0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan1 halaman
Tugas analisis pergerakan nasional menyimpulkan 5 karakteristiknya, termasuk strategi baru tanpa senjata, organisasi modern yang dipimpin terpelajar, pengaruh paham barat, periode nasionalisme yang berkembang, dan berdirinya organisasi awal seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Tugas analisis sejarah mengenai pergerakan nasional (Riska Xi Mipa 8).pdf
Tugas analisis pergerakan nasional menyimpulkan 5 karakteristiknya, termasuk strategi baru tanpa senjata, organisasi modern yang dipimpin terpelajar, pengaruh paham barat, periode nasionalisme yang berkembang, dan berdirinya organisasi awal seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam.
Tugas analisis pergerakan nasional menyimpulkan 5 karakteristiknya, termasuk strategi baru tanpa senjata, organisasi modern yang dipimpin terpelajar, pengaruh paham barat, periode nasionalisme yang berkembang, dan berdirinya organisasi awal seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam.
Hasil analisis saya dari video mengenai pergerakan nasional dapat disimpulkan 5 karakteristik pergerakan nasional, yaitu : 1. Pada abad ke-20, para pejuang Indonesia mencoba membuat strategi baru dalam perlawanannya melawan penjajah kolonial untuk meraih kemerdekaan. Strategi yang dipakai pada zaman tersebut tidak memakai senjata dan berperang. Tapi dengan mendirikan organisasi-organisasi yang modern untuk melakukan perlawanan. Sehingga pada zaman tersebut dikenal sebagai masa pergerakan nasional, dimana muncul organisasi-organisasi yang bersifat modern, lebih terarah atau terorganisir. Kemudian, pada masa ini perlawanan bersifat nasional dan dipelopori oleh orang-orang terpelajar. 2. Salah satu faktor yang mempengaruhi berdirinya pergerakan-pergerakan nasional di Indonesia adalah timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia. Seperti nasionalisme, sosialisme, demokrasi, pan-islamisme, dan liberalisme. Hal ini mempunyai andil besar dalam membangun kesadaran dan sikap nasionalisme. 3. Periode perkembangan nasionalisme di Indonesia terdiri dari periode awal perkembangan (Gerakan nasionalisme diwarnai dengan perjuangan untuk memperbaiki situasi sosial dan budaya), periode nasionalisme politik (Mulai menyinggung bidang politik untuk mencapai kemerdekaan Indonesia), periode radikal (ditujukan untuk mencapai kemerdekaan namun dengan cara non kooperatif atau tidak mau bekerja sama dengan kaum penjajah), dan periode bertahan (lebih moderat dan penuh pertimbangan dan diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif). 4. Organisasi pergerakan nasional yang pertama kali berdiri adalah Budi Utomo. Organisasi Budi Utomo berdiri tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan hasil inisiatif dari Wahidin Soedirohoesodo. Ketua dari organisasi ini adalah Soetomo. Berdirinya organisasi ini merupakan awal dari kebangkitan atau pergerakan nasional. Oleh karena itu, tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai hari kebangkitan nasional. 5. Organisasi-organisasi pergerakan nasional selain Budi Utomo yaitu Sarekat Islam (didirikan oleh Samanhudi di Surakarta tahun 1911), Muhammadiyah (didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912), Indische Partij (didirikan oleh tokoh tiga serangkai yaitu Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912), PKI, PNI, PI, Parindra, Partindo, Gapi, dan lain-lain. Organisasi Budi Utomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan Indische Partij berdiri pada masa awal pergerakan nasional atau masa pembentukan (1908- 1920). Organisasi PKI, PI, dan PNI berdiri pada masa radikal atau nonkooperasi (1920- 1930). Organisasi Parindra, Partindo, dan Gapi juga beberapa organisasi keagamaan, organisasi pemuda, dan organisasi perempuan berdiri pada masa moderat atau kooperasi (1930-1942).