Anda di halaman 1dari 16

KIMIA AMAMI

PEWARNA PADA
MAKANAN
KELOMPOK
DEBBY NESYA A
EKA BASANI HUTAURUK
MISRAWANI
PUTRI RAHAYUNINGSIH
DEFINISI

Pewarna adalah bahan tambahan


makanan yang dapat memperbaiki atau
memberi warna pada makanan. Zat
warna adalah senyawa organik berwarna
yang digunakan untuk memberi warna
suatu objek
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan, daftar
pewarna alami yang diperbolehkan adalah kurkumin,
riboflavin, karmin dan ekstrak cochineal, klorofil, karamel,
karbon tanaman, beta-karoten, ekstrak anato, karotenoid,
merah bit, antosianin, dan titanium dioksida.

Sedangkan pewarna sintesis yang diperbolehkan, namun


dibatasi penggunaannya, antara lain tartrazin, kuning kuinolin,
karmoisin, ponceau, eritrosin, merah allura, indigotin. Pewarna
makanan sintesis tersebut diperoleh secara kimia dengan
mencampur dua atau lebih zat menjadi satu zat baru.
TUJUAN
Tujuan pemberian warna:
1. Memberi penampilan warna makanan yang menarik
2. Memperbaiki warna makanan agar tidak pudar
3. Warna makanan lebih bervariasi
JENIS ZAT PEWARNA
Pewarna Alami
Karoten : warna jingga sampai merah
Biksin : warna kuning seperti mentega
Karamel : warna coklat gelap
Klorofil : warna hijau
Antosianin : warna merah, oranye, ungu dan
biru

Kelebihan : aman dikonsumsi,aroma sedap dan khas


Kekurangan : pilihan warna terbatas dan tidak tajam
Pewarna Sintesis
Tartrazin : Warna Kuning
Amaranth : Warna Merah
Sunset yellow : Warna Orange
Ponceau : Warna Merah hati
Allura Red : Warna Merah jingga
Quinoline Yellow : Warna Kuning
Metanil Yellow : Warna Kuning

Kelebihan : pilihan warna banyak,praktis


Kekurangan : tidak menghasilkan aroma, jika pewarna
tidak cocok pd makanan akan menimbulkan penyakit
Pewarna Tekstil
Rodhamin B = penyebab iritasi pada kulit
,iritasi mata dan kanker hati
Metanil yellow = menyebabkan iritasi pada
saluran pernapasan, kulit dan isk
Pewarna yang dibolehkan

PEWARNA DIGUNAKAN UNTUK DOSIS

1. BIRU BERLIAN Ketimun dlm botol, saus 100 mg-300 mg/kg


apel, dan jeli
2. COKLAT HT Minuman ringan dan 70 mg-300 mg/kg
makanan cair
3. ERITROSIN Es krim 15 mg-300 mg/kg

4. HIJAU FCF Yogurt, es krim, buah 100 mg-300 mg/kg


kalengan
5. TARTRAZIN Minuman dan makanan 18 mg-300 mg/kg
cair
6. MERAH ALUNA Mewarnai kue, selai, 70 mg- 300 mg/kg
dan krim
Pewarna yang tidak boleh
No Nama Indeks Warna

1 Auramine ( CI Basic Yellow 2) 41000


2 Alkanet 75520
3 Butter Yellow (CI Solvent Yellow 2) 11020
4 Black 7984 (Food Black 2) 27755
5 Burn Umber (CI Basic Orange 7) 77491
6 Chrysoidinie (CI Basic Orange 2) 11270
7 Chrysoine S (CI Food Yellow AB) 14270
8 Citrus Red No.2 12156
9 Fast Yellow AB (CI Food Yellow 2) 13015
10 Guinea Green B (CI Acid Green No 3) 42085
CARA ANALISA

Kromatografi kertas

Untuk mengetahui jenis zat pewarna umumnya digunakan

metode Kromatografi Kertas. Prinsip kerjanya adalah

kromatografi kertas dengan larutan pengembang (eluen). Setelah

zat pewarna diteteskan diujung kertas rembesan (elusi), air dari

bawah akan mampu menyeret zat-zat pewarna yang larut dalam

air (zat pewarna makanan) lebih jauh dibandingkan dengan zat

pewarna tekstil.Setelah zat pewarna yang diidentifikasi telah

diketahui, maka dapat disimpulkan jenis zat warna yang

digunakan pada makanan tersebut.


Lanjutan

Kromatografi kertas sesuai untuk pemisahan pewarna,


tetapi metode ini memakan banyak waktu. Selain itu,
metode ini memberikan resolusi yang jelek dan kadang-
kadang bercak yang terbentuk tidak terdeteksi dengan baik,
menunjukkan terbentuknya ekor yang dapat mempengaruhi
harga.
MANFAAT

1. Untuk memberi kesan menarik bagi konsumen.


2.Menyeragamkan warna makanan dan membuat identitas produk
pangan.
3.Untuk menstabilkan warna atau untuk memperbaiki variasi alami
warna.
4.Untuk menutupi perubahan warna akibat paparan cahaya, udara atau
temperatur yang ekstrim akibat proses pengolahan dan selama
penyimpanan.
5.Untuk menjaga rasa dan vitamin
KERUGIAN

1. Seringkali memberikan rasa dan


flavor khas yang tidak
diinginkan.
2. Tidak stabil pada saat proses
pemasakan.
Pembeda Zat pewarna Sintetis Zat pewarna alami

Warna yang Lebih cerah Lebih pudar


dihasilkan Lebih homogeny Tidak homogeny

Variasi warna Banyak Sedikit


Harga Lebih murah Lebih mahal
Ketersediaan Tidak terbatas Terbatas
Kestabilan Stabil Kurang stabil

Tabel perbedaan antara zat pewarna sintetis dan alami


DAFTAR
PUSTAKA

https://informasisehat.wordpress.com/tag/pewarn
a-makanan/
http://lailihidayah59.blogspot.co.id/2013/05/pewa
rna-makan-yang-diperbolehkan.html
http://ivahaveiro.blogspot.co.id/2012/10/analisa-
zat-pewarna-pada-makanan-metode.html

Anda mungkin juga menyukai