Jabatan
Huruf K : menggambarkan Status perkawinan
Angka 2 : menggambarkan jumlah anak
Untuk lebih jelas mengenai kepanjangan dari bagian kode-kode tersebut, bisa dilihat pada
gambar diatas.
Setiap orang diberikan kode yang berbeda-beda. Akan tetapi bagian dari kode-kode tersebut
memiliki makna bagian yang sama.
Pada contoh di atas, rumus excel yang digunakan pada kolom JK cell D4 adalah:
=IF(LEFT(C4,1)="L","Laki-laki","perempuan")
Kolom JK. Perhatikan rumus diatas, setelah fungsi IF terdapat fungsi LEFT dengan bentuk
rumusnya LEFT(C4,1). Fungsi LEFT ini digunakan untuk mengambil karakter yang terdapat pada
cell C4 kolom Kode, tepatnya mengambil 1 karakter dari arah kiri yang terdapat pada cell C4.
Fungsi LEFT(C4,1) inilah yang nantinya akan dilakukan uji logika dengan menggunakan fungsi
IF. Apakah hasilnya adalah L (untuk Laki-laki) atau P (untuk Perempuan).
Jika hasilnya adalah L maka rumus IF akan menghasilkan teks Laki-Laki. Sebaliknya jika
hasilnya adalah P maka rumus IF akan menghasilkan nilai teks Perempuan.
Hasil dari rumus IF excel tersebut adalah "Perempuan", sebab nilai yang dihasilkan oleh Fungsi
LEFT(C4,1) adalah P yang menunjukkan untuk jenis kelamin Perempuan.
nantinya akan dilakukan uji logika dengan menggunakan fungsi IF. Apakah hasilnya adalah K
(untuk Sudah Kawin) atau B (untuk Belum Kawin).
Jika hasilnya adalah K maka rumus IF akan menghasilkan teks Sudah Kawin. Sebaliknya jika
hasilnya adalah B maka rumus IF akan menghasilkan nilai teks Belum Kawin.
Hasil dari rumus IF excel tersebut adalah "Sudah Kawin", sebab nilai yang dihasilkan oleh
fungsi MID(C4,5,1) adalah K yang menunjukkan untuk jabatan Sudah Kawin.
Rumus excel yang digunakan pada kolom Jml Anak cell G4 adalah:
=RIGHT(C4,1)
Kolom Jml Anak. Perhatikan rumus diatas, pada kolom Jml Anak tidak digunakan fungsi IF.
Pada contoh kasus ini, jumlah anak dituliskan dengan angka. Oleh sebab itu tidak perlu
menggunakan fungsi logika IF untuk mengetahui jumlah anak.
Hasil dari rumus excel tersebut adalah "2", sebab nilai yang dihasilkan oleh Fungsi =RIGHT(C4,1)
adalah angka 2 yang menunjukkanjumlah anaknya ada 2 orang. Fungsi =RIGHT(C4,1) maksudnya
adalah mengambil 1 karakter dari arah kanan.
Rumus excel yang digunakan pada kolom Gaji pokok cell H4 adalah:
=IF(E4="DIREKTUR",5000000,IF(E4="MANAGER",3500000,IF(E4="Administrasi",2500000,2000000)))
Kolom Gaji Pokok. Perhatikan rumus diatas, cell yang akan dilakukan uji logika yaitu cell E4
(kolom Jabatan). Sehingga untuk mencari jumlah gaji pokok, anda harus mencari terlebih
dahulu cell E4 (kolom Jabatan). Jika cell E4 hasilnya adalah:
DIREKTUR maka rumus IF akan menghasilkan nilai 50000000
MANAGER maka rumus IF akan menghasilkan teks 35000000
ADMINISTRASI maka rumus IF akan menghasilkan teks 25000000
Atau jika hasilnya bukan DIREKTUR, MANAGER maupun ADMINISTRASI maka
rumus IF akan menghasilkan teks 2000000. Bagian ini adalah gaji pokok untuk seorang
dengan jabatan marketing.
Hasil dari rumus IF excel tersebut adalah 5000000, sebab nilai pada cell E4 adalah
DIREKTUR.
Perlu diketahui, penulisan gaji pada rumus di atas tidak menggunakan tanda petik dua, baik
sebelum maupun sesudah nilai jumlah gaji. Hal ini dibuat dengan tujuan supaya untuk mencari
nilai pada kolom Total Gaji bisa menggunakan fungsi SUM.
Jika pada rumus di atas dibuat seperti dibawah ini.
=IF(E4="DIREKTUR",”5000000”,IF(E4="MANAGER",”3500000”,IF(E4="Administrasi",”2500000”,”20000
00”)))
Jumlah gaji diberikan tanda petik dua, baik sebelum maupun sesudah nilai gaji. Maka, untuk
mencari nilai pada kolom Total Gaji tidak bisa menggunakan fungsi SUM melainkan dijumlah
kan secara manual (contohnya: =H4+I4+J4). Kalau fungsi SUM tetap digunakan, maka kolom
Gaji Pokok tidak akan ikut dijumlahkan pada kolom Total Gaji. Sehingga yang dijumlahkan
hanya kolom yang bersifat angka maupun yang memiliki operator hitung matematika.
Permasalahan di atas disebabkan berubahnya sifat atau tipe angka menjadi bukan angka atau
karakter. Dengan kata lain, setiap cell yang nilainya bersifat angka diberikan tanda petik dua baik
sebelum maupun sesudah nilai dari cell tersebut, maka nilai dari cell tersebut sudah bukan
bertipekan angka lagi. Contohnya:
Cell A1 berisikan nilai 100 bersifat (tipe) angka
Cell A2 berisikan nilai “100” bukan bersifat (tipe) angka, melainkan karakter / char
Maka jika cell A1 dan A2 dijumlahkan dengan rumus : =SUM(A1:A2) maka hasilnya adalah
100 bukan 200 karena cell A2 tidak termasuk ke dalam tipe angka walaupun penggunaan
rumusnya sudah benar.
Rumus excel yang digunakan pada kolom Tunjangan Anak cell I4 adalah:
=IF(G4="1",G4*500000,IF(G4="2",G4*500000,G4*200000))
Kolom Tunjangan Anak. Perhatikan rumus diatas, cell yang akan dilakukan uji logika yaitu
cell G4 (kolom Jml Anak). Sehingga untuk mencari jumlah nilai tunjangan anak, anda harus
mencari terlebih dahulu cell G4 (kolom Jml Anak). Jika cell G4 hasilnya adalah:
1 maka rumus IF akan menghasilkan nilai 5000000
2 maka rumus IF akan menghasilkan nilai 1000000
0 atau 3 atau 4 atau 5 dst, maka rumus IF akan menghasilkan nilai 0
Hasil dari rumus IF excel tersebut adalah 1000000, sebab nilai pada cell G4 adalah 2. Nilai
1000000 didapat dari operator perkalian dari cell G4*500000.
Pada contoh kasus ini, tunjangan tiap anak sebesar Rp. 500000. Pegawai yang mendapat
tunjangan anak adalah yang memiliki 1 anak dan 2 anak. Selain itu tidak mendapat tunjangan
anak.
Rumus excel yang digunakan pada kolom Total Gaji cell K4 adalah:
=SUM(H4:J4) atau = H4+I4+J4
Kolom Total Gaji. Perhatikan rumus diatas, pada kolom Total Gaji tidak digunakan fungsi IF.
Karena pada kolom ini kita hanya menjumlahkan total gaji yang diterima oleh seorang paegawai.
Hasil dari rumus excel tersebut adalah 6750000. Hasil ini didapat dari penjumlahan dari : Gaji
pokok + Tunjangan Anak + Bonus
Untuk cell ke 5 sampai cell ke 12. Bentuk rumusnya sama, hanya mengganti nomor cell-nya saja.
Contohnya: rumus untuk mencari total gaji pada cell K4 adalah =SUM(H4:J4). Jadi rumus untuk
mencari total gaji pada cell K5 adalah =SUM(H5:J5). Hal ini juga berlaku pada kolom JK,
Jabatan, Status, Jml Anak, Gaji Pokok, Tunjangan Anak dan kolom Bonus.
Arahkan kursor pada ujung kanan bawah cell D4 (kolom JK baris ke 4) sampai kursor berubah
menjadi simbol + berwarna hitam. Setelah itu, klik kiri mouse (ditahan) dan digeser / diseret /
didrag dibawah sampai pada cell ke 12. Seperti pada gambar dibawah ini (perhatikan kotak
warna merah)
Jika sudah, lepaskan klik pada mouse. Hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini.
(perhatikan kotak warna merah)
Lakukan hal yang sama untuk kolom Jabatan, Status, Jml Anak, Gaji Pokok, Tunjangan Anak,
Bonus dan kolom Total Gaji.
I. Fungsi LOOKUP
Fungsi LOOKUP adalah salah satu fungsi Excel yang digunakan untuk mencari atau mengambil
data sumber yang berada di sheet yang sama atau dari sheet lainnya untuk mempermudah akses
data sehingga data yang dimasukkan atau diambil akan sama dan tepat degan data sumbernya.
Penggunaan fungsi LOOKUP ini dapat dijadikan solusi jika kesulitan dalam menggunakan
fungsi IF dengan banyak kondisi. Dari banyak kondisi yang terdapat pada fungsi IF tersebut kita
dapat membuat sebuah atau beberapa tabel referensi atau tabel sumber data yang kemudian bisa
kita ambil nilainya menggunakan fungsi LOOKUP.
Dalam fungsi ini terdapat dua pilihan, yaitu HLOOKUP dan VLOOKUP.
Fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP sebenarnya sama. Namun yang membedakan adalah bentuk
tabel referensi / tabel sumber dan letak value / nilai yang akan dicari atau diambil.
Fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP
Fungsi HLOOKUP digunakan untuk mengambil data yang sumber tabelnya berbentuk
horizontal. Sedangkan fungsi VLOOKUP digunakan untuk mengambil data yang sumber
tabelnya berbentuk vertikal.
Berikut penulisan fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP pada excel.
=HLOOKUP(NilaiYangDiCari;TabelReferensi;NomorBaris;[RangeLookup]) atau
=HLOOKUP(NilaiYangDiCari;TabelReferensi;NomorBaris)
NilaiYangDiCari : Merupakan nilai yang akan kita cari pada kolom pertama sebuah tabel
atau kolom paling kanan dari TabelReferensi. Argument ini dapat berupa angka, teks,
tanggal maupun nilai tertentu baik ditulis langsung maupun sebuah referensi sel. Bisa juga
berupa nilai yang dihasilkan oleh rumus excel lainnya.
TabelReferensi : Sebuah tabel referensi data yang terdiri dari 2 kolom atau lebih, dimana
NilaiYangDicari berada pada kolom pertama tabel data ini.
NomorBaris : Merupakan Nomor baris dari argumen TabelReferensi yang mengandung
nilai data dan akan kita ambil nilai yang sekolom dengan posisi NilaiYangDicari pada baris
pertama.
RangeLookup : Diisi dengan nilai Boolean TRUE atau FALSE. Nilai logika True/false ini
menujukkan tipe pencarian. Nilai logika pada rumus Vlookup digunakan sebagai acuan
untuk menetapkan apakah kita ingin VLOOKUP menemukan hasil yang sama persis atau
cukup menemukan nilai mendekati.
=VLOOKUP(NilaiYangDiCari;TabelReferensi;NomorKolom;[RangeLookup]) atau
=VLOOKUP(NilaiYangDiCari;TabelReferensi;NomorKolom)
NilaiYangDiCari : Merupakan nilai yang akan kita cari pada kolom pertama sebuah tabel
atau kolom paling kanan dari TabelReferensi. Argument ini dapat berupa angka, teks,
tanggal maupun nilai tertentu baik ditulis langsung maupun sebuah referensi sel. Bisa juga
berupa nilai yang dihasilkan oleh rumus excel lainnya.
TabelReferensi : Sebuah tabel referensi data yang terdiri dari 2 kolom atau lebih, dimana
NilaiYangDicari berada pada kolom pertama tabel data ini.
NomorKolom : Merupakan Nomor kolom dari argumen TabelReferensi yang mengandung
nilai data dan akan kita ambil nilai yang sebaris dengan posisi NilaiYangDicari pada kolom
pertama.
RangeLookup : Diisi dengan nilai Boolean TRUE atau FALSE. Nilai logika True/false ini
menujukkan tipe pencarian. Nilai logika pada rumus Vlookup digunakan sebagai acuan
untuk menetapkan apakah kita ingin VLOOKUP menemukan hasil yang sama persis atau
cukup menemukan nilai mendekati.
1
2
3
4
5
6
7
LookupValue atau Nilai Yang Dicari terletak pada cell H6. (perhatikan kotak merah pada tabel
diatas). Ketika anda memasukkan NIM pada cell H6 yang sesuai dengan yang ada di data tabel
referensi, maka hasilnya akan tertera pada cell yang ditandai dengan penomoran (perhatikan
penomoran pada contoh di atas).
Pada cell yang sudah diberikan penomoran itulah nantinya Fungsi atau rumus LOOKUP
ditempatkan (perhatikan penomoran pada contoh di atas).
Pada contoh di atas, tabel referensi atau tabel sumber yang berbentuk horizontal terletak pada
tabel yang berisikan NIM, NAMA dan IPK. Seperti dibawah ini.
Sedangkan tabel referensi atau tabel sumber yang berbentuk vertikal terletak pada tabel yang
berisikan NIM dan nilai Mata Kuliah. Seperti dibawah ini.
Point / Penomoran ke-1 (cell H7). Mencari atau mengambil data sumber untuk menampilkan
nama mahasiswa. Fungsi LOOKUP yang digunakan yaitu HLOOKUP karena tabel sumber
berbentuk horizontal. Tabel sumber / tabel referensi berada pada cell B2:F4. Karena pada point
ke-1 untuk menampilkan nama, maka nomor baris berada pada urutan ke-2. Hasil dari fungsi
pada point ke-1 atau pada cell H7 ini akan menampilkan nama Mahasiswa. Pada contoh diatas,
nilai dari LookupValue atau nilai yang dicari di cell H6 adalah 1207.12.4381, maka hasil dari
rumus dibawah ini akan menampilkan teks Garry. Berikut fungsi LOOKUP yang ditulis pada
point ke-1 atau pada cell H7.
=HLOOKUP(H6,B2:F4,2)
Point / Penomoran ke-2 (cell H8). Mencari atau mengambil data sumber untuk menampilkan
NIM. Fungsi LOOKUP yang digunakan yaitu HLOOKUP karena tabel sumber berbentuk
horizontal. Tabel sumber / tabel referensi berada pada cell B2:F4. Karena pada point ke-2 untuk
menampilkan NIM, maka nomor baris berada pada urutan ke-1. Hasil dari fungsi pada point ke-2
atau pada cell H8 ini akan menampilkan NIM. Pada contoh diatas, nilai dari LookupValue atau
nilai yang dicari di cell H6 adalah 1207.12.4381, maka hasil dari rumus dibawah ini akan
menampilkan teks 1207.12.4381. Berikut fungsi LOOKUP yang ditulis pada point ke-2 atau
pada cell H8.
=HLOOKUP(H6,B2:F4,1)
Point / Penomoran ke-3 (cell H9). Mencari atau mengambil data sumber untuk menampilkan
IPK. Fungsi LOOKUP yang digunakan yaitu HLOOKUP karena tabel sumber berbentuk
horizontal. Tabel sumber / tabel referensi berada pada cell B2:F4. Karena pada point ke-3 untuk
menampilkan NIM, maka nomor baris berada pada urutan ke-3. Hasil dari fungsi pada point ke-3
atau pada cell H9 ini akan menampilkan IPK. Pada contoh diatas, nilai dari LookupValue atau
nilai yang dicari di cell H6 adalah 1207.12.4381, maka hasil dari rumus dibawah ini akan
menampilkan teks 3,81. Berikut fungsi LOOKUP yang ditulis pada point ke-3 atau pada cell
H9.
=HLOOKUP(H6,B2:F4,3)
Point / Penomoran ke-4 (cell I10). Mencari atau mengambil data sumber untuk menampilkan
nilai Aplikasi Komputer. Fungsi LOOKUP yang digunakan yaitu VLOOKUP karena tabel
sumber berbentuk vertikal. Tabel sumber / tabel referensi berada pada cell A7:E12. Karena pada
point ke-4 untuk menampilkan nilai Aplikasi Komputer, maka nomor kolom berada pada urutan
ke-2. Hasil dari fungsi pada point ke-4 atau pada cell I10 ini akan menampilkan teks nilai
Aplikasi Komputer. Pada contoh diatas, nilai dari LookupValue atau nilai yang dicari di cell H6
adalah 1207.12.4381, maka hasil dari rumus dibawah ini akan menampilkan nilai 86. Berikut
fungsi LOOKUP yang ditulis pada point ke-4 atau pada cell I10.
=VLOOKUP(H6,A7:E12,2)
Point / Penomoran ke-5 (cell I11). Mencari atau mengambil data sumber untuk menampilkan
nilai Bahasa Inggris. Fungsi LOOKUP yang digunakan yaitu VLOOKUP karena tabel sumber
berbentuk vertikal. Tabel sumber / tabel referensi berada pada cell A7:E12. Karena pada point ke-
4 untuk menampilkan nilai Bahasa Inggris, maka nomor kolom berada pada urutan ke-3. Hasil
dari fungsi pada point ke-5 atau pada cell I11 ini akan menampilkan nilai Aplikasi Komputer.
Pada contoh diatas, nilai dari LookupValue atau nilai yang dicari di cell H6 adalah
1207.12.4381, maka hasil dari rumus dibawah ini akan menampilkan nilai 85. Berikut fungsi
LOOKUP yang ditulis pada point ke-5 atau pada cell I11.
=VLOOKUP(H6,A7:E12,3)
Point / Penomoran ke-6 (cell I12). Mencari atau mengambil data sumber untuk menampilkan
nilai Akuntansi. Fungsi LOOKUP yang digunakan yaitu VLOOKUP karena tabel sumber
berbentuk vertikal. Tabel sumber / tabel referensi berada pada cell A7:E12. Karena pada point ke-
4 untuk menampilkan nilai Akuntansi, maka nomor kolom berada pada urutan ke-4. Hasil dari
fungsi pada point ke-6 atau pada cell I12 ini akan menampilkan nilai Akuntansi. Pada contoh
diatas, nilai dari LookupValue atau nilai yang dicari di cell H6 adalah 1207.12.4381, maka hasil
dari rumus dibawah ini akan menampilkan nilai 86. Berikut fungsi LOOKUP yang ditulis pada
point ke-6 atau pada cell I12.
=VLOOKUP(H6,A7:E12,4)
Point / Penomoran ke-7 (cell I13). Mencari atau mengambil data sumber untuk menampilkan
nilai Bahasa Indonesia. Fungsi LOOKUP yang digunakan yaitu VLOOKUP karena tabel
sumber berbentuk vertikal. Tabel sumber / tabel referensi berada pada cell A7:E12. Karena pada
point ke-7 untuk menampilkan nilai Bahasa Indonesia, maka nomor kolom berada pada urutan
ke-5. Hasil dari fungsi pada point ke-7 atau pada cell I13 ini akan menampilkan nilai Aplikasi
Komputer. Pada contoh diatas, nilai dari LookupValue atau nilai yang dicari di cell H6 adalah
1207.12.4381, maka hasil dari rumus dibawah ini akan menampilkan nilai 87. Berikut fungsi
LOOKUP yang ditulis pada point ke-7 atau pada cell I13.
=VLOOKUP(H6,A7:E12,3)
Berikut contoh fungsi LOOKUP dikombinasikan dengan fungsi LEFT dan RIGHT
Perhatikan contoh di atas. Tabel referensi terletak pada Tabel Barang, Tabel harga dan Tabel
Kualitas. Tabel Barang dan Tabel Harga Berbentuk vertikal, sedangkan Tabel Kualitas
berbentuk horizontal.
LookupValue atau NilaiYangDicari terletak pada tabel DAFTAR PENJUALAN SEMBAKO.
Tepatnya pada kolom Kode Penjualan, yaitu pada cell A15, A16, A17, A18 dan A19.
Sedangkan penempatan rumus LOOKUP berada pada kolom Nama Barang, Harga Barang
dan Kualitas (perhatikan kotak merah pada contoh).
Rumus excel yang digunakan pada cell C15 pada kolom Nama Barang
=VLOOKUP(LEFT(A15,2),A4:B7,2)
Kode Penjualan BR001. Rumus di atas digunakan untuk mencari atau menampilkan Nama
Barang pada kode penjualan BR001. Perhatikan rumus diatas, setelah fungsi VLOOKUP
terdapat fungsi LEFT dengan bentuk rumusnya LEFT(A15,2). Fungsi LEFT ini digunakan untuk
mengambil karakter yang terdapat pada cell A15 kolom Kode Penjualan, tepatnya mengambil 2
karakter dari arah kiri yang terdapat pada cell A15 yang hasilnya adalah teks BR. Fungsi
LEFT(A15,2) inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai LookupValue atau NilaiYangDicari
dengan menggunakan fungsi VLOOKUP karena tabel referensi berbentuk vertikal.
Tabel sumber / tabel referensi berada pada cell A4:B7 (cell A4 sampai B7). Karena pada tahap ini
untuk menampilkan nama barang, maka nomor kolom berada pada urutan ke-2 dari tabel
referensi. Pada contoh di atas, nilai dari LookupValue atau NilaiYangDicari di cell A15 adalah
BR001, maka hasil dari rumus LOOKUP di atas ini akan menampilkan teks Beras pada cell
C15 kolom Nama Barang.
Untuk lebih memudahkan pencarian pada kode penjualan yang lain, maka rumus di atas bisa
dibuat menjadi seperti dibawah ini.
=VLOOKUP(LEFT(A15,2),$A$4:$B$7,2)
Pada rumus di atas terdapat penambahan simbol dolar ($) pada bagian tabel referensi. Tepatnya
sebelum dan sesudah nama kolom, yaitu sebelum dan sesudah kolom A dan sebelum dan
sesudah kolom B. Fungsi dari simbol dolar ($) tersebut untuk mengunci tabel array untuk tabel
referensi. Dengan kata lain, simbol dolar ($) pada kasus ini digunakan untuk mengunci tabel
referensi. Sehingga pada saat anda mencari untuk kode penjualan yang lain, anda tinggal
menarik / menyeret / drag kursor ke arah bawah (cara menarik / menyeret / didrag kursor bisa
anda baca pada pembahasan sebelumnya).
Cara pembuatan simbol dolar ($) di atas bisa anda ketik secara manual atau bisa mengikuti cara
seperti dibawah ini.
Pertama, ketikkan dulu rumusnya seperti ini: =VLOOKUP(LEFT(A15,2),
Kedua, seleksi area tabel referensi sehingga bentuk rumusnya mernjadi seperti ini:
=VLOOKUP(LEFT(A15,2),A4:B7
Selanjutnya, tekan tombol F4 dikeyboard. Otomatis bentuk rumusnya berubah menjadi seperti
ini:
=VLOOKUP(LEFT(A15,2),$A$4:$B$7
Ketiga, lengkapi rumusnya sehingga menjadi seperti ini.
=VLOOKUP(LEFT(A15,2),$A$4:$B$7,2)
Rumus excel yang digunakan pada cell D15 pada kolom Harga/Kg
=VLOOKUP(A15,E4:F11,2)
Kode Penjualan BR001. Rumus di atas digunakan untuk mencari atau menampilkan Harga
Barang pada kode penjualan BR001. LookupValue atau NilaiYangDicari pada rumus di atas
yaitu cell A15 dan rumus LOOKUP yang digunakan yaitu VLOOKUP karena tabel referensi
berbentuk vertikal.
Tabel referensi terletak pada Tabel Harga, tepatnya pada cell E4:F11 (cell E4 sampai F11).
Karena pada tahap ini untuk menampilkan harga barang, maka nomor kolom berada pada urutan
ke-2 dari tabel referensi. Pada contoh di atas, nilai dari LookupValue atau NilaiYangDicari di
cell A15 adalah BR001, maka hasil dari rumus LOOKUP di atas ini akan menampilkan teks
100000 pada cell D15 kolom Harga/Kg.
Pada rumus di atas, tidak terdapat fungsi tambahan seperti LEFT atau RIGHT. Hal ini
disebabkan antara Kode Penjualan yang terdapat pada tabel DAFTAR PENJUALAN
SEMBAKO dan Kode Harga yang terdapat pada Tabel Harga memiliki nilai yang sama yaitu
BR001.
Untuk lebih memudahkan pencarian pada kode penjualan yang lain, maka rumus di atas bisa
dibuat menjadi seperti dibawah ini.
=VLOOKUP(A15,$E$4:$F$11,2)
Rumus excel yang digunakan pada cell E15 pada kolom Total Harga
=B15*D15
Kode Penjualan BR001. Rumus di atas digunakan untuk mencari Total Harga pada kode
penjualan BR001. Rumus yang digunakan yaitu secara manual dengan menggunakan operator
perkalian (*).
Hasil yang didapat dari rumus di atas yaitu akan menampilkan nilai 150000. Hasil ini didapat
dari perkalian antara cell B15 dan D15.
Rumus excel yang digunakan pada cell F15 pada kolom Kualitas
=HLOOKUP(RIGHT(A15,2),B10:C11,2)
Kode Penjualan BR001. Rumus di atas digunakan untuk mencari atau menampilkan Kualitas
Barang pada kode penjualan BR001. Perhatikan rumus di atas, setelah fungsi HLOOKUP
terdapat fungsi RIGHT dengan bentuk rumusnya RIGHT(A15,2). Fungsi RIGHT ini digunakan
untuk mengambil karakter yang terdapat pada cell A15 kolom Kode Penjualan, tepatnya
mengambil 2 karakter dari arah kanan yang terdapat pada cell A15 yang hasilnya adalah 01.
Fungsi RIGHT(A15,2) inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai LookupValue atau
NilaiYangDicari dengan menggunakan fungsi HLOOKUP karena tabel referensi berbentuk
horizontal.
Tabel sumber / tabel referensi berada pada cell B10:C11 (cell B10 sampai C11). Karena pada
tahap ini untuk menampilkan kualitas barang, maka nomor baris berada pada urutan ke-2 dari
tabel referensi. Pada contoh di atas, nilai dari LookupValue atau NilaiYangDicari di cell A15
adalah BR001, maka hasil dari rumus LOOKUP di atas ini akan menampilkan nilai Super pada
cell F15 kolom Kualitas.
Untuk lebih memudahkan pencarian pada kode penjualan yang lain, maka rumus di atas bisa
dibuat menjadi seperti dibawah ini.
=HLOOKUP(RIGHT(A15,2),$B$10:$C$11,2)
J. Latihan Fungsi IF
L. Membuat Grafik
Fitur grafik sangat diperlukan untuk melihat perbandingan atau hasil dari suatu proses untuk
pengambilan keputusanBentuk grafik terdapat banyak macamnya, namun yang sering digunakan yaitu
bentuk Pie dan Column. Dalam kasus ini yang dibahas tentang rekap pemesanan kamar seperti
tampilan dibawah ini.
Berikut contoh data yang akan dijadikan data untuk grafik.
Grafik Column
Dalam modul ini grafik column digunakan untuk melihat gambaran berapa banyak jumlah
pemesanan kamar per bulannya.
Berikut langkah pembuatannya.
Blok terlebih dahulu data yang menjadi sumber untuk pembuatan grafik yaitu KODE dan
BULAN atau dari cell A3 sampai cell K6. Seperti pada gambar dibawah ini
Pilih menu Insert, pada tab Chart, pilih Column dan pilih bentuk grafik Column yang
diinginkan. (perhatikan kotak warna merah)
Pada menu Design terdapat beberapa pengaturan yang dapat digunakan, seperti Chart Layout
ataupun Chart Style. Perhatikan pada gambar dibawah ini.
Grafik Pie
Dalam modul ini grafik column digunakan untuk melihat gambaran berapa banyak (%)
jumlah pemesanan tiap kamar.
Berikut langkah pembuatannya.
Blok terlebih dahulu data yang menjadi sumber untuk pembuatan grafik yaitu KODE dan
TOTAL. Cara menyeleksinya atau bloknya, seleksi/blok terlebih dahulu dibagian kode yaitu
dari kode A sampai kode B atau dari cell A4 sampai cell A6. Kemudian, tekan dan tahan tombol
Ctrl dikeyboard, baru kemudian seleksi/blok kolom total yang disamping, yaitu dari cell L4
sampai cell L6. Seperti pada gambar dibawah ini.
Pilih menu Insert, pada tab Chart, pilih Pie dan pilih bentuk grafik Pie yang diinginkan.
(perhatikan kotak warna merah)
Pada menu Design terdapat beberapa pengaturan yang dapat digunakan, seperti Chart Layout
ataupun Chart Style. Perhatikan pada gambar dibawah ini.