Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Pengaruh pembangunan dalam meingkatkan mutu pendidikan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB 1..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. Pengertian Mutu Pendidikan..................................................................................3
B. Permasalahan Mutu Pendidikan............................................................................4
BAB III.................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................8
A. Kesimpulan.............................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pendidikan, untuk secara berkesinambungan meningkatkan kapasitas dan
kemampuan organisasi guna memenuhi kebutuhan peserta didik dan
masyarakat. Teknik Manajemen Peningkatan mutu dalam pendidikan
disebut dengan cara untuk dapat membantu madrasah dalam meningkatkan
kualitas pendidikan yang dimiliki lembaganya. Dalam hal ini teknik
manajemen peningkatan mutu pendidikan dapat memberikan seperangkat
cara efektif kepada setiap lembaga pendidikan untuk memenuhi kebutuhan,
keinginan, dan harapan bagi pelanggannya. Teknik manajemen peningkatan
mutu pendidikan, antara lain yaitu : School review, benchmarking, quality
assurance, dan quality control. Sedangkan standar proses dapat diartikan
sebagai standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan. Adapun indikator standar proses
antara lain : kemampuan menyusun rencana pembelajaran, kemampuan
melaksanakan pembelajaran, kemampuan melaksanakan hubungan antar
pribadi, kemampuan mengevaluasi hasil belajar, melaksanakan program
remedial.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara esensial istilah mutu menunjukan kepada suatu ukuran penilaian atau
penghargaan yang diberikan atau dikenakan kepada barang dan atau
kinerjanya. Berbicara mutu, menurut Nuruh Hidayah, tidak dapat dilepaskan dari
tiga tokoh penting tentang mutu yaitu : Edwards Deming, Joseph Juran, dan
Philip B. Crosby. Menurut Deming dalam buku Nurul hidayah yang berjudul
kepemimpinan visioner kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan,
masalah mutu terletak pada masalah manajemen. Ia mengajarkan pentingnya
pendekatan yang tepat dan sistematis serta pendekatan dengan dasar statistik
untuk memecahkan masalah kualitas. Oleh karena itu, Deming mendefinisikan
mutu sebagai kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen.
3
beberapa aspek manajemen mutu yang tidak terlalu statistik. Ia yakin bahwa
masalah mutu dapat dikembalikan kepada kepuasan manajemen. Juran
mengajarkan perencanaan, penetapan sasaran, isu-isu organisasi, kebutuhan
akanpenetapan kualitas. Juran terkenal dengan keberhasilannya menciptakan
kesesuaian dengan tujuan dan manfaat.
Menurut Crosby dalam buku Abdul Hadis yang berjudul manajemen mutu
pendidikan, mengatakan bahwa mutu merupakan aturan-aturan yang telah
disepakati untuk dijadikan pedoman bersama dalam setiap tahapnya mulai dari
tahap input, proses, hingga outputnya. Pendidikan dalam arti umum mencakup
segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya,
pengetahuannya, kecakapannya serta keterampilannya kepada generasi muda
untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan
bersama, dengan sebaik-baiknya.
4
kesejahteraannya; (2) prasarana dan sarana belajar yang belum tersedia dan belum
didayagunakan secara optimal; (3) pendanaan pendidikan yang belum memadai
untuk menunjang mutu pembelajaran; dan (4) proses pembelajaran yang belum
efisien dan efektif.
5
tahun ada tambahan 400 ribu murid baru. Untuk mengatasi kekurangan
guru, maka mulai tahun 2003 telah dilakukan pengadaan guru bantu
mencapai jumlah 190.332 orang dan pada tahun 2004 juga dilakukan
pengadaan guru bantu sekitar 71.309 orang. Dari jumlah pengadaan guru bantu
ditambah dengan PNS baru nonguru bantu yang berjumlah sekitar 38.533,
maka total penambahan guru selama tahun 2003 dan 2004 berjumlah sekitar
300.174 orang. Apabila ditambah dengan kekurangan guru tahun 2002/2003
maka jumlahnya menjadi 427.903 orang, belum lagi apabila ditambah dengan
guru yang pensiun pada tahun 2003 yang berjumlah sekitar 29.937 orang, maka
kebutuhan guru untuk tahun 2004 yaitu 157.666 orang. Kalau ditambah
dengan jumlah guru yang pensiun, maka kebutuhan guru tahun 2005
menjadi 218 ribu orang. Dalam rangka menuntaskan Program Wajar Dikdas 9
Tahun, terdapat sekitar 400 ribu anak usia 13-15 tahun akan memasuki jenjang
SMP/MTs sehingga dibutuhkan sekitar 25 ribu guru setiap tahunnya.
Kekurangan guru tersebut apabila dilihat dari rasio guru terhadap siswa
akan menjadi kontras. Tabel 2 menunjukkan rasio guru terhadap siswa pada
jenjang SD, SMP, dan SMA tahun 2003 yaitu 21, 17, dan 14. Apabila
dibandingkan dengan rasio guru terhadap siswa berdasarkan standar nasional
pendidikan, maka jumlah guru pada jenjang tersebut sudah sangat ideal. Rasio
ini tidak diikuti dengan pendayagunaan guru secara efisien. Beberapa faktor
penyebab ketidakefisienan tersebut adalah terjadinya penumpukan guru di
daerah perkotaan, kurikulum yang sangat terspesialisasikan pada pendidikan
menengah, dan banyaknya sekolah dasar kecil dengan rata-rata jumlah murid di
bawah 100 orang. Rasio pelayanan siswa per guru tersebut akan menjadi isu
kebijakan penting dalam peningkatan mutu dan efisiensi pendidikan, karena
akan menghambat pemenuhan pembiayaan untuk biaya operasi satuan pendidikan
dan upaya untuk meningkatkan gaji guru. Jumlah guru yang besar dan
menumpuk pada lokasi tertentu dapat dimanfaatkan untuk mendukung
penyelenggaraan SMP Terbuka, baik sebagai guru bina maupun guru pamong.
Saat ini dari SMP Terbuka memerlukan 30.000 orang guru bina dan 13.000
6
guru pamong. Guru bina direkrut dari guru mata pelajaran SMP yang tugas
mengajarnya belum mencapai tugas maksimal sedang guru pamong pada
umumnya diambil dari guru SD/MI. Walaupun demikian kelebihan guru di
sekolah-sekolah perkotaan merupakan persoalan yang perlu ditangani secara
serius.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tidak ada suatu negara maju di dunia ini yang tidak menitik beratkan sektor
pendidikan dalam membangun negara dan bangsanya. Negara-negara maju telah
membuktikan bahwa, pendidikan mempunyai kontribusi yang sangat penting
dalam meningkatkan kualitas bangsanya. Pendidikan merupakan sumber dari
segala sumber kemajuan suatu bangsa, karena dengan melalui pendidikan kualitas
sumber daya manusia suatu bangsa tersebut dapat ditingkatkan. Sumber daya
manusia merupakan aset utama dalam membangun suatu bangsa, tidak terkecuali
bagi bangsa Indonesia. Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah yang
dimiliki bangsa Indonesia, dan adanya sumber daya modal serta teknologi yang
semakin canggih tidak akan mempunyai kontribusi yang bernilai tambah, tanpa
didukung oleh adanya sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas.
Dengan demikian, peningkatan kualitas bangsa sesungguhnya bertumpu pada
peningkatan kualitas sumber daya manusianya, dan hanya akan dapat dicapai
salah satunya melalui penekanan pada pentingnya pendidikan. Pendidikan yang
dimaksud adalah didasarkan pada sistem pendidikan yang lebih berkualitas.
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA