Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MEISYA PRIMADITA

NO BP : 1701012019
KELAS : 3B

UJIAN AKHIR SEMESTER

1. Persamaan dan perbedaan


Persamaan Perbedaan
a. Etika Semuanya Kebiasaan (tingkah laku) atau ilmu yang
mengarahkan berkaitan dengan nilai-nilai, norma-norma,
manusia agar moral, tata cara dan aturan hidup yang baik,
memiliki pola yang menjadi diwariskan secara turun temurun.
b. Karakter pikir, sikap dan Segala prilaku yang menjadi ciri khas, kebiasaan
perilaku yang seseorang, dan termanifestasikan dalam pola
baik dalam hidup tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
c. Akhlak bermasyarakat, Perbuatan terpuji dan didasarkan pada bisikan
berbangsa dan hati nurani yang ada pada setiap orang,
bernegara. bersandarkan pada agama.
d. Moral adat atau kebiasaan yang mengacu kepada suatu
nilai atau sistem hidup yang berlaku di
masyarakat melibatkan jalinan emosi, kognisi
dan tindakan yang tidak dapat dipisahkan.

2. Faktor yang mempengaruhi pelanggaran etika :


1. Kebutuhan individu (seperti melakukan korupsi karna faktor ekonomi)
2. Tidak ada pedoman (karena tidak memliki panduan terjadi pelanggaran)
3. Perilaku atau kebiasaan individu (kebiasaan buruk yang tak pernah dikoreksi)
4. Lingkungan tidak etis (pengaruh lingkungan/komunitas yang tidak baik)
5. Perilaku orang yang ditiru (meniru kebiasaan buruk seseorang yang dilihat)

3. Pentingnya etika dalam pergaulan masyarakat adalah etika berperan sebagai suatu ilmu,
dapat dijadikan sebagai himpunan teori moral yang dapat dipraktikkan dalam pergaulan
hidup sehari-hari. Etika menjadi tolak ukur dalam menghadapi berbagai perbedaan moral
yang ada di masyarakat. Karena inilah penting bagi kita untuk memiliki etika karena tanpa
etika akan banyak terjadi kejahatan moral.

4. 7 kebiasaan paling efektif


1. Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif dan membuat pilihan-
pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai yang. Dalam mencapai tujuan untuk
sukses tidak mungkin seseorang hanya diam. Anda harus lebih proaktif untuk
menentukan apa yang ingin Anda capai, lalu mulai merancanakan bagaimana
mecapai impian tersebut. Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan
memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak
menyalahkan orang lain.
2. Fokus pada Tujuan Akhir. Mengapa begitu penting punya tujuan akhir Agar kita tau
apa yang kita tuju dalam melakukan sesuatu sehingga kita tidak mengerjakan sesuatu
secara sia-sia. Dan kita bisa lebih serius dalam mengerjakankannya karna itu adalah
tujuan kita.
3. Dahulukan yang Utama. Buatlah daftar pekerjaan yang penting untuk dilakukan
setiap minggunya, dan lakukan review harian pada daftar tersebut. Selalu utamakan
hal-hal yang paling penting untuk dilakukan. Stephen Covey menyebutnya “batu-batu
besar”. Bayangkan sebuah ember, dimana Anda akan menempatkan batu-batu
kegiatan Anda. Tanpa membuat daftar batu-batu besar, hal-hal yang paling penting,
mungkin Anda akan membuat ember tersebut dipenuhi oleh batu-batu kerikil.
Masukkan batu-batu besar Anda terlebih dahulu kedalam ember, baru kemudian batu-
batu kerikil, hal-hal yang kurang penting. Dengan demikian, pengaturan kerja harian
Anda akan lebih efektif.
4. Think Win / Win. Berpikir menang/menang mendorong penyelesaian konflik dan
membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama
menguntungkan. Berpikir menang/menang artinya berbagi informasi, kekuasaan,
pengakuan, dan imbalan.
5. Berusaha Memahami, Baru Dipahami. Kalau kita mendengarkan dengan seksama,
untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai
komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami,
mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk
berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha
memahami ini menuntut kemurahan; berusaha dipahami menuntut keberanian.
Keefektifan terletak dalam keseimbangan di antara keduanya.
6. Wujudkan Sinergi. Bersinergi adalah bekerja sama secara efisien. Integritas
menunjukan kesetiaan dan keloyalan. Dengan begitu tumbuh lah kepercayaan karna
dengan rasa percaya lah persahabatan timbul. Karna jika didasari dengan rasa tidak
percaya itu bukanlah persahabatan melainkan kemunafikan. Dengan begini Kerja
sama yang efisien dan langkah dalam mengurang kerugian dapat dijalin.
7. Asahlah Gergaji. Gergaji yang sering dipakai akan tumpul. Untuk itu selalu asah agar
selalu tajam dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Hal ini sama layak nya
dengan diri kita sendiri. Selalu asah kemampuan agar tajam dan dapat berguna.
5. Pengertian
Profesi suatu bidang kegiatan yang dijalankan oleh seseorang dan
merupakan sumber nafkah bagi dirinya. berkaitan dengan
bidang pendidikan dan keahlian yang dikerjakan dalam purna
waktu.
Profesional Orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup
dari pekerjaan itu
dengan mengandalkan keahlian. Orang yang ahli dalam
pekerjaan yang dilakukannya disebut professional.
Profesionalisme komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus.

6. Pengertian KKNI : kerangka penjenjangan kualifikasi kerja yang menyandingkan,


menyetarakan, mengintegrasikan, sektor pendidikan dan pelatihan serta pengalaman
kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan jabatan kerja
di berbagai sektor.
Konsep KKNI : Pencapaian level kualifikasi melalui berbagai alur (pendidikan,
pengalaman kerja, sertifikat profesi dan bidang profesi)
Peran KKNI : alat penyetara lulusan sarjana Indonesia menjadi setara dengan dunia kerja
asean dan untuk studi lanjut eropa-australia.

7. Sertifikasi kompetensi Professi adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang


dilakukan secara sistimatis dan objektif melalui uji kompetensi/asesmen yang mengacu
kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, Standar Internasional dan / atau
Standar khusus.

8. Mengenai BNSP
BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) merupakan lembaga yang independen dalam
melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Tugas pokok dan fungsi BNSP sebagai otoritas sertifikasi personel sesuai PP No. 23
tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi tahun 2004 utamanya pasal 4: Ayat 1) : Guna
terlaksananya tugas sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
BNSP dapat memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi profesi yang memenuhi
persyaratan yang ditetapkan untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja. Ayat 2) :
Ketentuan.
9. Kode Etik Profesi

Tujuan : Fungsi :
• Untuk menjungjung tinggi martabat suatu • Sebagai pedoman bagi semua
profesi. anggota suatu profesi tentang prinsip
• Untuk menjaga dan mengelola kesejahteraan profesionalitas
anggota profesi. yang ditetapkan.
• Untuk meningkatkan pengabdian para • Sebagai alat kontrol sosial bagi
anggota profesi. masyarakat umum terhadap suatu
• Untuk membantu meningkatakan mutu profesi tertentu.
suatu profesi. • Sebagai sarana untuk mencegah
• Untuk meningkatkan pelayanan suatu campur tangan dari pihak lain di luar
profesi di atas keuntungan pribadi. organisasi,
• Untuk menentukan standar baku bagi suatu terkait hubungan etika dalam
profesi. keanggotaan suatu profesi.
• Untuk meningkatkan kualitas organisasi
menjadi lebih profesional dan terjalin
dengan erat.

10. Persiapan memasuki dunia kerja :


1. Mental
Kamu harus kuat dan jangan merasa lemah, mulailah berpikir positif akan tanggapan
disekitar kamu. Jangan terlalu memikirkan kritikan orang lain, buatlah kritikan
tersebut menjadi motivasi tersendiri untuk diri kita kedepannya
2. Mengenali Diri
Kenali diri kita sepenuhnya, apa kelemahan dan kelebihan kita, ketahui kekurangan
yang kita miliki dan perbaiki sepenuhnya agar kita siap menghadapi dunia kerja.
Perbaiki setiap kekurangan fisik dan mental agar kita lebih percaya diri, dan carilah
banyak pengalaman agar semakin terlatih untuk percaya diri.
3. Mengasah Kemampuan
Ketika kalian sudah mengetahui dimana letak kekurangan dan kesalahan dalam diri
kamu, saatnya untuk mengetahui kelebihan diri kamu. Mengasah kemampuan diri
dapat membuat kita semakin percaya diri dilingkungan kerja.
4. Mengontrol Emosi
Kita juga harus bisa menguasai emosi agar tidak ada masalah kedepannya dalam
dunia kerja, terkadang kita sangat sulit untuk mengontrol emosi. Namun perlu diingat
agar kita dapat menahannya dengan cara menarik nafas dalam dan
menghembuskannya secara perlahan dan tenang.
5. Menjadi Pendengar yang Baik
Hal ini merupakan aspek yang paling penting dalam diri kita agar didunia kerja nanti
mendapat apresiasi dan dihargai oleh karyawan lain. Orang akan senang jika
mendengarkan nasehat-nasehat mereka yang dapat merubah diri kamu kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai