Anda di halaman 1dari 3

Implementasi Manajemen Mutu Terpadu dalam

Pendidikan
Delvi Susanti Sikumbang, Rusdinal, Hade Afriansyah
Universitas Negeri Padang
Indonesia
E-mail : delvissikumbang@gmail.com

Abstract: Implementation of the Total Quality Memang tidak sepenuhnya TQM berhasil di
Management in the Learning Quality Management System in implementasikan pada organisasi karena berbagai faktor
Educational Institutions. This study aimed to analyse the penyebab. Sebagaimana menurut Tjiptono dan Diana (2000:
implementation of the Total Quality Management (TQM) in the 4) dalam jurnal Achmad Supriyanto menyatakan bahwa
learning quality management system in educational institutions.
This study used a descriptive design. The population consisted of
faktor yang menyebabkan kegagalan mengimplementasikan
people in the organizational structure of the quality management TQM antara lain:
system and the sample was pusposively selected. The data were 1. Terdapat perubahan yang menyeluruh pada
collected through interviews and documents and were analysed organisasi (paradigma manajemen, komitmen, tujuan,
using the descriptive technique. The findings show that: (1) the pelatihan) sehingga tidak terpenuhi.
TQM has been implemented but it still needs optimizing, (2) it 2. Usaha setengah hati dan harapan tidak realistik
needs support from the heads of relevant units, (3) there are 3. Kesalahan delegasi dan kepemimpinan, tim, proses
constraints because of work teams that are not optimal and penyebarluasan, pendekatan terbatas, dan
limited time and funds, (4) the strategies to deal with the
pemberdayaan yang prematur. (Supriyanto, 2015).
constraints depend on the condition and situation, and (5) the
implementation of the TQM refers to an evaluation and
monitoring study and the draft of academic quality assurance II. METODE
documents.
Dalam artikel ini peneliti menggunakan studi
Keywords: implementation, TQM, learning, education dokumenter dan teknik-teknik wawancara. Teknik analisis
deskriptif kualitatif digunakan untuk mengungkap gambaran
keberhasilan implementasi TQM. Langkah-langkah analisis
I. PENDAHULUAN yang dilakukan meliputi pengumpulan data, reduksi data,
Mutu menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. analisis kecenderungan untuk menghasilkan kategori, dan
Dengan adanya Mutu yang yang baik akan mencerminkan penarikan kesimpulan.
kualitas dari sekolah tersebut. Lahmuddin lubis dalam Variabel penelitian ini adalah implementasi TQM.
Bafhdahal (2003) dalam jurnal “Ahmad Abrar Rangkuti” Implementasi yang dilakukan pada suatu upaya penerapan.
mengklasifikasikan penyebab utama rendahnya mutu Hasil-hasil penelitian ini dapat di deskripsikan berdasarkan
pendidikan di Indonesia dalam 3 bentuk: urutan pencapaian tujuan penelitian. Berdasarkan tujuan yang
1. Pendekatan yang digunakan lebih berfokus kepada sudah ditentukan, ada lima aspek yang diungkap dalam
input-output dan sangat kurang pada proses. penelitian ini. Salah satunya tingkat keberhasilan
2. Pendidikan dilakukan secara birokratif sentralistik; implementasi TQM pada SMM pembelajaran dapat ditinjau
dalam hal tertentu sentralistik masih perlu tetapi pada dari tiga aspek, yaitu:
otonomi daerah, pendekatan desentralistik lebih 1. perumusan tujuan peningkatan Mutu;
dominan. 2. penerapan prinsip-prinsip TQM pada SMM
3. Peran warga sekolah, khususnya guru, masyarakat 3. komponen pendukung implementasi TQM pada
dan orang tua siswa/mahasiswa sangat kurang SMM.
(Rangkuti, 2013)
III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
mutu dalam suatu pendidikan itu sangat penting. Adapun A. Konsep manajemen mutu terpadu
peningkatan mutu ini biasa disebut dengan manajemen mutu
Dalam jurnal Hennie terdapat konsep dasar manajemen
pendidikan atau Total Quality Management (TQM). TQM
mutu terpadu yaitu Ishikawa dalam Tjiptono dan Diana
merupakan aktivitas yang berusaha untuk mengoptimalkan
(2003), menyatakan manajemen mutu terpadu diartikan
daya saing organisasi melalui perbaikan yang terus-menerus
sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam
atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas,

1
Implementasi Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan, Padang 2019
teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan Adapun fase-fase tersebut tetap dimulai dari perencanaan,
pelanggan. Pengertian lain, manajemen mutu terpadu pelaksanaan dan hasil.
merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas Dalam artikel Hade Afriansyah yang berjudul “Manajemen
sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan Mutu Terpadu” menjelaskan bahwa dalam melaksanakan
pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi peningkatan mutu perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi, serta
(Mokoginta, 2010) cara pelaksanaannyapun dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen mutu terpadu dan evaluasi hasil (Afriansyah, 2019)
adalah untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui Dalam jurnal Hennie mengemukakan fase-fase
perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, implementasi yaitu menurut Cortada (1993), berpendapat ada 5
dan lingkungannya. tahap transformasi yang dilalui oleh suatu perusahaan semenjak
pertama memulai manajemen mutu terpadu hingga sukses sebagai
Dalam dunia pendidikan suatu mutu sangat berpengaruh
perusahaan yang berkualitas unggul, yaitu:
pada kualitas suatu sekolah. Karena dengan berkualitaas yang
1. kesadaran awal: pengetahuan mengenai konsep-konsep
baik akan menjadi menjadi tolak ukur masyarakat untuk manajemen mutu terpadu
masuk pada sekolah tersebut. 2. implementasi sebagian: pengetahuan semakin
Adapun tujuan dari peningkatan mutu pada sekolah yaitu: berkembang
1. Sekolah akan mengetahui kekuatan,kelemahan, 3. aktivitas ekstensif: setiap orang yang ada dalam
peluang serta ancaman bagi sekolah tersebut. perusahaan tersebut telah memahami konsep
2. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya manajemen mutu terpadu
khususnya input pendidikan yang akan 4. hasil-hasil nyata: integrasi sangat baik,
dikembangkan. 5. terbaik dalam industri: integrasi total. (Mokoginta,
3. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu 2010)
pendidikan masing-masing kepada pemerintah, orang
tua siswa, dan pada masyarakat. George dan Weimerskirch (1994), menyatakan ada 6 fase
utama dalam implementasi manajemen mutu terpadu, yaitu:
B. Implementasi manajemen mutu terpadu. 1. komitmen manajemen senior terhadap perubahan
2. penilaian sistem perusahaan, baik secara internal
Konsep MMT pada dasarnya dalam dunia pendidikan, maupun eksternal
adalah perbaikan, pelayanan, pengurangan biaya, dan 3. pelembagaan fokus pada pelanggan
kepuasan pelanggan. 4. pelembagaan manajemen mutu terpadu dalam
Perbaikan progresif dalam system manajemen dan perencanaan strategik, keterlibatan karyawan,
kualitas pelayanan menghasilkan peningkatan kepuasan manajemen proses, dan sistem pengukuran.
pelanggan. Sebagai tambahan, manfaat lain yang bisa dilihat 5. penyesuaian dan perluasan tujuan manajemen guna
adalah peningkatan keahlian, semangat dan rasa percaya diri memenuhi dan melampaui harapan pelanggan, sehingga
di kalangan staf pelayanan public, perbaikan hubungan antara terdapat kepuasan bagi para pelanggan.
pemerintah dan masyarakatnya, peningkatan akuntabilitas dan 6. Selanjutnya perbaikan atau penyempurnaan sistem.
transparansi pemerintah serrta peningkatan produktivitas dan
efisiensi pelayanan publik. Sementara itu Goetsch dan Davis (1994), memberikan
klasifikasi fase implementasi yang lebih rinci dan sistematis. Fase
Dalam jurnal Ahmad Darmadji implementasi TQM yang
implementasi manajemen mutu terpadu dikelompokkan menjadi
dilakukan di MAN Yogyakarta dilakukan melalui sejumlah
tiga fase, yaitu:
tahapan. Tahapan tersebut tidak lepas dari partisipasi aktif dan 1. Fase persiapan. Fase ini terdiri atas 10 langkah, yaitu:
dinamis dari masyarakat dan stake holder, dan orang tua (a) membentuk manajemen mutu terpadu steering
siswa, siswa, guru, ketenaga pendidikan, dan staff serta committee, (b) membentuk tim, (c) pelatihan
institusi yang memiliki kepedulian terhadap madrasah. manajemen mutu terpadu, (d) menyusun pernyataan visi
(Phzblbszb et al., n.d.) dan prinsip sebagai pedoman, (e) menyusun tujuan
Adapun cara pengimplementasian yang banyak umum, (f) komunikasi dan publikasi, (g) identifikasi
dilakukan di sekolah-sekolah yaitu basis indikator mutu dan kekuatan dan kelemahan, (h) identifikasi pendukung dan
kualitas kelembagaan yang tercermin dari visi dan misi penolak, (i) memperkirakan sikap karyawan, (j)
sekolah itu. sebagai suatu proses yang meilibatkan pemusatan mengukur kepuasan pelanggan
pada pencapaian kepuasan harapan pelanggan pendidikan, 2. Fase Perencanaan: (a) merencanakan pendekatan
perbaikan terus menerus, pembagian tanggung jawab, dengan implementasi, kemudian menggunakan siklus plan, do,
para pegawai, dan pengurangan pekerjaan tersisa dan check, and adjust, (b) identifikasi proyek, (c) komposisi
pengerjaan kembali. tim, (d) pelatihan tim. (3)
Implementasi manajemen mutu terpadu bukanlah suatu yang 3. Fase Pelaksanaan: (a) penggiatan tim, (b) umpan balik
sifatnya langsung jadi atau hasilnya diperoleh dalam waktu kepada steering committee, (c) umpan balik dari
sekejap, tetapi membutuhkan suatu proses yang sistematis. pelanggan.
Banyak pakar yang mengemukakan pendapatnya mengenai fase-
fase atau tahap-tahap implementasi manajemen mutu terpadu.

2
Implementasi Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan, Padang 2019
B. Syarat-syarat TQM disekolah sehingga diperoleh suasana yang kondusif bagi
Dalam pengimplementasian TQM di sekolah juga harus lahirnya ide-ide baru.
mengikuti syarat-syarat yang berlaku yaitu: 5. Memberikan ganjaran, pengakuan bagi yang sukses
1. Sekolah harus secara terus menerus melakukan dan mudah memberikan maaf bagi yang belum
perbaikan mutu output sehingga dapat mencapai berhasil/berbuat salah.
target yang telah ditentukan. 6. Setiap keputusan harus berdasarkan pada data, baru
2. Fokus utama ditujukan pada proses, kemudian baru berdasarkan pengalaman/ pendapat.
menyusul hasil. 7. Setiap langkah kegiatan harus selalu terukur jelas,
3. Menciptakan kondisi di mana setiap warga sekolah sehingga pengawasan lebih mudah.
aktif berpartisipasi dalam menciptakan keunggulan 8. Program pendidikan dan pelatihan hendaknya
mutu. menjadi urutan utama dalam upaya peningkatan
4. Ciptakan kepemimpinan yang berorientasi pada mutu.
bawahan dan aktif memotivasi warga sekolah
IV. KESIMPULAN Daftar Pustaka
Secara garis besar dapat kita simpulkan bahwa
Implementasi Manajemen Mutu Terpadu disekolah ada
terdapat tiga (3) fase yaitu (1) fase persiapan (2) fase Afriansyah, H. (2019). Manajemen Mutu Terpadu. Retrieved
perencanaan (3) dan fase pelaksanaan. from https://doi.org/DOI 10.17605/OSF.IO/JXCQY
Mokoginta, H. E. . (2010). IMPLEMENTASI MANAJEMEN
MUTU TERPADU DALAM PENINGKATAN
KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI. 1(1907–2066),
407–414. Retrieved from HEL Mokoginta - Prosiding
APTEKINDO, 2012 - ejournal.undiksha.ac.id
Phzblbszb, E. J. P., Bsnbekj, I., Hiiruwv, D. Q. G., Vroyh, W.
R., Uhvhdufk, W., Lq, F., … Sulqflsoh, W. K. H. (n.d.).
TFCBHBJ 6QBZB 1FOJOHLBUBO . VUV
1FOEJEJLBO.
Rangkuti, A. A. (2013). Manajemen Mutu Terpadu Dalam
Pendidikan. Retrieved from https://www.academia.edu/
12171351/MANAJEMEN_MUTU_TERPADU_PENDI
DIKAN
Supriyanto, A. (2015). Implementasi Total Quality
Management Dalam Sistem Manajemen Mutu
Pembelajaran Di Institusi Pendidikan. Jurnal
Cakrawala Pendidikan, 1(1), 17–29.
https://doi.org/10.21831/cp.v1i1.4188

3
Implementasi Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan, Padang 2019

Anda mungkin juga menyukai