Anda di halaman 1dari 11

MESIN PENGGILING IKAN TUNA BESERTA

“KOMPONEN DAN STANDARISASINYA”

Disusun Oleh:

NAMA : Muhamad Hafiz


Muhammad Naufal
Muhammad Rizqi

KELAS : 2 TMM B
NO. KOIN :
SEMESTER : IV (GENAP)

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG


2019-2020

Industri Air Kantung Sungailiat 33211


Bangka Induk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Telp : (0717) 431335 ext. 2281, 2126
Fax : (0717) 93585
Website : http://www.polman-babel.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah S.W.T. karena dengan rahmat dan
hidayahnya akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan ini berdasarkan apa yang telah kami
kerjakan dalam mencari mesin penggiling ikan tuna beserta komponoen dan standarisasinya .
Laporan ini disusun oleh kami dengan tujuan untuk menjelaskan tentang pengetahuan
pada mesin penggiling ikan tuna.
Didalam laporan ini memuat tentang macam- macam komponen dan standarisasi pada
mesin penggiling ikan tuna, dan bagaimana langkah- langkah kerja yang baik agar
memperoleh hasil kerja yang bagus dan sesuai dengan ketentuan- ketentuannya.
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya. kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan, baik itu dari segi materi, maupun dalam penyampaian materi. Oleh sebab itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun guna untuk
memperbaiki ke depan.
Demikianlah semoga laporan ini bisa bermanfaat dan berguna sebagaimana yang
diharapkan dan semoga Allah S.W.T. meridhoinya.Amin.

Sungailiat, 3 Agustus 2020

Penulis
MESIN PENGGILING IKAN TUNA

Perancangan mesin penggiling daging pemisah tulang ikan Tuna sebagai


bahan dasar pembuatan nugget dan olahan makanan lain berbahan dasar ikan
Tuna untuk skala kecil menengah. Mesin ini didesain lebih sederhana daripada
mesin-mesin komersial yang ada di pasaran dan dirancang dengan penggerak
motor bertenaga 1 HP. Mesin dirancang berdasarkan mekanisme kerja silinder
berpori yang berputar, sabuk penekan yang menghimpit ikan pada permukaan
silinder mengelilingi sekitar separuh silinder berpori (silinder perforasi).
Sedangkan setengah permukaan lainnya berfungsi untuk pemasukan bahan
(ikan) dan scrapping permukaan silinder. Kecepatan antara sabuk penekan dan
permukaan silinder sedikit berbeda untuk menghasilkan gesekan pada proses
pemisahan. Mesin ini dirancang dengan kapasitas 60 kg/jam dengan putaran
motor 1405 rpm danreduksi putaran roll menjadi 300 rpm. Diameter outside
silinder perforasi 200 mm sedangkan diameter inside 150 mm dengan tujuan
untuk menyesuaikan kapasitas yang direncanakan mengingat bahwa silinder
perforasi ini juga digunakan sebagai saluran keluar daging yang sudah tergiling
dan terpisah dari tulang ikan. Poros roll penekan berdiameter 50 mm dengan
lebar menyesuaikan ukuran sabuk penekan dengan lebar 300 mm.
GAMBAR MESIN

Keterangan gambar :
1. Pemasukkan ikan (Intake hopper)
2. Silinder pemisah (Separator drum
3. Pengatur tekanan sabuk (Preassure belt adjuster)
4. Pengatur tekanan sabuk (Preassure belt adjuster)
5. Roller penekan (Pressure roller)
6. Pengeluaran daging ikan (Deboned flesh exit
hopper)
7. Scrapper
8. Pengeluaran duri dan tulang (Waste exit hopper)
9. Inverter Panel
KOMPONEN UTAMA MESIN
PENGGILING IKAN TUNA
1. Motor Penggerak
Motor adalah suber tenaga untuk menggerakkan suatu mesin. Putaran yang dihasilkan
motor ditransmisikan ke puli dengan menggunakan sabuk. Motor yang digunakan pada
mesin ini adalah motor dengan pertimbangan:
a. Getaran yang ditimbulkan halus
b. Pengoperasiannya mudah
c. Perawatannya mudah
d. Ringan
e. Hemat
Rumus yang dipakai untuk menetukan daya motor yaitu: KW T n P 102 /( 1000  /2).( 60) 
dimana:
P = Daya motor yang dibutuhkan
(W) T = Torsi (Kg.mm)
n = Putaran motor dalam rpm Pd = Fc . P ( Kw )

2. Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin
meneruskan tenaga bersama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu
dipegang oleh poros (Sularso dan Suga, 1997:1). Memilih bahan dan perhitungan poros,
maka diperlukan pertimbangan sebagai berikut: a. Klasifikasi poros Poros dalam
meneruskan daya diklasifikasikan menurut pembebanannya sebagai berikut (Sularso,
1997:1) .
1) Poros transmisi
Poros semacam ini mencapai beban puntir murni dan lentur. Daya ditransmisikan kepada
poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sprocket, rantai, dan lain-lain. (Sularso,
1997:1)
2) Spindel
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban
utamanya berupa puntiran. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus
kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti. (Sularso, 1997:1) 10
3) Gandar
Poros ini biasanya dipasang diantara roda-roda kereta barang, dimana tidak mendapatkan
beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar. Gandar ini hanya mendapat
beban lentur, kecuali jika digerakkan untuk penggerak mula dimana akan mengalami beban
puntir juga. Menurut bentuknya, poros dapat digolongkan atas poros lurus umum, poros
engkol, dan poros fleksibel. Poros engkol sebagai poros utama dari torak sedangkan poros
fleksibel untuk transmisi daya yang kecil agar mempunyai kebebasan untuk perubahan arah.
(Sularso, 1997:1)

Cara perhitungan

2) Tegangan geser pada poros

3. Pasak
Pasak merupakan suatu elemen mesin yang digunakan untuk menetapkan
bagian-bagian mesin seperti roda gigi, pulli, dan kopling pada poros. Pasak
berfungsi sebagai pengunci antara roda gigi atau puli pada poros sehingga
daya yang ada dapat diteruskan
Perhitungan pasak

a. Gaya Tangensial (Ft)


Dari Momen rencana pada poros T (Kg/mm) dan diameter poros ds (mm), maka gaya
tangensial Ft (kg) pada permukaan poros adalah :
4. Sabuk
Pulli adalah suatu alat transmisi untuk dudukan sabuk dalam
memindahkan putaran dari pulli penggerak ke pulli yang digerakan.
Transmisi dengan sabuk menggunakan pulli sebagai dudukan sabuk.

Sabuk Penampang Trapesium (V-Belt) Sabuk ini biasanya dipasang dengan


cara membelitkannya dikeliling alur pully berbentuk V dan meneruskan
putaran dua poros. Sabuk jenis ini biasanya digunakan pada jarak pendek
dan daya yang dihasilkan besar pada tegangan yang relatif rendah serta
tidak ada sambungan pada sabuknya.

Keterangan Gambar
1. Fabric and rubber cover
2. Fabric
3. Cords
4. Rubber

5. Puli
Pully adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mengaitkan atau meletakkan sabuk.
Pada dasarnya pully mempunyai prinsip kerja yang sama dengan sproket, perbedaannya
terletak pada media yang dikaitkan. Jika pully yang dikaitkan adalah sabuk, sedangkan
sproket media yang dikaitkan adalah rantai. Bahan nya biasanya besi cor.

Diameter Luar Puli dk = dp + ( kt x 0,5 x lebar sabuk )


ketebalan puli B = (z-1) . t + 2.s
Berat pully Wp ρ Vp
6. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau
gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus dan aman.

7. Roda Gigi

Roda gigi adalah salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk
mentransfer daya dari satu poros ke poros lain tanpa terjadi slip. Tranmisi
roda gigi mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sabuk atau rantai
dimana lebih ringkas,putaran lebih tinggi, tepat dan daya lebih besar.
Rumus Roda Gigi

8. saluran masuk
Hopper merupakan saluran masuk ikan tuna yang akan digiling dan dipisahkan daging
dan tulangnya, bahan yang akan digunakan untuk perencanaan hopper adalah plat besi
yang tahan terhadap korosi.
RUMUS
Daftar pustaka
SISPADITANIANGGI, LALU (2017) PERANCANGAN MESIN PENGGILING IKAN TUNA
UNTUK BAHAN BAKU PEMBUATAN NUGGET DENGAN KAPASITAS
60KG/JAM. Undergraduate (S1) thesis, University of Muhammadiyah Malang.

Anda mungkin juga menyukai