Kelompok : 3 (tiga)
Resume Materi
Materi Pertama : Sejarah Peradaban Islam oleh Kakanda Dr. Pagga Kantoro, M.Si.
a. Sejarah
Sejarah secara etimologiberasaldaribahasa arab yaitu Syajaratun artinya
Pohon”. Sedangkan dalam bahasa inggris sejarah disebut history yang artinya
pengetahuan tentang gejala alam, khususnya manusia yang bersifat
kronologis. Jadi dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah aktivitas manusia
ang terhubung dengan kejadian tertentu dan tersusun secara sistematis dan
tidak dapat bisa diulang.
b. Peradaban
Peradaban adalah juga dari terjemahan bahasa arab “Al-Hadharah” yang
artinya “peradaban”. Jadi peradaban adalah suatu kebudayaan yang
mempunyai sistem teknologi, seni, bangunan dan ilmu npengetahuan yangb
kompleks.
c. Islam
Islam adalah agama penyempurna yang diturunkan Allahkepada Nabi
Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril untuk disampaikan kepada
ummatnya.
Jadi, sejarah peradaban islam yaitu segala aktivitas atau peristiwa yang telah
atau dialami oleh umat islam yang mempunyai nilai historis dan dapat
dijadikan pelajaran oleh umat islam setelahnya.
Ada tiga periode masa peradaban yang terjadi pada agama islam menurut
Nououzzaman Siddiqy, yaitu
1. Periode Klasik
Periode klasik bisa juga disebut sebagai masa keemasan, kemajuan dan
kejayaan islam dan dibagi kedalam dua fase. Pertama, adalah fase
ekspansi,integrasidan pusat kemajuan (650-1000 M). Dimasa inilah daerah
kekuasaan islam meluas dari afrika hingga ke spoanyol di belahan bumi
bagian barat dan dari persia hingga india di belahan bumi bagian timur.
Daerah tersebut tunduk kepada kekuasaan islam. Di masa ini juga lah
berkembang dan memuncak ilmu pengetahuan, baik dibidang agama dan
kekuasaan islam. Baik dalam bidang agama maupun umum dan kebudayaan
laiinya serta peradaban islam itu sendiri. Di masa inilah islam menghasilkan
ulama-ulama besar, seperti Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi‟i
dan Imam Hambali dalam bidang Ilmu Fiqih. Al-Kindi, Al-Farabi dan Ibnu
Sina dalam Ilmu Filsafat.
Kedua, Fase ini dinamakam fase disentegrasi (1000-1250 M). Di masa inilah
keutuhan umat islam dalam bidang politik mulai pecah. Kekuasaan Khalifah
menurun dan akhirnya Baghdad dapat dirampas dan dihancurkan oleh Hulagu
Khan di tahun1258 Masehi. Khalifah sebagai lambang kesatuan politik umat
islam hilang.
2. Periode pertengahan
Pada periode pertengahan juga terbagi menjadi 2 fase. Pertama, fase
kemunduran (1250 – 1500 Masehi). Di masa ini desentralisasi dan
disentegrasi bertambah. Perbedaan antara sunni dan syiah dan juga bangsa
arab dan Persia bertambah menjadi semakin nyata. Dunia islam terbagi
menjadi 2, baian arab terbagi menjadi arab, irak, suria dan Mesin dan afrika
utara yang berpusat di mesir.
Kedua, fase tiga kerajaan besar (1500-1700 M) dan masa kemunduran(1700-
1800 M). Tiga kerajaan tersebut adalah Kerajaan Turki Utsmani di Turki,
Kerajaan Shafawi di Persia dan KerajaanMughal di India.
3. Periode Modern
Periode Moderem dimulai pada tahun 1800an hingga sekarang dan
meruppakan periode kebangkitan kembali ummat islam. Jatuhnya Mesir ke
tanganBarat menginsafkan dunia islam akan kelemahannyadan menyadarkan
umat Islam bahwa di barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan
merupakan ancaman bagi umat islam.
Materi Al-Qur‟an sebagai Sumber Nilai oleh Kakanda Dr. H. Abbas Baco Miro. LC,
MA.
Al-Qur‟an merupakan sumber pokok ajaran islam sebagai petunjuk bagi manusia
(hudan-linnas)sbagai pedoman hidup manusia untuk menuju kehidupan sejahtera di
dunia dan selamat di akhirat. Rasulullah SAW, ketika akan wafat berwasiat bahwa ia
tidak meninggalkan warisan harta, kecuali yang ia tinggalkan adalah sunnah,
barangsiapa yang berpegang teguh pada kedua sumber tersebut past itidak akan sesat
untuk selama-lamanya.
Sumber nilai islam
Islam sebagai agama samawi yang dijamina akan diselamatkan umat manusia yang
beragamakan islam atau muslim dan melaksanakan atau mengamalkan ajarannya.
Sebagai agama samawi yakni agama yang berasalkan dari rabbani, maka sebagai
sumbernya berasal dari rabbani itu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan.
Sumber Ajaran
Sumber hukum islam dapat diketahui melalui dalil-dalil atau petunjuk yang
ditetapkan oleh Allah untuk mengarahkan para mukallaf. Dalil syar‟i tidak akan
bertentangan dengan akal karena akan berperan untuk mengetahui dan mengambil
hukum-hukum. Jika ada dalil yang menafikkan akal berarti telah menafikkan tujuan
syara.
Pembagian Dalil