Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL

(TENTANG TUJUAN DAN CAKUPAN SISTEM PENJAMINAN


EKSTERNAL DAN STRUKTUR ORGANISASI SISTEM PENJAMINAN
EKSTERNAL)

MAKALAH

Mata Kuliah : Sistem Penjamin Mutu Pendidikan

Dosen Pengampu : Amrizal, S.Pd.I., M.Pd

OLEH:

KELOMPOK IX

AGNES YANILA GRASELA (2020.153.1292)


DIAH NUR AMALIAH (2020.153.1297)

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) NUSANTARA BATANGHARI
FAKULTAS PENDIDIKAN ISLAM DAN KEGURUAN (FPIK)
TAHUN 2022
(TENTANG TUJUAN DAN CAKUPAN SISTEM PENJAMINAN
EKSTERNAL DAN STRUKTUR ORGANISASI SISTEM PENJAMINAN
EKSTERNAL)

Oleh :

AGNES YANILA GRASELA (2020.153.1292)


DIAH NUR AMALIAH (2020.153.1297)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penjaminan mutu dalam dunia pendidikan memang harus
ditingkatkan mengingat mutu pendidikan di indonesia pada khusuusnya
jauh dari apa yang diharapkan. Kita juga mengakui bahwa sekolah-
sekolah baik dari tingkat menengah maupun tingkat atas tentang kondisi
sarana prasarana dan proses pembelajaran masih kurang memuaskan
sehingga penjaminan mutu pendidikan merupakan program yang utama
bahkan amata sangat penting bagi menteri pedidikan dan tentunya bagi
pemerintah. Penjaminan mutu pendidikan itu sendiri merupakan kegiatan
mandiri oleh lembaga pendidikan tertentu oleh karena itu hrus disusun
diranacang dan dilakasakan sendiri. Salah satu upaya dalalm
merelisasikan penjaminan mutu tersebut dapat dilakuakan secara
bertahap oleh pihak sekolah yakni dengan melakaukan evaluasi diri,
kemudian ditindaklanjuti dengan monitoring sekolah oleh pihak
pemerintah daerah sehingga penjaminan mutu pendidikan dapat
dilakukan dengan baik.

1
2

PEMBAHASAN

A. Tujuan Penjaminan mutu eksternal


Sistem Penjaminan Mutu Eksternal yaitu sistem penjaminan mutu
yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, lembaga
akreditasi dan lembaga standarisasi pendidikan. SIstem penjaminan mutu
eksternal adalah sistem penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh unit di
luar satuan pendidikan. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal Pendidikan
Dasar dan Menengah yang selanjutnya disingkat SPME-Dikdasmen
adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi kebijakan dan
proses yang terkait untuk melakukan fasilitasi dan penilaian melalui
akreditasi untuk menentukan kelayakan dan tingkat pencapaian mutu
satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dan/atau program
keahlian.1
SPME direncanakan dilaksanakan dikendalikan dan dikembangkan
oleh pemerintah dan pemerintah daerah, Badan Standar Nasional
Pendidikan, dan Badan Akreditasi Nasional sesuai dengan
kewenangannya. Prinsip Sistem Penjaminan Mutu Eksternal adalah
akurat, objektif, transparan, dan akuntabel Dalam implementasinya sistem
penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah ditunjang oleh Sistem
Informasi Penjaminan Mutu pendidikan dasar dan menengah, seperti
terlihat pada di bawah ini.

1
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2007
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan BAB IV
Susunan Organisasi Pasal 8
3

Tujuan kegiatan penjaminan mutu bermanfaat baik bagi pihak

internal maupun eksternal organisasi. Menurut Yorke (1997) Saputra


H. Perkembangan Penjaminan Mutu dalam Pendidikan tujuan penjaminan
(Assurance) terhadap kualitas tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus dan ber-


kesinambungan melalui praktek yang terbaik dan mau mengadakan
inovasi.
2. Memudahkan mendapatkan bantuan baik pinjaman uang atau fasilitas
atau bantuan lain dari lembaga yang kuat clan dapat dipercaya.
3. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu
secara konsisten dan bila mungkin membandingkan standar yang telah
dicapai dengan standar pesaing
4. Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki. Selain itu
tujuan dari diadakannya penjaminan kualitas (quality assurance) ini
adalah agar dapat memuaskan berbagai pihak yang terkait di
dalamnya, sehingga dapat berhasil mencapai sasaran masing-masing.
Penjaminan kualitas merupakan bagian yang menyatu dalam
membentuk kualitas produk dan jasa suatu organisasi atau
perusahaan. Mekanisme penjaminan kualitas yang digunakan juga
harus dapat menghentikan perubahan bila dinilai perubahan tersebut
menuju ke arah penurunan atau kemunduran.
4

Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah terdiri


atas dua komponen yaitu Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). 2
B. CAKUPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL
Pengukuran ketercapaian standar acuan dan evaluasi mutu
pendidikan dilakukan terhadap satuan/program pendidikan melalui : 1).
Evaluasi Diri Satuan/Program Pendidikan (EDS); 2). Monitoring
Satuan/Program Pendidikan oleh Pemerintah Daerah (MSPD); 3).
Akreditasi; 4). Sertifikasi; 5). Ujian Nasional; dan 6). Pengumpulan Data
Pangkalan Data dan Informasi (Padati)
a) Evaluasi Diri Satuan/Program Pendidikan (EDS)
Evaluasi Diri Satuan/Program Pendidikan (EDS) merupakan
salah satu kegiatan pengukuran ketercapaian standar acuan mutu
pada satuan/program pendidikan. Alat yang digunakan untuk
pengukuran ketercapaian standar mutu pada satuan/program
pendidikan adalah Instrumen Evaluasi Diri Satuan/program
Pendidikan. Setiap satuan/program pendidikan melakukan
penjaringan data dengan cara mengisi instrumen evaluasi diri.
Pengukuran kinerja melalui pengukuran evaluasi diri
satuan/program pendidikan dilakukan setahun sekali. Hasil
pengukuran kemudian dianalisis, sehingga menghasilkan
satuan/program pendidikan dengan kategori:
b) Monitoring Satuan/Program Pendidikan oleh Pemerintah Daerah
(MSPD)
Monitoring Satuan/Program Pendidikan oleh Pemerintah
Daerah (MSPD) merupakan pengukuran kinerja kabupaten/kota
dalam pencapaian standar acuan mutu pendidikan. Alat yang
digunakan untuk pengukuran audit kinerja pada tingkat
kabupaten/kota adalah laporan MSPD. Data yang dijaring melalui
2
Agustian Ramadana Putera, dkk. Penjaminan Mutu Pendidikan (Kalimantan Selatan :
CV. Ahbab Pustaka, 2022) hal. 35
Ibid, hal. 36
5

laporan tersebut berasal dari Evaluasi Diri Satuan/Program


Pendidikan. Penjaringan data kabupaten/kota dilakukan oleh para
pengawas satuan/program pendidikan sesuai dengan
satuan/program pendidikan yang termasuk binaannya. Analisis
hasil pengukuran menghasilkan pencapaian standar acuan mutu
pendidikan pada tingkat kabupaten/kota dengan kategori sebagai
berikut:
c) Akreditasi
Akreditasi merupakan salah satu pengukuran ketercapaian
standar acuan mutu pendidikan yang dilakukan secara eksternal
oleh Badan Akreditasi Nasional Satuan/program pendidikan
Sekoklah/Madrasah (BAN S/M) dan Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN PT). Pengukuran dilakukan secara berkala
untuk mengetahui pencapaian standar acuan mutu satuan/
program pendidikan. Pemeringkatan akreditasi dilakukan jika hasil
akreditasi memenuhi kriteria status sebagai berikut.
d) Sertifikasi
Sertifikasi, dalam hal ini sertifikasi pendidik, merupakan
pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian
standar mutu acuan terkait dengan standar pendidik. Sertifikasi
adalah proses pemberian sertifikat bagi pendidik. Sertifikat
pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan
kepada pendidik sebagai tenaga profesional. Pengukuran pada
sertifikasi, sesuai dengan kriteria, menghasilkan pendidik dengan
kategori lulus dan tidak lulus. Pendidik yang lulus artinya pendidik
tersebut telah memenuhi standar nasional pendidikan. Sementara
kategori tidak lulus, artinya pendidik tersebut belum memenuhi
standar nasional pendidikan. Data yang diperoleh dari hasil
pengukuran sertifikasi adalah kompetensi dan kualifikasi pendidik.
e) Ujian Nasional
6

Ujian Nasional merupakan pengukuran ketercapaian standar


acuan mutu pendidikan terkait dengan pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan. Pengukuran tersebut akan menghasilkan
tingkat kelulusan peserta didik secara nasional. Data yang
diperoleh pada pengukuran ini adalah data kinerja dan prestasi
peserta didik.
f) Pengumpulan Data Pangkalan Data dan Informasi (Padati)
Pengumpulan data Padati dilakukan terhadap satuan/
program pendidikan secara berkala setiap tahun. Pengukuran
dilakukan guna menjaring data kuantitatif tentang staf, peserta
didik, fasilitas, pendidik, dan sumberdaya lainnya yang terkait
dengan standar acuan mutu. Data Padati dijaring oleh
kabupaten/kota, kemudian selanjutnya dikirim ke PSP
Kemendiknas atau EMIS Kemenag.3
C. STRUKTUR ORGANISASI PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL
Penjaminan mutu merupakan serangkaian proses dan sistem yang
terkait untuk mengumpulkan, menganalisis, dan  melaporkan data
mengenai kinerja dan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, program,
dan lembaga. Proses penjaminan mutu mengidentifikasi aspek
pencapaian dan prioritas peningkatan, menyediakan data sebagai dasar
perencanaan dan pengambilan keputusan, serta membantu membangun
budaya peningkatan mutu secara berkelanjutan. Sistem penjaminan mutu
ditujukan untuk membangun mutu layanan agar memenuhi kepuasan
pemangku kepentingan mahasiswa/orang tua atau wali mahasiswa,
pengguna lulusan, serta pihak terkait lainnya untuk menghasilkan lulusan
yang cakap, terampil, dan memiliki sikap yang mulia.. Struktur Organisasi
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) terdiri dari:

 Ketua Lembaga
o Kabid Pengembangan Sistem Mutu dan Pengendali Dokumen (SPMI)
3
Direktorat Penjaminan Mutu, Sistem Penjaminan Mutu Internal ( Direktorat Penjaminan
mutu, 2018) hal. 12
7

o Kabid Monitoring dan Audit Mutu (SPMI)


o Kabid SPME
o Kabid Penanganan Keluhan Pelanggan

PENUTUP
8

Penjaminan mutu merupakan proses penetapan dan pemenuhan


standar mutu pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan sehingga
stakeholders memperoleh kepuasan. Penjaminan mutu memiliki tujuan
menurut Yorke (1997)  Saputra H. Perkembangan Penjaminan Mutu
dalam Pendidikan tujuan penjaminan (Assurance) terhadap kualitas
tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus dan ber-


kesinambungan melalui praktek yang terbaik dan mau mengadakan
inovasi.
2. Memudahkan mendapatkan bantuan baik pinjaman uang atau fasilitas
atau bantuan lain dari lembaga yang kuat clan dapat dipercaya
3. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu
secara konsisten dan bila mungkin membandingkan standar yang telah
dicapai dengan standar pesaing
4. Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki. Dengan
demikian dapat kita simpulkan bahwa penjeminan mutu dalam
pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk
mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan bisa besaing dengan
sekolah-sekolah intenasional.                                                             
9

DAFTAR PUSTAKA

Roskina Mas Siti. (2017) Pengelolaan Penjamin Mutu Pendidikan.


Yogyakarta : ZAHR Publishing.

Palimirna. ( TT ) Perkembanagn Teori Quality Assurance ( Penjaminan


Mutu ).

Sanaky, Hujaie A.H (2011) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP).


Tersedia:http://sanaky.staff.uii.ac.id/2011( 18 maret 2012 )

Spmp UU No : 20 TAHUN 2003 TENTANG SISDIKNAS pasal 1 ayat21


Undang-undang no 14 tahun 2005

PPRI  no. 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional pasal 1 ayat


6
10
11

Anda mungkin juga menyukai