Oleh: KELOMPOK II
Bayu Putra (3161131012)
Putri Ramadhani (3161131036)
Jesica natascia (3163131015)
Nur Akhiyar (3161131032)
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
yang diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Salam dan salawat semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarga, serta para sahabatnya, Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan
makalah tentang “Tahapan-Tahapan Dalam Proses Penjaminan Mutu Pendidikan”
dengan baik.
Adapun makalah ini, kami buat dengan persiapan semaksimal dan sebaik
mungkin dan kami selesaikan dengan tepat pada waktunya. Dalam penyelesaian
laporan ini kami meminta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami berterima
kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini,
diantaranya ibu pembimbing dosen.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa, isi maupun segi lainnya. Oleh karena
itu, kami menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sehingga
kami dapat memperbaiki laporan ini lebih baik lagi.
Harapan kami, semoga laporan ini dapat membantu dan menambah wawasan
pembaca serta bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terima kasih.
Kelompok II
A. LATAR BELAKANG
Penjaminan mutu adalah sebuah cara memproduksi produk yang bebas dari
cacat dan kesalahan. Mutu merupakan topic penting dalam diskusi tentang
pendidikan sekarang ini. Dalam diskusi tersebut boleh jadi muncul gagasan berbeda
mengenai mutu sebanyak jumlah sekolah yang ada. Mutu menciptakan lingkungan
bagi pendidik, orang tua, pejabat pemerintah, wakil-wakil masyarakat dan pemuka
bisnis untuk bekerja sama guna memberikan kepada para siswa sumber-sumber daya
yang di butuhkan unuk memenuhi tantangan masyarakat, bisnis dan akademik
sekarang dan masa depan
Penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar mutu
pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh
kepuasan. Penjaminan mutu memiliki tujuan, menurut Yorke (1997) Saputra H.
Perkembangan Penjaminan Mutu dalam Pendidikan, tujuan penjaminan
(Assurance) terhadap kualitas tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus dan
berkesinambungan melalui praktek yang terbaik dan mau mengadakan
inovasi.
2. Memudahkan mendapatkan bantuan, baik pinjaman uang atau fasilitas atau
bantuan lain dari lembaga yang kuat clan dapat dipercaya.
3. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara
konsisten, dan bila mungkin, membandingkan standar yang telah dicapai
dengan standar pesaing.
4. Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana tahapan-tahapan dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang
dapat berpengaruh terhadap mutu pendidikan yang di hasilkan ?
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui dan mampu memahami materi tentang tahapan-tahapan
dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dapat berpengaruh terhadap mutu
pendidikan yang di hasilkan nantinya .
b) Pelaksanaan (Do)
Do, adanya pelaksanaan dari apa yang sudah direncanakan. Maka untuk
menjamin mutu pendidikan, seluruh proses pendidikan, termasuk pelayanan
administrasi pendidikan dilaksanakan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap implementasi atau tahap penerapan atas desain
perencanaan yang telah dibuat guru.Hakikat dari tahap pelaksanaan adalah kegiatan
operasional pembelajaran itu sendiri.Dalam tahap ini, guru melakukan interaksi
belajar-mengajar melalui penerapan berbagai strategi metode dan tekhnik
pembelajaran, serta pemanfaatan seperangkat media.Dalam proses ini, ada beberapa
aspek yang harus diperhatikan oleh seorang guru, diantaranya ialah:
1) Aspek pendekatan dalam pembelajaran
10 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N
Pendekatan pembelajaran terbentuk oleh konsepsi, wawasan teoritik dan
asumsi-asumsi teoritik yang dikuasai guru tentang hakikat pembelajaran. Mengingat
pendekatan pembelajaran bertumpu pada aspek-aspek dari masing-masing komponen
pembelajaran, maka dalam setiap pembelajaran, akan tercakup penggunaan sejumlah
pendekatan secara serempak. Oleh karena itu, pendekatan-pendekatan dalam setiap
satuan pembelajaran akan bersifat multi pendekatan.
11 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N
dilihat dari fungsinya merupakan seperangkat cara untuk melakukan aktivitas
pembelajaran. Ada beberapa cara dalam melakukan aktivitas pembelajaran, misalnya
dengan berceramah, berdiskusi, bekerja kelompok, bersimulasi dan lain-lain.Setiap
metode memiliki aspek teknis dalam penggunaannya. Aspek teknis yang dimaksud
adalah gaya dan variasi dari setiap pelaksanaan metode pembelajaran.
4) Prosedur Pembelajaran
Pembelajaran dari sisi proses keberlangsungannya, terjadi dalam bentuk
serangkaian kegiatan yang berjalan secara bertahap. Kegiatan pembelajaran
berlangsung dari satu tahap ke tahap selanjutnya, sehingga terbentuk alur konsisten.
Tahapan pembelajaran yang konsisten yang berbentuk alur peristiwa pembelajaran
tersebut merupakan prosedur pembelajaran.
12 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N
1. Evaluasi belajar pengetahuan, dapat dilakukan dengan ujian tulis, lisan, dan
daftar isian pertanyaan.
2. Evaluasi belajar keterampilan, dapat dilakukan dengan ujian praktek, analisis
keterampilan dan analisis tugas serta evaluasi oleh peserta didik sendiri.
3. Evaluasi belajar sikap, dapat dilakukan dengan daftar sikap isian dari diri
sendiri, daftar isian sikap yang disesuaikan dengan tujuan program, dan skala
deferensial sematik (SDS).
13 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N
2. Pembuatan rencana peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana
Strategis Pembangunan Pendidikan;
3. Fasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan;
4. Monitoring dan evaluasi terhadap proses pelaksanaan pemenuhan mutu;
5. Pelaksanaan evaluasi dan penetapan standar nasional pendidikan dan
penyusunan strategi peningkatan mutu;
6. Pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan dan/atau program keahlian.
14 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N
yang ditunjuk sebagai sekmod SPMI syarat utamanya adalah sekolah yang belum
mencapai SNP dan memiliki komitmen untuk meningkatkan mutunya.
Dalam implementasi SPMI, inisiatif peningkatan mutu berasal dari warga
sekolahnya sendiri, alurnya dari bawah ke atas (bottom-up), bukan atas ke
bawah (top-down). Hal ini sesuai dengan semangat desentralisasi pendidikan yang
dijalankan dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS adalah pemberian
kewenangan kepada sekolah untuk mengurus dirinya sendiri sesuai dengan potensi,
kebutuhan, dan kemampuan masing-masing. Otonomi, inisiatif, dan team
work menjadi ciri utamanya MBS.Setiap sekmod didorong dan didampingi oleh
LPMP dan fasilitator daerah (fasda) yang juga merupakan pengawas pembinanya
untuk melakukan 5 (lima) tahap penjaminan mutu, yaitu
1. Pemetaan mutu,
2. Penyusunan perencanaan pemenuhan mutu,
3. Pelaksanaan pemenuhan mutu,
4. Evaluasi pelaksanaan pemenuhan mutu, dan
5. Penyusunan strategi pencapaian mutu yang baru.
15 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan yang bermutu adalah Pendidikan yang menimbulkan
kesinambungan antara input, proses dan hasil pembelajaran peserta didik. Definisi
Penjaminan mutu oleh Sani (2015: 7) menyebutkan “Suatu sistem manajemen yang
terus menerus mengusahakan perbaikan dan peningkatan mutu yang diarahkan untuk
meningkatkan kepuasan stakeholders dengan biaya yang paling efisien”. Sistem
penjaminan mutu dalam pendidikan kejuruan merupakan cara untuk mengelola
potensi pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan untuk mewujudkan
lulusan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan dunia industri tanpa mengunakan
anggaran yang besar.
Sistem penjaminan mutu adalah pengembangan konsep penjaminan mutu
(quality assurance) yang berusaha menciptakan sebuah budaya dengan cara
mendorong semua anggota organisasi untuk dapat memuaskan para peserta didik atau
stakeholders eksternal. Hasil penerapan sistem penjaminan mutu pendidikan
ditunjukkan dengan terwujudnya sekolah yang secara sadar, mandiri dan
berkesinambungan menjalankan pendidikan yang bermutu sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Indikator dari pendidikan kejuruan yang menjalankan
pendidikan yang bermutu adalah menjalankan seluruh tahapan dalam siklus sistem
penjaminan mutu internal secara konsisten dan berkelanjutan serta menerapkan
standar nasional pendidikan pada seluruh proses manajemen maupun proses
pembelajaran di sekolah.
16 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N
DAFTAR PUSTAKA
Palimirna. ( TT ) Perkembanagn Teori Quality Assurance ( Penjaminan Mutu ).
(online). Tersedia:http//Manajement.co.id/journal/Quality-Management (15
maret 2012)
Sanaky, Hujaie A.H (2011) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP). (online).
Tersedia:http://sanaky.staff.uii.ac.id/2011( 18 maret 2012 )
PPRI no. 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional pasal 1 ayat 6 (SPMP).
(online) Tersedia;http//uharsaputra.wordpress
17 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N