Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR JAWABAN

NAMA : Zulfikar saepurohman


NPM : 180310220105
MATA KULIAH : Pengantar Sejarah Indonesia
TANGGAL : 19 Oktober 2022
NAMA DOSEN : Rina Adyawardhina

JAWABAN
1. Dalam perkembangannya, organisasi-organisasi sosial yang muncul pada masa
Pergerakan Nasional mengubah orientasi perjuangannya menjadi lebih bersifat
politis. Setelah berakhirnya masa perjuangan yang erat akan tumpah darah dan
pertempuran sebagian kalangan menyadari bahwa ketertinggalan mereka akan
inovasi teknologi membuat mereka tidak akan pernah menang melawan
penjajahan, perjuangan bangsa Indonesia beralih ke masa perjuangan melalui
organisasi-organisasi modern yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Dampak dari pembentukan Politik Etis
Belanda secara tidak langsung melahirkan intelektual pribumi yang menjadi
penggagas gerakan nasionalis. Sejak tahun 1908, sejarah Indonesia memasuki
babak baru, yaitu mobilisasi nasional. Pergerakan nasional adalah masa ketika
rasa dan semangat solidaritas, persatuan dan nasionalisme serta rasa perjuangan
untuk kemerdekaan Republik Indonesia. Bangkitnya nasionalisme di Indonesia
sendiri tidak terlepas dari bangkitnya nasionalisme di Asia yang ditandai dengan
kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905.
Masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo
sebagai organisasi pertama dalam periode pergerakan nasional. Boedi Oetomo
adalah organisasi mahasiswa yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan mahasiswa
STOVIA, yaitu Goenawan, Dr. Tjipto Mangoenkeosoemo, Soeraji dan R.T. Ario
Tirtokusumo, didirikan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini
bersifat sosial, ekonomi, budaya.Penciptaan Boedi Oetomo tidak lepas dari peran
Dr. Wahidin Soedirohusodo. Meski bukan pendiri Boedi Oetomo, namun
beliaulah yang menginspirasi Dr. Soetomo dan kawan-kuntuk mendirikan
organisasi pergerakan nasional ini. Dr. Wahidin Soedirohusodo sendiri merupakan
alumnus STOVIA yang sering bepergian ke kota-kota besar di pulau Jawa untuk
mengkampanyekan ide dukungan dana bagi mahasiswa pribumi berprestasi yang
tidak dapat melanjutkan studinya. Ide tersebut akhirnya disampaikan kepada
mahasiswa STOVIA di Jakarta, dan mereka menyambut baik ide organisasi
tersebut. Boedi Oetomo, sebagai organisasi kemahasiswaan, secara samar-samar
merumuskan tujuannya untuk pembangunan tanah Indonesia, yang awalnya
cakupannya terbatas di Jawa dan Madura, yang kemudian meluas ke seluruh
penduduk Indonesia tanpa memandang keturunan, seksual dan agama. perbedaan.
Boedi Oetomo tidak terlibat dalam kegiatan politik, meski demikian organisasi
tersebut masih melancarkan isu politik, seperti gagasan bahwa mempertahankan
diri sendiri lebih penting dari serangan bangsa lain, mendukung adanya gagasan
wajib militer bagi bangsa pribumi, mengirim Komite Indie Weerbaar ke Belanda
untuk memperkuat pertahanan Hindia, anggota Budi Utomo diperbolehkan untuk
ikut dalam Volksraad (Dewan Rakyat), dan membentuk Komite Nasional untuk
menghadapi pemilihan anggota Volksraad.
Berbeda dengan budi oetomo indische Partij mengorientasikan organisasi
pergerakan nasional berbasis gerakan politik yang didirikan oleh Ernest Eugene
Francois Douwes Dekker alias Dr. Danudirja Setiabudi, dr. Cipto Mangunkusumo
dan Suwardi Suryearchrat atau biasa dikenal dengan Ki Hajar Dewantara. Para
pendiri organisasi ini kemudian dikenal sebagai Tiga Serangkai, mendirikan
Indische Partij di Bandung. Organisasi ini memiliki hak istimewa dan menjadi
organisasi yang berumur pendek, tetapi statusnya terpacu pada landasan politik
Indonesia sebagai organisasi hibrida dari orang asing dan lokal. Karena tujuan dan
prinsipnya yang dianggap radikal untuk menjadikan Indonesia merdeka
sepenuhnya, organisasi ini menghadapi berbagai tentangan dari pemerintah
Belanda. dan Akhirnya pada tanggal 4 Maret 1913, organisasi tersebut ditutup dan
dianggap sebagai organisasi terlarang.

Sumber: https://repositori.kemdikbud.go.id/12972/1/Sejarah%20pergerakan
%20nasional%20indonesia%20dari%20budi%20utomo%20sampai%20dengan
%20pengakuan%20kedaulatan.pdf
2. Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) sebagai
upaya menyamakan dan memperkuat arah aksi kebangsaan tidak berjalan sesuai
harapan, bahkan sejak 1935 PPPKI bersifat pasif dan akhirnya terhenti. Permufakatan
Perhimpunan Politik Nasional Indonesia (PPPKi) sediri adalah sebuah organisasi gerakan
kemerdekaan Indonesia yang didirikan pada tanggal 17 Desember 1927 di Bandung.
Latar belakang didirikannya PPPKI adalah karena tokoh-tokoh pergerakan nasional
beranggapan bahwa berjuang melalui masing-masing organisasi tidak akan membawa
hasil. Soekarno kemudian mempunyai ide untuk menggabungkan organisasi-organisasi
tersebut supaya Indonesia dapat mencapai kemerdekaannya. PPPKI pun didirikan
dengan tujuan untuk menyatukan banyak gerakan kemerdekaan Indonesia pada waktu
itu seperti Partai Sosialis Indonesia, Budi Utomo, Partai Nasional Indonesia, Paguyuban
Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Pemuda Kaum Betawi dan Study Group Indonesia.
PPPKI dipimpin oleh pemimpin PNI yaitu Soekarno, dengan tujuan menyatukan gerakan
nasionalis melawan pemerintahan kolonial di Hindia Belanda. Namun, PPPKI mengalami
konflik sejak awal, dan organisasi anggotanya tidak setuju dengan banyak kebijakan
PPPKI.
Perbedaan yang paling signifikan adalah antara anggota PPPKI radikal yang
menganjurkan perlawanan terhadap penjajah dan anggota moderat yang menganjurkan
kerjasama dengan usaha politik. Selanjutnya, pada tahun 1930, pemimpin PPPKI,
Soekarno, ditangkap oleh penguasa Hindia Belanda dan dipenjarakan di Penjara
Sukamiskin, Bandung. Seperti yang disebutkan di bagian sebelumnya, benih perpecahan
dimulai ketika kesepakatan mulai berlaku. Konflik pun tak terhindarkan, sehingga pada
Desember 1930 PSI keluar dari PPPKI. Selain itu, ada juga divisi di Partindo dan PNI Baru.
Meski kedua organisasi ini berasal dari PNI (lama), saat itu Ir. Soekarno dan teman-
temannya dipenjara, ada dua kubu yang tidak bisa didamaikan. Polarisasi ini semakin
terlihat ketika Ir. Soekarno memilih partindo, sedangkan Drs. Moh. Hatta memilih PNI
Baru. Namun, PPPKI berhasil melindungi diri dari perpecahan di dalam federasi dan dari
tanggapan pihak berwenang. Untuk mencapai tujuannya, PPPKI melakukan hal-hal
berikut. Ubah nama perjanjian menjadi serikat pekerja kebangsaan pada saat
kemerdekaan, Dewan Penasehat pindah dari Surabaya ke Jakarta, Melakukan berbagai
tindakan terhadap kebijakan pemerintah tentang pergaulan, hukum pidana, dan hak
persaingan tidak resmi pemerintah. Meski demikian Perbedaan pandangan tersebut
akhirnya berujung pada pembubaran PPPKI pada tahun 1935.Meskipun PPPKI tidak
bertahan lama dan tidak mencapai sebagian besar tujuannya, namun PPPKI berperan
penting dalam Kongres Pemuda dan Propaganda.Deklarasi Sumpah Pemuda tahun 1928
Dalam Kongres ini dipersatukan lambang-lambang bangsa Indonesia, yaitu bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional, lagu "Indonesia Raya" sebagai lagu kebangsaan, dan
bendera merah putih, atau Sang Saka Merah Putih, sebagai bendera kebangsaan. yang
merupakan lambang gerakan kemerdekaan Indonesia.
Runtuhnya PPPKI (Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Kebangsaan Indonesia)
dan kalahnya perjuangan Petisi Soetardjo menjadi salah satu pukulan bagi gerakan
nasionalis untuk menuntut dan berkumpul kembali menjadi satu kesatuan organisasi
yaitu Persatuan Politik Indonesia (GAPI) ) mengklaim "Parlemen Indonesia". Apalagi saat
pemimpinnya ditangkap dan diasingkan, PPPKI juga mengalami kemunduran, sebagai
organisasi pemersatu , PPPKI dipandang gagal. Kegagalan petisi Sutardjo dan turunnya
PPPKI menjadi alasan langsung pembentukan organisasi yang menyatukan semua
lembaga nasional ini dalam satu bentuk organisasi. Sebelum terbentuknya GAPI,
terdapat sebuah badan bernama BAPEPI yang bertujuan untuk memberikan bentuk
kerjasama antar partai politik Indonesia dengan memberikan bentuk kerjasama antar
partai politik Indonesia.
Sumber: - http://sejarah.upi.edu/artikel/dosen/pppki-dan-gapi-dua-konsentrasi-
nasional-di-antara-dua-perang-dunia/

Anda mungkin juga menyukai