Anda di halaman 1dari 11

Nayla Maghfirah : Makalah Sistem Penjaminan ...

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Disusun Oleh :

Nayla Maghfirah (200206081)

Dosen Pengampu :
Drs. Mardin, M.A.

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-


RANIRY FAKULTAS TARBIYAH DAN
KEGURUAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2021/2022
Nayla Maghfirah : Makalah Sistem Penjaminan ...

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur kami ucapakan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah banyak
nikmat yang diberikan. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah sistem
penjaminan mutu pendidikan tepat pada waktunya. Kami juga tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Bapak Drs. Mardin, M.A.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman kami dan para
mahasiswa tentang Mata Kuliah Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
Terlepas dari itu semua kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat, bahasa, dan isi karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami, sehingga kami membutuhkan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Akhir kata kami berharap semoga resume kami dapat
bermanfaat bagi mahasiswa dalam mata kuliah ini. Wassalamualaikum wr.wb.

Banda Aceh, 26 Maret 2022

Penulis
Nayla Maghfirah : Makalah Sistem Penjaminan ...

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................3

BAB I

PEMBAHASAN..............................................................................................................7

SISTEM PENJAMINAN PENJAMINAN MUTU INTERNAL................................7

A. Pengertian Sistem Penjaminan Mutu Internal.......................................................7

B. Prinsip Sistem Penjaminan Mutu Internal............................................................7

C. Tujuan dan Cakupan Sistem Penjaminan Mutu Internal......................................9

D. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal.............................................................10

KESIMPULAN.................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
Nayla Maghfirah : Makalah Sistem Penjaminan ...

BAB I

PEMBAHASAN

1. Sistem Penjaminan Mutu Internal

A. Pengertian sistem penjaminan mutu internal

Sistem penjaminan mutu internal adalah Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah
kegiatan sis1tem penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara
otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan secara
berencana dan berkelanjutan. Pelaksanaan SPMI di perguruan tinggi menjadi suatu keharusan
dalam rangka penigkatan kualitas dan perwujudan tujuan dari perguruan tinggi.

Sistem penjaminan mutu internal yaitu sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam
satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan. Sistem
penjaminan mutu internal pendidikan dasar dan menengah merupakan suatu kesatuan unsur
yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait untuk melakukan penjaminan
mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah untuk
menjamin terwujudnya pendidikan bermutu yang memenuhi atau melampaui Standar
Nasional Pendidikan.

Sistem penjaminan mutu internal (SPMI) merupakan salah satu mekanisme yang harus
dilaksanakan oleh satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan untuk
memenuhi delapan Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Kompetensi Lulusan,
Isi, Proses, Penilaian, Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), Sarana dan Prasarana,
Pengelolaan, dan Pembiayaan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, Bab II pasal 2 dijelaskan bahwa
SPMI bertujuan untuk menjamin pemenuhan standar pada satuan pendidikan secara
sistematik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu pada
satuan pendidikan secara mandiri. Dari penjelasan tersebut tujuan akhirnya adalah
tumbuhnya budaya mutu.

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh satuan pendidikan sebelum melaksnakan
setiap tahapan dalam SPMI adalah membangun komitmen dengan seluruh warga sekolah.
Seluruh warga sekolah harus memahami SPMI yang akan dilaksanakan dan harus terlibat
disetiap tahap pelaksanaannya. Setelah warga sekolah membuat komitmen bersama dan
memahami setiap tahap yang akan dilakukan, langkah berikutnya adalah kepala sekolah
membentuk tim penjaminan mutu Pendidikan di satuan pendidikan (TPMPS) dan rincian
tugas masing-masing. dengan adanya TPMS diharapkan semua tahapan dalam SPMI dapat
dilaksanakan dengan baik dan budaya mutu terwujud. TPMS terdiri dari perwakilan
pimpinan satuan pendidikan, perwakilan guru, perwakilan tenaga kependidikan dan
perwakilan komite sekolah. TPMS memiliki tugas melaksanakan pemetaan mutu pendidikan
berdasarkan data mutu pendidikan di satuan pendidikan, melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan, dan memberi rekomendasi untuk
pemenuhan mutu berdasarkan hasil monitoring dan evalusi kepada kepala satuan pendidikan.

1
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 04 No. 02 (2020) : 171-183 Available online at
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
Nayla Maghfirah : Makalah Sistem Penjaminan ...

Sistem penjaminan mutu internal merupakan proses penjaminan mutu yang dilakukan
secara mandiri oleh lembaga pendidikan. Penjaminan mutu internal membantu persiapan
lembaga pendidikan untuk menjalani proses penjaminan mutu secara eksternal. Oleh karena
itu penjaminan mutu internal harus mampu membuat program-program yang sesuai dengan
tujuan pencapaian mutu yang baik.

B. Prinsip Sistem Penjaminan Mutu Internal

Prinsip dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan adalah mandiri, terstandar, akurat,
sistemik dan berkelanjutan, holistik, dan terdokumentasi.

1. Mandiri yaitu; SPMI dikembangkan dan diimplementasikan secara mandiri oleh


setiap satuan pendidikan.

2 Terstandar yaitu; SPMI menggunakan Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan


oleh Mendikbud dan Standar yang ditetapkan oleh satuan pendidikan bagi satuan
pendidikan yang telah memenuhi SNP.

3. Akurat yaitu; SPMI menggunakan data dan informasi yang akurat.

4. Sistemik dan berkelanjutan yaitu; SPMI diimplementasikan dengan menggunakan 5


(lima) langkah penjaminan mutu yaitu pemetaan mutu, penyusunan rencana peningkatan
mutu, pelaksanaan pemenuhan mutu, audit/evaluasi pemenuhan mutu, dan penetapan
standar baru yang dilaksanakan secara berkelanjutan membentuk suatu siklus.

5. Holistik yaitu; SPMI dilaksanakan terhadap keseluruhan unsur dalam satuan


pendidikan yang meliputi organisasi, kebijakan, dan proses-proses yang terkait.

6. Terdokumentasi yaitu; Seluruh aktivitas dalam pelaksanaan SPMI terdokumentasi


dengan baik dalam berbagai dokumen mutu.

C. Tujuan dan Cakupan Sistem Penjaminan Mutu Internal

1. Tujuan

Penerapan sistem penjaminan mutu di satuan pendidikan dasar dan menengah bertujuan
untuk memastikan bahwa keseluruhan unsur yang meliputi organisasi, kebijakan, dan proses-
proses yang terkait di satuan pendidikan dapat berjalan sesuai dengan standar yang
ditetapkan untuk menjamin terwujudnya budaya mutu di satuan pendidikan.
Nayla Maghfirah : Makalah Sistem Penjaminan ...
2

Memelihara dan meningkatkan mutu pendidik-an tinggi secara berkelanjutan, yang dijalankan oleh
suatu perguruan tinggi secara internal, untuk mewujudkan visi, serta untuk memenuhi kebutuhan
stakeholders melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. Pencapaian tujuan penjaminan
mutu dilakukan melalui SPMI, untuk kemudian memperoleh akreditasi melalui SPME oleh BAN-PT
atau lembaga mandiri yang diakui Pemerintah. Dengan demikian, peningkatan mutu perguruan tinggi
secara berkelanjutan dapat diwujudkan secara komprehensif melalui SPM-PT, seperti dapat dilihat
pada Gambar berikut

2. Cakupan

Sistem penjaminan mutu internal pendidikan dasar dan menengah ini mencakup seluruh
aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk
mencapai Standar Nasional Pendidikan. SPMI ditetapkan oleh satuan pendidikan dan
dituangkan dalam pedoman pengelolaan satuan pendidikan serta disosialisasikan kepada
pemangku kepentingan satuan pendidikan.

D. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal

Siklus penjaminan mutu yang akan dilaksnakan oleh satuan pendidikan terdiri dari 5
tahapan yaitu penetapan standar mutu, pemetaan mutu, penyusunan rencana pemenuhan,
pelaksanaan pemenuhan dan evaluasi/audit mutu. Tahapan SPMI digambarkan pada siklus
berikut ;

Gambar. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal di Satuan Pendidikan

2
Ditjen Dikti Kemendiknas. (2010). Sistem penjaminan mutu perguruan tinggi SPMPT). Jakarta: Ditjen Dikti
Kemendiknas.
https://lpmpjambi.id/wp-content/uploads/2019/09/Penjaminan-Mutu-Pendidikan-Melalui-Yetty.pdf
Nayla Maghfirah : Makalah Sistem Penjaminan ...
3

Berdasarkan siklus di atas langkah-langkah yng harus dilakukan TPMPS yang sudah di bentuk
adalah :

1. Menentukan standar mutu yang akan dicapai. Standra mutu yang akan dicapai satuan pendidikan
adalah delapan Standar Nasional pendidikan. Agar dapat menetukan standar mutu maka TPMPS dan
semua warga sekolah harus memahami SNP. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh sekolah
untuk memahami SNP adalah menyiapkan dokumen regulasi-regulasi terkait dengan SNP dan
melakukan diskusi bedah regulasi-regulasi SNP. Regulasi-regulasi terkait SNP merupakan kriteria
minimal yang harus dilakukan dia satuan pendidikan. Apabila SNP tercapai satuan pendidikan dapat
membentuk standar baru di atas SNP.

2. Melaksanakan pemetaan mutu. Pemetaan mutu merupakan kegiatan yang dilakukan dalam SPMI
untuk mengetahui apakah sekolah sudah memenuhi standar mutu yang ditetapkan atau masih perlu
peningkatan untuk memenuhi standar mutu yang ditetapkan. Pemetaan mutu dapat dimulai dengan
melakukan Evalusi diri sekolah. Sekolah mulai tahun 2016 menggunakan instrumen pemetaan mutu
pendidikan (PMP) sebagai instrumen evaluasi diri sekolah. Instrumen PMP yang telah diisi oleh
warga sekolah di input ke dalam sebuah sistem yang telah dirancang oleh kementerian pendidikan dan
kebudayaan. Dari hasil olahan sistem PMP dihasilkan raport mutu sekolah. Raport mutu sekolah
menggambarkan capain pemenuhan SNP oleh sekolah. Pada raport mutu sekolah tergambar lima
kategori pencapain SNP yaitu mencapai SNP 1, mencapai SNP 2, mencapai SNP 3, Mencapai SNP 4,
dan SNP. berdasarkan capain raport mutu sekolah, TPMS melakukan analisis data untuk memetakan
indikator mutu yang belum memenuhi SNP dan yang sudah memenuhi SNP. Sekola menetapkan
permaslahan dan akar berdasarkan indikator mutu yang belum memenuhi SNP. setelah sekolah
mengetahui akar dari permasalahan yang ditimbulkan, langkah selanjutnya adalah sekolah memberi
rekomendasi berupa solusi utnuk mengatasi permaslahan.

3. Menyusun Rencana Pemenuhan. Rencana Pemenuhan disusun berdasarkan rekomendasi. Rencana


pemenuhan disusun sebagai acuan untuk implementasi peningkatan mutu. Rencana pemenuhan
menggambarkan program dan kegiatan yang akan dilakukan untuk memenuhi SNP. Rencana
pemenuhan juga menggambarkan sumber dana yang akan digunakan dalam rangka pelaksanaan
peningkatan mutu, personil yang terlibat, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menjalankan
program. Rencana pemenuhan tertuang dalam rencana kerja sekolah yang meliputi rencana kerja
jangka menengah dan rencana kerja tahunan atau rencana kegiatan dan anggaran sekolah. Rencana
kerja menengah menggambarkan program kerja satuan pendidikan dalam jangka empat tahun.
Sedangkan rencana kerja tahunan menggambarkan kegiatan yang akan dilakukan pada tahun berjalan.

4. Melaksanakan Pemenuhan. Pemenuhan dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah disusun.


Pemenuhan dilakukan secara bertahap dengan melibatkan semua warga sekolah dan dan bekerja sama
dengan pihak lain yang terkait dengan program dan kegiatan yang akan dilakukan.

5. Melaksanakan Monitoring/Audit internal. Kegiatan monitoring dilakukan untuk memastikan


apakah program yang disusun dilaksanakan sesuai rencana pemenuhan , dampak dari program

Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 04 No. 02 (2020) : 171-183 Available online at
3

https://lpmpjambi.id/wp-content/uploads/2019/09/Penjaminan-Mutu-Pendidikan-Melalui-Yetty.pdf
Nayla Maghfirah : Makalah Sistem Penjaminan ...
4

pemenuhan yang dilakukan, evaluasi dan tidak lanjut yang harus dilakukan oleh satuan pendidikan.
Monitoring/audit internal dilakukan oleh TIM monitoring/audit internal yang telah dibentuk di satuan
pendidikan. Hasil monitoring disampaikan dalam pertemuan seluruh warga sekolah. Hasil monitoring
akan dijadikan dasar untuk menentapkan standar baru jika telah memenuhi SNP. Melalui
mengimplementasikan lima tahapan dalam sistem penjaminan mutu internal secara berkelanjutan di
satuan pendidikan diharapkan semua satuan pendidikan dapat memenuhi delapan Standar Nasional
Pendidikan dalam rangka penjaminan mutu pendidikan. Kerja sama dari semua warga sekolah dan
pihak-pihak yang terkait lainnya memeiliki peran yang bersar dalam penjaminan mutu pendidikan.
LPMP dalam penjaminan mutu pendidikan disatuan pendidikan salah satu tugasnya adalah
melakukan pembinan, pembimbingan, pendampingan, supervisi dan evaluasi terhadap satuan
pendidikan dalam mengambangkan SPMI. Pembinaan, pembimbingan dan pendampingan dilakukan
oleh LPMP melalui program sekolah model dan sekolah zonasi.

Tahapan-tahapan dalam proses penjaminan mutu tersebut tentunya memiliki tujuan. Setidaknya
terdapat lima tujuan untuk penjaminan mutu pada lembaga pendidikan, yaitu: improvement,
innovation, communication, motivation and control (Rosa, 2014). Kelima tujuan ini tentunya akan
menjadi acuan dalam proses penajminan mutu lembaga pendidikan tinggi. Untuk lebih jelas tentang
masing-masing tujuan tersebut, maka diuraikan sebagai berikut:

 Improvement. Tujuan yang pertama dari penjaminan mutu adalah untuk peningkatan lembaga
pendidikan. Tujuan ini mencerminkan bahwa penjaminan mutu menjadi salah satu cara agar
lembaga pendidikan mengalami peningkatan dan perkembangan. Oleh karena itu sistem
penjaminan mutu harus mengarah pada upaya-upaya peningkatan mutu khususnya pada bidang-
bidang akademik atau yang berkenaan langsung dengan proses pembelajaran.
 Innovation. Kemudian tujuan yang kedua adalah sebagai bahan berinovasi. Inovasi berbeda
dengan perbaikan. Inovasi bertujuan mencari sesuatu atau menemukan hal baru. Penjaminan
mutu berperan dalam menciptakan inovasi-inovasi baru dalam lembaga pendidikan, karena mutu
yang baik harus terus berkembang sesuai perkembangan zaman. Perbaikan proses dan
metodologi pembelajaran, sistem informasi, manajemen serta penelitian harus terus dilakukan
guna menjadi lebih baik dan up to date.
 Communication. Selanjutnya tujuan penjaminan mutu adalah sebagai alat komunikasi.
Komunikasi disini maksudnya sebagai pemberi informasi kepada para civitas akademika tentang
apa yang sudah ada dan hal apa yang perlu ditingkatkan. Selain itu tujuan ini untuk memberikan
informasi kepada publik dan stakeholder lainnya tentang capaian yang diraih oleh lembaga
pendidikan.
 Motivation. Tujuan motivasi berkaitan dengan sikap dan perilaku civitas dalam menghadapi dan
menanggapi hasil penjaminan mutu. Civitas akademik akan terdorong untuk melakukan
perbaikan-perbaikan melihat hasil dari penjaminan mutu. Jika hasil penjaminan mutu belum
menunjukkan hasil yang maksimal maka civitas akan terdorong untuk melakukan perbaikan. Jika
hasil sudah menunjukkan kesempurnaan/ baik, mereka akan termotivasi untuk terus
mempertahannya dengan melakukan praktik-praktik yang baik.

4
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
Nayla Maghfirah : Makalah Sistem Penjaminan ...
5

 Control. Tujuan yang terakhir adalah kontrol/ pengawasan. Pelaksanaan penjaminan mutu akan
memberikan umpan balik dari hasil pemeriksaan/ asesmennya kepada lembaga pendidikan. Hasil
ini akan mejadi bahan evaluasi bagi penyelenggara dan kemudian melakukan perbaikan.
Pengawasan akan dilakukan dan dipraktikkan yang bertujuan mengantisipasi hasil rekomadasi
dari penjaminan mutu. Pengelola akan melakukan kontrol agar rekomendasi yang baik tetap
dipertahankan dan dikembangan sedangkan rekomendasi perbaikan dipastikan tidak akan terjadi
kembali.

5
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 04 No. 02 (2020) : 171-183 Available online at
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
Nayla Maghfirah : Makalah Sistem Penjaminan ...
6

KESIMPULAN

Sistem penjaminan mutu internal adalah sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam
satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan. Sistem
penjaminan mutu internal pendidikan dasar dan menengah merupakan suatu kesatuan unsur
yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait untuk melakukan penjaminan
mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah untuk
menjamin terwujudnya pendidikan bermutu yang memenuhi atau melampaui Standar
Nasional Pendidikan.

Prinsip sistem penjaminan mutu pendidikan yaitu:


 Mandiri
 Terstandar
 Akurat
 Sistemik dan berkelanjutan
 Holistik
• Terdokumentasi

Tujuan sistem penjaminan mutu internal yaitu Penerapan sistem penjaminan mutu di
satuan pendidikan dasar dan menengah bertujuan untuk memastikan bahwa keseluruhan
unsur yang meliputi organisasi, kebijakan, dan proses-proses yang terkait di satuan
pendidikan dapat berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan untuk menjamin
terwujudnya budaya mutu di satuan pendidikan.

Cakupan sistem penjaminan mutu internal yaitu Sistem penjaminan mutu internal
pendidikan dasar dan menengah ini mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan
dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai Standar Nasional
Pendidikan. SPMI ditetapkan oleh satuan pendidikan dan dituangkan dalam pedoman
pengelolaan satuan pendidikan serta disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan
pendidikan.

Siklus sistem penjaminan mutu internal terdiri atas :

1. Pemetaan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan berdasarkan


Standar Nasional Pendidikan
2. Pembuatan rencana peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah;
3. Pelaksanaan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun proses
pembelajaran;
4. Monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan; dan
5. Penetapan standar baru dan penyusunan strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi.

6
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 04 No. 02 (2020) : 171-183 Available online at
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
Nayla Maghfirah : Makalah Sistem Penjaminan ...

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 04 No. 02 (2020) : 171-183


Available online at https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index

Al-Alawi, Y., Al-Kaabi, D., Rashdan, S., & Al-Khaleefa, L. (2009). Quality Assurance
and Continuous Improvement: A Case Study of The University of Bahrain. Quality in
Higher Education, 15(1), 61–69. https://doi.org/10.1080/13538320902731575

Riset, K., & Pendidikan Tinggi, D. (2016). Peraturan Menteri Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Ditjen Dikti Depdiknas. (2003). Pedoman penjaminan mutu (quality assurance)


pendidikan tinggi. Jakarta: Ditjen Dikti Depdiknas.

Ditjen Dikti Kemendiknas. (2010). Sistem penjaminan mutu perguruan tinggi


SPMPT). Jakarta: Ditjen Dikti Kemendiknas.

http://lpjm.uia.ac.id/?page_id=372

https://lpm.amikompurwokerto.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai