Proses Lahirnya Nasionalisme di Indonesia Masa Pembentukan (1908-1920) Masa Nonkooperasi (1920-19300
Perkembangan Organisasi Pergerakan Masa Penjajahan Belanda Perkembangan Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang Pergerakan Kebangsaan Masa Kemerdekaan
1. Organisasi Budi Utomo ( 20 Mei 1908 ) Budi Utomo merupakan organisasi yang lahir pertama di Indonesia, dengan ketuanya dr. Sutomo. Organisasi ini dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo. Lahirnya Budi Utomo menyentak orang Belanda sehinggan Van Deventer menulis sebuah majalah de Gids Het wonder is geschied, insulinde de schoone slaapter, is ontwak. Pada awalnya berdirinya, organisasi Budi Utomo memutuskan bahwa keanggotaanya hanya terbatas pada Jawa dan Madura atau yang berkebudayaan Jawa. Akan tetapi, pada tahun 1930, Budi Utomo mulai membuka keanggotaanya untuk umum. Untuk meluaskan keanggotaan dan mewujudkan cita-citanya, pada tahun 1935 Budi Utomo mengadakan fusi dengan PBI yang didirikan dr. Sutomo di Surabaya menjadi Parindra dengan ketuanya dr. Sutomo.
2. Sarekat Dagang Islam Sarekat dagang Islam pertama kali didirikan atas pemikiran R.M. Tirtoadisuryo. Tahun1990, organisasi SDI berdiri di Bogor, kemudian membuka cabang di Jakarta dengan maksud memperluas keanggotaan organisasi. Kemudian atas usul H.O.S Tjokroaminoto untuk lebih memperluas keanggotaanya, SDI di ubah namanya menjadi Sarekat Islam (SI). Tujuannya semakin luas, selain untk memajukan semangat dagang bangsa Indonesia, berusaha memajukan kecerdasan rakyat agar dapat hidup menurut perintah agama yang sebenarnya, juga untuk memajukan pendidikan dan kesehatan, mempertebal rasa persaudaraan, serta hidup tolong-menolong.
3. Indische Partij Kedudukan yang serba tanggung/setengah-setengah yang dirasakan oleh golongan Indo-Belaanda, telah mendorong mereka mendirikan perkumpulan kaum Indo yang sifatnya sosial. Perkumpulan itu diberi nama Indische Bond yang didirikan di Jakarta tahun 1898, sedangkan Insulinde tahun 1907 di Bandung. Kemudian lahirnya oraganisasi baru yang bernama Indische Partij yang didirikan oleh dr. Cipto mangunkusumo, E.F.E. Douwes Dekker, Suwardi Suryaningrat kemudian mereka disebut tiga serangkai. Pendiri organisasi IP dikenal sangat berani melakukan kritik-kritik tajam melalui tulisannya terhadap pemerintah Belanda, di antaranyya: a. Als Ik Een Nederlander Was ( Kalau Saya Seorang Belanda ) tulisan SuwardiSuryaningrat b. K racht of Vrees ( kekuatan/Tenaga atau Takut) tulisan Cipto Mangunkusumo, c. Een Voor Allen Maar Ook Allen Voor Een ( Satu Untuk Semua. Semua Untuk Satu) tulisan Suwardi Suryaningrat, d. Onze Helde ( Pahlawan Kita ) tulisan E.F.E. Douwes Dekker.
Akibat kritikan tersebut pemerintah Belanda mengeluarkan larangan terhadap keberadaan IP dan menangkap ketiga orang pendiri itu. Mereka disidang, dalam putusan pengadilan, ketiganya dinyatakan bersalah dan dikenakan hukuman pengasingan : 1. E.F.E. Douwes Dekker diasingkan ke Kupang, Timor 2. Cipto Mangunkusumo diasingkan ke Banda, Maluku 3. Suwardi Suryaningrat diasingkan ke pulau Bangka
Akan tetapi, mereka memilih diasingkan ke negeri Belanda. Pada tahun 1914, dr. Cipto mangunkusumo diizinkan kembali pulnag ke Indonesia karena sakit, sedangkan E.F.E. Douwes Dekker pada tahun 1917 dicabut masa hukumannya dan kembali ke Indonesia. Di Indonesia, Douwes Dekker mendisrikan organisasi Ksatrian Institut. Suwardi Suryaningrat akhirnya juga pulang kembali ke Indonesia pada tahun 1918. Ia kemdian mendirikan Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta pada tahun 1922.
4. ISDV ( Indische Social Democratische Vereniging ) Mei 1914 Pada tahun 1913, Sneevliet datang ke Indonesia untuk menyebarkan teori trntang pertentangan kelas dan perjuangan antar kelas yang berpahamkan sosialisme. Pada tahun 1914 ia mendirikan ISDV di Semarang , yang bertjuan menyebarkan paham-paham Marxis. Keanggotaan ISDV meningkat tajam, ditambah pengaruh berhasilnya Revolusi Rusia tahun 1917. Pada tahun 1919, ISDV benar-benar telah menjadi komunis. Organisasi ini bergabung dengan Sarekat Sekerja dan bergabti nama menjadi Pki (Partai Komunis Indonesia ) pada tahun 1920.
2. PNI Baru ( 1931 ) Merupakan pecahan organisasi dari PNO yang berusaha mempertahankan nama PNI, walaupun arti PNI-Baru sekarang berbeda dengan PNI yang didirikan tahun 1927. PNI-Baru lahir di Yogyakarta tahun 1931 dengan pemimpin terpilih Sutan Syahrir. Akan tetapi, setelah kedatangan Moh. Hatta dari Belanda, pimpinan PNI-Baru dipegang oleh Moh. Hatta. PNI-Baru adalah organisasi pergerakan yang menggunakan dasar nasionalisme dan demokrasi. Suatu ketika Moh. Hatta diasingkan ke Boven-Digul Irian Barat tahun 19955 kemudian dipindahkan ke Bandaneira, Maluku tahun 1936, lalu akhirnya ke Sukabumi. Tidak adanya pemimpin dalam tubuh PNI-Baru dan pelarangan tehadap semua aksi-akai seperti rapat, kegiatan penulisan artikel dan kebebasan bersserikat , telah mematikan gerak PNI-Baru.
3. PBI atau Persatuan Bangsa Indonesia (1931) Organisasi ini lahir dari perubahan nama Studie Club yng didirikan dr. Sutomo di surabaya, karena Studie Club tidak sesuai lagi dengan kondisi pergerakan saat itu. Tujuan dari organisasi ini adalah menyempurnakan derajat bangsa Indonesia dan tanah air Indonesia. Kegiatannya dilakukan dengan mengadakan pelatihan berupa kursus-kursus dengan maksud memajukan perekonomian rakyat. Sebagai usaha nyata diadakan koperasi tani yang disebut rukun tani dan koperasi pelayaran. Dalam kongresnya pada bulan April1935, diputuskan PBI mengadakan fusi dengan Budi Utomo menjadi organisasi Parindra (Partai Indonesia raya).
6. Gerindo atau Gerakan rakyat Indonesia (1937) Organisasi ini didirikan oleh eks anggota partindo yang tidak mau masuk ke dalam partai parindra karena dianggap bersikap kooperasi dengan pemerintah belanda. Gerindo didirikan di Jakarta oleh A.K Gani bersama tokoh lainnya, antara lain Moh. Yamin, Amir Syarifudin Nyonoprawiro, Mr. Sartono dan Mr. Wilopo. Tujuan organisasi ini adalah mencapai indonesia merdeka dengan asas kooperasi
Saat semua sudah terkendali, dengan segera pemerintahan Jepang menjalankan Japanisasi di Indonesia, artinya menjadikan Indonesia seperi Jepang, misalnya : a. Hanya bendera Jepang (Hinomaru) yang boleh berkibar di negara Indonesia. b. Hanya lagu kebangsaan Jepang (Kimigayo) yang boleh diperdengarkan, c. Mulai 1 April 1942, digunakan dan diberlakukan jam jepang yang berbeda 90 derajat dengan waktu indonesia bagian barat, d. Tahun Sumeru/tahun jepang menggantikan tahun masehi, e. Bahasa Belanda dilarang dan bahasa jepang diwajibkan dipelajari di sekolah.
A. Organisasi
bentukan Jepang
1. Gerakan 3A (29 Maret 1942 ) Organisasi ini lahir pada tanggal 29 maret 1942 sebagai bagian dari propaganda jepang/Sendenbu. Sebagai ketua dari gerakan 3A diangkat Mr. Syamsudin seorang tokoh nasionalisdari organisasi Parindra Gerakan 3A ini terkenal dengan semboyannya yang mengangung agungkan Jepang seperti: 1. Jepang atau Dai Nippon Pemimpin Asia 2. Jepang atau Dai Nippon Pelindung Asia 3. Jepang atau Dai Nippon Cahaya Asia
5. Romusha
Secara harfiah, romusha sering diartikan sebagai kerja paksa, tetapi bagi sendenbu, romusha diartikan sebagai prajurit perekonomian. Hal ini, untuk menarik minat rakyat Indonesia dalam membantu pengadaan bahan bahan yang di butuhkan oleh militer Jepang. Pemimpin romusha disebut Romukyokai. Ir. Soekarno diangkat sebagai pemimpin romusha.
Untuk menarik simpati rakyat Indonesia, pemerintah Jepang mengeluarkan Janji September yang dikemukakan oleh PM. Kois, yaitu janji akan memberikan kemerdekaan di kemudian hari. Untuk merealisasi janji tersebut pemerintah Jepang mendirikan Badan Dokuritzu Junbi Cosakai/BPUPKI dan Dokuritzu Junbi Inkai/PPKI. Melalui badan ini, bangsa Indonesia merancang undang-undang dasar negara. Sampai kekalahan Jepang atas sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945, janji pemerintah jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia tidak pernah terpenuhi.
Tidak ada organisasi yang masih diperbolehkan berdiri pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, kecuali M.I.A.I ( Majelis Islam Ala Indonesia ) atau disebut juga majelis Islam luhur yang didirikan oleh Kyai Haji Mas Mansyur. Organisasi ini tetap diperbolehkan karena ternyata menguntungkan Jepnag jika dilihat dari : a. Organisasi ini memiliki Baitul Mal, yaitu badan yang dibuat untuk mengumpulkan harta berupa zakat, infak, dan sedekah dari kaum muslimin. b. Pandangan tentang kafir yang ditukukan pada bangsa barat sangat menguntungkan Jepang. Karena sudah dianggap tidak lagi dspst bekerja sama, organisasi M.I.A.I kemudian diganti menjadi Masyumi ( Majelis Syuro Muslim Indonesia ) dibawah pimpinan Sukiman.