Anda di halaman 1dari 18

Makalah Penjamin Mutu Pendidikan

“TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROSES PENJAMINAN MUTU


PENDIDIKAN”

Oleh: KELOMPOK II
Bayu Putra (3161131012)
Putri Ramadhani (3161131036)
Jesica natascia (3163131015)
Nur Akhiyar (3161131032)

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
yang diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Salam dan salawat semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarga, serta para sahabatnya, Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan
makalah tentang “Tahapan-Tahapan Dalam Proses Penjaminan Mutu Pendidikan”
dengan baik.
Adapun makalah ini, kami buat dengan persiapan semaksimal dan sebaik
mungkin dan kami selesaikan dengan tepat pada waktunya. Dalam penyelesaian
laporan ini kami meminta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami berterima
kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini,
diantaranya ibu pembimbing dosen.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa, isi maupun segi lainnya. Oleh karena
itu, kami menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sehingga
kami dapat memperbaiki laporan ini lebih baik lagi.
Harapan kami, semoga laporan ini dapat membantu dan menambah wawasan
pembaca serta bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terima kasih.

Medan, 20 Oktober 2019

Kelompok II

1|PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 1


DAFTAR ISI ................................................................................................... 2
BAB I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 4
BAB II. PEMBAHASAN
A. Sistem Penjamin Mutu ........................................................................ 5
B. Proses Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan ...................................... 9
C. Tahapan Dalam Penjaminan Mutu Proses Pembelajaran ................. 10
D. Tahapan-Tahapan Dalam Sistem Penjaminan Mutu .......................... 12
BAB III. PENUTUP
A. KESIMPULAN .................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 21

2|PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penjaminan mutu adalah sebuah cara memproduksi produk yang bebas dari
cacat dan kesalahan. Mutu merupakan topic penting dalam diskusi tentang
pendidikan sekarang ini. Dalam diskusi tersebut boleh jadi muncul gagasan berbeda
mengenai mutu sebanyak jumlah sekolah yang ada. Mutu menciptakan lingkungan
bagi pendidik, orang tua, pejabat pemerintah, wakil-wakil masyarakat dan pemuka
bisnis untuk bekerja sama guna memberikan kepada para siswa sumber-sumber daya
yang di butuhkan unuk memenuhi tantangan masyarakat, bisnis dan akademik
sekarang dan masa depan
Penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar mutu
pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh
kepuasan. Penjaminan mutu memiliki tujuan, menurut Yorke (1997) Saputra H.
Perkembangan Penjaminan Mutu dalam Pendidikan, tujuan penjaminan
(Assurance) terhadap kualitas tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus dan
berkesinambungan melalui praktek yang terbaik dan mau mengadakan
inovasi.
2. Memudahkan mendapatkan bantuan, baik pinjaman uang atau fasilitas atau
bantuan lain dari lembaga yang kuat clan dapat dipercaya.
3. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara
konsisten, dan bila mungkin, membandingkan standar yang telah dicapai
dengan standar pesaing.
4. Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki.

3|PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN


Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa penjaminan mutu dalam
pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk mewujudkan pendidikan
yang berkualitas dan bisa besaing dengan sekolah-sekolah intenasional.

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana tahapan-tahapan dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang
dapat berpengaruh terhadap mutu pendidikan yang di hasilkan ?

C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui dan mampu memahami materi tentang tahapan-tahapan
dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dapat berpengaruh terhadap mutu
pendidikan yang di hasilkan nantinya .

4|PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN


BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan yang bermutu adalah Pendidikan yang menimbulkan
kesinambungan antara input, proses dan hasil pembelajaran peserta didik. Definisi
Penjaminan mutu oleh Sani (2015: 7) menyebutkan “Suatu sistem manajemen yang
terus menerus mengusahakan perbaikan dan peningkatan mutu yang diarahkan untuk
meningkatkan kepuasan stakeholders dengan biaya yang paling efisien”. Sistem
penjaminan mutu dalam pendidikan kejuruan merupakan cara untuk mengelola
potensi pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan untuk mewujudkan
lulusan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan dunia industri tanpa mengunakan
anggaran yang besar.
Pendidikan kejuruan untuk terus berupa meningkatkan kualitas peserta didik.
Peningkatan kualitas ini harus terus dilakukan untuk mengimbangi perubahan
tuntutan pasar yang terus berubah-ubah. Perubahan sistem penjaminan mutu oleh
pendidikan kejuruan dilakukan secara kontinyu dan terus menerus memerlukan
sumberdaya yang mampu berinovasi secara kritis dan dinamis mengikuti
perkembangan teknologi. Sistem penjaminan mutu merupakan hasil dari tuntutan
internal dan eksternal pendidikan kejuruan untuk meningkatkan kualitasnya. Menurut
Sani (2015: 9) menyatakan :
Sistem penjaminan mutu adalah pengembangan konsep penjaminan mutu
(quality assurance) yang berusaha menciptakan sebuah budaya dengan cara
mendorong semua anggota organisasi untuk dapat memuaskan para peserta didik atau
stakeholders eksternal. Pembiasaan sistem penjaminan mutu dalam suatu Pendidikan
kejuruan dilakukan secara bertahap mengikuti kultur dan lingkungan kejuruan.
Pengembangan sistem penjaminan mutu disusun sendiri oleh penyelengara
Pendidikan kejuruan dan disesuaikan dengan tujuan dan visi misi Pendidikan
kejuruan.

5|PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN


Penjaminan mutu dilakukan untuk perbaikan dan penyempurnaan berbagai
aspek untuk mendapatkan tingkat kesesuaian seperti harapan internal dan eksternal.
Perbaikan penjaminan mutu ini dilakukan secara menyeluruh dan merata. Menurut
Sani (2015: 166) “Pada umumnya terdapat 3 jenis tingkatan pejaminan mutu yaitu;
Penjaminan sistem, Penjaminan produk, dan penjaminan proses”. Penjaminan sistem
merupakan pengecekan terhadap sistem mutu untuk mengetahui kesesuaian dengan
standar, tahap ini merupakan persiapan awal sebelum proses pembelajaran dilakukan.
Penjaminan proses dilakukan saat proses belajar mengajar dilakukan, penjaminan
mutu ini merupakan komponen yang menentukan keberhasilan penyusunan
penjaminan sistem dan ketercapaian penjaminan produk.
Sistem penjaminan mutu memiliki kriteria pencapaian dalam berbagai aspek.
Aspek aspek yang dinilai dalam penjaminan mutu ini mencakup delapan standar
pendidikan yaitu mutu lulusan, tenaga kependidikan, kurikulum, proses
pembelajaran,Penilaian pembelajaran, layanan pembelajaran, pembiayaan dan
layanan sekolah. Berdasarkan dari berbagai aspek tersebut, yang paling mendasari
seluruh kegiatan adalah proses pembelajaran. Aspek proses pembelajaran memiliki
peranan yang sentral dan memiliki keterkaitan dengan berbagai aspek.
Penjaminan mutu merupakan suatu sistem yang memiliki tujuan, manfaat dan
tahapan yang digunakan sebagai panduan penyelengaraan Pendidikan kejuruan.
Tujuan Penjaminan mutu pendidikan menurut Sani (2015: 7) yaitu Peningkatan mutu
layanan Pendidikan, memperbaiki produktivitas dan efisiensi Pendidikan melalui
perbaikan kinerja sekolah, serta peningkatan mutu kinerja dalam upaya mnghasilkan
lulusan Pendidikan yang memuaskan dan memenuhi kebbutuhan
Selain memiliki tujuan, penjaminan mutu juga memiliki manfaat antara lain;
memperjelas visi, misi, dan tujuan sistem pendidikan, memungkinkan seluruh warga
sekolah terlibat dalam pemilihan sistem, memperjelas pembagian tugas, memiliki
orientasi mencapai standar, terjadi cross check terhadap penyelengaraan pendidikan.
Secara umumnya penjaminan mutu melibatkan pihak internal dan eksternal sekolah

6|PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN


dalam penyusunan, penyelengaraan dan evaluasinya. Pengembangan penjaminan
mutu ini berbeda dari umumnya karena dilakukan oleh penyelenggara pendidikan
kejuruan sendiri/internal secara keseluruhan atau sistem penjaminan mutu internal
(SPMI).
Hasil penerapan sistem penjaminan mutu pendidikan ditunjukkan dengan
terwujudnya sekolah yang secara sadar, mandiri dan berkesinambungan menjalankan
pendidikan yang bermutu sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Indikator dari pendidikan kejuruan yang menjalankan pendidikan yang bermutu
adalah menjalankan seluruh tahapan dalam siklus sistem penjaminan mutu internal
secara konsisten dan berkelanjutan serta menerapkan standar nasional pendidikan
pada seluruh proses manajemen maupun proses pembelajaran di sekolah.

B. Proses Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan


Proses Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) sesuai dengan
Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 terdiri atas kegiatan penetapan regulasi dan
standar, pelaksanaan, serta pengukuran dan evaluasi penjaminan mutu pendidikan.
Secara garis besar dapat dikategorikan ke dalam tiga kegiatan utama, yakni:
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.
a) Perencanaan Mutu (Plan)
Plan, adanya perencanaan berkaitan dengan perencanaan mutu, meliputi
penetapan kebijakan mutu, penetapan tujuan mutu beserta indikator pencapaiannya,
serta penetapan prosedur untuk pencapaian tujuan mutu.

b) Pelaksanaan (Do)
Do, adanya pelaksanaan dari apa yang sudah direncanakan. Maka untuk
menjamin mutu pendidikan, seluruh proses pendidikan, termasuk pelayanan
administrasi pendidikan dilaksanakan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan.

7|PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN


c) Evaluasi (Check)
Adanya monitoring, pemeriksaan, pengukuran dan evaluasi terhadap
pelaksanaan dan hasil pelasanaan termasuk mutu internal.

d) Action, adanya tindak lanjut dan perbaikan dari hasil evaluasi.


Menyusun rencana perbaikan dan menyusun laporan pelaksanaan program
pendidikan. Landasan yuridis SPMP UU No: 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS
Pasal 1 ayat 21 : Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan dan
penetapan mutu pendidikan. Dalam Peraturan Pemerintah 19 tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan, BAB II pasal 2 disebutkan bahwa Lingkup Standar
Nasional Pendidikan meliputi:
Dalam makalah ini, berkaitan dengan Standar Nasional Pendidikan yang
berkenaan dengan standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan (PPRI No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 ayat 6). Adapun PP RI No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Proses dituangkan dalam Bab IV, yaitu mencakup aspek:(a)
.Perencanaan proses pembelajaran; (b) Pelaksanaan proses pembelajaran ; (c)
Penilaian hasil pembelajaran ; dan (d) Pengawasan proses pembelajaran. Proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. proses
pembelajaran pendidik memberikan keteladanan. Setiap satuan pendidikan
melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

8|PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN


C. Tahapan-Tahapan Dalam Penjamin Mutu Proses Pembelajaran
Pendidikan
Pembelajaran Pendidikan sebagai suatu proses kegiatan, terdiri atas tiga fase
atau tahapan. Fase-fase proses pembelajaran yang dimaksud meliputi: tahap
perencanaan, tahap pelaksanan, dan tahap evaluasi dan pengawasan .
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan pembelajaran yang baik senantiasa berawal dari rencana yang
matang. Perencanaan yang matang akan menunjukkan hasil yang optimal dalam
pembelajaran. Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pelaksanaan perencanaan
tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka tertentu sesuai dengan
keinginan pembuat perencanaan.Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang
dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.
Begitu pula dengan perencanaan pembelajaran, yang direncanakan harus
sesuai dengan target pendidikan. Guru sebagai subjek dalam membuat perencanaan
pembelajaran harus dapat menyusun berbagai program pengajaran sesuai pendekatan
dan metode yang akan di gunakan.Dalam konteks desentralisasi pendidikan seiring
dengan perwujudan pemerataan hasil pendidikan yang bermutu, diperlukan standar
kompetensi mata pelajaran yang dapat dipertanggungjawabkan dalam konteks lokal,
nasional dan global.
Secara umum guru itu harus memenuhi dua kategori, yaitu
memiliki capability dan loyality, yakni guru itu harus memiliki kemampuan dalam
bidang ilmu yang diajarkannya, memiliki kemampuan teoritik tentang mengajar yang
baik, dari mulai perencanaan, implementasi sampai evaluasi, dan memiliki loyalitas
keguruan, yakni loyal terhadap tugas-tugas keguruan yang tidak semata di dalam
kelas, tapi sebelum dan sesudah di dalam kelas.Beberapa prinsip yang perlu
diterapkan diterapkan dalam membuat persiapan mengajar :

9|PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN


1) Memahami tujuan pendidikan.
2) Menguasai bahan ajar.
3) Memahami teori-teori pendidikan selain teori pengajaran.
4) Memahami prinsip-prinsip mengajar.
5) Memahami metode-metode mengajar.
6) Memahami teori-teori belajar.
7) Memahami beberapa model pengajaran yang penting.
8) Memahami prinsip-prinsi evaluasi.
9) Memahami langkah-langkah membuat lesson plan.

Langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam pembelajaran adalah sebagai


berikut :
1) Analisis Hari Efektif dan analisis Program Pembelajaran
2) Membuat Program Tahunan, Program Semester dan Program Tagihan
3) Program Semester
4) Program Tagihan
5) Menyusun Silabus
6) Menyusun Rencana Pembelajaran
7) Penilaian Pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap implementasi atau tahap penerapan atas desain
perencanaan yang telah dibuat guru.Hakikat dari tahap pelaksanaan adalah kegiatan
operasional pembelajaran itu sendiri.Dalam tahap ini, guru melakukan interaksi
belajar-mengajar melalui penerapan berbagai strategi metode dan tekhnik
pembelajaran, serta pemanfaatan seperangkat media.Dalam proses ini, ada beberapa
aspek yang harus diperhatikan oleh seorang guru, diantaranya ialah:
1) Aspek pendekatan dalam pembelajaran

10 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N
Pendekatan pembelajaran terbentuk oleh konsepsi, wawasan teoritik dan
asumsi-asumsi teoritik yang dikuasai guru tentang hakikat pembelajaran. Mengingat
pendekatan pembelajaran bertumpu pada aspek-aspek dari masing-masing komponen
pembelajaran, maka dalam setiap pembelajaran, akan tercakup penggunaan sejumlah
pendekatan secara serempak. Oleh karena itu, pendekatan-pendekatan dalam setiap
satuan pembelajaran akan bersifat multi pendekatan.

2) Aspek Strategi dan Taktik dalam Pembelajaran


Pembelajaran sebagai proses, aktualisasinya mengimplisitkan adanya strategi.
Strategi berkaitan dengan perwujudan proses pembelajaran itu sendiri. Strategi
pembelajaran berwujud sejumlah tindakan pembelajaran yang dilakukan guru yang
dinilai strategis untuk mengaktualisasikan proses pembelajaran. Terkait dengan
pelaksanaan strategi adalah taktik pembelajaran.Taktik pembelajaran berhubungan
dengan tindakan teknis untuk menjalankan strategi. Untuk melaksanakan strategi
diperlukan kiat-kiat teknis, agar nilai strategis setiap aktivitas yang dilakukan guru-
murid di kelas dapat terealisasi. Kiat-kiat teknis tertentu terbentuk dalam tindakan
prosedural. Kiat teknis prosedural dari setiap aktivitas guru-murid di kelas tersebut
dinamakan taktik pembelajaran. Dengan perkataan lain, taktik pembelajaran adalah
kiat-kiat teknis yang bersifat prosedural dari suatu tindakan guru dan siswa dalam
pembelajaran aktual di kelas.

3) Aspek Metode dan Teknik dalam Pembelajaran


Aktualisasi pembelajaran berbentuk serangkaian interaksi dinamis antara guru-
murid atau murid dengan lingkungan belajarnya. Interaksi guru-murid atau murid
dengan lingkungan belajarnya tersebut dapat mengambil berbagai cara. Cara-cara
interaksi guru-murid atau murid dengan lingkungan belajarnya tersebut lazimnya
dinamakan metode.Metode merupakan bagian dari sejumlah tindakan strategis yang
menyangkut tentang cara bagaimana interaksi pembelajaran dilakukan. Metode

11 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N
dilihat dari fungsinya merupakan seperangkat cara untuk melakukan aktivitas
pembelajaran. Ada beberapa cara dalam melakukan aktivitas pembelajaran, misalnya
dengan berceramah, berdiskusi, bekerja kelompok, bersimulasi dan lain-lain.Setiap
metode memiliki aspek teknis dalam penggunaannya. Aspek teknis yang dimaksud
adalah gaya dan variasi dari setiap pelaksanaan metode pembelajaran.

4) Prosedur Pembelajaran
Pembelajaran dari sisi proses keberlangsungannya, terjadi dalam bentuk
serangkaian kegiatan yang berjalan secara bertahap. Kegiatan pembelajaran
berlangsung dari satu tahap ke tahap selanjutnya, sehingga terbentuk alur konsisten.
Tahapan pembelajaran yang konsisten yang berbentuk alur peristiwa pembelajaran
tersebut merupakan prosedur pembelajaran.

c. Tahap Evaluasi dan Pengawasan


Pada hakekatnya evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk mengukur
perubahan perilaku yang telah terjadi. Pada umumnya hasil belajar akan memberikan
pengaruh dalam dua bentuk.Peserta akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan
dan kelemahannya atas perilaku yang diinginkan.Mereka mendapatkan bahwa
perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap, sehingga
sekarang akan timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang
dengan tingkah laku yang diinginkan. Pada tahap ini kegiatan guru adalah melakukan
penilaian atas proses pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi adalah alat untuk
mengukur ketercapaian tujuan.Dengan evaluasi, dapat diukur kuantitas dan kualitas
pencapaian tujuan pembelajaran.Sebaliknya, oleh karena evaluasi sebagai alat ukur
ketercapaian tujuan, maka tolak ukur perencanaan dan pengembangannya adalah
tujuan pembelajaran.Dalam kaitannya dengan pembelajaran, Moekijat (seperti dikutip
oleh Mulyasa) mengemukakan teknik evaluasi belajar pengetahuan, keterampilan,
dan sikap sebagai berikut:

12 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N
1. Evaluasi belajar pengetahuan, dapat dilakukan dengan ujian tulis, lisan, dan
daftar isian pertanyaan.
2. Evaluasi belajar keterampilan, dapat dilakukan dengan ujian praktek, analisis
keterampilan dan analisis tugas serta evaluasi oleh peserta didik sendiri.
3. Evaluasi belajar sikap, dapat dilakukan dengan daftar sikap isian dari diri
sendiri, daftar isian sikap yang disesuaikan dengan tujuan program, dan skala
deferensial sematik (SDS).

D. Tahapan-Tahapan Dalam Sistem Penjaminan Mutu


Dalam implementasinya, sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan
menengah mengikuti siklus kegiatan sesuai dengan komponen masing masing.
Tahapan-Tahapan sistem penjaminan mutu internal terdiri atas :
1. Pemetaan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan
2. Pembuatan rencana peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja
Sekolah;
3. Pelaksanaan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan
maupun proses pembelajaran;
4. Monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah
dilakukan; dan
5. Penetapan standar baru dan penyusunan strategi peningkatan mutu
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.Seluruh siklus kegiatan dalam
sistem penjaminan mutu internal ini dilaksanakan oleh satuan pendidikan.

Tahapan-Tahapan sistem penjaminan mutu eksternal terdiri atas :


1. Pemetaan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan berdasarkan Standar
Nasional Pendidikan;

13 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N
2. Pembuatan rencana peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana
Strategis Pembangunan Pendidikan;
3. Fasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan;
4. Monitoring dan evaluasi terhadap proses pelaksanaan pemenuhan mutu;
5. Pelaksanaan evaluasi dan penetapan standar nasional pendidikan dan
penyusunan strategi peningkatan mutu;
6. Pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan dan/atau program keahlian.

Siklus sistem penjaminan mutu eksternal ini dilaksanakan oleh pemerintah,


pemerintah daerah, lembaga standardisasi (BNSP) dan lembaga akreditasi BAN SM
atau Lembaga Akreditasi Mandiri sesuai kewenangan masing-masing.Dalam upaya
mencapai SNP, Permendikbud Nomor 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan (SPMP) Dasar dan Menengah. Pada pasal 1 ayat 3 disebutkan
bahwa "Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah suatu
kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang
mengatur segala kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah
yang saling berinteraksi secara sistematis, terencana dan berkelanjutan."
Lalu pasal 1 ayat 4 menyatakan bahwa "Sistem Penjaminan Mutu Internal
Pendidikan Dasar dan Menengah, yang selanjutnya disingkat SPMI-Dikdasmen
adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri atas kebijakan dan proses yang terkait untuk
melakukan penjaminan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh setiap satuan
pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah untuk menjamin terwujudnya
pendidikan bermutu yang memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan."
Sekolah Model SPMI
Salah satu bentuk upaya implementasi penjaminan mutu di sekolah adalah
melalui program Sekolah Model (sekmod) Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI). Sekmod adalah sebuah bagi sekolah yang dibina oleh Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan (LPMP) berdasarkan rekomendasi dari Dinas Pendidikan. Sekolah

14 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N
yang ditunjuk sebagai sekmod SPMI syarat utamanya adalah sekolah yang belum
mencapai SNP dan memiliki komitmen untuk meningkatkan mutunya.
Dalam implementasi SPMI, inisiatif peningkatan mutu berasal dari warga
sekolahnya sendiri, alurnya dari bawah ke atas (bottom-up), bukan atas ke
bawah (top-down). Hal ini sesuai dengan semangat desentralisasi pendidikan yang
dijalankan dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS adalah pemberian
kewenangan kepada sekolah untuk mengurus dirinya sendiri sesuai dengan potensi,
kebutuhan, dan kemampuan masing-masing. Otonomi, inisiatif, dan team
work menjadi ciri utamanya MBS.Setiap sekmod didorong dan didampingi oleh
LPMP dan fasilitator daerah (fasda) yang juga merupakan pengawas pembinanya
untuk melakukan 5 (lima) tahap penjaminan mutu, yaitu
1. Pemetaan mutu,
2. Penyusunan perencanaan pemenuhan mutu,
3. Pelaksanaan pemenuhan mutu,
4. Evaluasi pelaksanaan pemenuhan mutu, dan
5. Penyusunan strategi pencapaian mutu yang baru.

Tahapan penjaminan mutu yang dilakukan dalam bentuk siklus (spiral)


merupakan proses peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan.Pada tahun
2016, jumlah sekolah di Indonesia mencapai 297.368 unit. Sekolah Dasar (SD)
merupakan jenjang pendidikan dengan jumlah sekolah paling banyak, yakni
mencapai 147 ribu unit. Namun, untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) hanya
mencapai 37 ribu unit sehingga satu sekolah tingkat pertama terkadang memiliki
lebih dari 5 ruang untuk tiap tingkatan kelas. Sedangkan untuk jenjang Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) cukup merata
dengan jumlah masing-masing mencapai 12 ribu unit. (Sumber : katadata, 2016).

15 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan yang bermutu adalah Pendidikan yang menimbulkan
kesinambungan antara input, proses dan hasil pembelajaran peserta didik. Definisi
Penjaminan mutu oleh Sani (2015: 7) menyebutkan “Suatu sistem manajemen yang
terus menerus mengusahakan perbaikan dan peningkatan mutu yang diarahkan untuk
meningkatkan kepuasan stakeholders dengan biaya yang paling efisien”. Sistem
penjaminan mutu dalam pendidikan kejuruan merupakan cara untuk mengelola
potensi pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan untuk mewujudkan
lulusan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan dunia industri tanpa mengunakan
anggaran yang besar.
Sistem penjaminan mutu adalah pengembangan konsep penjaminan mutu
(quality assurance) yang berusaha menciptakan sebuah budaya dengan cara
mendorong semua anggota organisasi untuk dapat memuaskan para peserta didik atau
stakeholders eksternal. Hasil penerapan sistem penjaminan mutu pendidikan
ditunjukkan dengan terwujudnya sekolah yang secara sadar, mandiri dan
berkesinambungan menjalankan pendidikan yang bermutu sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Indikator dari pendidikan kejuruan yang menjalankan
pendidikan yang bermutu adalah menjalankan seluruh tahapan dalam siklus sistem
penjaminan mutu internal secara konsisten dan berkelanjutan serta menerapkan
standar nasional pendidikan pada seluruh proses manajemen maupun proses
pembelajaran di sekolah.

16 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N
DAFTAR PUSTAKA
Palimirna. ( TT ) Perkembanagn Teori Quality Assurance ( Penjaminan Mutu ).
(online). Tersedia:http//Manajement.co.id/journal/Quality-Management (15
maret 2012)

PP19 Tahun tentang Standar Nasional Pendidikan, BAB II pasal 2

Sanaky, Hujaie A.H (2011) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP). (online).
Tersedia:http://sanaky.staff.uii.ac.id/2011( 18 maret 2012 )

Saputra,uhar (TT) Konsep Penjaminan mutu Pendidikan.(online).


Tersedia;http;//uharsaputra.wordpress./konsep penjaminan mutu (17 maret
2012)

Spmp UU No : 20 TAHUN 2003 TENTANG SISDIKNAS pasal 1 ayat21

Undang-undang no 14 tahun 2005

PPRI no. 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional pasal 1 ayat 6 (SPMP).
(online) Tersedia;http//uharsaputra.wordpress

17 | P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N

Anda mungkin juga menyukai