OLEH:
TEKNIK KESELAMATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN
TRI TUNAS NASIONAL
TAHUN AJARAN
2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Terima kasih terhatur kepada orang tua Kami yang tak pernah lelah
membimbing Kami dengan segenap cinta kasihnya, kepada dosen mata kuliah
Perencanaan Pendidikan yang dengan gigih memotivasi kita semua untuk terus
maju dan berkarya, serta kepada semua pihak yang tentunya begitu banyak
membantu hingga terselesaikannya penulisan makalah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberi jalan kepada kita untuk selalu
memperbaiki diri dan memperoleh manfaat dari setiap detik yang berlalu. Amin.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
bermutu, baik dari sisi input, proses, output, maupun outcome. Input
pendidikan yang bermutu adalah guru-guru yang bermutu, peserta didik
yang bermutu, kurikulum yang bermutu, fasilitas yang bermutu, dan
berbagai aspek penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Proses
pendidikan yang bermutu adalah proses pembelajaran yang bermutu. Output
pendidikan yang bermutu adalah lulusan yang memiliki kompetensi yang
disyaratkan. Adapun outcome pendidikan bermutu adalah lulusan yang
mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi atau terserap pada
dunia usaha atau industri.2
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
2
37.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
6
5
Sementara itu Sayyid Mahmud al-Hawariy dalam bukunya “al-Idaroh alUshul wal
Ushushil Ilmiyah” mengartikan manajemen sebagai suatu sikap seseorang maupun
sekelompok orang untuk mengetahui ke mana arah yang dituju, kesukaran apa
yang harus dihindari, kekuatan apa yang harus dijalankan, dan bagaimana
mengemudikan kapal serta anggotanya dengan sebaik-baiknya tanpa adanya
pemborosan waktu dalam proses mengerjakannya.7 Sedangkan menurut Oemar
Hamalik manejemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan
keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia serta sumber-sumber lainnya
menggunakan metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.8
7
8
9
10
6
dalam penggunaan (easy to use), estetika (esthetics), dan sebagainya. Kedua, mutu
dalam definisi strategik. Dalam definisi strategik, mutu diartikan sebagai segala
sesuatu yang mampu memenuhi keinginan, kebutuhan, dan kepuasan pelanggan
(meeting the needs of customers).11
peningkatan kualitas.14
Menurut Sudarwan Danim bahwa mutu adalah derajat keunggulan suatu
produk atau hasil kerja, baik berupa barang maupun jasa. 15 Dalam kaitannya
dengan pendidikan, menurut Mujamil Qomar, pengertian mutu pendidikan adalah
kemampuan lembaga pendidikan dalam mendayagunakan sumber-sumber
pendidikan untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin. Mulyasa
sebagimana diungkapkan oleh Mujamil Qomar bahwa pengertian mutu mencakup
input, proses dan output pendidikan. Lembaga pendidikan dikatakan bermutu jika
input, proses, dan hasilnya dapat memenuhi persyaratan yang dituntut oleh
pengguna jasa pendidikan. Apabila performance-nya dapat melebihi persyaratan
yang dituntut oleh stake holders (user), maka suatu lembaga pendidikan tersebut
dikatakan sebagai lembaga pendidikan yang unggul.16
11
12
13
14
15
16
7
total dan terpadu. Oleh kerena itu, TQM (Total Quality Management) telah
menjadi sistem manajemen yang berkaitan dengan upaya untuk terus
meningkatkan kualitas dalam berbagai tahap, bagian dan bidang-bidang dalam
17
organisasi. Menurut Edward Sallis, “TQM adalah sebuah filosofi tentang
perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis
kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan
harapan pelanggannya, saat ini dan masa yang akan datang.”18
kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan
melibatkan seluruh anggota organiasi.”20 Berbeda dengan Fandi Tjiptono dalam
uhar, membagi TQM dalam 2 aspek (aspek pertama menguraikan apa TQM dan
aspek kedua membahas bagaimana mencapainya).21
17
18
19
20
21
22
8
B. Trilogi Juran
Menurut Juran dalam Uhar, berpendapat bahwa ada tiga tahapan (Trilogi)
yang perlu dilakukan dalam konteks manajemen mutu yaitu:
Quality
Planning
Quality Quality
Improvement Control
23
9
C. Prinsip Deming
Menurut Deming dalam Uhar, terdapat empat belas poin atau prinsip penting
yang dapat membantu atau membantu manajer mencapai perbaikan dalam kualitas
yaitu:
Menurut Uhar Suharsaputra, dengan melihat dua pemikir mutu di atas, pada
intinya dapat dipahami bahwa semua yang berkaitan dengan manajemen kualitas
atau perbaikan kualitas yang diperlukan adalah penerapan pengetahuan dalam
upaya meningkatkan atau mengembangkan kualitas produk atau jasa secara
berkesinambungan.22
27
13
Dalam ayat tersebut terdapat dua konsep yang berkaitan dengan manajemen
mutu terpadu, pertama lafadz “ ”ا لسلمdan lafidz “” فةكا. Kata “Silm”, selama ini kita
artikan “Islam” dalam konteks agama, namun sebenarnya dapat diartikan lebih
luas lagi meliputi “kesejahteraan, keselamatan, kemakmuran, kualitas” dan
seterusnya mengarah kepada sebuah kebaikan tingkat tinggi. Dan kata “kaffah”,
sudah jelas memiliki arti total dan totalitas. Terjemahan yang lebih luas dari ayat
tersebut “berbuatlah dan bertindaklah kamu untuk meraih kebaikan dan
kesejahteraan secara menyeluruh.”
28
29
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep manajemen mutu pada dasarnya berkaitan dengan seluruh
kegiatan manajemen guna mengelola kualitas (mutu). Trilogi Juran mencakup
Perencanaan Mutu (Quality Planning), Pengendalian Mutu (Quality Control),
dan Perbaikan Mutu (Quality Improvement). Prinsip Deming, (1).
Menciptakan kepastian tujuan perbaikan produk dan jasa, (2). Mengadopsi
filosofi baru di mana cacat tidak bisa diterima, (3) Berhenti tergantung pada
inspeksi missal, (4). Berhenti melaksanakan bisnis atas dasar harga saja, (5).
Tetap dan kontinu perbaiki sistem produksi dan jasa, (6). Melembagakan
metode pelatihan kerja modern. (7). Melembagakan kepemimpinan. (8).
Melembagakan rintangan antar departemen, (9). Hilangkan ketakutan. (10).
Hilangkan atau kurangi tujuan-tujuan jumlah pada pekerja, (11). Hilangkan
manajemen berdasarkan sasaran, (12). Hilangkan rintangan yang
merendahkan pekerja jam-jaman, (13). Melembagakan program pendidikan
dan pelatihan yang cermat. (14). Menciptakan struktur dalam menejemen
puncak yang dapat melaksanakan transformasi.
B. Saran
Ketika menginginkan sekolah yang bermutu, maka seorang pemimpin
perlu mengelola kualitas secara menyeluruh dengan melibatkan seluruh
stakeholder guna mencapai hal tersebut. Bagi pembaca yang ingin membuat
makalah mengenai manajemen mutu, sebaiknya menjelaskan filosofi
manajemen mutu, unsur-unsur dan karakteristik manajemen mutu.
16
DAFTAR PUSTAKA
Pasaribu, Romindo M., Manajemen Mutu Teori dan Kasus, Medan: Universitas
HKBP Nommensen, 2015.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996.