Anda di halaman 1dari 12

PELEMBAGAAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PADA TINGKAT

PEMERINTAH DAN SATUAN PENDIDIKAN

Makalah ini dususun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Manajemen Mutu Pendidikan

Dosen Pengampu: Milna Wafirah, M.Pd

Disusun Oleh:
Wahyu Tukhibul Iman NIM-21030376
Walid Akbar Mubarok NIM-21030387

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYUBBANUL WATHON
MAGELANG
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I........................................................................................................................................
PENDAHULUAN....................................................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................
1.3 Tujuan Pembahasan.........................................................................................................
BAB II......................................................................................................................................
PEMBAHASAN......................................................................................................................
2.1 PELEMBAGAAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI TINGKAT
PEMERINTAH.....................................................................................................................
2.2 PELEMBAGAAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN.....................................................................................................
BAB III....................................................................................................................................
PENUTUP..............................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................
3.2 Daftar Pustaka................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini telah terjadi perubahan paradigma masarakat tentang
pendidikan, yaitu pendidikan sebagai “investasi”. Masyarakat berharap
lembaga pendidikan harus mampu menjadikan lulusannya sebagai sosok
yang handal dalam artia memiliki keterampilan dan pengetahuan yang
sesuai dengan masa nya serta mampu berkompetisi.
Manajemen mutu diperlukan untuk tujuan tersebut, karena fungsi
manajemen ang dijalankan dapat diarahkan untuk memberikan layanan
yang sesuai dengan standar nasional. Namun di sisi lain implementasi
penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan sampai saat ini masih
menghadapi berbagai permasalahan, seperti standar SNP yang belum
terealisasi dengan baik, atau contoh lain seperti belum terkoordinirnya
tindak lanjut hasil pendataan mutu pendidikan dari penyelenggara dan
pelaksana pendidikan pada berbagai tingkat pendidikan.
Menurut Sistem Penjaminan dan Peningkatan Mutu Pendidikan
(SPPMP), penjaminan mutu adalah serangkaian proses yang saling
berkaian untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan data tentang
kinerja dan mutu tenaga kependidikan, program pendidikan dan institusi
pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang yang telah diuraikan, maka
rumusan masalah yang dapat diuraikan yaitu:
1. Apa yang dimaksud pelembagaan penjaminan mutu pendidikan di
tingkat pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, penyelenggara &
masyarakat.
2. Apa yang dimaksud pelembagaan penjaminan mutu pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan.
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui maksud pelembagaan penjaminan mutu pendidikan di
tingkat pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, penyelenggara &
masyarakat.
2. Mengetahui maksud pelembagaan penjaminan mutu pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PELEMBAGAAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI
TINGKAT PEMERINTAH
A. Pengertian Pelembagaan Penjaminan Mutu
Istilah pelembagaan berasal dari kata lembaga yang memiliki arti
proses, cara, perbuatan melembagakan. Sedangkan lembaga sendiri
menurut Ruttan & Hayami (1984) memiliki arti aturan di dalam suatu
kelompok masyarakat atau organisasi yan mengkoordinasi antar
anggotanya untuk membantu dengan harapan setiap orang dapat bekerja
sama atau berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama
yang diinginkan.
Sedangkan penjaminan mutu pendidikan sendiri adalah suatu kesatuan
unsur yang terdiri atas keijakan dan proses yang terkait untuk melakukan
penjaminan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh setiap satuan
pendidikan untuk menjamin terwujudnya pendidikan bermutu yang
memenuhi atau melampaui 8 SNP.
B. Komponen Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
1) Sistem penjaminan mutu internal
Sistem penjaminan mutu internal adalah sistem penjaminan mutu yang
dilaksanakan dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh
komponen pendidikan.
2) Sistem penjaminan mutu eksternal
Sistem penjaminan mutu eksternal adalah sistem penjaminan mutu
yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga
akreditasi dan lembaga standarisasi pendidikan.1
C. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan di Tingkat Provinsi
Dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor 63 tahun 2009
tentang sistem penjaminan mutu pendidikan telah di atur pada bagian
kelima pembagian peran dalam penjaminan mutu pendidikan pasal 8 ayat
2 yaitu pemerinah Provinsi wajib mensupervisi, mengawasi dan
mengevaluasi serta dapat memberikan fasilitas, saran, arahan dan/atau
bimbingan kepada pemerintah Kabupaten atau Kota dan/atau
penyelenggara satuan pendidikan sesuai kewenangannya berkaitan dengan
penjaminan mutu satuan pendidikan.2
Berdasarkan peraturan diatas maka penjaminan mutu pendidikan di
tingkat provinsi dapat di tarik kesimpulan bahwasanya pemerintah
provinsi diberi kewenangan untuk melaksanakan pengawasan maupun
evaluasi serta pendampingan kepada pemerintahan di bawahnya yang
sesuai dengan tujuan penjaminan mutu satuan pendidikan.
Adapun tugas/fungsi secara detailnya yaitu:
1) Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan
supervisi terhadap satuan pendidikan dalam pengembangan SPMI-
Dikdasmen (Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar &
Menengah) pada satuan pendidikan menengah dan satuan
pendidikan khusus.
2) Memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen
pada satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan khusus
berdasarkan data dan informasi dalam sistem inormasi mutu
pendidikan di tingkat provinsi.
3) Menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu
pendidikan di tingkat Provinsi kepada pemerintah Provinsi.

1
Barnawi & M.Arifin, Sistem Penjamin Mutu Pendidikan, Ar-Ruzz Media, 2017.
2
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, 2009.
D. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan di Tingkat
Kabupaten/Kota
Agar tercipta harmonisasi antar lembaga dalam pelaksanaan Sistem
Penjaminan Mutu Eksternal (SPME), maka disusun pembagian tugas juga
pada tingkat Kabupaten/Kota. Adapun pembagian tugas pada tingkat
Kabupaten/Kota diantaranya sebagai berikut:
1) Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan
supervisi terhadap satuan pendidikan dalam pengamanan SPMI-
Dikdasmen pada satuan pendidikan dasar.
2) Melakukan pemetaan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-
Dikdasmen pada satuan pendidikan dasar berdasarkan data
informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan tingkat
Kabupaten/Kota.
3) Menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu
pendidikan di tingkat Kabupaten/Kota kepada pemerintah
Kabupaten/Kota.
Dalam menjalankan peran tersebut, pemerintah Kabupaten/Kota
dibantu oleh tim Penjaminan Mutu Pendidikan Kabupaten/Kota (TPMP
Kabupaten/Kota) yang bertugas.
E. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan di Tingkat
Penyelenggara
Sistem penjaminan mutu pada tingkat penyelenggara ini disebut juga
dengan komponen sistem penjaminan mutu internal, yaitu sistem
penjaminan mutu yang dilaksanakan dalam satuan pendidikan dan
dijalankan seluruh komponen satuan pendidikan.
Dalam implementasinya, sistem penjaminan mutu pendidikan dasar
dan menengah mengikuti arahan siklus kegiatan sesuai dengan komponen
masing-masing, diantaranya:
1) Pemetaan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan
pendidikan berdasarkan stamndar SNP.
2) Pembuatan rencana peningkatan mutu yang dituangkan dalam
rencana kerja sekolah (RKS).
3) Pelaksanaan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan
pendidikan maupun proses pembelajaran.
4) Monitoring dan ealuasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang
telah dilakukan.
5) Penetapan standar baru dan penyusunan strategi peningkatan mutu
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.
Guna melaksanakan sistem penjaminan mutu internal, sekolah
membantuk Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah. Agar tidak
tumpang tindih peranan antara kelembagaan sekolah yang dipimpin oleh
Kepala Sekolah dengan kelembagaan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
Sekolah, maka dilakukan pembagian peranan sebagai berikut:
1) Tugas Kelembagaan Sekolah:
a. Merencanakan, melaksanakan, mengandalikan, dan
mengembangkan SPMI
b. Menyusun dokumen SPMI
c. Membuat perencanaan peningkatan mutu pendidikan yang
dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah
d. Melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan
satuan pendidikan maupun proses pembelajaran
e. Menetapan standar baru dan penyusunan strategi
peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi
f. Membentuk unit penjaminan mutu pada satuan pendidikan
g. Mengelola data mutu pendidikan di tingkat satuan
pendidikan
2) Tugas Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu
pendidikan di tingkat satuan pendidikan
b. Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan
supervisi terhadap pelaku pendidikan di tingkat satuan
pendidikan dalam pengembangan penjaminan mutu
pendidikan
c. Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data
mutu pendidikan di satuan pendidikan
d. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pemenuhan mutu yang telah dilakukan
e. Memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu
pendidikan berdasrkan hasil monitoring dan evaluasi
Hasil dari sistem penjaminan mutu internal adalah terjadinya
peningkatan mutu pendidikan pada tingkat sekolah dari masa ke masa.
F. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan di Tingkat Masyarakat
Peranan masyarakat dalam penjaminan mutu pendidikan adalah pokok
pembahasan yang dimaksud dalam pembahasan ini. Menurut Pusat
Standar dan Kebijakan (2021) dalam urusan secara luas kemudian diatur
melalui pasal 188 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2010
tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan termaktub bahwa
fungsi masyarakat dalam penjaminan mutu pendidikan yaitu memberikan
pertimbangan, arahan, dan dukungan tenaga, sarana prasarana, serta
pengawasan pendidikan pada tingkat Nasional, Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
2.2 PELEMBAGAAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
A. Peran Penjaminan Mutu di Tingkat Satuan Pendidikan
Penjaminan mutu pendidikan dilakukan guna meningkatkan
kualitas/ mutu pendidikan di lembaga satuan pendidikan
sekolah/madrasah. Selain itu dengan sistem penjaminan mutu pendidikan,
maka para stekeholders merasa puas dengan adanya sistem penjaminan
mutu tersebut, sehingga dapat mengetahui kualitas lembaga pendidikan
tersebut untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat yang
disesuaikan dengan Standar Pendidikan Nasional.
B. Proses dan Pelaksanaan Penjaminan Mutu di Sekolah
Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah
merupakan serangkaian proses dan sistem yang terkait untuk
mengumpulkan, menganalisa dan melaporkan data mengenai kinerja dan
mutu tenaga pendidik dan kependidikan, program dan lembaga3. Langkah
- langkah penjaminan mutu dalam juklak penjaminan mutu tahun 2017
adalah:
1) Penetapan Standar
Memiliki standar mutu sebagai landasan dalam
melaksanakan penjaminan mutu pendidikan. Sesuai dengan
Undang Undang No. 20 Tahun 2003, SNP adalah kriteria
minimal dalam menyelenggarakan pendidikan.
2) Pemetaan
Memetakan mutu pendidikan pada satuan pendidikan
berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan melalui
kegiatan peserta didik dan anak-anak mereka mendapatkan
pendidikan yang bermutu agar kelak dapat bersaing dalam
menjalani kehidupan.
3) Penyusunan Rencana Pemenuhan
Membuat perencanaan pemenuhan mutu berdasarkan
hasil pemetaan mutu, dokumen kebijakan pendidikan pada
level nasional, daerah dan satuan pendidikan serta rencana
strategis pengembangan satuan pendidikan.
4) Pelaksanaan Pemenuhan Rencana
Melaksanakan pemenuhan mutu dalam pengelolaan
satuan pendidikan dan kegiatan proses pembelajaran sesuai
hasil perencanaan sehingga standar dapat tercapai.

3
Setiyo, “Peranan Penjaminan Mutu,” Jurnal Manajemen Dan Bisnis 11, no. 2 (2021): 91–90.
5) Evaluasi
Evaluasi pendidikan sebagai bentuk penjaminan mutu
meliputi evaluasi kinerja pendidikan, baik yang dilakukan
oleh satuan pendidikan sendiri, pemerintah maupun
masyarakat. Evaluasi oleh satuan pendidikan dilaksanakan
pada setiap akhir semester sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggaraan pendidikan yang telah dilakukan, dan
dilaporkan kepada pihak pihak yang berkepentingan, baik
pemerintah maupun masyarakat. Seperti contohnya penilaian
sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian
ketrampilan peserta didik, yang disesuaikan dengan
tingkat kesukarannya, validitas soal dan jawaban4.
C. Ukuran Keberhasilan Penjaminan Mutu Pada Satuan Pendidikan
Ukuran keberhasilan penjaminan mutu oleh satuan pendidikan
terdiri dari indikator keluaran (output), hasil (outcome) dan dampak.
Berikut dapat digambarkan seperti tabel alur berikut ini:

Adapun hal-hal yang mempengaruhi tingkat keberhasilan


pelaksanaan penjaminan mutu di satuan pendidikan diantaranya
dipengaruhi oleh5:
1. Komitmen manajemen dan kepemimpinan (management
commitment and leadership)
2. Perbaikan yang berkelanjutan (continous improvement)
4
Hanik, Umi. 2011 Implementasi Total Quality Management Dalam Meningkatkan Pendidikan,
Semarang: Rasail edia Group.
5
Fattah, Nanang. 2012. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
3. Mutu hasil belajar meningkat atau mengalami penurunan.
4. Berorientasi pada kepuasan pengguna layanan secara
menyeluruh (total customer statisfaction)
5. Keterlibatan aktif pendidik dan tenaga kependidikan (employee
involvement)
6.Pelatihan (training)
7. Komunikasi (communication)
8. Kerjasama (teamwork)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pentingnya penjaminan mutu pendidikan guna meningkatkan mutu
pendidikan di lembaga satuan pendidikan baik dari pihak pemerintah dan
pihak sekolah baik negeri dan swasta. Akan tetapi, penjaminan mutu
pendidikan akan sulit terwujud bila tidak ada hubungan yang baik antara
internal manajemen lembaga pendidikan dalam tim penjamin mutu tersebut,
maupun dengan hubungan baik antara pemerintah dengan lembaga
pendidikan/ sekolah.
Selain itu dengan sistem penjaminan mutu pendidikan, maka para
stekeholders merasa puas dengan adanya sistem penjaminan mutu tersebut,
sehingga dapat mengetahui kualitas lembaga pendidikan tersebut dalam
memenuh kebutuhan pendidikan masyarakat yang disesuaikan dengan
Standar Pendidikan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Barnawi & M. Arifin, Sistem Penjamin Mutu Pendidikan, Ar-Ruzz Media:
Jakarta 2017.
Peraturan Menteri Pendikan Nasional, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan,
2009.
Setiyo, “Peranan Penjaminan Mutu,” Jurnal Manajemen Dan Bisnis 11, no. 2
(2021): 91–90.
Hanik, Umi. 2011 Implementasi Total Quality Management Dalam
Meningkatkan Pendidikan, Semarang: Rasail edia Group.
Fattah, Nanang. 2012. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosda Karya

Anda mungkin juga menyukai