PERGERAKAN
NASIONAL
Semester 2
Ciri Perjuangan Sebelum 1908
Sifat perjuangan adalah kedaerahan Menggunakan
senjata tradisional seperti bambu runcing, golok, dan
senjata tradisional lainnya
Perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908
dipimpin oleh orang-orang yang dianggap berpengaruh,
seperti tokoh agama atau bangsawan
Masih bersifat sporadis atau musiman Bentuk perlawanan
masih menggunakan fisik atau peperangan saja, belum
lewat diplomasi
Bertujuan mengusir penjajah bukan untuk
memerdekakan Indonesia
Ciri Perjuangan Setelah 1908
Organisasi bersifat modern
Perjuangan lebih terarah dan terorganisir
Bersifat nasional Dipelopori oleh para kaum terpelajar
Perlawanan bersifat lanjut, artinya meskipun
pemimpin tertangkap penjajah, rakyat Indonesia
masih melanjutkan perjuangan
Mulai menerapkan cara diplomasi untuk
memerdekakan Indonesia
Tujuannya tidak lagi hanya untuk mengusir penjajah,
melainkan untuk mencapai kemerdekaan
Faktor ekstern dan intern lahirnya
nasionalisme Indonesia.
Faktor ekstern:
Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang menyadarkan dan
membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa
Barat.
Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke
Indonesia seperti liberalisme, demokrasi, nasionalisme dan sosialisme
yang mempercepat timbulnya nasionalime Indonesia.
Kebangkitan nasional di Asia dan Afrika, misalnya adanya All Indian
National Congress 1885 dan Gandhisme di India dan adanya Gerakan
Turki Muda di Turki.
Faktor Intern:
Adanya penjajahan yang mengakibatkan penderitaan rakyat.
Adanya kenangan akan kejayaan masa lalu.
Munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin pergerakan
nasional.
Ciri-ciri Organisasi Pergerakan Nasional
Ideologi Pergerakan
Nasionalisme Islam Komunis
Budi Utomo, Indische Jong Islamiten Bonds Indische
Partij, Perhimpuan (JIB), Democratische
Indonesia, Partai Muhammadiyah, Vereeniging (ISDV),
Nasional Indonesia, Nahdathul Ulama Partai Komunis
dan Taman Siswa. (NU), dan PSII Indonesia (PKI)