Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

JENIS KEGIATAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah : Manajemen Mutu Pendidikan
Dosen : Dr. Siminto, S.Pd. M Hum

Disusun oleh:
Aprilia
Nim : 2111160104
Siti Husnari
Nim : 2111160116
Irgi Ahmad Fahreza
Nim : 2111160153

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
TAHUN 2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
serta yang telah menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi pedoman hidup manusia.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarga, sahabat dan pengikutnya. Alhamdulillahirabbil’alamiin atas karunia
Allah, Kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis Kegiatan
Penjaminan Mutu Pendidikan” ini dengan maksimal.
Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta agar
pembaca lebih mengetahui dan memahami tentang jenis kegiatan penjaminan mutu
pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah manajemen mutu pendidikan. Terimakasih diucapkan kepada Bapak Siminto
selaku dosen mata kuliah manajemen mutu pendidikan yang telah membimbing
serta mencurahkan ilmunya kepada Kami.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan
makalah ini sehingga makalah ini tidak bisa dikatakan sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, Kami berharap semoga makalah tentang
jenis kegiatan penjaminan mutu pendidikan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan ridho-Nya kepada kita semua.
Aamiin.

Palangka Raya, 07 Mei 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Defenisi Penjaminan Mutu Pendidikan .................................................... 3

B. Tujuan Penjaminan Mutu Pendidikan ...................................................... 4

C. Jenis Kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan .......................................... 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 9

A. Kesimpulan ............................................................................................... 9

B. Saran ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
BAB I P ENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perhatian terhadap penjaminan mutu telah menjadi isu penting di hampir
seluruh organisasi baik organisasi yang berorientasi laba maupun organisasi
nirlaba, baik sektor swasta maupun sektor publik, baik organisasi penghasil
barang maupun penghasil jasa. Sektor pendidikan yang merupakan sektor
publik adalah salah satu lembaga yang dituntut untuk menempatkan mutu
sebagai perhatian utama karena pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas pula.(Rahwari 2019)
Penjaminan mutu pendidikan formal, nonformal, dan informal sebagaimana
tersurat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, merupakan kegiatan yang
sistemik dan terpadu pada penyelenggaraan pendidikan untuk meningkatkan
tingkat kecerdasan kehidupan bangsa. Kegiatan yang sistemik dan terpadu
tersebut dilakukan oleh satuan/program pendidikan, penyelenggara
satuan/program pendidikan, pemerintah daerah, Pemerintah, dan masyarakat
serta melibatkan dunia usaha.(Fattah 2012 hlm 1)
Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan terutama berada pada
satuan/program pendidikan. Penyelenggara satuan/program pendidikan
berkewajiban menyediakan dan memberikan bantuan dalam pemenuhan
standar. Pemerintahan kabupaten/kota, pemerintahan provinsi, dan Pemerintah
juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan supervisi, pengawasan,
evaluasi, fasilitasi, saran, arahan, dan/atau bimbingan kepada satuan/program
pendidikan(Fattah 2012 hlm 1). Penjaminan mutu pendidikan sangat penting
untuk diteliti, dipelajari serta diterapkan agar proses pendidikan dapat berjalan
sekaligus menghasilkan output dan outcome yang berkualitas. Maka dari itu,
makalah ini akan membahas mengenai maksud, tujuan, serta jenis kegiatan dari
penjaminan mutu pendidikan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penjaminan mutu pendidikan?
2. Apa sajakah tujuan dari penjaminan mutu pendidikan?
3. Bagaimana jenis kegiatan penjaminan mutu pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari penjaminan mutu pendidikan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari penjaminan mutu pendidikan.
3. Untuk mengetahui jenis kegiatan penjaminan mutu pendidikan.

2
BAB II PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A. Defenisi Penjaminan Mutu Pendidikan


Penjaminan mutu pendidikan diadopsi dari manajemen proses produksi
yang dilakukan oleh industri, ketika kegiatan penjaminan mutu produk
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan sejak
awal proses produksi. Pada prinsipnya, penjaminan mutu dirancang sedemikian
rupa sehingga dapat menjamin proses produksi yang menghasilkan produk yang
memenuhi spesifikasi tertentu. Jadi, sebuah produk yang terjamin mutunya
merupakan produk yang bebas dari cacat dan kesalahan.(Sani dkk 2015 hlm 6)
Definisi penjaminan mutu pendidikan dapat dimaknakan sebagai sebuah
aktualisasi organisasi atau institusi sekolah untuk melakukan perbaikan bagi
peningkatan mutu pendidikan secara konsisten dan dinamis. Penjaminan mutu
meminjam istilahnya Crosby, diperolehnya produk atau layanan yang zero
defects yakni nol kesalahan atau kesempurnaan produk dan layanan yang
memuaskan Dalam istilah lain, sistem penjaminan mutu diperlukan untuk
meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Sehingga
sistem penjaminan mutu ini akan menjamin mutu input, mutu proses dan mutu
output dari pengelolaan sekolah.(Islami, 2018)
Penjaminan serta peningkatan mutu pendidikan menurut Satori ialah
serangkaian proses dan sistem yang saling berkaitan untuk mengumpulkan,
menganalisa, dan melaporkan data tentang kinerja dan mutu tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan, program dan lembaga pendidikan. Penjaminan mutu
pendidikan merupakan upaya sistematik untuk menghimpun dan mengolah data
yang handal dan sahih, sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang dapat
digunakan sebagai landasan tindakan manajemen untuk mengelola
kelangsungan lembaga atau program pendidikan. Fokus pelaksanaan
penjaminan mutu pada satuan pendidikan adalah adanya peningkatan mutu pada
satuan pendidikan secara berkelanjutan. Implementasi penjaminan mutu dalam

3
konteks sistem pendidikan, dalam kerangka akuntabilitas publik
penyelenggaraan pendidikan, sudah seharusnya ada. Setiap stakeholder
memiliki kepentingan terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
(Hajar, 2017)
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan definisi penjaminan
mutu pendidikan adalah sebuah kegiatan atau program terencana yang dikelola
dan diimplementasikan secara profesional agar proses pendidikan dapat
berjalan sekaligus menghasilkan output dan outcome yang berkualitas.
Penjaminan mutu sebagai kegiatan perencanaan, proses atau pelaksanaan mutu
yang berlangsung guna mencegah kesalahan atau kekeliruan dalam proses.
Sehingga melalui penjaminan mutu terwujudnya produk-produk yang
berkualitas, layanan yang memuaskan, dengan terdapatnya sistem sesuai
dengan standar yang diterapkan.

B. Tujuan Penjaminan Mutu Pendidikan


Secara umum dapat dikemukakan, sistem penjaminan mutu pendidikan
dikembangkan untuk tujuan sebagai berikut;(Mutu Pendidikan.com 2023)
1) Sebagai acuan dalam penilaian mutu pengelolaan pendidikan pada
tingkat nasional, provinsi, kabupaten dan kota, sekolahan dan
pembelajaran.
2) Proses dan produk SPMP dapat meyakinkan bahwa pendidikan dan
pembelajaran telah dapat diupayakan secara terus-menerus secara
memuaskan bagi peserta didik, orang tua siswa dan masyarakat,
sumberdaya pendidikan sekolah, dan pemangku kepentingan dalam
bidang pendidikan.
3) Menentukan model fasilitasi peningkatan kinerja sekolah, meliputi
sistem pembelajaran, manajemen berbasis sekolah dan pemberdayaan
masyarakat pendidikan pada masyarakat luas dalam pengelolaan
pendidikan di sekolah.
4) Tujuan akhir penjaminan mutu pendidkan adalah tingginya kecerdasan
kehidupan manusia dan bangsa sebagaimana dicita-citakan oleh

4
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang
dicapai melalui penerapan SPMP.
Penjaminan mutu pendidikan secara substantif bertujuan diantaranya:
pertama, memperjelas visi, misi dan tujuan sekolah pada pemangku
kepentingan (stakeholder). Kedua, memungkinkan semua yang berkepentingan
untuk memikirkan sistem yang tepat untuk sekolah. Ketiga, memperjelas siapa
yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas. Keempat, memiliki orientasi
untuk pencapaian standar yang ditetapkan. Kelima, tersedia sistem untuk
mengecek apakah proses berjalan sesuai dengan rencana. Keenam, ada tindakan
koreksi jika ditemukan kesalahan(Sani 2015 hlm:151-152)

C. Jenis Kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan


Kementrian Pendidikan Nasional telah menerbitkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan. Peraturan Menteri tersebut menjelaskan tentang pembagian tugas
dan koordinasi kegiatan-kegiatan penjaminan mutu pendidikan di antara
pemangku kepentingan pendidikan di daerah. Kegiatan-kegiatan tersebut
adalah kegiatan pemetaan dan pengukuran, analisis serta kegiatan-kegiatan
peningkatan mutu dan kapasitas sekolah sebagai satuan pendidikan. Semua
kegiatan-kegiatan penjaminan mutu ini merujuk pada ketentuan standar yang
telah ditetapkan oleh pemerintah, yakni Standar Nasional Pendidikan
(SNP)(Rahwati 2019). SNP berisikan mulai dari standar kelulusan, isi, proses,
sarana dan prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan,
pembiayaan, sampai dengan standar penilaian.
Kegiatan penjaminan mutu tertuju pada proses untuk membangun
kepercayaan dengan cara melakukan pemenuhan persyaratan atau standar
minimum pada komponen input, komponen proses, dan hasil atau outcome
sesuai dengan yang diharapkan stakeholder. Lebih lanjut dinyatakan bahwa
penjaminan mutu memiliki dua bentuk yaitu, pertama dalam bentuk desain
kegiatan proses perbaikan dan pengembangan mutu secara berkelanjutan
(continuous quality improvement), dan kedua, dalam bentuk budaya mutu

5
(quality culture) yang menganut tata nilai (values) yang menjadi keyakinan
stake holder pendidikan dan prinsip atau asas-asas yang dianutnya. Dengan
demikian, penjaminan mutu sebagai suatu sistem mengandung tata nilai dan
asas dalam proses perubahan, perbaikan, dan peningkatan mutu secara
berkelanjutan.( Arifin 2021 hlm 276)
Tahapan kegiatan penjaminan mutu yang umum digunakan, mengacu pada
siklus manajemen yang dipopulerkan oleh Deming (Sallis, 2002), yakni
menggunakan langkah-langkah Plan-Do-Check-Action (PDCA). Tahapan
PDCA diawali dengan membuat perencanaan (plan), melaksanakan rencana
(do), mengevaluasi (check) apa yang telah dilakukan, dan diakhiri dengan
tindak lanjut (action) atas hasil evaluasi. Perencanaan selanjutnya, dibuat
berdasarkan tahapan siklus sebelumnya sehingga akan terjadi perbaikan secara
terus-menerus yang menuju kepada peningkatan mutu.(Sani dkk 2015 hlm 11)
Penjaminan mutu (QA) merupakan bagian dalam sistem mutu yang
direncanakan sejak awal (plan), sebagai acuan mutu dalam pelaksanaan (do),
diperiksa kesesuaian antara pelaksanaan dengan yang syarat yang ditentukan
(check) dan ditingkatkan (acr). Rangkaian proses tersebut dikemukakan
sebagai berikut.(Sani dkk 2015 hlm 11-12)
a. Plan, yaitu kegiatan menetapkan standar, terutama terkait dengan
standar kinerja guru, standar pengalaman belajar, dan standar hasil
belajar pe serta didik. Penetapan standar ini tergantung pada
pendekatan apa yang digunakan, seperti menggunakan pendekatan
standard-based, kecocokan dengan tujuan (fitness for purpose),
standar minimal, atau standar terbaik.
b. Do, yaitu melaksanakan proses pendidikan, terutama proses
pembelajaran yang sesuai dengan standar kinerja, untuk menjamin
pengalaman belajar siswa dan hasil belajar peserta didik sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
c. Check, yaitu mengevaluasi dengan cara membandingkan
pelaksanakan proses belajar mengajar dengan standar yang telah
ditetapkan

6
d. Act, yaitu melakukan perbaikan lanjutan berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaan kinerja. Peningkatan standar dilakukan setelah
dilaksanakan diskusi terkait dengan pelaksanaan kinerja, antara
supervisor dengan guru yang dievaluasi
Pada konsep penjaminan mutu (quality assurance), tidak hanya fokus pada
akhir layanan atau jasa pendidikan, namun melakukan penjaminan mutu pada
saat kegiatan pendidikan berlangsung. Sedangkan, konsep peningkatan mutu
adalah kombinasi dari upaya pengendalian mutu dan penjaminan mutu yang
diperluas dengan upaya-upaya peningkatan (improvement). Konsep
peningkatan mutu merupakan konsep mutu sebagai upaya perbaikan
berkelanjutan, baik terhadap standar layanan maupun terhadap standar lulusan
pendidikan.(Sani dkk 2015 hlm 12)
Proses penjaminan mutu dapat dilakukan dalam tiga tingkatan, yaitu tingkat
satuan pendidikan atau sekolah, tingkat nasional, dan tingkat internasional.
Pada tingkat satuan pendidikan, setiap sekolah merencanakan pengembangan
berdasarkan tujuan dan melaksanakan rencana tersebut. Penjaminan mutu
dilakukan oleh sekolah dengan melakukan evaluasi diri, melakukan tindakan
perbaikan, dan membuat laporan tahunan pada akhir tahun yang dapat dibaca
oleh masyarakat. Pada tingkat nasional, Kementerian Pendidikan melakukan
inspeksi mutu pendidikan untuk melihat kinerja sekolah secara keseluruhan dan
untuk memperoleh temuan-temuan hasil inspeksi yang bersifat terbuka. Pada
tingkat internasional, proses penjaminan mutu dilakukan oleh pakar eksternal,
yang umumnya berasal dari sebuah organisasi independen yang dikenal secara
internasional. Penjaminan mutu tersebut dilakukan dan diarahkan untuk
kepentingan pengembangan dan akuntabilitas proses pendidikan, dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan di sekolah.(Sani dkk 2015 hlm 20)
Sistem manajemen mutu pendidikan adalah suatu sistem manajemen untuk
mengarahkan dan mengendalikan satuan pendidikan dengan penetapan
kebijakan, sasaran, rencana, dan proses/prosedur mutu, serta pencapaiannya
secara berkelanjutan (countinous improvement). Sasaran yang diharapkan
dengan penerapan manajemen mutu dalam pendidikan adalah meningkatkan

7
mutu layanan, memperbaiki produktivitas dan efisiensi melalui perbaikan
kinerja, serta meningkatkan mutu proses pendidikan sehingga dapat
menghasilkan lulusan yang memuaskan atau memenuhi kebutuhan
stakeholders Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63
Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan dan Peningkatan Mutu Pendidikan,
dinyatakan bahwa mutu pendidikan adalah tingkat kecerdasan kehidupan
bangsa yang dapat diraih dari penerapan Sistem Pendidikan Nasional.
Penjaminan mutu harus dilakukan secara sistemik dan terpadu oleh satuan atau
program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan,
Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, dan masyarakat. Oleh sebab itu,
penjaminan mutu (quality assurance) merupakan suatu sistem dalam
manajemen mutu.(Sani dkk 2015 hlm 20)
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang berlaku saat ini
merupakan tanggung jawab tiap pemangku kepentingan pendidikan untuk
menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan utama dari sistem
manajemen mutu adalah menjamin mutu pada setiap tahapan kegiatan sekolah,
yaitu input, proses, dan output dari pengelolaan sekolah. Implementasi SPMP
terdiri atas rangkaian proses/tahapan yang secara siklik dimulai dari: (1)
pengumpulan data; (2) analisis data; (3) pelaporan/pemetaan; (4) penyusunan
rekomendasi; dan (5) upaya pelaksanaan rekomendasi dalam bentuk program
peningkatan mutu pendidikan.(Sani dkk 2015 hlm 21)
Pelaksanaan tahapan-tahapan tersebut dilaksanakan secara bersama-sama
antara satuan pendidikan dengan pihak-pihak lain yang terkait, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63
Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan), yaitu
penyelenggara satuan atau program pendidikan, Pemerintah Kabupaten/Kota,
Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat. Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan (SPMP) dilakukan berbasis pada data dan pemetaan yang valid,
akurat, dan empiris. Data yang dikumpulkan oleh sekolah dapat diperoleh dari
hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS), akreditasi sekolah, ujian kompetensi guru,
ujian nasional, dan profil sekolah.(Sani dkk 2015 hlm 21)

8
BAB III PENUTUP

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Definisi penjaminan mutu pendidikan adalah sebuah kegiatan atau program
terencana yang dikelola dan diimplementasikan secara profesional agar
proses pendidikan dapat berjalan sekaligus menghasilkan output dan
outcome yang berkualitas. Penjaminan mutu sebagai kegiatan perencanaan,
proses atau pelaksanaan mutu yang berlangsung guna mencegah kesalahan
atau kekeliruan dalam proses. Sehingga melalui penjaminan mutu
terwujudnya produk-produk yang berkualitas, layanan yang memuaskan,
dengan terdapatnya sistem sesuai dengan standar yang diterapkan.
2. Sebagai acuan dalam penilaian mutu pengelolaan pendidikan pada tingkat
nasional, provinsi, kabupaten dan kota, sekolahan dan pembelajaran, Proses
dan produk SPMP dapat meyakinkan bahwa pendidikan dan pembelajaran
telah dapat diupayakan secara terus-menerus secara memuaskan bagi
peserta didik, orang tua siswa dan masyarakat, sumberdaya pendidikan
sekolah, dan pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan, Menentukan
model fasilitasi peningkatan kinerja sekolah, meliputi sistem pembelajaran,
manajemen berbasis sekolah dan pemberdayaan masyarakat pendidikan
pada masyarakat luas dalam pengelolaan pendidikan di sekolah, dan Tujuan
akhir penjaminan mutu pendidkan adalah tingginya kecerdasan kehidupan
manusia dan bangsa sebagaimana dicita-citakan oleh pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang dicapai melalui penerapan
SPMP.
3. Jenis kegiatan penjaminan mutu tertuju pada proses untuk membangun
kepercayaan dengan cara melakukan pemenuhan persyaratan atau standar
minimum pada komponen input, komponen proses, dan hasil atau outcome
sesuai dengan yang diharapkan stakeholder. Kegiatan-kegiatan tersebut
sesuai dengan Kementrian Pendidikan Nasional yang menerbitkan

9
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 28 tahun 2016 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan. meliputi kegiatan pemetaan dan
pengukuran, analisis serta kegiatan-kegiatan peningkatan mutu dan
kapasitas sekolah sebagai satuan pendidikan. Semua kegiatan-kegiatan
penjaminan mutu ini merujuk pada ketentuan standar yang telah ditetapkan
oleh pemerintah, yakni Standar Nasional Pendidikan (SNP).

B. Saran
Penulis selaku pembuat makalah ini menyadari jika makalah tersebut masih
terdapat banyak kesalahan, sehingga p e n u l i s menerima apabila ada
kritik yang membangun dari para pembaca dan saran dari pembaca untuk
kesempurnaan dari makalah dimasa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Muhammad., Elfrianto. 2021. Manajemen Pendidikan Masa Kini:
Dilengkapi Pengalaman Kepala Sekolah dan Hasil Observasi Mahasiswa.
Umsu Press: Medan.
Fattah, Nanang. 2012. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. PT Remaja
Rosdakarya: Bandung
Hajar, Ruyatul. 2017. Implementasi Penjaminan Mutu Pendidikan Dalam
Meningkatkan Kinerja Madrasah: Studi di MTs Assurur dan MTs Arrohmah
Kota Tasikmalaya. Indonesian Journal Of Education Management and
Administration Review. Vol 1. No 1. Hlm 89-98.
Rahwati, Dedeh. 2019. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar. Indonesian Journal Of
Education Management and Administration Review. Vol 3. No 1. Hlm 13-
24.
Islami, Nisa. 2018. Desain Sistem Penjaminan Mutu Pada Satuan Pendidikan
Taman Kanak-Kanak (TK). Jurnal Pendidikan: Early Childhood. Vol 2. No
1. Hlm 1-16.
Sani, Ridwan Abdullah., Isda Pramuniati., Anies Mucktiany 2015. Penjaminan
Mutu Sekolah. Bumi Aksara: Jakarta.
Mutu Pendidikan. 2022. Mengenal Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
https://mutupendidikan.com/mengenal-sistem-penjaminan-mutu-sekolah/
Diakses pada 07 Mei 2023 pada pukul 10:53

11

Anda mungkin juga menyukai