Anda di halaman 1dari 21

Pergerakan

Nasional
(1990-1942)
Latar
Belakang
Politik Etis
Peraturan Pendidikan Zaman
Kolonial
Politik Etis
Van Devanter menerbitkan sebuah artikel dengan judul Een
Eereschuld (Suatu Hutang Kehormatan) yang mengkritik
Belanda karena melakukan eksploitasi kepada Indonesia dan
menyatakan bahwa negara kincir angin itu seharusnya
berhutang budi.

Ratu Wilhelmina
menerapkan Politik Etis yang dianjurkan oleh Van Deventer.
Politik Etis merupakan politik kerjasama antara golongan Pribumi
dan Eropa untuk mencapai kemajuan Belanda. Politik Etis
dilakukan dengan tiga cara yaitu Edukasi, Emigrasi, dan Irigasi
Namun,
Tiga cara terebut hanya menguntungkan Belanda saja.
Contohnya, Belanda membangun Irigasi tetapi hanya
perkebunan Belanda saja yang diairi oleh irigasi tersebut.
Emigrasi yaitu pemindahan penduduk Pulau Jawa dalam rangka
pemenuhan tenaga kerja perkebunan Belanda, banyak dikirim ke
Sumatra Timur dan Lampung.
Peraturan Pendidikan

Zaman Kolonial
Goroe Ordonantie
Mewajibkan setiap guru yang akan mengajar agama
memiliki izin dari pemerintah Hindia Belanda

Wilde Scholen Ordonantie


Pendirian sekolah untuk pribumi wajib memiliki izin
dari pemerintah Hindia Belanda

Toezight Ordonantie Particulier Onderwijs


Undang-undang yang mengatur perizinan sekolah
swasta
Organisasi
Pergerakan
Nasional
Budi Utomo
Sarekat Islam (SI)
Indische Partij
Indische Sociaal Demokratische
Vereniging (ISDV) dan PKI
Perhimpunan Indonesia
PNI
Budi Utomo
Budi Utomo didirikan oleh mahasiswa
keluarga Priyayi Jawa yang
bersekolah di STOVIA

Hal ini bermula dari dr. Wahidin


Soedirohusodo yang berkeliling untuk
menawarkan beasiswa. Saat beliau
pergi ke STOVIA, beliau bertemu
dengan beberapa dokter: dr. Sutomo,
dr. Mangoensoesomo, dr. Soeradji

Mendengar kisah perjalanan dr.


Wahidin, dr. Sutomo, dr.
Mangoensoesomo, dr. Soeradji
mendirikan Budi Utomo pada 20 Mei
1908
Poin Penting
1907 dr. Wahidin mengurusi Studie Fonds/beasiswa

20 Mei 1908 - berdirinya Budi Utomo


- Kongres I dipimpin oleh R. Adipati Tirtokusumo

3-5 Okt hasil kongres: memasukan kehidupan warga indische


1908 dengan pendidikan, pertanian dan perdagangan,
teknik dan industri, kebudayaan

1912 mendukung pendirian volksraad (dewan


perwakilan rakyat Hindia Belanda)

1917 Budi Utomo kehilangan "pamor" sejak Sarekat


Islam masuk Volksraad
Sarekat (Dagang) Islam
Sarekat Dagang Islam didirikan Di tahun 1912, HOS Cokroaminoto
oleh Tirtoadisuryo karena mengganti namas SDI menjadi
prihatin dengan pendagang Sarekat Islam dan bergabung
Pribumi yang kalah saing dengan Volksraad. SI
dengan pendagang Cina. menyatakan diri bukan sebagai
Karena Belanda lebih sering partai politik namun mereka
mementingkan pedagang mendorong pemerintah Hindia
Timur Asing (Cina, Arab) Belanda membuat perwakilan
rakyat.
Pada tahun 1911 Tirtoadisuryo
SI disusupi orang-orang sosialis
mengajak pengusaha batik
pada tahun 1917. Mereka adalah
sukses di Solo, H. Samanhudi,
Alimin, Semaun, dan Darsono.
untuk mendirikan SDI di Solo.
Hal ini menyebabkan munculnya
Selain H. Samanhudi,
dua kubu dalam SI yaitu SI Putih
Tirtoadisuryo juga mengajak
dan SI Merah. SI Merah
HOS Cokroaminoto mendirikan
menentang kapitalisme
SDI di Surabaya.
nasional dan berubah menjadi
Partai Komunis Hindia.
Di tahun 1919
"Pamor" SI menurut setelah
terjadinya Kasus Afdeling B. Kasus
tersebut merupakan
pemberontakan rakyat Garut yang
dipimpin oleh Sosrokardono.

Pemberontakan ini lahir sebagai


gerakan Islam radikal yang tidak
diketahui oleh semua anggota SI.
Faktor utama yang mendorong
pemberontakan ini adalah krisis
ekonomi yang terjadi pada tahun
1918.

Karena pemberontakan tersebut,


HOS Cokroaminoto ditangkap.
Indische Partij
Indische Partij didirkan oleh golongan E. Douwes Dekker mengajak Suwardi Indische Partij seringkali mengkritik
Eropa-Indo, Eugene Douwes Dekker Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) pemerintahan Belanda. Mereka
(Danurdirjo Setiabudi) akibat dan Cipto Mangunkusumo. Mereka menerbitkan sebuah artikel pada surat
diskriminasi antara orang Belanda dan dikenal dengan Tiga Serangkai. kabar De Expres yang berjudul
Indo-Belanda,

Eugene Douwes Dekker Suwardi Suryaningrat


Cipto Mangunkusumo
(Danurdirjo Setiabudi) (Ki Hajar Dewantara)
Als Ik Nederlaandsche
Waas (Andaikan aku
orang Belanda)
yang mengkritik perayaan ulang tahun ke-
100 kemerdekaan Belanda. Isi artikel tersebut
menyinggung Belanda yang dapat
merayakan kemerdekaannya sedangkan
Indonesia masih dijajah oleh Belanda.
Karena artikel itu, Indische Partij menjadi
partai terlarang.

Tiga Serangkai pun


ditangkap
mereka diasingkan ke Belanda. Namun
Cipto Mangunkusumo dibebaskan karena
sakit lalu kembali ke Indonesia. Lima tahun
kemudian (1919) Suwardi Suryaningrat dan
Douwes Dekker dibebaskan. Suwardi
Suryaningrat pun fokus pada pendidikan,
sedangkan Douwes Dekker fokus pada
poltik.
Indische Sociaal Demokratische
Vereniging (ISDV) dan PKI

Pada tahun 1914, seorang buruh Belanda yang bernama


Henk Sneevliet mendirikan ISDV. Tiga tahun kemudian
ISDV mengirimkan anggotanya, Semaun dan Surdasono
untuk menyusup Sarekat Islam.

Pada tahun 1920 ISDV diubah menjadi Parta Komunis


Hindia. Namun di tahun 1924 ISDV kembali berubah nama
menjadi Partai Komunis Indonesia.
Perhimpunan Indonesia (PI)

Perhimpunan Indonesia merupakan


organisasi yang dibentuk oleh para
mahasiswa Indonesia yang Di tahun 1925 IV diubah namanya
menempuh pendidikan di Belanda. menjadi Perhimpunan Indonesia.
Awalnya organisasi ini bernama Anggotanya terdiri dari: Dr.
Indische Vereniging (IV). Didirikan Sutomo, M. Hatta, Iwa Kusuma
oleh R. Panji Sastrokartono, R.N. Sumantri, Sukiman, dan Ali
Soto Suroto, dan R. Husen Sastroamijoyo
Jayadiningrat. IV membuat
majalah Hindia Putera.
Kiprah Politik Perhimpunan Indonesia
#Deklarasi Indonesia (1922) #Kiprah PI di dunia Internasional
tujuan: mengajak bangsa (1927)
menentukan nasib sendiri. menghadiri kongres Liga
Demokrasi Internasional dan
#Pendidikan Massa (1923-1924) Kongres Liga di Berlin. PI juga
karena buku Gedenboek dan menjalin hubungan dengan
koran Hindia Poetra & Indonesia Komunis Internasional
Merdeka (Komitern)

#Manifesto Politik (1925)


tujuan: membangun pemerintahan
Belanda
menimbulkan
reaksi keras
mengetahui kegiatan Perhimpunan Indonesia di Internasional. Belanda pun
menangkan empat anggota Perhimpunan Indonesia yaitu, M. Hatta, Ali
Sastroamijoyo, Nasir Datuk Pamuncak, dan Abdulmajid Djojodiningrat.
Partai Nasional Indonesia (PNI)

PNI didirikan oleh Soekarno di


Bandung pada tahun 1925 dengan
nama Algemerme Studie Club. Pada
tahun 1928 organisasi pun berganti
nama menjadi Partai Nasional
Indonesia. Tokoh-tokoh yang
mengusulkan nama tersebut
diantaranya: Ir. Soekarno, Mr. Iskak
Cokroadisuryo, Mr. Ali Sastroamijoyo,
Mr. Sartono, dan Cipto
Mangunkusumo.
Trilogi PNI
1) Kesadaran Nasional
2) Kemauan Nasional
3) Tindakan Nasional

Misi PNI
INTERNAL EKSTERNAL
Pelatihan Surat Kabar:
Kursus - Persatuan Indonesia
Bank - Banteng Priangan
Di tahun 1929
Soekarno dan anggota PNI ditangkap oleh
Belanda karena mendapatkan berbagai
tuduhan. Mr. Sartono membantah dengan
menyampaikan pidato "Indonesia
Menggugat" yang berisikan tentang
pengadilan semu kolonialis dan pergerakan
adalah alamiah.
Sumber Gambar
Kompas.com arahjuang.com
bola.com en.wikipedia.org
tragedisosialdansejarah.blogspot.com sakata.id
wikipedia fokusbanyumas.id
kumparan.com koransulindo.com
liputan6.com tribunnewswiki.com
kebudayaan.kemdikbud.go.id
bertuahpos.com
merdeka.com
kompasiana.com
facebook
ceknricek.com
Sumber Materi
Zenius Sejarah
Buku menguasai IPS
jernih.co

Anda mungkin juga menyukai