Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

APLIKASI TQM DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu :

Dr. Ismail Marzuki, M.Pd

Disusun Oleh :

Fabio Prayoga 1986208194

Reza Nasution 1986208090

Salman Alfarisi 1986208183

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2022 M / 1443 H
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
taufik-Nya yang tidak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMP) yang membahas tentang
Aplikasi TQM dalam Manajemen Pendidikan

Pada kesempatan ini penulis membuat makalah “Aplikasi TQM dalam


Manajemen Pendidikan” bertujuan untuk memenuhi Tugas masing-masing kelompok.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis mendapatkan bantuan serta bimbingan dari
beberapa pihak.

Terlepas dari semua ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik agar penulis dapat
memperbaruhi makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang
Aplikasi TQM dalam Manajemen Pendidikan ini dapat memberikan manfaat serta
pengetahuan baru.

Kelompok 8

Tangerang, 1 Juni 2022

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i

Daftar Isi...............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3

1. Pengertian Aplikasi TQM dalam Manajemen Pendidikan.................................3


2. Strategi Utama Penerapan TQM dalam Pendidikan...........................................4
3. Strategi Utama Penerapan TQM dalam Pendidikan...........................................6

BAB III PENUTUP..............................................................................................................8

A. Kesimpulan...............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada era kontemporer ini dunia pendidikan dikejutkan dengan adanya model
pengelolaan pendidikan berbasis industri. Pendekatan model ini menuntut pengelola
pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan manajemen perusahaan.
Penerapan manajemen mutu dalam pendidikan lebih popular dengan sebutan Total
Quality Education (TQE). Dasar dari manajemen ini dikembangkan dari konsep Total
Quality Management (TQM).

Strategi yang dikembangkan dalam penggunaan lembaga pendidikan memposisikan


sebagai industri jasa. Yakni institusi yang memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh pelanggan. Salah satu kunci yang terbukti mujarab dalam
mempertahankan eksistensi sebuah organisasi adalah komitmen kepada kepuasan
pelanggan dengan memberikan jaminan kualitas produk dan jasa yang bermutu.

TQM memperkenalkan pengembangan proses, produk dan pelayanan sebuah


organisasi secara sistematik dan berkesinambungan. Pendekatan ini berusaha melibatkan
semua pihak terkait dan memastikan bahwa pengalaman dan ide-ide mereka memiliki
sumbangan dalam pengembangan mutu. Pengelamanan berbagai organisasi pendidikan
menunjukkan bahwa TQM dapat diterapkan ke dalam sistem pendidikan. Oleh sebab itu
ketika banyak pendidikan yang merasa prihatin dengan kualitas pendidikan nasional,
penerapan TQM dalam manajemen pendidikan perlu dijadikan alternatif emecahan
masalah.

Tulisan ini diharapkan dapat menjadi pembuka cakrawala pemikiran para menajer
pendidikan agar memahami tentang TQM dengan baik. Dengan pemahaman tersebut
mereka diharapkan mampu menerapkan TQM dalam mengelola satuan pendidikan untuk
mencapai keunggulan yang berdaya saing

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka terdapat beberapa permasalahan yang timbul
yaitu sebagai berikut :
1. Apa pengertian aplikasi TQM dalam manajeman pendidikan?
2. Apa strategi utama penerapan TQM dalam system pendidikan?
3. Apa saja Komponen Penunjang Manajemen Peningkatan Mutu?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian aplikasi TQM dalam manajeman pendidikan
2. Untuk mengetahui strategi utama penerapan TQM dalam system pendidikan
3. Untuk mengetahui beberapa Komponen Penunjang Manajemen Peningkatan Mutu

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Aplikasi TQM dalam Manajemen Pendidikan


Manajemen merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai suatu tujuan. Perhatian ilmu manajemen terhadap peningkatan mutu suatu
produk dalam dua dasa warsa ini meningkat pesat. Perkembangannya dimulai dari
dunia industri dan dianggap berhasil meningkatkan efisiensi dan penjualan produk
industri itu. Keberhasilan itu merambah ke setiap kegiatan yang menggunakan
managemen untuk meningkatkan kinerja organisasi usaha atau perusahaan. Salah satu
bentuk manajemen yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas
atau mutu industri tersebut adalah total quality management (TQM) yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen kendali mutu ada pula
yang mengatakannya Manajemen Peningkatan Mutu (MPM).
TQM sebenarnya di kembangkan dari pemikiran sistem thingking, yang juga
di mulai dari dunia industri yang selanjutnya di jabarkan dan di aplikasikan menjadi
TQM di dunia pendidikan.1 Manajemen peningkatan mutu yang dikembangkan
didunia pendidikan ini merupakan suatu model yang di aplikasikan berdasarkan
prinsip sistem Thingking yang menekankan bahwa segala sesuatu harus di lihat dalam
prespektif kebutuhan yang di padukan dengan Quality Assurance yang di
kembangkan di Australia.
TQM sebagai integrasi dari semua fungsi dan proses dalam organisasi untuk
memperoleh dan mencapai perbaikan serta perbaikan peningkatan kualitas barang
sebagai produk dan layanan yang berkesinambungan. Tujuan utamanya adalah
kepuasan konsumen atau pelanggan. Karena acuannya adalah bidang ekonomi,
perdagangan dan perusahaan, maka kendali mutu merupakan hal yang sangat
mendasar dalam menjamin persaingan pasar global. Selanjutnya konsep TQM atau
MPM didasarkan atas sejumlah gagasan itu berarti bahwa memikirkan kualitas atau
mutu harus dilihat dari berbagai fungsi perusahaan yang di mulai dari proses awal
sampai akhir proses yang mengintegrasikan berbagai fungsi yang saling berhubungan
pada semua tindakan. Demikian juga dalam dunia pendidikan. Hal itu merupakan
1
Jurnal Widya Manajemen Vol. 1, No. 2, Agustus 2019

3
pendekatan sistem yang menganggap bahwa setiap interaksi harus terjadi antara
berbagai unsur dalam organisasi. Dengan demikian keefektifan yang utuh dari sistem
akan lebih tinggi dari pada jumlah masingmasing hasil sub sistem secara sendiri-
sendiri. Di bidang pendidikan manajenen peningkatan mutu dapat di definisikan
sebagai sekumpulan prinsip atau teknik yang menekankan bahwa peningkatan mutu
harus bertumpu pada lembaga pendidikan untuk secara terus menerus dan
berkesinambungan meningkatkan kapasitas dan kemampuan organisasinya guna
memenuhi tuntutan dan kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Di dalam MPM
terkandung upaya:2
1. Mengendalikan proses yang berlangsung di lembaga pendidikan atau sekolah
baik kurikuler maupun administrasi.
2. Melibatkan proses diagnosis dan proses tindakan untuk menindak lanjuti
diagnosis.
3. Peningkatan mutu harus di tingkatkan atas data dan fakta baik yang bersifat
kualitatif maupun kwantitatif.
4. Peningkatan mutu harus di tingkatkan secara terus menerus dan
berkesinambungan.
5. Peningkatan mutu harus memberdayakan dan melibatkan semua unsur yang
ada di lembaga pendidikan.
6. Peninkatan mutu memiliki tujuan yang menyatakan bahwa sekolah dapat
memberikan kepuasan kepada peserta didik, orang tua dan masyarakat.

2. Strategi Utama Penerapan TQM dalam Pendidikan


Penerapan Standar Mutu Terhadap Setiap Sub-sistem Sebagai sistem
pendidikan terdiri dari sejumlah sub-sistem yang terkait dan secara bersama-sama dan
sinergis bekerja untuk mencapai satu tujuan yaitu menghasilkan keluaran pendidikan
yang berkualitas. Subsistem pendidikan ini dapat dikelompokkan atas: Raw Input:
atau masukan mentah yaitu siswa. Siswa merupakan sub-sistem yang akan diproses
menjadi keluaran pendidikan. Instrumental Input: atau masukan pranata yang
diperlukan untuk menggerakkan proses pendidikan. Termasuk ke dalam kelompok ini
adalah; kurikulum, guru, bahan ajar, peralatan, dan lain sebagainya. Environmental
Input: yaitu masukan lingkungan yang mempengaruhi jalannya proses pendidikan
secara tidak langsung. Termasuk rnasukan lingkungan adalah berbagai kebijakan yang
2
Jurnal Sosial Humaniora, Vol 5 No.1, Juni 2012

4
menjadi rujukan dan mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan. Masukan
lingkungan ini dapat dibedakan pula atas lingkungan internal dan eksternal. Masukan
lingkungan internal berasal dan Lembaga pendidikan yang bersangkutan termasuk
iklim kerja dan kepemimpinan kepala sekolah. Masukan lingkungan eksternal berasal
dan luar lembaga pendidikan misalnya undang-undang sisdiknas, undangundang guru
dan dosen, perkembangan pasar kerja, dan lain sebagainya.
Proses: yaitu kegiatan pendidikan terutama belajar dan pembelajaran yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Keluaran: atau output yaitu tamatan yang merupakan hasil proses pendidikan yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Bagaimanapun hanya mutu yang akan melahirkan mutu. Oleh sebab itu, mengikuti
berbagai prinsip dan konsep dasar yang telah dibahas sebelunmya maka untuk
menerapkan TQM dalam penyelenggaraan pendidikan, harus diupayakan agar semua
sub-sistem pendidikan memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan Peningkatan
Berkelanjutan Peningkatan berkelanjutan atau Continuous Improvement perlu
dilakukan mengingat perubahan lingkungan termasuk tuntutan pelanggan. Untuk itu
dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini secara terus menerus:
Plan : merencanakan
Do : menerapkan
Check : menilai
Action : menindaklanjuti hasil penilaian
Dengan penerapan keempat langkah tersebut yang biasa dikenal dengan akronim
PDCA secara terus menerus, dapat dilakukan perbaikan dan peningkatan secara
berkelanjutan dan satu standar kualitas ke standar kualitas yang lebih tinggi. Alat dan
Teknik TQM Ada sejumlah peralatan dan teknik manajemen atau management tools
yang biasa digunakan dalam penerapan TQM.
Peralatan tersebut di antaranya:
a. Brainstorming
b. SWOT Analysis
c. Cause and Effect Diagram atau disebut juga Fishbone Diagram
d. Quality Circle dan Focus Team
e. Nominal Group Technique
f. Raddar Chart
g. Pareto Chart
5
h. Strategic Planning
Alat dan teknik manajemen tersebut digunakan secara sendirisendiri dan
gabungan dalam mengelola mutu baik yang terkait dengan masukan, proses, maupun
keluaran.

3. Komponen Penunjang Manajemen Peningkatan Mutu


Manajemen peningkatan mutu mempersyaratkan integrasi dari berbagai
faktor yaitu faktor klien atau pelanggan, kepemimpinan, tim, proses dan struktur.
Pelanggan atau klien. Dalam organisasi MPM pelanggan adalah seseorang atau
kelompok yang menerima produk atau jasa layanan. Jadi klien tidak berada secara
external terhadap organisasi tetapi berada pada setiap tahapan yang mempersyaratkan
penyempurnaan hasil sebuah produk atau pemberian layanan. 3
Hal ini menggambarkan bahwa terhadap mata rantai dari klien yang
keterkaitannya bersama dengan proses.
Kepemimpinan. Jika integritas moral merupakan hal yang fundamental bagi
MPM, maka kepemimpinan merupakan cara mengerjakannya. Kepemimpinan dalam
konteks MPM adalah menetapkan dan mengendalikan visi. MPM secara tajam
menggambarkan perbedaan memimpin, memanage dan mengadministrasikan.
Pemimpin dalam MPM pada dasarnya peduli dengan nilainilai dan orang, menetapkan
arah dan mengijinkan orang untuk mencapai target yang berhubungan dengan hal
makro maupun mikro.
Tim. Sebuah tim merupakan kualitas kelompok. Hampir semua keputusan
menekankan pentingnya kejelasan tujuan dan hubungan interpersonal yang efektif
bagai dasar terjadinya kerja kelompok yang efektif. Baik secara teoritik maupun
praktik tim di pandang sebagai hal yang fondamental terhadap manajemen mutu
dalam organisasi.
Proses. Kunci penting dalam manajemen mutu adalah menetapkan
komponen proses kerja. Pada dasarnya, sekali klien menetapkan persyaratan yang
telah di sepakati, maka hal penting untuk dilakukan adalah menetapkan proses dan
prosedur yang menjamin kesesuaiannya dengan persyaratan.
Struktur. Organisasi yang mencoba memperkenalkan MPM tanpa meninjau
strukturnya mungkin akan menghadapi kegagalan. Beberapa organisasi memiliki
struktur yang berfokus pada klien cenderung mendasarkan diri pada hirarki formal
3
Jurnal Sosial Humaniora, Vol 5 No.1, Juni 2012

6
sekaligus membatasi kerja praktis yang birokratik. Misalnya organisasi memiliki
kedekatan secara utuh dengan klien, pemasok berbicara dengan klien.
Keberhasilan MPM suatu organisasi seharusnya melahirkan rasa kebanggan
dan kesempatan untuk berkembang bagi orang-orang didalamnya (staf dan klien)
sehingga mereka merasa sebagai pemilik atau ikut memiliki, perwujudan tujuan suatu
organisasi bersama dan di antara semua karyawan. Komitmen berarti juga keterlibatan
menanggung akibat dalam pencapaian tujuan, menurut kerja yang sistematis,
meneruskan informasi mengenai adanya kesempatan untuk melakukan inovasi dan
pengembangan. Komitmen sifatnya normatif.
Komunikasi di antara anggota tim memiliki kekuatan, walaupun sederhana
tetapi efektif, komunikasi harus didasarkan pada kenyataan dan pengertian yang
murni, bukanyaasumsi apalagi yang sifatnya humor. Komunikasi memiliki alur yang
bebas dalam organisasi.

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Manajemen Peningkatan Mutru (MPM) atau Total Quality Management (TQM)
walaupun agak bersifat filosofis, mengandung makna prinsip mendasar yang mengarahkan
peningkatan organisasi secara berkelanjutan. MPM merupakan aplikasi metode kuantitatif
dan sumber daya manusia untuk meningkatkan semua aspek organisasi dan mengarah pada
terpenuhinya kebutuhan klien atau pelanggan, saat ini dan untuk yang akan dating MPM
mengintegrasikan teknikteknik manajemen yang mendasar, menghadirkan upaya-upaya
peningkatan yang berkelanjutan. Pada era Globalisasi sekarang ini Manajemen Peningkatan
Mutu (MPM) atau Total Quality Manajement (TQM) lebih efektif dalam memberdayakan dan
meningkatkan mutu Pendidikan di Sekolah maupun di Perguruan Tinggi.

8
DAFTAR PUSTAKA
Murgatroydand the School. Buckingham: Open University Press. S. & Margon, C.
1994. Total Quality Management and the School. Buckingham: Open University Press

Universitas Kristen Petra. 1997. Total Quality Management untuk Pendidikan Tinggi.
Makalah pada Seminar tentang TQM di Perguruan Tinggi. Surabaya: Universitas
Kristen Petra

https://journal.uny.ac.id/index.php/efisiensi/article/view/3994/3451

https://www.researchgate.net/publication/
316924764_TOTAL_QUALITY_MANAGEMENT_TQM_DALAM_PENDIDIKAN

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/ibtida/article/view/462

Anda mungkin juga menyukai