Anda di halaman 1dari 12

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PADA SATUAN PENDIDIKAN

MAKALAH KELOMPOK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Pada
Semester V Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

Dosen Pengampu: Yulan Tiarni Legistia, S.Pd.I.,M.Pd

Disusun Oleh :

Siti Habibah Nurul Mukti (1211030283)

Winda Indriani (1211030287)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) SEKOLAH


TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SYAMSUL ‘ULUM GUNUNG PUYUH
SUKABUMI
2023 M/ 1445
KATA PENGANTAR
Bissmillahirahmanirrahiim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt pencipta seluruh alam semesta
beserta isinya. Karena atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai panutan terbaik bagi umat
yang membawa cahaya islam sampai saat ini. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah sistem penjaminan mutu pendidikan dengan Judul :
“Penjaminan Mutu Pendidikan Pada Satuan Pendidikan“.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Yulan Tiarni Legistia S. Pd. I., M.
Pd.I, selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan dan
penulisan makalah ini.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak


kekurangan, kami berharap kepada para pembaca agar dapat memakluminya. Karena
sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah Swt dan kekurangan adalah milik kita.
Oleh karena itu, diharapkan bagi pembaca dan para pemerhati dimohon untuk
memberikan kritik dan saran kepada kami yang sifatnya membangun demi
Kesempurnaan makalah ini.

Sukabumi, Desember 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB 1...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................6

A. Pengertian Penjaminan Mutu.................................................................................................6


B. Tujuan Penjaminan Mutu.......................................................................................................7
C. Prinsip-Prinsip Penjaminan Mutu.........................................................................................8
D. Tupoksi Penjaminan Mutu....................................................................................................9
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem penjaminan mutu pendidikan merupakan kegiatan yang sistemik dan
terpadu pada penyelenggaraan pendidikan untuk meningkatkan tingkat kecerdasan
bangsa. Tidak dipungkiri bahwa upaya strategis jangka. panjang untuk
mewujudkannya menuntut satu sistem pengembangan dan peningkatan mutu
pendidikan yang dapat membangun kerjasama dan kolaborasi di antara berbagai
pemangku kepentingan (stake holders) yang terkait dalam satu keterpaduan
jaringan kerja tingkat nasional, regional, dan lokal.

Dalam rangka penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan nasional


secara bertahap, terencana dan terukur sesuai amanat Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pemerintah melakukan
akreditasi untuk menilai kelayakan program dan/atau satuan pendidikan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah telah menetapkan Badan Akreditasi
Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) dengan Peraturan Mendiknas Nomor 29
Tahun 2005.

BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan


program dan/atau satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur
formal dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Sebagai institusi yang
bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Mendiknas, BAN-S/M bertugas
merumuskan kebijakan operasional, melakukan sosialisasi kebijakan dan
melaksanakan akreditasi sekolah madrasah, Dalam melaksanakan akreditasi
sekolah/ madrasah, BAN-S/M dibantu oleh Badan Akreditasi Provinsi
Sekolah/Madrasah (BAP-S/M) yang dibentuk olch Gubernur, sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
khususnya Pasal 87 ayat (2).

Latar belakang adanya kebijakan akreditasi sekolah di Indonesia adalah


bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu. Untuk

4
dapat menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, setiap satuan program
pendidikan harus memenuhi atau melampaui standar yang dilakukan melalui
kegiatan akreditasi ter hadap kelayakan setiap satuan/program pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penjaminan mutu ?
2. Apa tujuan penjaminan mutu pada satuan pendidikan ?
3. Apa saja prinsip-prinsip penjaminan mutu pada satuan pendidikan ?
4. Bagaimana tupoksi satuan pendidikan bagi sistem penjaminan mutu ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari penjaminan mutu
2. Untuk mengetahui tujuan dari penjaminan mutu pada satuan pendidikan
3. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip penjaminan mutu pendidikan pada
satuan pendidikan
4. Untuk mengetahui bagaimana tupoksi satuan pendidikan bagi sistem
penjaminan mutu

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penjaminan Mutu


Dalam manajemen mutu, ada dua konsep tentang mutu atau quality, yaitu
konsep klasik dan konsep modern. Konsep klasik bersifat absolut, sementara
konsep modern bersifat relatif. Dalam konsep klasik, mutu suatu produk
ditentukan oleh produsen sedangkan dalam konsep modern mutu ditentukan oleh
konsumen atau tergantung pada penilaian konsumen. Dalam konsep klasik ini
mutu menunjukkan kepada sifat yang menggambarkan derajat "baik" nya suatu
barang atau jasa yang diproduksi atau dipasok oleh suatu lembaga.

Adapun dalam konsep modern (relatif) mutu menunjukkan kepada sifat suatu
produk apakah memuaskan konsumen atau tidak. Ali (2000; 28) menambahkan
bahwa pada konsep mutu yang bersifat absolut, derajat (degree) baiknya produk,
barang atau jasa, mencerminkan tingginya harga barang atau jasa itu serta
tingginya standar atau tingginya penilaian dari lembaga yang memproduksi atau
memasok barang itu. Sedangkan dalam konsep mutu yang bersifat relatif, derajat
mutu itu bergantung pada penilaian dari pelanggan yang memanfaatkan produk
tersebut.

Penjaminan mutu pendidikan merupakan kewajiban setiap satuan pendidikan


dan merupakan hak setiap warga masyarakat (siswa, orang tua, dan masyarakat).
Sekolah bermutu adalah sekolah yang dapat memberikan kepastian bahwa
keseluruhan komponen yang meliputi organisasi, kebijakan, dan proses-proses
yang terkait di satuan pendidikan tersebut dapat berjalan sesuai dengan standar
yang ditetapkan untuk menjamin terwujudnya budaya mutu untuk sekolah
tersebut.

Penjaminan mutu pendidikan dilakukan guna meningkatkan kualitas/mutu


pendidikan di lembaga satuan pendidikan sekolah/madrasah. Selain itu dengan
sistem penjaminan mutu pendidikan, maka para stekeholders merasa puas dengan
adanya sistem penjaminan mutu tersebut, sehingga dapat mengetahui kualitas

6
lembaga pendidikan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat
yang disesuaikan dengan Standar Pendidikan Nasional.

Penjaminan mutu pendidikan diharapkan dapat terus dilaksanakan oleh Badan


Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah sebagai lembaga independen. Lembaga ini
perlunya kerjasama yang baik dengan pihak pemerintah sebagai pemegang
kepentingan. Sebagai pelaksana akreditasi yang dilakukan oleh asesor guna
melaksanakan verifikasi terhadap kelayakan sekolah baik negeri dan swasta, untuk
kesesuaian dengan standar nasional pendidikan. Sebagai asesor pendidikan
perlunya diklat khusus mengenai etika profesionalisme pendidikan dan
kompetensi asesor tersebut, guna mendapatkan hasil yang akuntabel dan dapat
dipertanggung jawabkan kelayakannya terhadap satuan pendidikan.1

B. Tujuan Penjaminan Mutu


Tujuan yang hendak dicapai melalui sistem penjaminan mutu pendidikan ini
adalah meliputi: (1) terbangunnya budaya mutu pendidikan formal, dan/atau
informal; (2) pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan proposional
dalam penjaminan mutu pendidikan formal dan/atau nonformal pada satuan atau
program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah
kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, dan pemerintah; (3) ditetapkannya
secara nasional acuan mutu dalam penjaminan mutu pendidikan formal dan/atau
nonformal; (4) terpetakannya secara nasional mutu pendidikan formal dan
nonformal yang dirinci menurut provinsi, kabupaten atau kota, dan satuan atau
program pendidikan; (5) terbangunnya sistem informasi dan komunikasi yang
andal, terpadu dan tersambung yang menghubungkan satuan atau program
pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah
kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, dan pemerintah.

Tujuan kegiatan penjaminan mutu bermanfaat, baik bagi pihak internal


maupun eksternal organisasi Perkembangan Penjaminan Mutu dalam Pendidikan,
tujuan penjaminan (Assurance) terhadap kualitas tersebut antara lain sebagai
berikut:
1
Setiyo Setiyo, Peranan Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan Di Sekolah, dalam jurnal Manajemen dan Bisnis
Universitas Bandar Lampung, vol. 11 no. 2, 2021, 470758.

7
a. Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus- menerus dan
berkesinambungan melalui praktek yang terbaik dan mau mengadakan
inovasi
b. Memudahkan mendapatkan bantuan, baik pinjaman uang atau fasilitas atau
bantuan lain dari lembaga yang kuat clan dapat dipercaya.
c. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara
konsisten, dan bila mungkin, membandingkan standar yang telah dicapai
dengan standar pesaing. Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak
dikehendaki.

Tujuan akhir dari sistem penjaminan mutu pendidikan adalah terwujudnya


budaya mutu dalam dunia pendidikan. Budaya mutu, terutama mutu akademik,
mencitrakan dunia pendidikan sebagai arena yang memiliki nilai tinggi, baik
moral maupun sosial. Budaya mutu pada satuan pendidikan ini memastikan
seluruh prorses manajemen maupun pembelajaran dapat berlangsung sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian sekolah yang
menyenangkan dan menghasilkan anak yang berkarakter dan cerdas baik
spiritual, intelektual, emosional, sosial, dan kinestetis dapat diwujudkan.2

C. Prinsip-Prinsip Penjaminan Mutu


Prinsip dari sistem penjaminan mutu pendidikan adalah mandiri,
terstandar, akurat, sistematik dan berkelanjutan, holistik, dan terdokumentasi.
Berikut dijelaskan masing-masing prinsip tersebut :

a. Mandiri
Sistem penjaminan mutu dikembangkan dan diimplementasikan secara
mandiri oleh setiap satuan pendidikan. Kemandirian dalam sistem
penjaminan mutu juga bermakna mengandalkan kekuatan sumber daya
yang tersedia.
b. Terstandar
Sistem penjaminan mutu menggunakan standar nasional pendidikan yang
ditetapkan oleh kemendikbud dan standar yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan bagi satuan pendidikan yang telah memenuhi satuan nasional
pendidikan.
2
Evy Nurachma,Lambang Subagiyo dkk, Model Penjaminan Mutu, (Jawa Tengah: PT. Nasya Expanding
Management, 2020), hal. 72-73.

8
c. Akurat
Sistem penjaminan mutu menggunakan data dan informasi yang akurat
sesuai dengan fakta lapangan dan diolah pada sistem informasi manajemen
sekolah.
d. Ssitemik dan Berkelanjutan
Sistem penjaminan mutu diimplementasikan dengan menggunakan 5
langkah penjaminan mutu, yaitu pemetaan mutu,penyusunan rencana
peningkatan mutu, pelaksanaan pemenuhan mutu, audit/evaluasi
pemenuhan mutu, dan penetapan standar baru yang dilaksanakan secara
berkelanjutan membentuk suatu siklus.
e. Holistik
Sistem penjaminan mutu dilaksanakn terhadap keseluruhan unsur dalam
satuan pendidikan yang meliputi organisasi, kebijakan dan proses-proses
yang terkait.
f. Terdokumentasi
Seluruh aktifitas dalam pelaksanaan sistem penjaminan mutu
terdokumentasi dengan baik dalam berbagai dokumen mutu.

D. Tupoksi Penjaminan Mutu


Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) satuan pendidik dalam penjaminan
mutu pendidikan melibatkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses
pembelajaran, serta pengembangan kurikulum. Mereka juga bertanggung
jawab dalam memastikan penerapan standar mutu pendidikan dan melibatkan
semua stakeholder untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

1. Perencanaan Kurikulum:

Satuan pendidik bertanggung jawab merancang dan mengembangkan


kurikulum sesuai dengan standar pendidikan yang berlaku. Ini melibatkan
pemilihan metode pengajaran, materi pembelajaran, dan penilaian sesuai
dengan kebutuhan siswa.

2. Pelaksanaan Pembelajaran:

9
Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang
telah dirancang. Guru atau dosen harus menyajikan materi pembelajaran
dengan metode yang efektif, memfasilitasi diskusi, dan memberikan dukungan
kepada siswa.

3. Penilaian dan Evaluasi:

Melakukan penilaian terhadap prestasi siswa dengan menggunakan


metode evaluasi yang sesuai. Ini mencakup penyusunan soal ujian, penilaian
tugas, dan memberikan umpan balik kepada siswa untuk meningkatkan
pembelajaran.

4. Pengembangan Profesional:

Terlibat dalam kegiatan pengembangan profesional, seperti pelatihan


dan workshop, untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan dalam
bidang pendidikan. Guru atau dosen juga diharapkan terus mengikuti
perkembangan terbaru dalam pendidikan.

5. Kolaborasi dan Komunikasi:

Berinteraksi secara efektif dengan stakeholder, termasuk siswa, orang


tua, dan rekan kerja. Melibatkan diri dalam kegiatan kolaboratif seperti
pertemuan guru, komunikasi rutin dengan orang tua siswa, serta partisipasi
dalam tim penjaminan mutu sekolah atau perguruan tinggi.3

3
Aswin Bancin, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, dalam jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia,
vol. 9 no. 1, 2017.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam manajemen mutu, ada dua konsep tentang mutu atau quality,
yaitu konsep klasik dan konsep modern. Konsep klasik bersifat absolut,
sementara konsep modern bersifat relatif.

Tujuan akhir dari sistem penjaminan mutu pendidikan adalah


terwujudnya budaya mutu dalam dunia pendidikan. Budaya mutu, terutama
mutu akademik, mencitrakan dunia pendidikan sebagai arena yang memiliki
nilai tinggi, baik moral maupun sosial.

Prinsip dari sistem penjaminan mutu pendidikan adalah mandiri,


terstandar, akurat, sistematik dan berkelanjutan, holistik, dan terdokumentasi.

Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) satuan pendidik dalam penjaminan


mutu pendidikan melibatkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses
pembelajaran, serta pengembangan kurikulum. Mereka juga bertanggung
jawab dalam memastikan penerapan standar mutu pendidikan dan melibatkan
semua stakeholder untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nurachma, Evy dkk. 2020. Model Penjaminan Mutu. Jawa Tengah: PT. Nasya Expanding
Management.
Setiyo, Setiyo. 2021. Peranan Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan Di Sekolah, dalam jurnal
Manajemen dan Bisnis Universitas Bandar Lampung, vol. 11 no. 2. 470758.
Bachin, Aswin. 2017. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, dalam jurnal Manajemen
Pendidikan Indonesia, vol. 9 no. 1.

12

Anda mungkin juga menyukai