KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan ini kami diberi
kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.
Pembuatan makalah ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari Dosen
pengajar kami bapak Siswan Manto Badjo, M.Si Begitu pula pihak-pihak yang turut serta
membantu terselesaikan makalah ini. Kami mengucapkan banyak terima kasih karena mereka
semua kami punya motivasi dalam merampungkan tugas makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi kita dalam mempelajari
dan memahami mengenai hal hal yang berkaitan dengan pendekatan hematologi.
Kami menyadari makalah yang kami susun ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnanya merah. Warna merah keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya O 2
dan CO2 di dalamnya. Darah yang banyak mengandung CO2 warnanya merah tua.
Adanya O2 dalam darah diambil dengan jalan pernapasan, dan zat ini sangat berguna
pada peristiwa pembongkaran atau metabolisme di dalam tubuh.
Darah merupakan jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu:
1. Bahan intraseluler adalah cairan yang disebut dengan plasma.plasma darah adalah
cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat sedikit alkali. Kandungan dari
plasma terdiri dari gas O2 dan CO2, hormone-hormon, enzim, antigen.
2. Unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Sel darah terdiri atas tiga jenis:
v Eritrosit (sel darah merah)
v Lekosit (sel darah putih)
v Trombosit (keeping-keping darah)
Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan satu perdua belas berat
badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 % adalah cairan, sedangkan 45 % sisanya
dari sel darah. Dan jumlah ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume sel
darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40-47. Volume darah dalam kondisi
sehat adalah konstan dan sampai batas tertentu diatur oleh tekanan osmotik dalam
pembuluh darah dan dalam jaringan.
Susunan darah, serum darah atau plasma terdiri atas:
Mineral terdiri dari 0,9 % (NaCl, Na 2CO3, garam dari kalsium,fosfor, Mg dan
Fe, dan seterusnya).
Sisanya diisi oleh sejumlah bahan organic, yaitu glukosa, lemak, urea, asam urat,
kreatinin, cholesterol, dan asam amino.
Fungsi darah adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sistem transport dari tubuh, mengantarkan semua bahan kimia, O 2, dan zat
makanan yang diperlukan untuk tubuh fungsinya normal dapat dijalankan dan
menyingkirkan CO2 dan hasil buangan lainnya.
permukaan yang basah oleh air, dapat ditambah kalium sitrat atau natrium sitrat yang
meyingkirkan garam kalsium yang dalam keadaan normal.
Trombus adalah penggumpalan yang terbentuk dalam sirkulasi darah. Keadaan adanya
trombus ini disebut trombosis. Trombosis femoral dapat terjadi sesudah operasi.
Gumpalan dalam arteri koroner menyebabkan trombosis koroner. Bila sebagian dari
gumpalan ini dilepas dan masuk sirkulasi darah disebut embolus. Bila gumpalan ini
melewati jantung dan masuk ke paru-paru melalui salah satu arteri pulmonalis, maka
sebuah pembuluh kecil atau besar dapat tersumbat, dan terjadilah emboli paru-paru.
1.2 Rumusan masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu trombosit, eritrosit, leukosit ?
2.
Bagaimana morfologinya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DARAH
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai
jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai b a h a n p e n y u s u n s i s t e m i m u n y a n g b e r t u j u a n
m e m p e r t a h a n k a n t u b u h d a r i b e r b a g a i penyakit. Hormon-hormon dari
sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.. Darah manusia berwarna
merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tuaapabila
kekurangan
oksigen.
Warna
merah
pada
darah
disebabkan
oleh
sistem
peredaran
darah
tertutup
yang
berarti
darah
Setelah
itu
darah
dikirimkan
ke
seluruh
tubuh
oleh
Sel darah putih terbuat di dalam sumsum merah tulang pipih, limpa, dan kelenjar
getah bening
Bergerak secara ameboid (seperti dengan amoeba)
Dapat menembus dinding pembuluh
D. MORFOLOGI JENIS SEL LEUKOSIT
1. Monosit
Monosit adalah sel darah putih yang berjumlah 1-3% dalam tubuh kita yang
merupakan baris kedua pertahanan tubuh kita terhadap infeksi bakteri dan benda
asing. Monosit adalah bagian dari kelompok sistem kekebalan tubuh kita yang
tidak mempunyai butiran halus dalam sel (granula). Dalam melawan infeksi bakteri
dan benda asing, monosit dapat melawan walaupun ukuran bakteri dan benda asing
lebih besar dengan memakannya.
Monosit beredar dalam darah sekitar 300-500 mikroliter darah yang diproduksi
didalam sumsum tulang manusia dan menyerbar keseluruh tubuh dalam 3 hari
dengan masuk ke jaringan tubuh tertentu yang mengalami pematangan menjadi
makrofag yang berfungsi sebagai kekebalan tubuh.
Fungsi Monosit
Meransang jenis sel darah putih yang lain dalam melindungi tubuh
Ciri-Ciri Monosit
2. Basofil
Basofil adalah sel darah putih yang berjumlah 0,01-0,03% dari tubuh kita. Basofil
memiliki banyak granula sitoplasmik dengan jumlah dua lobus. Basofil merupakan
kelompok dari granulosit yang dapat bergerak keluar menuju ke jaringan tubuh
tertentu. Basofil akan bekerja disaat adanya reaksi alergi pada tubuh dengan
mengeluarkan histamin, sehingga pembuluh darah menjadi besar. Jumlah basofil
akan bertambah banyak atau meningkat jika meningkatnya jumlah alergi.
Bertambah banyak jumlah basofil disebut dengan basofilia
Fungsi Basofil
Basofil berfungsi memberi reaksi antigen dan alergi dengan mengaktifkan atau
mengeluarkan histamin sehingga terjadi peradangan
Ciri-Ciri Basofil
3. Neutrofil
Neutrofil adalah Sel darah putih yang berjumlah 50-60% dalam darah yang
merupakan kelompok granulosit karna memiliki butiran halus (granula). Neutrofil
juga diakatakan sebagai polymorphonuclear dikarenakan selnya memiliki bentuk
yang aneh. dan memiliki 3 inti sel. Neutrofil adalah sel yang paling pertama
menghadang dan melawan bakteri, virus dan benda asing lainnya yang berperan
dalam proses peradangan. Dari sifat fagosit yang dimilikinya, neutrofil menyerang
dengan menggunakan serangan respiratori yang memakai berbagai macam
substansi yang mengandung hidrogen peroksida, oksigen radikal bebas, hipoklorit.
Neutrofil diproduksi dalam sumsum tulang dengan hasil produksi neutrofil sekitar
100 milliar neutrofil dalam sehari, dan akan meningkat menjadi sepuluh kali lipat
jika terjadi inflamasi kuat. Setelah keluar dari sumsum tulang, akan mengalami 6
tahap morgolis, yakni mielocit, metameolocit, neutrofil non segmen (band),
neutrofil segmen
Fungsi Neutrofil
Menanggapi mikroba
Ciri-Ciri Neutrofil
Sebagai polymorphonuclear
Bersifat fagosit
4. Limfosit
Limfosit adalah sel darah putih berjumlah 20-25% dalam tubuh yang merupakan
jumlah terbanyak kedua setelah neutrofil. Limfosit dibentuk di dalam sumsum
tulang dan di limfa. Limfosit juga dibagi menjadi dua macam yakni limfosit kecil
dan limfosit besar. Hasil dari produksi limfosit 1 kubik kurang lebih 8000 sel darah
putih. jika sel tersebut mengalami peningkatan atau bertambah banyak maka akan
menyebabkan penyakit leukimia atau kanker darah. Limfosit terbagi atas 6 jenis
yakni Limfosit B, Sel T Helper, Sel T sitotoksit, Sel T memori, dan Sel T Supresor.
Limfosit B memproduksi antibodi, Sel T Helper mengaktifkan dan mengarahkan
sistem kekebalan tubuh mikroorganisme, Sel T Sitotoksit mengeluarkan bahan
kimia dalam menghancurkan patogen, Sel T memori sistem kekebalan tubuh dalam
mengetahui patogen tertentu. Sel T Supresor untuk melindungi sel normal tubuh.
Fungsi Limfosit
Menghasilkan antibodi
Melawan kanker
Ciri-Ciri Limfosit
Berbentuk oval/bulat,
5. Eosinofil
Eosinofil adalah sel darah putih berjumlah 7% dari dalam sel darah putih dan
mengalami peningkatan terkait dengan adanya asma, alergi dan demam. Eosinofil
memiliki diameter 10 hingga 12 mikrometer. Eosinofil merupakan kelompok dari
granulosit yang bertugas dalam melawan parasit yang memiliki jangka waktu 8
hingga 12 hari. Eosinofil memiliki sejumlah zat kimiawi seperti ribonuklease,
histamin, lipase, eosinofil peroksidase dan deoksribonuklease serta beberapa
macam asam amino.
Fungsi Eosinofil
Mencegah alergi
Ciri-Ciri Eosinofil
E. MORFOLOGI TROMBOSIT
Dalam keadaan inaktif trombosit bentuknya seperti cakram bikonveks dengan
diameter 2 4 m. Dengan mikroskop elektron, trombosit dapat dibagi menjadi 4
zone dengan masing-masing zone mempunyai fungsi khusus. Keempat zone adalah
zone perifer yang berguna untuk adhesi dan agregasi, zone sol gel menunjang struktur
mekanisme kontraksi, zone organel yang berperan dalam pengeluaran isi trombosit
serta zone membran yang keluar dari isi granola saat pelepasan. Trombosit berperan
dalam pembentukan sumbatan mekanis selama respon hemostatik normal terhadap
luka, vaskular. Hal ini terjadi karena fungsi trombosit : adhesi, pelepasan, agregasi,
aktivitas prokoagulan dan fusi.
Ciri-ciri trombosit :
1. Sering
2.
3.
4.
5.
disebut
sel
darah
pembeku
karena
fungsinya
dalam
pembekuan darah
Berukuran lebih kecil daripada eritrosit maupun leukosit dan tidak berinti.
Dalam setiap mm3 terdapat 200.000 400.000 trombosit.
Dibentuk pada sel megakariosit sumsum tulang.
Mempunyai waktu hidup sekitar 8 hari.
proses
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Eritrosit
Eritrosit merupakan sel darah yang tidak berinti, tidak punya organel seperti sel
sel lain. Serta tidak dapat bergerak, tidak dapat melakukan mitosis, fosforilasi
oksidatif
sel/pembentukan
protein.
Proses
pembentukan
eritrosit
disebut
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelsiana.com/2014/12/fungsi-dan-ciri-ciri-dari-jenisjenis.html
https://zakariadardin.wordpress.com/tag/morfologi-eritrosit/
http://www.scribd.com/doc/60316627/Pengertian-Darah-Secara-Umum)
http://www.slideshare.net/AntoFreistyawan/makalah-seldarahmerah
http://mata-fariz.blogspot.co.id/2014/04/morfologi-fungsi-dan-nilai-normal-sel.html