Anda di halaman 1dari 7

PPKn 8 Bab 5 - Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

1. Generasi muda merupakan generasi yang melanjutkan perjuangan golongan tua, jika
generasi muda lemah, maka hancurlah kehidupan negara. Kebangkitan Nasional dan
Sumpah Pemuda juga dipelopori oleh generasi muda. Komitmen pemuda untuk hidup
berbangsa yang satu, bertanah-air yang satu dan berbahasa yang satu, Indonesia
mempertegas perjuangan Indonesia merdeka dan merupakan modal utama berdirinya
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Dalam pernyataannya Ir. Soekarno menyampaikan “Beri aku seribu orang tua, niscaya akan
kucabut Semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda , niscaya akan kuguncangkan
dunia”. Betapa besar sudah para pemuda membuktikan tanggungjawabnya kepada bangsa
dan negara. Anda sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, hendaknya tetap sadar
untuk tidak kalah dalam berpartisipasi bagi kelangsungan dan keberadaan bangsa dan
negara tercinta, dengan situasi dan kondisinya.
3. Organisasi pemuda pertama di Indonesia yang didirikan di Jakarta tanggal 7 maret 1915
diberi nama Tri Koro Dharma yang artinya tiga tujuan mulia. Organisasi pemuda kedaerahan
yang didirikan oleh Satiman Wiryo Sanjoyo ini terdiri dari siswa-siswa menengah asal Jawa
Tengah dan Jawa Timur.
4. Visi Trikoro Dharmo dikembangkan dalam tiga tujuan :
a. Mempererat tali persaudaraan antar siswa- siswi Bumi Putra pada sekolah menengah
dan kejuruan
b. Menambah pengetahuan umum bagi anggotanya
c. Membangkitkan dan mempertajam peranan untuk segala bahasa dan budaya
5. Selanjutnya disusul berdirinya organisasi pemuda kedaerahan yang lain, seperti : Jong
Sumatranen Bond (1917), Jong Selebes (1918), Jong Minahasa (1918), Jong Ambon (1918),
Jong Islamenten Bond (1924), Sekar Rukun (Pasundan), Jong Batak, Ansor Nahdhatul Ulama,
Pemuda Muhammadiyah, Persatuan Pemuda Kristen, Persatuan Pemuda Katholik, Persatuan
Pemuda Taman Siswa, Pemuda Kaum Betawi.
6. Nama Trikoro Dharma kemudian diganti menjadi Jong Java pada tanggal 12 Juni 1918.
Perubahan tersebut dimaksudkan agar dapat menghilangkan kesan seakan-akan
mementingkan suku Jawa saja tanpa mengikutsertakan Pemuda Sunda dan Madura. Yang
jelas berdirinya Tri Koro Dharma menjadi motor bagi berdirinya organisasi pemuda
kedaerahan untuk mengikuti jejak rekan-rekan mereka di Jawa. Pada tahun 1926 Jong Java
menambah tujuannya, disamping mencintai kebudayaan sendiri menambah pengetahuan
dan ketrampilan serta menggalang persatuan pemuda – pelajar sekolah lanjutan atas juga
untuk memajukan rasa persatuan dan menyebar-luaskan gagasan Indonesia bersatu.
7. Meskipun masih bersifat kedaerahan, berdirinya organisasi-organisasi pemuda itu sudah
menunjukan kesadaran mereka tinggi, sebab kaum muda tidak mau ketinggalan dengan
kaum tua dalam mencapai kemajuan dan kemerdekaan. Mereka ingin menyumbangkan
tenaga dan pikirannya demi keselamatan dan kemajuan daerah yang pada akhirnya demi
persatuan dan kemerdekaan tanah air.
8. Perhimpunan Hindia merupakan pergerakan pemuda yang bersifat nasional berdiri di negara
Belanda pada tahun 1908, dengan tujuan bersatu untuk perjuangan kearah kesatuan
Indonesia yang merdeka. Tokoh-tokoh Perhimpunan Hindia adalah Moh. Hatta, Ali
Sastroamijoyo, Abdul Majid, Iwa Kusuma Sumantri, Moh. Natsir, Sitanala, Sartono dll.
Organisasi pemuda ini juga berani menertibkan sebuah majalah yang diberi nama “Hindia
Putra”. Tahun 1922 nama Perhimpunan Hindia diubah menjadi Perhimpunan Indonesia,
bahkan majalah yang mereka terbitkan diubah menjadi “Indonesia Merdeka” Setelah para
pemuda tersebut kembali ke Indonesia mereka memasuki organisasi kepemudaan yang ada
untuk mengobarkan semangat Indonesia bersatu dan semangat Indonesia Merdeka. Yang
jelas sungguh besar jasa para pemuda dan mahasiswa dalam perjuangan mencapai
Indonesia merdeka.
9. Suara dan semangat mantan anggota Perhimpunan Indonesia tentang Indonesia bersatu dan
Indonesia merdeka ternyata tidak sia-sia, hal ini dibuktikan sesudah tahun 1922 sifat-sifat
kedaerahan mulai kelihatan luntur dan semangat persatuan dan kemerdekaan semakin
berkobar. Pada tahun 1924 berdidrilah Gabungan Pemuda Islam dengan tujuan :
a. Mengembangkan rasa cinta kepada agama Islam.
b. Tenggang rasa terhadap sesama agama.
c. Persatuan pemuda Islam.
d. Mengembangkan pergaulan antara kaum terpelajar dan rakyat jelata.
10. Pada tahun 1926 berdirilah organisasi kepemudaan yang dipelopori para mahasiswa di
Jakarta dan di Bandung yang diberi nama Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)
dengan tujuan :
a. Menanamkan dan mengembangkan Patriotisme
b. Mempersatukan perkumpulan perkumpulan Pemuda
c. Melaksanakan kegiatan yang lebih nyata
11. Atas prakasa PPPI tersebut pada tangal 23 April – 2 Mei 1926 diadakan Konggres Pemuda I di
Jakarta. Konggres yang diketuai oleh Moh. Tabrani itu mempunyai tujuan mengajak para
pemuda sekolah menengah membubarkan organisasinya dan bersatu dalam organisasi yang
disebut Indonesia Muda. Dapat dikatakan bahwa pelaksanaan konggres pemuda I belum
berhasil. Namun gagasan persatuan dalam perjuangan untuk Indonesia merdeka perlu terus
dikembangkan (Indonesia Muda baru berdiri tanggal 31 Desember 1930 di Surakarta)
Tidak merasa puas dengan berdirinya organisasi-organisasi kedaerahan para pemuda di
Bandung mendirikan organisasi yang disebut Jong Indonesia pada tahun 1927. Nama Jong
Indonesia selanjutnya diubah menjadi pemuda Indonesia dengan tujuan menyebarkan dan
memperkuat cita-cita kesatuan Indonesia.
12. Konggres Pemuda I berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama, antara lain :
a. Cita-cita Indonesia merdeka menjadi cita-cita semua pemuda Indonesia
b. Semua perkumpulan pemuda berusaha menggalang persatuan organisasi pemuda dalam
satu wadah
13. Tidak merasa puas dengan berdirinya organisasi-organisasi kedaerahan, para pemuda di
Bandung mendirikan organisasi yang disebut Jong Indonesia pada tahun 1927. Nama Jong
Indonesia selanjutnya diubah menjadi Pemuda Indonesia dengan tujuan menyebarkan dan
memperkuat cita-cita kesatuan Indonesia.
14. Untuk yang kedua kali PPPI memprakarsai di selenggarkan Konggres Pemuda. Kongres
pemuda II diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 27-28 oktober 1928 dengan dihadiri oleh
9 organisasi kepemudaan dan 1000 orang hadirin. Susunan panitia konggres pemuda II :
a. Ketua : Sugondo Joyopuspito (PPPI)
b. Wakil ketua : Joko Marsaid (Jong Java)
c. Sekretaris : Moh. Yamin (Jong Sumatranen Bond)
d. Bendahara : Amir Syariffudin (Jong Batak)
e. Pembantu I : Johan Moh. Cai (Jong Islamenten Bond)
f. Pembantu II : Koco Sungkono (Pemuda Indonesia)
g. Pembantu III : Senduk (Jong Selebes)
h. Pembantu IV : J. Leimena (Jong Ambon)
i. Pembantu V : Rohyani (Pemuda Kaum Betawi)
15. Sidang-sidang selama Konggres :
a. Sidang I : tanggal 27 oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen (KJB) /
Balai Pemuda Katholik Jl. Lapangan Banteng
b. Sidang II : tanggal 28 oktober 1928 pagi di Gedung Oost-Java Bioscoop Jl. Merdeka
Utara No. 14 Jakarta
c. Sidang III : tanggal 28 oktober 1928 sore di Gedung Indonesische Clubgebouw Jl.
Kramat Raya No. 106 Jakarta
16. Tokoh pemuda lain yang hadir pada saat itu : Kuncoro Purbopranoto, Wongsonagoro,
Suyono Hadinoto, A.k gani, R.M Yusupadi, Moh Tamsil, Asaat/Datuk Mudo, R. Sudiman
Kartohadiprojo, Krung Raba Nasution. Dari Pemuda Tionghoa, antara lain : Kwee Thiam
Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
17. Tujuan Konggres Pemuda II, yaitu mempertegas tujuan Konggres Pemuda I. rganisasi
kepemudaan yang hadir, antara lain : Jong Java, Jong Batak, Jong Selebes, Jong Sumatranen
Bond, Jong Islamenten Bond, Jong Ambon
18. Konggres ini juga dihadiri oleh perwakilan Partai : PNI, PSI dan BU. Pelaksanaan konggres
juga diawasi oleh utusan pemerintah Belanda, yaitu Dr. Pijper dan Van Der Plas bahkan
dengan penjagaan ketat polisi Belanda. Dalam Sidang I, Ketua Sidang berharap konggres
dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Mr. Moh. Yamin
menyampaikan arti dan hubungan persatuan para pemuda, guna memperkuat Persatuan
Indonesia (sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan)
19. Pada Sidang II, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro membahas masalah
pendidikan, anak Indonesia harus mendapat pendidikan kebangsaan, adanya keseimbangan
antara pendidikan sekolah dan di luar sekolah dan anak perlu dididik demokratis. Pada
Sidang III, Mr. Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi disamping
gerakan kepanduan yang mendidik anak-anak disiplin dan mandiri. Inilah yang dibutuhkan
dalam perjuangan.
20. Pada akhir pelaksanaan Konggres Pemuda II yang berlangsung di Jl. Kramat Raya No. 106
Jakarta berhasil mengucapkan ikrar bersama yang disebut dengan SUMPAH PEMUDA :
a. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesia
b. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia
c. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia
21. Setelah ikrar bersama diucapkan hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya, karya kompunis
WR. Supratman, yang dipublikasikan pertama oleh surat kabar “Sin Po” . Selanjutnya mereka
menyambut dengan tepuk tangan riuh bahkan diantara mereka ada yang menangis terharu.
22. Konggres II menghasilkan keputusan sebagai berikut :
a. Pengucapan Ikrar sumpah Pemuda
b. Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia
c. Sang Merah Putih ditetapkan menjadi Bendera Indonesia
d. Pernyataan semua organisasi pemuda dilebur menjadi satu dalam wadah Indonesia Muda
23. Meskipun Konggres Pemuda II belum secara resmi mempersatukan gerakan-gerakan
pemuda dalam satu wadah, namun semangat Sumpah Pemuda dan Lagu Indonesia Raya
tetap bergema. Para pemuda keturunan Arab yang dimotori oleh AR Baswedan dalam
konggresnya di Semarang tanggal 4-5 Oktober 1934 mengakui ‘Indonesia’ sebagai tanah-
airnya.
24. Pada tahun 1939 berdirilah GAPI (Gabungan Politik Indonesia) yang merupakan
penggabungan dari Parindra, Gerindo, PSII, PII, Persatuan Minahasa dan Persatuan
Pasundan. Organisasi ini diketuai oleh Muh. Husni Thamrin. Dalam konggresnya GAPI
mengakui ‘Sumpah Pemuda dan lagu Indonesia Raya’ sebagai pernyataan semangat
kebangsaan serta ‘Bendera Merah Putih’ sebagai Bendera Kebangsaan Indonesia.
25. Arti dan Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan RI :
a. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 :
b. Merupakan penggerak bagi pemuda untuk meraih kemerdekaan
c. Merpertegas jati diri bangsa Indonesia sebagai sebuah negara
d. Menjadi jiwa dan semangat yang terus terpatri dalam sanubari para pemuda
26. Semangat Sumpah Pemuda dibangun atas dasar kesamaan nasip dan cita-cita, dibungkus
dengan komitmen untuk senasip dan sepenanggungan, sebagai satu bangsa, satu tanah air
dan satu Bahasa Indonesia.
27. Semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 mencapai puncaknya tanggal 17 Agustus 1945,
ketika Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan Indonesia
(lembaga pembentuk negara adalah PPKI). Sejak saat itu bangsa Indonesia yang terdiri dari
suku, budaya dan agama yang berbeda-beda menjadi bangsa yang merdeka dan bersatu
guna mewujudkan masyarakat yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Persatuan dan
kesatuan bangsa yang merupakan senjata ampuh dalam perjuangan terus kita lanjutkan
dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur, dengan tetap memiliki semangat
berbangsa yang satu, bertanah air yang satu dan berbahasa yang satu.
28. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesia :
a. Tanah Indonesia adalah seluruh wilayah Indonesia, baik darat dan laut (5.180.053 km2)
, maupun sejauh bangsa Indonesia menjangkaunya
b. Letak Astronomis Indonesia pada 6 LU – 11 LS dan antara 95 BT – 141 BT, yang disebut
Nusantara
c. Bangsa Indonesia yang kaya sering mendapat sebutan sebagai Rangkaian Zamrud
Katulitiwa
29. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia :
a. Bangsa Indonesia mempunyai paham kebangsaan / kesadaran berbangsa, yang diperkuat
dengan ikrar ‘Sumpah Pemuda’
b. Generasi penerus mempunyai kewajiban melestarikan rasa kebangsaan demi tegaknya
NKRI
c. Potensi yang ada patut dikembangkan demi terpeliharanya rasa kebangsaan dan dijadikan
pijakan rasa kebangsaan itu sendiri
30. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia :
a. Sumpah Pemuda menegaskan bahwa bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia
b. Dalam masa perjuangan, Bahasa Indonesia berhasil menjadi alat komunikasi untuk
membangkitkan dan menggalang semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia (berfungsi
secara efektif sebagai alat komunikasi antar suku, antar daerah dan antar budaya
31. Disamping sebagai Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia juga ditetapkan sebagai Bahasa
Negara, bahkan dimanfaatkan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Bahasa Indonesia dipergunakan sebagai :
a. Bahasa Resmi penyelenggaraan kehidupan negara dan pemerintahan
b. Bahasa Pengantar pada jenis dan jenjang pendidikan
c. Bahasa Perhubungan Nasional sebagai sarana pembinaan dan pengembangan kebudayaan
nasional
Mari kita menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar

B. Memaknai Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik


Indonesia
32. Pilihlah tiga tokoh pemuda yang terlibat dalam Konggres Pemuda II, siapa mereka, darimana
daerah asal dan organisasinya, kedudukannya sebagai apa dalam konggres, dll. Berdasarkan
UU No. 40 Tahun 2009 tentang ‘Kepemudaan’, pasal 1 dinyatakan : “Pemuda adalah WNI
yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 – 30
tahun (masih ukuran biologis). Seorang pemuda juga dapat ditunjukkan dengan kematangan
sosial yang berubah dan muncul pada waktu tertentu dan pada kondisi yang jelas, sebab
memiliki tanggungjawab yang lebih banyak dibandingkan dengan anak-anak, namun masih
terikat kontrol orang dewasa (terdapatnya fase pemberontakan). XXXXXXX
33. Dalam masa perjuangan, para pemuda telah mampu memanfaatkan fase gejolak
kememudaan untuk diarahkan menjadi daya dorong dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. BU adalah organisasi perjuangan yang didirikan para mahasiswa di Batavia, diikuti
oleh Jong Java, Jong Selebes, Jong Sumatanen Bond, dll . Budi Utomo mempelopori
berdirinya organisasi- organisasi kepemudaan di Indonesia, disamping Perhimpunan
Indonesia yang berdiri di negeri Belanda (mereka kaum intelektual yang memotivasi
perjuangan di Indonesia). Pergerakan yang lain : PNI (Soekarno, Dr. Tjipto
Mangoenkoesoemo, Ir. Anwari, Sartono, SH, Budiarto, SH, Dr. Samsi, dari Bandung), Parindra
di Surabaya.
34. PPPKI (Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia) merupakan suatu badan
koordinasi yang dibentuk oleh PNI guna melawan penjajahan. PNI mengadakan konggres
pada tahun 1929 dengan mencetuskan sosialisme dan semangat noncooperation, akibatnya
tokoh-tokoh PNI ditangkap (Ir. Soekarno, Gatot Mangkupraja, Maskun dan Suriadinata yang
disidangkan di Bandung tahun 1930). Ir. Soekarno dalam sidang menyampaikan gugatan
yang diberi judul “Indonesia Menggugat” dengan hakim Mr. Dr. R. Siegembeek dan Idik
Prawiradipura.
35. WR Soepratman, Chairil Anwar, Wolter Monginsidi dan I Gusti Ngurahrai
1. WR Soepratman :
Lahir di Purworejo tanggal 19 Maret 1903 dan wafat tanggal 17 Agustus 1938 dalam usia 35
tahun. Lagu Indonesia Raya adalah hasil ciptaannya yang untuk pertama kali dinyanyikan
bersama dalam peristiwa Konggres Pemuda II hari terakhir. Selanjutnya Lagu Indonesia Raya
juga dinyanyikan pada saat pengibaran Sang Merah Putih pada peristiwa Upacara
Kemerdekaan RI, hari Jum’at Legi tanggal 17 Agustus 1945.
2. Chairil Anwar :
Dia adalah Penyair angkatan ’45, yang terkenal dengan puisinya yang berjudul “Aku”
(julukan ‘si binatang jalang’). Chairil Anwar lahir di Medan, 26 Juli 1922 (putera mantan
Bupati Indragiri, Riau dan kerabat PM Syahrir. Sekolahnya di HIS dan MULO (tak tamat)
dengan menguasai bahasa Inggris, Belanda dan Jerman. Menguasai dunia sastra sejak usia
19 tahun, terkenal sejak tulisannya dimuat di majalah ‘Nisan’ tahun 1942. Puisi lain “Antara
Kerawang dan Bekasi”, hasil karyanya dialih-basakan ke bahasa Inggris, Jerman dan Spanyol,
tanda penghormatan dibangun patung di Jakarta.
3. Wolter Monginsidi :
Beliau sebagai Pahlawan Nasional yang lahir di Manado, 14 Februari 1925 (wafat 5
September 1949 di usia 24 tahun). Semangat juang Wolter muda sangat gigih, hingga ia
ditangkap Belanda tanggal 28 Februari 1947 di SMP Nasional Makassar. Tanggal 7 Oktober
1948 bersama Abdullah Hadade, HM Yoseph dan Lewang Daeng Matari, Wolter berhasil
melarikan diri, namun ditangkap lagi sepuluh hari kemudian . Wolter divonis hukuman
mati tanggal 26 Maret 1949 dan hari Senin, 5 September 1949 dijatuhi hukuman tembak.
Penghargaan dan gelar yang diterima : Bintang Gerilya tahun 1958 dan Bintang Maha
Putera Kelas III tahun 1960
Tulisannya yang menyemangati kita : “Raga boleh mati, tapi perjuangan jalan terus, jangan
takut melihat masa yang akan datang. Saya telah turut membersihkan jalan bagi kalian,
meskipun belum semua tenagaku kukeluarkan”. Memang betul, bahwa ditembak bagi
saya berarti kemenangan batin dan hukuman apapun tidak membelenggu jiwa ....”.
Kata-kata terakhir sebelum ditembak : “Dengan hati dan mata terbuka, aku ingin melihat
peluru penjajah menembus dadaku.” Lalu Wolter berteriak “Merdeka... merdeka...
Merdeka !” (diusia 24 tahun dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional tahun 1973)
4. I Gusti Ngurah Rai :
Beliau lahir di Badung, Bali, 30 Januari 1917 dari anak seorang Camat Petang bernama I Gusti
Ngurah Pulung. Ketertarikan pada militer, mengarahkan Ngurah Rai bergabung dengan HIS
Denpasar terus ke MULO Malang, selanjutnya ke sekolah kader militer Prayudha Bali di
Gianyar. Tahun 1940, Ngurah Rai dilantik sebagai Letnan II, pendidikannya dilanjutkan di
Corps Opleiding Voor Reserve Officieren (CORO), Magelang dan pendidikan Altileri di
Malang. Setelah Indonesia merdeka, I Gusti Ngurah Rai diangkat menjadi Komandan TKR di
Sunda Kecil, lalu melakukan konsulidasi dengan pimpinan TKR pusat yang bermarkas di
Yogyakarta, selanjutnya beliau diangkat menjadi Komandan Resimen Sunda Kecil dengan
pangkat Letnan Kolonel.
Sekembalinya dari Yogyakarta, Letkol I Gusti Ngurah Rai mengetahui bahwa Belanda sudah
menduduki Bali dengan mempengaruhi raja-raja di sana. Bersama Ciung Wanara, pasukan
kecil Ngurah Rai tanggal 18 November 1946 menyerang Tabanan sampai satu datasemen
Belanda menyerah kalah. Belanda marah lalu menyerang Ngurah Rai bersama pasukannya,
pertahanan terakhir tanggal 20 November 1946 Ngurah Rai sampai di desa Margarana
hingga semua tewas (dikenal sebagai perang Puputan Margarana/Perang Habis-habisan).
Gelar pahlawan nasional yang diterima Ngurah Rai dengan SK Presiden RI No. 63/TK 1975
tanggal 9 Agustus 1975 adalah Bintang Mahaputra dengan pangkat Bregadir Jenderal TNI
(anumerta). Itulah sebagian perjuangan heroik yang dilakukan anak bangsa / pemuda
penerus perjuangan bangsa yang diabdikan sampai titik darah penghabisan.
36. Konggres Pemuda Indonesia diikuti oleh berbagai tokoh kepemudaan yang menggambarkan
perbedaan suku, budaya dan agama yang berbeda-beda, namun dengan persatuan dan
kesatuan bangsa, mereka dapat berbagi rasa, karsa dan tekad hingga menghasilkan
kesepakatan bersama yang disebut “Sumpah Pemuda”. Keaneka-ragaman seolah-olah hilang
karena semangat persatuan dan kesatuan bangsa guna mencapai Kemerdekaan Indonesia
yang dicita-citakan bersama, yang ilai-nilai juangnya dapat kita warisi sampai sekarang
37. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda :
a. Cinta bangsa dan tanah air (nasionalisme dan patriotisme)
b. Persatuan (bersatu kita teguh bercerai kita runtuh)
c. Sikap relaberkorban
d. Mengutamakan kepentingan bangsa
e. Dapat menerima dan menghargai perbedaan
f. Semangat persaudaraan
g. Meningkatkan semangat gotong royong dan kerjasama

C. Nilai Semangat Sumpah Pemuda masa sekarang :


38. Ir. Soekarno : “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku
10 pemuda, niscaya akan kugoncangkan dunia”. Pemuda memiliki keinginan kuat, semangat
tinggi, cita-cita tinggi, semangat yang terus berkobar dan baik-buruknya negara dapat dilihat
dari pemudanya. Menurut UU, Pemuda secara fisik diusia 30 tahun ke bawah, sedangkan 31
tahun keatas sudah termasuk dewasa, usia 13-24 termasuk remaja.
39. Terjadinya peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, menunjukkan Pemuda Indonesia
memiliki :
a. Potensi untuk melakukan perubahan
b. Tanggung Jawab, dengan kesadaran memunculkan tanggung jawab, yang mendorong
keberanian untuk perubahan
c. Hak menuntut kebebasan
d. Karakter untuk berubah
e. Aktualisai Diri, dengan menempatkan kemampuan
f. Cita-cita masa depan yang lebih baik
40. Perjuangan pemuda sekarang adalah perjuangan memerangi kebodohan. Setiap pemuda
berjuang meraih prestasi setinggi mungkin. Selalu berpikir positif, kreatif, pekerja keras,
inovatif dan menyukai tantangan. Aktif dalam kegiatan-kegiatan positif, contoh : OSIS,
Pramuka, PMR, dsb.
41. Guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, maka para pemuda hendaknya
mengetahui simbol-simbol negara yang ditur dalam UU No. 24 Tahun 2009 :
a. Bendera Negara, Sang Merah Putih
b. Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia
c. Lambang Negara, Burung Garuda Pancasila
d. Lagu Kebangsaan, Indonesia Raya
42. Alat-alat pemersatu bangsa Indonesia :
a. Dasar Negara (Pancasila) : Pembukaan UUDN RI Tahun 1945
b. Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih : UUDN RI Tahun 1945 pasal 35 - PP No. 40 Tahun
1958
c. Bahasa Indonesia : UUDN RI Tahun 1945 pasal 36
d. Lambang Negara Burung Garuda : UUDN RI Tahun 1945 pasal 36A
e. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya : UUDN RI Tahun 1945 pasal 36B
f. Wawasan Nusantara : Ketetapan MPR No. I /MPR/1988
43.

Anda mungkin juga menyukai