Anda di halaman 1dari 15

tugas

Kelompok
Kelompok soeharto
Hai!
Semua
Perkenalkan Kami Dari Kelompok Soeharto

Baca Selanjutnya
Perkenalan
Ketua kelompok= M. Zahran Rozaq Putra (19)

Anggota = -Adventa Isya Iswara (2)


-Hernandi Bagas Saputra (12)
-Naufal Ahnaf Syaputra (22)
-Nur Aenni (32)
-Elsa Retno Febriyanti (7)
Pengantar
Tugas kelompok ini bertujuan untuk

menganalisis tentang semangat

kebangkitan nasional tahun 1908

Baca Selanjutnya
Urutan materi
1. Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908
2. Dampak Kedatangan Penjajah
3. Faktor Penyebab Kebangkitan Nasional
4. Tokoh Perintis Kebangkitan Nasional
5. Organisasi Kepemudaan Tahun 1908
1. KOndisi Bangsa Indonesia Sebelum tahun 1908
Bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda) diperkirakan pertama kali mendarat di Indonesia pada abad ke 15, tujuan mereka

mencari rempah-rempah dan menyebarkan agama kristen. Semula mereka hanya berdagang kemudian mereka ingin menguasai nusantara,

yang paling lama menguasai dan menjajah Indonesia adalah Belanda. Awal dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikan

VOC (Vereenigde Oost-Indische pada 20 Maret 1602. Sejak itu mulai terjadi kekerasan pada rakyat Indonesia. Penderitaan rakyat
Indonesia terjadi dalam berbagai segi kehidupan. VOC melakukan politik devide et impera (adu domba) untuk melemahkan kerajaan-kerajaan

dan merusak seluruh sendi kehidupan masyarakat di seluruh daerah. Bangsa Indonesia makin menderita ketika Daendels (1808-1811)

berkuasa. Upaya kerja paksa (rodi) guna membangun jalan sepanjang pulau Jawa (Anyer-Panarukan) untuk kepentingan militer, membuat

rakyat makin menderita. Penderitaan berlanjut setelah ditetapkan Cultuurstelsel (tanam paksa) oleh Gubernur Jenderal Van Den Bosch

tahun 1828. Sistem ini mewajibkan rakyat menanami sebagian dari sawah dan atau ladangnya dengan tanaman yang ditentukan oleh

pemerintah dan hasilnya diserahkan kepada pemerintah. Perjuangan melawan penjajah dipimpin ulama atau kaum bangsawan, yaitu Sultan

Hasanuddin di Sulawesi Selatan, Sultan Ageng Tirtayasa di Banten, Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat, Pangeran Diponegoro di

Jawa Tengah. Perjuangan rakyat untuk mengusir penjajah belum berhasil, karena perjuangan bersifat kedaerahan dan belum

terorganisasi secara modern. Atas desakan berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menerapkan Politik Balas Budi. Politik Balas Budi

bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia melainkan untuk kepentingan pemerintah Belanda. Contohnya irigasi dibangun untuk kepentingan

pengairan perkebunan milik Belanda dan pembangunan sekolah (edukasi) bertujuan untuk menyediakan tenaga terampil dan murah. Di sisi

lain, pembangunan sekolah melahirkan dampak positif bagi bangsa Indonesia, yaitu munculnya masyarakat terdidik atau mulai memiliki

pemahaman dan kesadaran akan kondisi bangsa Indonesia yang sebenarnya. Bangsa Indonesia saat itu kondisinya bodoh, terbelakang, dan

kemisikinan merajalela. Mereka yang mengenyam pendidikan dan sadar akan nasib bangsanya selanjutnya menjadi tokoh- tokoh

Kebangkitan Nasional.
2.Dampak kedatangan penjajah
Dampak Positif dan Negatif Kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia
dampak positif
Setelah kedatangan bangsa Eropa di Indonesia, kemajuan bangsa Indonesia bertambah. Adapun

beberapa manfaat atas kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia adalah sebagai berikut:
1.Banyaknya dibangun pelabuhan-pelabuhan sehingga Indonesia menjadi pusat perdagangan di

Asia tenggara terutama di daerah Malaka.


2.Setelah kedatangan bangsa Eropa di Indonesia banyak berdiri pusat-pasat Industri yang

dapat mengurangi angka penganguran di Indonesia.


3.Dibangunnya sarana jalan darat (jalan raya) sehingga antara kota yang satu dengan yang

lainnya terasa dekat.


4.Didirikannya sekolah yang dapat mencerdaskan para generasi penerus bangsa Indonesia.
dampak negatif
Setelah kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia bangsa Eropa beralih keinginan untuk

untuk menjajah bangsa Indonesia sehingga terjadilah peperangan di mana-mana. Adapun

dampak negatif kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia adalah:


1. Masyarakat Indonesia merasa tertindas dengan kedatangan bangsa Eropa yang selalu

bersikap semena-mena terhadap bangsa Indonesia.


2.Terjadinya pemberontakan dimana-mana yang mengakibatkan banyak nya warga

Negara Indonesia yang meninggal.


3.Bangsa Eropa mengadu domba seluruh masyarakat Indonesia.
4.Terjadinya perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh Bangsa Eropa terhadap bangsa

Indonesia yang akhirnya banyak menelan korban para warga Indonesia.


.5. Warga Indonesia merasa tidak bebas dengan adanya bangsa Eropa di Indonesia
3.Faktor penyebab kebangkitan sosial
Secara garis besar, faktor pendorong kebangkitan nasional terbagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan internal.
Faktor internal, yakni :
1. Penderitaan yang berkepanjangan akibat penjajahan.
2. Kenangan kejayaan masa lalu, seperti pada masa Kerajaan Sriwijaya atau Kerajaan Majapahit.
3. Munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin gerakan.
Faktor Eksternalnya, yakni :
1. Timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika seperti nasionalisme, liberalisme, dan sosialisme.
2. Munculnya gerakan kebangkitan nasional di Asia seperti Turki Muda, Kongres Nasional India, dan Gandhisme.
3. Kemenangan Jepang atas Rusia pada perang Jepang-Rusia yang menyadarkan negara-negara di Asia untuk
melawan negara barat.
4.tokoh perintis kebangkitan nasional
1. Dr. Sutomo
Dr. Sutomo, merupakan tokoh yang membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia, ia merupakan pendiri dari Budi Utomo
pada 20 Mei 1908.
2. Soekarno
Kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme untuk memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia.
3. Dr. Cipto Mangunkusumo
Sejak bersekolah di STOVIA, Dr. Cipto Mangunkusumo rajin menyampaikan kritik dan pandangannya tentang pemerintahan Belanda
di Indonesia.Ia kemudian menjadi salah satu tokoh yang mendirikan organisasi politik pertama Indonesia yaitu Indische Partij.
4. Suwardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara
Kita lebih sering mendengar nama tokoh ini kalau berhubungan dengan dunia pendidikan.Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman
Siswa, lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia menengah ke bawah untuk memperoleh
pendidikan layak
5.Douwes Dekker
Douwes Dekker dikenal sebagai tokoh indo (keturunan Indonesia-Belanda), yang merintis nasionalisme dengan mendirikan Indische
Partij (IP) pada 1912. Alasan Dekker mendukung rakyat pribumi adalah, saat itu ia melihat banyak sekali ketimpangan yang
dilakukan Belanda terhadap Indonesia.
5.Organisasi Kepemudaan Tahun 1908
1. Budi Oetomo
Berdirinya Budi Utomo menjadi awal pergerakan, yang bertujuan untuk mencapai
kemerdekaan Indonesia. Berdiri pada tanggal 20 Mei 1908, oleh para mahasiswa STOVIA
yaitu Dr. Soetomo, Dr. Wahidin Soedirohoesodo, Dr. Soeradji dan Goenawan
Mangoenkoesoemo. Hari lahir Budi Oetomo dijadikan sebagai "Hari Kebangkitan Nasional" .

2. Sarekat Dagang Islam (SDI)


Beridiri pada tahun 1919 oleh H. Samanhudi, seorang pedagang batik dari Laweyan, Solo.
Organisasi ini berdasar kepada ajaran keagamaan islam dan ekonomi. Atas prakarsa H.O.S
Cokrominoto, nama Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam (SI)
- tujuan : [a.] Memajukan perdagangan [b.] Membantu anggota yang mengalami kesulitan
[c.] Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli [d.] Memajukan kehidupan
islam
3. Indische Partij (IP)
Berdiri di Bandung pada 25 Desember 1912, oleh Tiga Serangkai yakni Douwes

Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara. Mempunyai cita-

cita untuk memyatukan semua golongan di Indonesia, yaitu Tionghoa, Arab,

dan Golongan Indo. Cita-cita Indische Partij disebarluaskan melalui surat


kabar " De Express "

4. Partai Nasional Indonesia (PNI)


Algeemeene Studie Club di Bandung didirikan oleh Ir. Soekarno pada tahun

1925, PNI didirikan di Bandung, 4 Juli 1927 oleh 8 pemimpin, yaitu Dr. Cipto

Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskak, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto,
Dr. Samsi, dan Ir. Soekarno selaku Ketuanya. PNI berasaskan pada self help,

yakni prinsip menolong diri sendiri, artinya memperbaiki keadaan negara yang

telah rusak oleh penjajah


5. Organisasi Kepemudaan Daerah
Seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Sekar Rukun, Jong
Betawi, Jong Ambon dan Jong Celebes
Organisasi - organisasi tersebut muncul setelah adanya masa kebangkitan nasional
, mereka muncul saat kurun waktu tahun 1912-1928
Organisasi tersebut merupakan cikal bakal adanya "Sumpah Pemuda"

6. Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)


Perkumpulan para mahasiswa di Jakarta dan Bandung yang terbentuk sebelum
Sumpah Pemuda. Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia didirikan pada tahun 1926,
tepatnya pada bulan September. PPPI merupakan cikal bakal Kongres Ke II Sumpah
Pemuda yang dilaksanakan di Gedung Katolieke Jongenlingen Bond (KJB). PPPI
diketuai oleh Soegondo Djojopuspito
Sekian Presentasi
dari kami, apakah ada
pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai