Nasional
(1990-1942)
Latar
Belakang
Politik Etis
Peraturan Pendidikan Zaman
Kolonial
Politik Etis
Van Devanter menerbitkan sebuah artikel dengan judul Een
Eereschuld (Suatu Hutang Kehormatan) yang mengkritik
Belanda karena melakukan eksploitasi kepada Indonesia dan
menyatakan bahwa negara kincir angin itu seharusnya
berhutang budi.
Ratu Wilhelmina
menerapkan Politik Etis yang dianjurkan oleh Van Deventer.
Politik Etis merupakan politik kerjasama antara golongan Pribumi
dan Eropa untuk mencapai kemajuan Belanda. Politik Etis
dilakukan dengan tiga cara yaitu Edukasi, Emigrasi, dan Irigasi
Namun,
Tiga cara terebut hanya menguntungkan Belanda saja.
Contohnya, Belanda membangun Irigasi tetapi hanya
perkebunan Belanda saja yang diairi oleh irigasi tersebut.
Emigrasi yaitu pemindahan penduduk Pulau Jawa dalam rangka
pemenuhan tenaga kerja perkebunan Belanda, banyak dikirim ke
Sumatra Timur dan Lampung.
Peraturan Pendidikan
Zaman Kolonial
Goroe Ordonantie
Mewajibkan setiap guru yang akan mengajar agama
memiliki izin dari pemerintah Hindia Belanda
Misi PNI
INTERNAL EKSTERNAL
Pelatihan Surat Kabar:
Kursus - Persatuan Indonesia
Bank - Banteng Priangan
Di tahun 1929
Soekarno dan anggota PNI ditangkap oleh
Belanda karena mendapatkan berbagai
tuduhan. Mr. Sartono membantah dengan
menyampaikan pidato "Indonesia
Menggugat" yang berisikan tentang
pengadilan semu kolonialis dan pergerakan
adalah alamiah.
Sumber Gambar
Kompas.com arahjuang.com
bola.com en.wikipedia.org
tragedisosialdansejarah.blogspot.com sakata.id
wikipedia fokusbanyumas.id
kumparan.com koransulindo.com
liputan6.com tribunnewswiki.com
kebudayaan.kemdikbud.go.id
bertuahpos.com
merdeka.com
kompasiana.com
facebook
ceknricek.com
Sumber Materi
Zenius Sejarah
Buku menguasai IPS
jernih.co